Anda di halaman 1dari 31

Infeksi Kulit akibat

Bakteri
Sistem integumen
Infeksi kulit akibat
bakteri

NON-
PYODERM
PYODERM
A
A

Staphylococc Streptococcus
us aureus beta hemolyticus

Corynebacterium Mycobacterium Other


bacteria
PYODERMA
berasal dari kata pio dan derma. Pio berarti nanah, dan
derma berarti kulit, dengan kata lain artinya kulit
bernanah. penyakit kulit purulen

Lesi kulit dibagi


dalam:
Etiologi: Pyogenes-cocci Infeksi kulit primer
Yi.: - Staphylococcus aureus &
- Streptococcus b. hemolyticus Infeksi kulit sekunder
(Mis: orang digigit
nyamuk → bernanah)
PYODERMA

staphylococcus Streptococcus
• Impetigo bulosa(= • Impetigo crustosa (=
Impetigo vesico-bulosa) I.contagiosa; Tillbury Fox
• Impetigo neonatorum Disease )
• Staph. Scalded Skin • Ecthyma(=Ulcerative
Syndr. Impetigo)
• Folliculitis( I. Bochart & • Erysipelas
Sycosis barbae) • Cellulitis
• Furuncle & carbuncle • Phlegmon
• Paronychia • Scarlet Fever
• Multiple Absceses of
sweats glands
• Hidra-adenitis
suppurativa
 Pemeriksaan Pembantu
 DL : Leukositosis
 Kultur
 Tes resistensi

Pengobatan Umum :
1. Sistemik
- Penisilin G Prokain dan Semisintetiknya
Penisilin G Prokain (1,2 juta per hari)
Ampisilin (4 x 500 mg 1 jam sblm makan)
Amoksisilin ( 4 x 500mg)
Penisilin resisten penisilinase (spt oksasilin, kloksasilin,
dikloksasilin, fluklosasilin)
 Linkomisin dan Klindamisin
 Eritromisin
 Sefalosporin

2. Topikal
- Basitrasin, neomisin dan mupirosin
- Kompres
impetigo
 Infeksi kulit superfisial
 Etiologi: Staphylococcus aureus

Staphylococcus pyogenes
 Bila hanya di epidermis: Impetigo

Bila terus sampai dermis: Ecthyma


 Karakterisasi: krusta erosi atau krusta ulcer
 Infeksi melalui:

Infeksi primer pada lesi minor di kulit


Infeksi sekunder pada kelainan kulit yang
sudah ada Pre Existing Dermatoses -
atau ada penyebab lain sebelum
terjadi Impetiginization
Impetigo Krustosa
(Impetigo
vulgaris; impetigo
contagiosa; Tillbury Fox)

Impetigo Bulosa

Klasifikasi klinik Impetigo


impetigo Neonatorum

Impetigo Bockhart
(Superficial Folliculitis)

Impetigo Ulcerative
(Ecthyma)
Impetigo
 Suatu pioderma yg menular
 Biasa pada anak-anak
 Biasanya pada wajah, khususnya dekat hidung
dan mulut
 Ditandai dengan vesikel kecil yang mudah pecah
dengan pinggir kemerahan yang menjadi pustular
dan pecah mengeluarkan cairan seropurulen
kuning yang mengering dan membentuk krusta
tebal
KRUSTOSA (Impetigo BULOSA Impetigo vesiko- NEONATORUM
Vulgaris; Impetigo bulosa, cacar monyet
Contagiosa; Tillbury Fox)
Etiologi Group A β haemolyticus Staphylococcus aureus Staphylococcus
Streptococcus pyogenes aureus
(GAS)
Streptococcus B
hemolyticus
Klinis • Anak-anak • Gejala umum (-) Impetigo bulosa
• Gejala umum (-) • Predileksi : ketiak, dada, Predileksi :
• Predileksi : muka punggung menyeluruh
(sekitar lubang hidung • Kelainan kulit: eritema, Demam
dan mulut), bula, bula hipopion bila Mengenai neonatus
• Kelainan kulit: eritema pecah tampak koloret dasar
dan vesikel mudah pecah eritema
krusta tebal kuning
Diagnosa: Temuan klinik,
madu  krusta diangkat Pewarnaan gram atau kultur
dasar erosi
DD Ektima Dermatitis kontak alergi, Sifilis kongenital
Herpes simplex/ Herpes
Zoster, Folikulitis bakterial,
Luka bakar, Pemphigoid
bullosa, Dermatitis
herpetiformis
Pengobatan Krusta dilepassalep AB, Bula dipecahkan salep AB sistemik + bedak
bila banyakAB sistemik AB/cairan antiseptik, bila salisil 2 %
banyak AB sistemik
KRUSTOS
A

BULOSA
EKTIMA (IMPETIGO
 Definisi
ULCERATIF)
 Ulkus superficialis dengan krusta diatasnya
 Etiologi
 Streptococcus B hemolyticus
 Gejala klinis :
- Kelainan kulit : krusta tebal warna kuning/coklat kehitaman 
jika diangkat sangat melekat & tmpk ulkus dangkal dengan tepi
meninggi & radang akut
- Predileksi : tungkai bawah
 DD/ : impetigo krustosa
 Pengobatan :
◦ AB sistemik 10 hari
◦ Topikal :, asam fusidat atau mupirosin.
Diferensiasi Impetigo Krustosa Ecthyma
Durasi Lesi hari – minggu minggu – bulan
Gejala Tak ada s/d pruritus sakit – lembut
Lesi Kulit
- Type •Vesikel – pustula pecah + erosi •Ulcerasi + krusta tebal erat
- Warna •Golden Yellow Crusts •Krusta hemorrhagik

- Ukuran & •Kecil, bulat/ oval •Lebar, bulat/ oval

bentuk •Nyeri ringan- kasar •Tender & indurated


- Palpasi •Scattered (menyebar jauh) •Soliter/ multipel
- Susunan •Discrete (menyebar dekat)

•Confluent (lingkaran jadi 1)

•Lesi satelit (khas pada

candida)

Distribusi Muka Pergelangan kaki, dorsal


Peri-oral/ nasal kaki, paha, gluteus, “daerah
dekat trauma”
D.D Perioral/ Dermatitis seborrheic Ekskoriasi gigitan serangga
Dermatitis kontak alergi Neurotic excoriation
Herpes Simplex Labialis Ulkus hati kronik
EKTIMA
Folikulitis superfisialis Folikulitis profunda
(Impetigo Bockhart) (Deep Folliculitis/
Sycosis)
etiologi Staphylococcus aureus
Infeksi Infeksi di muara permukaan folikel Terletak perifolikular, bersifat
rambut yang bersifat superfisial, terbatas kronik, sampai ke subkutan
pada epidermis
Gejala Tanpa gejala konstitusi Gatal, panas, rasa terbakar di
konstitusi tepi bibir atas dekat dengan
hidung
Karakteristi • Papul/pustula eritema, Ditengahnya ada • Papul/pustul eritema
k rambut. • Ditengahnya terdapat
• Multiple rambut
• Dinding sangat tipispustulamudah • Teraba infiltrat di subkutan
pecah erosi
Faktor cukur rambut: janggut, axilla dan kaki Tempat intertriginous ► axilla, infra
predisposisi Hair extraction: menarik & menggosok
Occlusion dressing (baju ketat) ► clothing, adhesive
mammae, anogenital
Kortikosteroid topikal  imunitas <<
plaster, posisi tubuh, dll DM & keadaan immunosuppresion
(leukemia, HIV)
Lokasi ekstrimitas, kepala, wajah bibir atas, dagu bilateral
Tx  Topikal (natrium/asam fusidat)
 Sistemik
- amoxiclaf 3x500 mg/hr slma 5-7 hr
Folliculitis
- Sefadroksil 3x500 mg/hr slama 5-7 hr
Superficialis / Impetigo Profunda / Sycosis
bockhart vulgaris (barbae)
Furunkel (Bisulan) karbunkel
Abses akut pd folikel rambut yg Dua atau lebih furunkle yang
disebabkan oleh infeksi S.aureus menyatu namun terdapat beberapa
definisi
Furunculosis: lebih dari 1 folikel puncak.

