Interpersonal
Tharika Nur Ishfahani Muslim
p20637020035
Komunikasi
interpersonal ?
Masyarakat Pikiran
(society)
04 I–it and I-thou
Martin Buber merupakan seorang yang religius. Bukunya yang paling terkenal adalah I and
Thou. Dalam buku ini Buber mengajukan konsep utamanya berupa Primary Words; I-It dan I-
Thou. Buber memberikan contoh dari pohon sebagai relasi dari I-It dan I-Thou. Menurut Buber,
pohon merupakan bentuk yang cocok untuk dijadikan contoh karena Pohon mempunyai relasi
hubungan timbal balik tidak secara langsung. Pohon disini dilambangkan sebagai it dan Thou.
Pada proses menjadi I-It adalah ketika kita mulai melihat apa yang terlihat pada pohon itu,
kemudian melakukan pengamatan tentang pergerakan-pergerakan yang terjadi pada pohon tsb.
Pohon melakukan kegiatan yang terus bekesinambungan, seperti yang bernapas dari daun, akar
menghisap air, yang tak putus-putusnya kegiatan antara pohon dan bumi dan udara, dan
pertumbuhan pohon. Setelah melakukan pengamatan kemudian kita melakukan pembelajaran
terhadap pohon tsb. Proses-proses ini mengandung tiga unsur pada I-It yaitu experience, means-need
relation, dan not whole being dimana pohon ini hanya menjadi pendukung untuk I.
Buber menggambarkan pohon tersebut dengan bagian-bagian serta
lingkungan yang dapat mendukungnya menjadi Thou bagi I itu sendiri.
Ketika pohon tersebut sudah menjadi Thou, maka sudah tidak ada
penghalang lagi diantara relasi keduanya. Untuk bisa mencapai Thou,
diperlukan openness (keterbukaan). Keterbukaan ini bukan seperti yang
kita anggap sebagai curhat dengan lisan melainkan dengan kesadaran-
kesadaran kita sebagai I-Thou. Relasi I-Thou bisa didapatkan dari
spiritual being, seperti saling mempercayai satu sama lainnya. Perubahan
dari I-It ke I-Thou bisa dilahat dari relasinya; untuk I-It orang akan
melihat pohon itu sebagai benda yang biasa, tidak ada perasaan special
yang menyentuh hati, sedangka untuk I-Thou telah membangun sebuah
relasi dengan memandang pohon tsb sebagai benda yang memiliki nilai
estetis dan berharga.
Pohon yang telah menjadi Thou akan menjadi bagian
dari I itu sendiri. Semuanya seperti telah bersatu antara I–
Thou. Apa yang menjadi kebahagian I akan juga menjadi
kebahagian Thou, kesedihan I akan menjadi kesedihan
Thou, dst. Relasi yang terjadi antara I-Thou terjadi pada
saat ini juga, tidak di masa lalu atau di masa depan. I-
Thou bisa kembali menjadi I-it apabila kita memikirkan
kembali atribut yang berada pada Thou.
Negosiasi Rupa
Stella Ting-Toomey
• Face
• Karya rupa : - Preventif
- Restorative
• 2 variable kultural : -kolektivisme
- individualism
Terimakasih