Anda di halaman 1dari 16

Hubungan Tekanan Udara Dengan Sistem

Pernapasan
DINIYA SIWI

102019076 . PBL B6
SKENARIO 5
Seorang mahasiswa laki-laki berusia 20 tahun ikut dengan
temannya mendaki gunung. Ditengah pendakian pada ketinggian
3000 m, mahasiswa tersebut merasa sesak dan sulit untuk
bernafas. Oleh teman-temannya, dia dibawa ke posko yang
berada pada ketinggian 2700 m untuk beristirahat dan tidak
boleh melanjutkan pendakian lagi. Setelah itu mahasiswa
tersebut dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
IDENTIFIKASI ISTILAH

TIDAK ADA
RUMUSAN
MASALAH

Seorang laki – laki usia 20 tahun yang menderita sesak


nafas karena perjalanan pendakiannya hingga 3000 m
diatas permukaan laut
SASARAN
PEMBELAJARAN

1. Mengetahui struktur mikroskopik paru


2. Mengetahui mekanisme pernapasan/proses difusi/gas pernafasan
3. Mengetahui proses keseimbangan asam basa
4. Mengetahui kerja faal paru
MIND MAP
RUMUSAN
RUMUSAN
MASALAH
MASALAH

MIKROSKOPIK
MIKROSKOPIK MEKANISME
MEKANISME KESEIMBANGAN
KESEIMBANGAN FISIOLOGI
FISIOLOGI PARU
PARU
PARU
PARU PERNAPASAN
PERNAPASAN ASAM
ASAM BASA
BASA

OTOT
OTOT
INSPIRASI
INSPIRASI EKSPIRASI
EKSPIRASI DIFUSI
DIFUSI GAS
GAS
PERNAPASAN
PERNAPASAN
HIPOTESIS

Seorang pendaki gunung yang mengalami sesak nafas akibat


kekurangan oksigen didalam tubuhnya
MIKROSKOPIS PARU
Alveolus

Sakus alveolaris

 Alveolus, ruang udara tempat terjadinya difusi dan pertukaran gas antara oksigen dengan karbon dioksida. 2
 Sakus alveolaris, kantung buntu yang terdiri dari 2 atau lebih alveolus. 2
 Sel pneumosit 1, sel yang menyusun alveolus kurang lebih 95%. 2
 Sel pneumosit 2, sel mampu bermitosis dan menghasilkan surfaktan untuk menurunkan tegangan permukaan alveolus. 2
 Sel debu, sel makrofag yang berfungsi memfagositosis partikel-partikel asing yang masuk ke dalam paru-paru. 2
INSPIRASI DAN EKSPIRASI
INSPIRASI
• diafragma berkontraksi,
• bergerak ke arah bawah,
• mengembangkan rongga dada
• Otot-otot interkostal eksternal menarik iga ke atas dan ke luar,

EKSPIRASI
• diafragma dan otot-otot interkosta rileks
• rongga dada menjadi lebih sempit
• paru-paru terdesak,
• jaringan ikat elastiknya yang meregang selama
• mendesak alveoli
• Dengan meningkatnya tekanan intrapulmonal di atas
tekanan atmosfir, udara didorong ke luar paru-paru sampai
kedua tekanan sama kembali.
OTOT PERNAPASAN
INSPIRASI
a. Diafragma : berkontraksi ( memipih ) dan relaksasi ( mengembang )
b. Otot intrerkostal eksternal : iga keatas dan kedepan saat berkontraksi
c. Otot-otot inspirasi tambahan yang termasuk otot-otot sternokleidomastoideus,
pektoralis mayor dan minor, serratus-anterior, dan otot
skalenus(anterior,medius,posterior) dan illocostalis bagian atas juga akan
memperbesar rongga toraks. 5

EKSPIRASI

d. Diafragma : relaksasi ( mengembang )


e. otot interkostal internal : menarik kerangka iga ke bawah dan otot abdomen
berkontraksi
f. O \tot-otot ekspirasi tambahan antara lain M. Iliocostalis bawah, M. Longissimus,
M. Rectus Abdominis, M. obliquus abdominis internus dan externus. 5
KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Menurut definisi Bronsted, asam adalah substansi yang di dalam larutan akan melepaskan ion
H(donor proton), sedangkan basa adalah substansi yang mampu mengikat ion H (akseptor proton).
pH darah arteri normal rata-rata adalah 7,4

Faktor-faktor yang berperan dalam mempertahankan pH darah yang konstan adalah buffer

H2CO3  H+ + HCO3-
KESETIMBANGAN HB DAN O2
Daerah tinggi :
• tekanan gas mengecil
• kesetimbangan yang bergeser ke lebih banyak molekul gas.
• kesetimbangan bergerak ke kiri,
• volume gas akan bertambah
• untuk mencapai kesetimbangan, diperlukan molekul gas
hemoglobin dan oksigen lebih banyak.
• Tekanan udara rendah menghasilkan lebih sedikit
Hb (aq) + 4O2 (g)  Hb (O2)4 (aq) oksihemoglobin untuk kelangsungan hidup dan lebih banyak
hemoglobin dan oksigen. 7

Daerah rendah
• tekanan meningkat
• kesetimbangan dengan molekul gas lebih sedikit
• volume akan mengecil.
• Untuk mencapai kesetimbangan kembali sebuah kesetimbangan
ke kanan akan terjadi sehingga molekul gas lebih sedikit
diperlukan.
• Tekanan udara tinggi menghasilkan dengan lebih banyak
oksihemoglobin diperlukan untuk kelangsungan hidup. 7
FISIOLOGI PARU – PARU
• Difusi bergantung pada perbedaan tekanan
• Gas berdifusi dari tekanan tinggi  tekanan rendah
• Darah yang masuk ke paru memiliki PO2 lebih rendah dibandingkan dengan
PCO2 nya
• Oksigen dari udara akan larut dalam darah dan berdifusi ke dalam kapiler
• Ketika darah meninggalkan paru, PO2 naik dibandingkan dengan PCO2
• Lalu berdifusi ke kapiler jaringan, gradien tekanan parsial lebih menyukai
oksigen dan bermetabolisme menghasilkan CO2
PEMBAHASAN
1. Berada di ketinggian
2. Tekanan udara tinggi
3. O2 rendah , CO2 dalam darah meningkat
4. Rangsangan kemoreseptor meningkat dan tubuh reflex inspirasi banyak untuk mengurangi CO2 dalam tubuh
5. Ketinggian 3000 m, tetap susah bernafas
6. Turun di ketinggian 2700 m agar dapat bernafas normal
7. pH normal tubuh : 7,4 . Untuk mempertahan kan pH tersebut walaupun keadaan tubuh tetap asam, dengan adanya
buffer.
8. Asam / basa konjugasi tsb yang bereaksi dengan asam yang dating di tubuh

Sesak nafas juga dapat disimpulakan Ketika :


9. Oksigen yang masuk ke kapiler paru rendah
10. Melalui jantung ( Vena Pulmonalis )
11. Berdifusi ke jaringan ( arteri sistemik )
12. Rendahnya oksigen dalam darah lalu dipakai oleh ajringan untuk respirasi sel, mengakibatkan penumpukan CO2
dalam darah yang semakin banyak
KESIMPULAN
Seorang laki – laki yang mengalami sesak nafas dikarenakan
berkurangnya oksigen yang ia hirup. Semakin tinggi ia mendaki,
tekanan udara semakin tipis dan rendah, menyebabkan oksigen pun
menurut, dan karbon dioksida banyak di tubuh. Karena oksigen yang
ia hidup sedikit menyebabkan hemoglobin mengikat sedikit oksigen
di dalam tubuh sehingga saat di edarkan ke seluruh tubuh, tubuh
merasa kekurangan oksigen. Kondisi tubuh yang memiliki banyak
karbon dioksida menyebabkan pH darah menjadi asam karena tetapi
pH darah harus tetap terjaga dengan adanya buffer.

Anda mungkin juga menyukai