Etiologi Staphilococcus aureus


predileksi Tempat banyak friksi (aksila dan bokong) tengkuk, aksila, bokong
Nodul eritema, berbentuk kerucut,
berbatas tegas, ditengahnya terdapat
nodul eritema, berbatas tegas,
pustul
karakteristik ukurannya besar, ada beberapa
Kemudian melunak menjadi abses yang
puncak, nyeri
berisi pus dan jaringan nekrotik lalu
pecah membentuk fistel
penyakit sistemik, alkoholism,
Faktor
malnutrisi, imunosupresi (DM,
predisposisi
AIDS, kelainan darah)

furunkel karbunkel
furunculosis
Pengobatan furunkel dan
karbunkel
Manajemen
furunkel dan Terapi lokal
karbunkel
Inflamasi akut: Multipel &
Saat mandi kompres hangat Terapi oral penggabungan
gunakan sabun Pecah atau furunkel (Big
Fluktuasi (+): Penicillinase-
anti bakterial
insisi resistant penicillin drainage pustula Nodule) 
Minyak mupirocin drainasesalep atau  membuang/ carbuncle 
Lakukan kompres yg mengandung Cephalosporin I : melepaskan multipel follicular
panas  neomisin- 1-2 gr/hr selama jaringan nekrotik orifices (saluran
drainage spontan basitrasin, asam 5-7 hr keluar) 
awal fusidat, atau keluarkan pus
Insisi dan mupirosin
drainage abses
PARONYCHIA
(PIONYCHIA)
Definisi: Etiologi Gambaran Klinik Manajemen
• Inflamasi akut pada • Staphylococcus • Diawali luka minor • Kompres lokal
lateral dan posterior aureus atau kerusakan kulit dengan antiseptik
lipatan kuku • Streptococcus sebagai port solution 5 sampai
umumnya pyogenes d’entrée 10 menit
disebabkan oleh • Pseudomonas • Onset akut dan • Drainage pus dan
infeksi aeruginosa menyakitkan di bersihkan sisa 
Staphylococcus daerah lipatan kuku topical antibiotic
+ pus • Antibiotik sistemik
• Bengkak • Abses sub-ungual
kemerahan dan  pencabutan kuku
nyeri di sekitar kuku (nail extraction)
• Infeksi menyebar ke
bawah kuku 
abses sub-ungual
 nail plate 
loose and distorted
erysipelas cellulitis
• Penyakit infeksi akut dengan • Adalah peradangan supuratif yg
gejala utama infiltrat merah cerah terutama mengenai lapisan subkutis
berbatas tegas disertai gejala dengan batas yg tidak tegas.
definisi konstitusi, pada dermis dan • seluruh jaringan subkutan, difus
epidermis, subkutan bagian atas • Infiltrate with raised + pembengkakan
• + lymphangitis
area
Streptococcus pyogenes (group B
Streptococcus B hemolyticus grup
etiologi Streptococci – GBS), S.aureus,
A
H.influenzae
 G/ konstitusi : demam,malaise  Didahului trauma
 Didahului trauma  predileksi  Lapisan kulit yg diserang : terutama
tungkai bwh, wajah
 Kelainan kulit : infiltrat merah subkutis
cerah, batas tegas, pinggirnya  Gejala konstitusi & predileksinya
Gx klinis meninggi dengan tanda radang hampir sama dengan erysipelas
akut.
 Dpt disertai edema, vesikel &  Lesi kulit berupa : eritema lokal yg
bula cepat meluas dgn batas yg tidak
 Kronis residif : elefantisiasis
tegas

DD selulitis
 istirahat, tungkai bwh ditinggikan
 AB sistemik secepatnya, perawatan lokal tergantung lesinya
pengobata (tertutupbebat hangat; terbukakompres rivanol 0,1% + betadine)
n  Penanganan medis selama komplikasi ► RS
 Antibiotik sistemik: derivat penicillin (i.v) dan erythromycin
Erysipelas, Cellulitis,
Phlegmon
Dermatosis Yang Mendasari (1)
Trauma:
Abrasi, laserasi, suntikan
Gigitan: serangga, hewan atau manusia
Luka bakar
Infestasi parasit: skabies, pedikulosis capitis,
phthriasis pubis
Pyoderma superfisial: impetigo,
folikulitis,furunkulosis, ecthyma
Dermatophytosis: tinea pedis, tinea corporis, tinea
barbae
Viral infection: herpes simplex, varicella, herpes
zoster
Inflamatory dermatosis: dermatitis atopik,
dermatitis kontak, psoriasis, dermatitis stasis
Ulkus: tekanan, insufisiensi vena kronik
ERISIPELAS

cellulitis
ABSES MULTIPEL KELENJAR KERINGAT
(Infeksi sistem kelenjar keringat ekrin oleh Staphylococcus
Ditandai dengan multiple abscess pada area predileksi)

Predileksi  badan, belakang kepala,


gluteus
• Erythematous deep seated infiltrated nodule  pea
walnut berukuran kecil
• Bentuk kubah tanpa kuning di tengah (pusat nekrotik/
Etiologi: Staphylococcus aureus sumbatan)
• Selalu multipel, timbul berkelompok, lunak → abses 
pus kuning
• Diikuti dg pembtkn scar, rekuren pada tpt yang baru
• Tak nyeri – nodul subkutaneus (Hallmark); khas

Therapy
• Antibiotik topikal dan sistemik
• Mengatasi faktor predisposisi
• Mandi dengan air yang suhunya sama
DD/: Furunkulosis dengan suhu tubuh
HIDRADENITIS SUPURATIVA(apocrinitis, hidradenitis axillaris)
Kronik, supuratif, sikatriks pada penyakit kelenjar apokrin yang berhubungan dengan axilla,
anogenital region dan jarang pada kepala dengan pembentukan scar.
• Ras: sering pada orang kulit hitam
• Umur: dari pubertas  dewasa muda, climacteric
Epidemiol • Sex: laki-laki pada anogenital, wanita pada axilla
ogi • Herediter: riwayat keluarga dg jerawat nodulocytik dan hidradenitis
suppurativa

• Tidak diketahui, dari tempat lesi  mikroorganisme patogen: S.aureus


Etiologi • S.aureus & S.pyogenes, E.coli, Proteus mirabilis, P.aeruginosa

Faktor • Obesitas, hiperhidrosis, kebersihan buruk


Predisposis • Deodoran & menghilangkan/ mencukur rambut (depilator)
• Recurrent folliculitis
i
• Demam intermiten dan nyeri/ sakit nyata  abses
• Inflamasi nodules dan kemerahan  abses  sembuh + fistel/ sinus 
Gambara drainage  purulen/ seropurulen
n Klinik • Fibrosis, “bridge” scars, hypertropic & pembentukan scar keloidal
• Black double open comedones

• Furunkel/ karbunkel, Lymphadenitis, Scrofuloderma,Lymphogranuloma


DD/: venereum, Actinomycosis

• Sistemik: Prednison/ Prednisolon oral (biasanya dicover dengan antibiotik),


Therapy: Triamcinolon intra lesi
• O.P: kasus kronik dan residif
SKROFULODERMA
 Timbul akibat penjalaran per kontinuitatum dari
organ dibawah kulit yang telah diserang penyakit
tuberkulosis, tersering berasal dari KGB namun bisa
juga dari sendi dan tulang

 Predileksi: leher, ketiak & jarang pd lipat paha.

 Porte d’entrée: di leher dari tonsil atau paru


 di ketiak dari apeks pleura
 di lipat paha dari ekstremitas bawah.
Limfadenitis
 SKROFULODERMA (biopsi
kelenjar)

 Diagnosis banding:
Periadenitis
• hidradenitis supurativa (di
ketiak)
• Limfogranuloma venerum (di Perlunakan tidak serentak

lipat paha)
Abses dingin

Fistel

Bentuk memanjang
Tidak teratur
Ulkus Disekitarnya livide
Bergaung
Pus seropurulen
Sembuh
Krusta kekuningan
Skin
brid Sikatrik
ges
• LED meninggi : untuk pengamatan pengobatan
• Pemeriksaan bakteriologik : mengetahui penyebab
Pemeriksaa • Pemeriksaan histopatologi : lebih penting, cepat
n penunjang • Tuberkulin test : berarti pada usia < 5 tahun. Jika (+) artinya pernah atau sedang
menderita TBC

• 1. Teratur tanpa terputus untuk mencegah resistensi


Syarat Tx : • 2. Kombinasi (mencegah resistensi)
• 3. Perbaiki keadaan umum

• Semua fistel menutup


Kriteria sembuh • Seluruh KGB mengecil
skrofuloderma : • Sikatrik tidak eritematosa lagi
• LED normal

• I. Obat baku (primer, barisan I )


• 1. INH (H).:Anak :10 mg/kg BB, dewasa : 5 mg/kg BB
• 2. Rifampisin (R): 10 mg/kg BB, pada waktu lambung kosong
OAD: • 3. Pirazinamid (Z): 20 -35 mg/kg BB, dosis terbagiSelama 2 bulan
• 4. Etambutol (E): Bulan I/II : 25mg/kgBB, berikutnya : 15 mg/kgBB
• 5. Streptomisin (S): 25 mg/kg BB per injeksi
• I. Obat cadangan (sekunder, barisan II )
OAD • 1. PAS : 200 mg/kg BB, dosis terbagi
• 2. Protionamid : dewasa maks 500 mg, dosis tunggal

• 2 tahapan :
Tahapan • 1. Tahap awal (intensif) : membunuh kuman sebanyak & secepat mungkin
terapi dengan obat bersifat bakterisidal
• 2. Tahap lanjut : membunuh kuman yang tumbuh lambat

Regimen • 1.
• 2.
Kombinasi RHZ setelah 2 bulan Z dihentikan, yang lain diteruskan
Kombinasi RHE selama 2 bulan, dilanjutkan RH
tx : • Kurang mampu : kombinasi RH atau HE

• Pada terapi TBC kutis, bila setelah 1 bulan tidak tampak perbaikan, curiga resistensi dan
ganti obat lain
• Untuk M. atipis, disamping obat diatas :
• Minosiklin : 2 x 100 mg
• Tetrasiklin : 4 x 500 mg
• Kotrimoksazol
• Kombinasi R & H
• Terapi bedah : Eksisi pada lupus vulgaris & TBC kutis verukosa yang kecil
Non-Pyoderma

c. Gram (+)/(-)
Corynebacterium b. Mycobacterium bacteria

1. ERYTHRASMA: 1. Erysipeloid: et/


et/ Corynebact. 1. LEPRA (=Morbus Erysipelothrix
Minutissimum Hansen): et/ M. leprae rhusiopathiae

2. Tichomycosis 2. Tuberculosis cutis: et/ M. 2. ANTHRAX: et/


axillaris: et/ C. tenuis tuberculosis( Scrofuloderm Bacillus anthracis
a; TBC cutis verrucosa dll.)

3. Pitted keratolysis:
et/ Corynebact spp.,
Microccus 3. Pseudomonas folliculitis:
3. Atypical Mycobacterium et/ Pseudomonas aeruginosa
sedentarius
Infection: et/ M. marinum,
M.scrofulaceum, M.
fortuitum, M. chelonei, dll.
4. Gram negatif folliculitis
et/ Klebsiela, Enterobachter,
Proteus.
ERYTHRASMA
Faktor Gambaran
Definisi Etiologi Manajemen
Predisposisi Klinik
• Infeksi • Corynebacteriu • Diabetes • (-), gatal •Pencegahan:
m cuci dengan
bakteri minitussismum
• Iklim ringan
kronik sedang dan • bersisik, Benzoyl
• Batang Peroxide (bar)
pada panas • permukaan
gram (+) •Lokal dan
intertrigino • Oklusi pd berlipat/
(diphtheroi topikal
us area kulit yang berkerut,
d); •Imidazoles/
dari jari memanjang pada
merupakan Na fusidate
kaki, lipat • Maserasi intertrigino
flora •Benzoyl
paha dan us area
normal • DX: peroxide gel
axilla seperti lipat
• Produce • Bds gejala (7hr)
• Bentuk paha, axilla
porphyrin + • Bakteri akan •Erythromycin
Makula dan di
wood’s light memancarkan sol b.i.d 7
erythemato bawah
 warna sinar merah hari
us (= Red mammae,
coral-pink jika disinari •Sistemik:
Spot ) kadang-
dengan sinar +erythromyci
kadang n 250 mg q.i.d
ultraviolet menyebar 14 hari p.o
ke badan (bila sudah
dan melebar dan
tungkai membandel)
• Antara jari
kaki 
scaling,
ERYTHRASMA
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai