Anda di halaman 1dari 28

KEGUNAAN

GLIKOSAMINOG
LIKAN PADA
NYERI LUTUT
DEWI SAMUDRA PAR - 102019093
SKENARIO 8

Seorang laki-laki berumur 60 tahun datang ke poliklinik ortopedi karena


nyeri pada lututnya ketika berjalan. Oleh dokter diberi suplemen yang
berisi glikosaminoglikan
ORTOPEDI
Orthopedic : berkenaan dengan koreksi deformitas sistem
musculoskeletal; berkenaan dengan ortopedi.
IDENTIFIKA Orthopedics: cabang ilmu bedah yang mempelajari pemeliharaan dan
pemulihan fungsi sistem skeletal, artikulasinya, struktur-struktur
SI terkait.

ISTILAH GLIKOSAMINOG
LIKAN
Glikosaminoglikan (GAG) adalah polisakarida linear yang
dibentuk oleh rentetan unit disakarida, yang biasanya terdiri atas
sebuah asam uronat dan sebuah heksosamin.

Dorland. Kamus saku kedokteran Dorland. 30th ed. Singapore: Elsevier, 2020; 548.
Mescher AL. Histologi dasar Junqueria : text & atlas. In: Hartanto H, editor. 12th ed. Jakarta: EGC, 2011; 84-105
RUMUSAN MASALAH
seorang laki-laki mengeluh nyeri lutut
ketika berjalan, oleh dokter diberi
suplemen yang berisi
glikosaminoglikan.
MIND MAPS
Rumusan
Masalah

Glikosaminoglik Jaringan Mekanisme


an Ikat kerja otot

Jaringan Jaringan
Jenis-jenis
ikat padat ikat longgar

Enzim yang
berperan
Suplemen dengan kandungan dari
glikosaminoglikan dapat
meredakan nyeri pada lutut.

HIPOTESIS
SASARAN
BELAJAR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-
jenis jaringan ikat dan sifat-sifat jaringan
tersebut (kolagen, elastin dan
proteoglikan)
2. Mahasiswa mampu menjelaskan
biosintesis kolagen
3. Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-
jenis glikosaminoglikan
4. Mahasiswa mampu menjelaskan
enzim yang berperan pada katabolisme
glikosaminoglikan
5. Menjelaskan mekanisme kerja otot
JARINGAN IKAT
Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dan berasal dari lapisan
tengah embrio jaringan mesoderm, kecuali beberapa jenis jaringan ikat di
daerah kepala yang berasal dari krista neural (ektoderm).

Terdapat tiga komponen dari jaringan ikat:

Sel Matrtiks Ekstraseluler Substansi Dasar


• Sel tetap: fibroblast, • Kolagen • makromolekul aionik:
osteoblast, kondrosit, sel • Elastin glikosaminoglikas dan
lemak, sel mast dan makrofag • Retikulin proteoglikans
• Sel bergerak: leukosit, limfosit • glikoprotein
dan sel plasma multiadhesif: laminin
dan fibronectin.
JARINGAN IKAT
LONGGAR

• Dalam jaringan ini terdapat seluruh komponen utama dalam jaringan ikat (sel, serat, dan substansi
dasar).
• Jaringan ikat longgar memiliki konsistensi halus; bersifat fleksibel, dipendarahi dengan baik, dan
tidak terlalu resisten terhadap stress.

Micrograph provided by the Regents of University of Michigan Medical School © 2012


• Serat retikuler: merupakan kolagen tipe III yang tipis dan berbentuk seperti
jala, dapat dilihat dengan pulasan perak.
• Sel lemak/adiposit: tersebar atau berkelompok sepanjang pembuluh darah
kecil, mengandung sitoplasma dan inti yang gepeng di sudutnya.
• Sel mast: tersebar luas atau berkelompok dalam jaringan ikat. Berbentuk
lonjong, tidak teratur, inti sel kecil kadang tertutup granula basofilik. Berfungsi
saat ada reaksi alergi
• Serat elastik: serat tipis, tunggal, halus, terlihat seperti benang silindris
panjang.
• Serat kolagen: terdiri atas protein kolagen merupakan serat yang paling tebal,
besar, berjalan kesegala arah dan terlihat seperti pita lebar.
• Fibroblas: sel berbentuk gepeng dengan nucleus oval, kromatin jarang,
bercabang, dan 1 atau 2 nukleolus. Fibroblast yang mensintesis komponen
matriks ekstrasel.
• Makrofag: sering disebut histosilit, bentuk tidak teratur dan bercabang
terkadang serupa dengan fibroblast tetapi dengan inti sel yang lebih kecil.
Sitoplasma terpulas gelap dan terdapat vakuol-vakuol kecil. Berfungsi untuk
pertahanan.
Jaringan Ikat Padat

• Jaringan ikat padat terdiri dari serat-serat yang berhimpitan, sel-sel di jaringan ikat
padat lebih sedikit dibanding sel-sel di jaringan ikat longgar.

• Jaringan ikat padat kurang fleksibel dan jauh lebih tahan terhadap stress dibanding
jaringan ikat longgar, jaringan tersebut dikenal sebagai jaringan ikat padat ireguler.

• Terdapat 2 jenis jaringan ikat padat: Jaringan ikat padat kolagen dan jaringan ikat
padat elastis.
Jaringan Ikat Padat
Kolagen

Serat kolagen yang tersusun Serat kolagen yang tersusun


beraturan (reguler) tidak beraturan (ireguler)
Jaringan ikat padat regular Serat kolagen pada jaringan ikat padat
mengandung serat kolagen yang ireguler memperlihatkan orientasi
terkemas rapat, teratur, dan sejajar. yang acak dan tidak teratur, terdapat
Jenis jaringan ini dapat ditemukan di di dermis kulit, kapsul berbagai organ,
tendo dan ligament. dan di tempat-tempat yang
membutuhkan ikatan dan tunjangan
yang kuat.

• Fungsi kolagen: menentukan sifat fisik.


• Kolagen memiliki sifat yang liat, ulet dan terlihat putih.
Mescher AL. Histologi dasar Junqueria : text & atlas. In: Hartanto H, editor. 12th ed. Jakarta: EGC, 2011; 84-105.
Mescher AL. Histologi dasar Junqueria : text & atlas. In: Hartanto H, editor. 12th ed. Jakarta: EGC, 2011; 84-105.
Jaringan Ikat Padat Elastis

• Jarinan ikat padat elastis tersusun atas serat-serat elastin.


• Serat elastin merupakan serat tipis, kecil, bercabang dan menyatu dengan yang
lainnya, memiliki inti yang sangat gepeng, dan fibroblast jarang ditemui.
• Setiap seratnya dibungkus oleh jaring-jaring serat retikulin.
• Serat ini mampu teregang dan kembali ke panjang semula serta terdiri atas
mikrofibril dan protein elastin.
• Jika diregangkan serat ini tidak akan berubah bentuknya dan akan kembali seperti
semula.
• Serat ini banyak ditemukan di paru, kandung kemih, dinding aorta, trunkus
pulmonaris dan kulit.
Proteoglikan

• Proteoglikan adalah protein yang mengandung glikosaminoglikan-glikosaminoglikan


yang disatukan oleh ikatan kovalen.
• Banyak ditemukan di setiap jaringan tubuh, terutama di substansi dasar.
• Telah ditemukan sedikitnya 30 jenis proteoglikan yang bernama sindekan, betaglikan,
serglisin, perlekan, agrekan, versikan, dekorin, biglikan, dan fibromodulin.
• Agrekan merupakan yang paling dominan di tulang rawan.
Glikosaminoglikan

• Glikosaminoglikan (GAG) adalah polisakarida linear yang dibentuk oleh


rentetan unit disakarida, yang biasanya terdiri atas sebuah asam uronat dan
sebuah heksosamin.
• Glikosaminoglikan bersifat sangat hidrofilik, sangat kental, dan merupakan
polyanion, yang mengikat sejumlah besar kation oleh ikatan elektrostatik.
• Terdapat paling sedikit 7 jenis glikosaminoglikan.
Mescher AL. Histologi dasar Junqueria : text & atlas. In: Hartanto H, editor. 12th ed. Jakarta: EGC, 2011; 84-105.
Enzim yang Berperan

• Enzim yang digunakan untuk menguraikan glikosaminoglikan yaitu eksoglikosidase dan


endoglikosidase.
• Enzim yang berperan dalam katabolisme beberapa jenis glikosaminoglikan yang paling
sering di jumpai seperti asam hialuronat dan kondrotin sulfat yaitu enzim hialuronidase. Zat
ini adalah endoglikosidase yang tersebar luas dan memotong ikatan heksosaminidat. Dari
asam hialuronat,enzim akan menghasilkan suatu tetrasakarida, yang dapat diuraikan lebih
lanjut oleh β-glukuronidase dan β-N-asetil-heksosaminidase.
Mekanisme Kerja Otot

• Otot dibedakan menjadi tiga yaitu otot polos, otot jantung, dan otot rangka.
• Otot rangka bekerja secara sadar dan dikendalikan oleh saraf, sedangakan otot
jantung dan otot polos bekerja secara tidak sadar karena tidak dikendalikan oleh
saraf.
• Otot merupakan jaringan konektif dalam tubuh yang memiliki tugas utama yaitu
kontraksi.
• Kontraksi otot digunakan untuk menggerakan bagian-bagian tubuh.
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem 8th ed. Jakarta: EGC, 2014; 272-319.
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem 8th ed. Jakarta: EGC, 2014; 272-319.
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem 8 th ed. Jakarta: EGC, 2014; 272-319.
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem 8th ed. Jakarta: EGC, 2014; 272-319.
Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem 8th ed. Jakarta: EGC, 2014; 272-319.
Pembahasan

• Jenis glikosaminoglikan yang paling sering dijumpai adalah asam


hialuronat.
• Asam hialuronat dapat membantu meningkatkan elastisitas dan viskositas
persendian.
• Injeksi dari asam hialuronat akan memberikan efek jangka pendek yang
menguntungkan.
• Kandungan glukosamin pada asam hialuronat terbukti dapat menstimulasi
produksi tulang rawan dan menghambat enzim yang menghancurkan
tulang rawan.
• Hal ini secara teoritis dapat mencegah kerusakan lebih lajut pada tulang
rawan artikular sendi ostreoaetritis.
• Glukosamin berfungsi sebagai substrat untuk biosintesis kondrotin sulfat,
asam hialuronat dan makromolekul lain yang terletak dalam matriks tulang
rawan.
KESIMPULAN

Jadi, pemberian suplemen yang mengandung


glikosaminoglikan dapat membantu meredakan nyeri
pada lutut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai