Anda di halaman 1dari 71

ETIKA PUBLIK

Diklat LATSAR CPNS

Hernawaty
BPSDM Prov Kaltim
Tahun 2021
Kompetensi Dasar
& Indikator

Mampu  Memiliki pemahaman tentang kode


menanamkan etik dan perilaku pejabat publik
 Mengenali berbagai bentuk sikap dan
nilai dan
perilaku yang bertentangan dengan
membentuk
kode etik dan perilaku serta implikasi
sikap dan dari pelanggaran kode etik dan
perilaku patuh perilaku bagi dirinya
kepada standar  Menunjukkan sikap dan perilaku
etika public yang sesuai dengan kode etik dan
yang tinggi. perilaku selama Diklat
MATERI POKOK

1. Kode Etik dan Perilaku pejabat publik;


2. Bentuk-bentuk Kode Etik dan Implikasinya;
3. Ilustrasi Aktualisasi Etika Aparatur Sipil
Negara.

3
KODE ETIK &
ERILAKU PEJABAT
PUBLIK
I
4
A D A LAM
A ETI K
G N Y
P E N T IN
1.
A N P U BL IK A N:
U R U S A S A
N K E KE K U
G G U N AA AN
P E N B I J A K
2.
I M A S I KE
LEGI T
N T I N GA N
I K KEPE
. K O N F L
O D E ETIK
3 BER K
S U M
M BER-
BE NT UK -B E N T UK 4. S
B
U
A G I A SN
ETI K D A LAM
K O D E
ASI
KODE ETIK & M P L I K L IK
5. I A NA N P U B
PE L A Y

IM PL IK AS I NY A
II
5
U B L I K DAN
S A S I E T I KA P
LI
• AKTUA P U BLIK
N A N
PELAYA E T I K U NTUK
I S A S I K O DE
L
• A K TU A O R U PS I
N K
MELAWA I K U N T UK
A S I K O D E ET
LI S
• AKTUA A N K I N ERJA
AT
PENINGK
SASI
AKTUALISAS O R
• AKT
G A
U
N
A
I
L IS A S I K O DE ET
GRIT
I K
A
U
S
N
P
T
U
UK
B L IK
N I N T E
I ETIKA ASN PENINGK
ATA

III
6
1 2 3

Pedoman dalam Menjaga Kinerja


Bekerja dan Keharmonisan Organisasi
berperilaku dalam organisasi sesuai visi dan
(Code of misi
Conduct)
ALIRAN PEMIKIRAN ETIKA

1.Teori Empiris
2.Teori Rasional
3.Teori Intuisi
4.Teori Wahyu
ETIKA
Etika dalam bahasa Yunani “Ethos” yang berarti
Kebiasaan atau Watak
Dalam Bahasa Prancis “Etiquette” (etiket) berarti
kebiasaan atau cara bergaul dan berperilaku yang
baik
ETIKA
Sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan serta
kesanggupan seseorang untuk mentaati ketentuan, norma atau
nilai kehidupan yang berlaku di suatu organisasi dan masyarakat
Perilaku dalam kehidupan
sehari hari yang mencerminkan
baik atau buruk
MORAL
Moralitas atau Moral berasal dari kata “Mos” (Latin)
yang berarti cara hidup atau kebiasaan.
Secara harfiah istilah moral sebenarnya sama dengan
istilah etika.
Moral atau morale (Inggris) dapat diartikan
sebagai semangat atau dorongan batin
dalam diri untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu
ETIKA VS MORAL
 Etika cenderung dipandang sebagai suatu sistem nilai apa
yang baik dan buruk bagi manusia dan
masyarakat/lingkungannya

Moralitas menentukan seberapa jauh seseorang memiliki


dorongan untuk melakukan tindakan sesuai dengan prinsip-
prinsip etika
Prinsip – Prinsip ETIKA
Keindahan

Kebenaran Persamaan

Prinsip-
Prinsip
Etika

Kebebasan Kebaikan

Keadilan
1. Keindahan (Beauty)
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang
mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan.

Untuk Organisasi diwujudkan dengan


perancangan tata ruang, furnitur dan hiasan-
hiasan dinding serta aksesoris yang bersifat
ergonomis (aqua, poster)
2. Persamaan (Equity)

Setiap manusia yang terlahir di bumi ini serta


memiliki hak dan kewajiban masing-masing,
pada dasarnya adalah sama dan sederajat.
Etika dalam prinsip ini adalah menghilangkan
perilaku deskriminatif dalam berbagai aspek
interaksi manusia
Pelayanan Pemerintah tetap memperhatikan
prioritas.
3. Kebaikan (Goodness)

Prinsip ini sangat berkaitan dengan hasrat dan cita-


cita manusia.
Dengan tetap memperhatikan kemamfaatan dan
kebaikan bagi manusia
4. Keadilan (Justice)
“Justitia est contans et perpetua voluntas
jus suum cuiqe tribuendi “

Keadilan adalah kemauan yang tetap


dan kekal untuk memberikan kepada
setiap orang apa yang semestinya
5. Kebebasan (Liberty)
Kebebasan dirumuskan sebagai keleluasaan untuk
bertindak atau tidak bertindak berdasarkan pilihan
yang tersedia bagi seseorang dengan pengertian :
Kemampuan untuk menentukan diri sendiri
Kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatan
Syarat-syarat yg memungkinkan manusia untuk
melaksanakan pilihan-pilhannya beserta konsekuensi
dari pilihan itu
6. Kebenaran (Truth)

Ide Kebenaran dipakai dalam logika ilmiah.


Tapi ada juga kebenaran yang dibuktikan dengan
keyakinan bukan dengan fakta.
SUMBER ETIKA

1.AGAMA
2.LINGKUNGAN MASYARAKAT UMUM
3.PERATURAN-PERATURAN FORMAL
4.LINGKUNGAN KETETANGGAAN
5.LINGKUNGAN KELUARGA
PERILAKU/
PERBUATAN
6.HATI NURANI INDIVIDUAL

DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)


Jenis – Jenis ETIKA

1.Etika Sosial Budaya


5.Etika Profesi
2.Etika Pergaulan
6.Etika Kepada Ortu
3.Etika Jabatan
7.Etika Lingkungan
4.Etika Birokrasi

8. Etika Keilmuan
9.Etika Berbicara
10. Dll
Etika Pegawai Negeri Sipil dalam
Bernegara

• Melaksanakan sepenuhnya Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


• Mengangkat harkat dan martabat bangsa dan Negara.
• Menjadi perekat dan pemersatu bangsa dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan tugas.
• Akuntabel dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa.
• Tanggap, terbuka, jujur, dan akurat, serta tepat waktu dalam melaksanakan setiap
kebijakan dan program pemerintah.
Etika Pegawai Negeri Sipil dalam
Berorganisasi

• Melaksanakan tugas dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku.


• Menjaga informasi yang bersifat rahasia.
• Melaksanakan setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
• Membangun etos kerja untuk meningkatkan kinerja organisasi.
• Menjalin kerja sama secara kooperatif dengan unit kerja lain yang terkait dalam
rangka pencapaian tujuan.
• Memiliki kompetensi dalam pelaksanaan tugas.
• Patuh dan taat terhadap standar operasional dan tata kerja.
• Mengembangkan pemikiran secara kreatif dan inovatif dalam rangka peningkatan
kinerja organisasi.
Etika Pegawai Negeri Sipil dalam
Bermasyarakat

• Mewujudkan pola hidup sederhana.


• Memberikan pelayanan dengan empati, hormat dan santun, tanpa pamrih,
dan tanpa unsur pemaksaan.
• Memberikan pelayanan secara cepat, tepat, terbuka, dan adil serta tidak
diskriminatif.
• Tanggap terhadap keadaan lingkungan masyarakat.
• Terorientasi kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam
melaksanakan tugas.
Etika Pegawai Negeri Sipil terhadap
Diri-sendiri

• Jujur dan terbuka serta tidak memberikan informasi yang tidak benar.
• Bertindak dengan penuh kesungguhan dan ketulusan.
• Menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.
• Berinisiatif untuk meningkatkan kualitas pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
dan sikap.
• Memiliki daya juang yang tinggi.
• Memelihara kesehatan jasmani dan rohani.
• Menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga.
• Berpenampilan sederhana, rapi, dan sopan.
Etika Pegawai Negeri Sipil terhadap sesama
Pegawai Negeri Sipil

• Saling menghormati sesama warga negara yang memeluk agama/kepercayaan


yang berlainan.
• Memelihara rasa persatuan dan kesatuan sesama Pegawai Negeri Sipil.
• Saling menghormati antara teman sejawat baik secara vertikal maupun horizontal
dalam suatu unit kerja, instansi, maupun antar instansi.
• Menghargai perbedaan pendapat.
• Menjunjung tinggi harkat dan martabat Pegawai Negeri Sipil.
• Menjaga dan menjalin kerja sama yang kooperatif sesama Pegawai Negeri Sipil.
• Berhimpun dalam satu wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang menjamin
terwujudnya Pegawai Negeri Sipil dalam memperjuangkan hak-haknya.
Kode etik :
Aturan-aturan yang mengatur tingkah
laku dalam suatu kelompok khusus

Kode etik profesi :


Ketentuan tertulis yang mengatur
tingkah laku suatukelompok profesional
tertentu
Pejabat Publik, ASN

1. Kewaspadaan profesional, yaitu : harus menaati kaidah –


kaidah teknis dan peraturan – peraturan terkait dengan
kedudukannya sebagai pembuat keputusan
2. Kewaspadaan Spiritual, merujuk pada penerapan nilai –
nilai kearifan, kejujuran, keuletan, sikap sederhana dan
hemat, bertanggung jawab, berakhlak dan perilaku yang
baik
Kode Etik
Sebagai rujukan dan pedoman dalam bertindak
dan berperilaku
RUJUKAN KODE ETIK ASN

 UU No. 5 Tahun 2014 Tentang ASN


 PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin PNS

 PP No. 42 Tahun 2004 Tentang Pembinaan Jiwa

Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil


 PP No. 21 Tahun 1975 Tentang Sumpah/ Janji

Pegawai Negeri Sipil


Nilai -Nilai ETIKA PNS :

• UU NO.43 TAHUN 2000 :


Setia dan taat kepada Pancasila & UUD 1945, Negara dan Pemerintah
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan RI

Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan


penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab
Menyimpan rahasia jabatan
PP NO 21 TH 1975 : SUMPAH DAN JANJI PNS
PP NO 30 TH 1980 : KEWAJIBAN & LARANGAN
Kode ETIK PNS
PENGERTIAN
“Norma – norma sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
PNS yang diharapkan dan dipertanggungawabkan dalam
melaksanakan tugas pengabdiannya kepada Bangsa, Negara,
Masyarakat dan tugas tugas kedinasan organisasinya serta pergaulan
hidup sehari hari sesama PNS dan individu individu di dalam
masyarakat”

Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2004 Tentang


Pembinaan Jiwa KORPS dan KODE ETIK PNS
Kode Etik & Kode Perilaku ASN
( UU NO.5 Tahun 2014)

1.Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas.


2.Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
4.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5.Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6.Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7.Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.
Kode Etik & Kode Perilaku ASN
( UU NO.5 Tahun 2014)

8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.


9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10.Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabtannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12.Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
DEFINISI ETIKA PUBLIK

• Refleksi tentang Standar/ Norma yang menentukan baik/ buruk, benar/ salah
perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam
rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik
SUMBER ETIKA PUBLIK

Agama
Ideologi Negara UUD / UU / PP

Norma dan nilai Peraturan dan ketentuan


masyarakat unit kerja/lembaga
setempat

Peraturan lain (umum Perintah atasan


maupun departemental)

DIADAPTASI DARI: DJADJA SAEFULAH (2009)


PRINSIP – PRINSIP ETIKA PUBLIK

• Pengabdian • Keindahan (baik dan


• Pelayanan layak)
• Keadilan • Persamaan (hak dan
• Keseimbangan kewajiban
• Kebaikan
• Kemanusiaan dan
• Kebebasan (bebas dan
• Ketuhanan bertanggung jawab)
• Kebenaran
Mengapa etika publik penting ???

• Karakter filosofi etika publik menuntun perilaku yang


paling mendasar, norma etika sangat menentukan
perumusan kebijakan maupun pola tindakan yang ada
didalam organisasi publik

Bila masyarakat sudah memiliki dasar norma etika yang


kuat, ketaatan terhadap norma hukum akan mengikuti dan
biasanya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan atau bentuk
penyimpangan akan dapat dicegah
DIMENSI ETIKA PUBLIK
PELAYANAN PUBLIK YANG
BERKUALITAS DAN RELEVAN

TUJUAN

ETIKA
PUBLIK

MODALITAS TINDAKAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS
TRANPARANCY PUBLIK
NETRALITAS
3 FOKUS PELAYANAN PUBLIK
1. Pelayanan Publik yang berkualitas dan relevan
2. Sisi dimensi Reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi
3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual
ETIKA PUBLIK DAN PELAYANAN PUBLIK
 Etika publik membentuk integritas pelayanan publik
 Moral dalam etika publik menuntut lebih dari kompetensi teknis
karena harus mampu mengidentifikasi masalah-masalah dan konsep
etika yang khas dalam pelayanan publik
 Etika publik mengarahkan analisa Polsosbud dalam perspektif
pencarian sistematik bentuk pelayanan publik dengan
memperhitungkan interaksi antara nilai-nilai masyarakat dan nilai-
nilai yang dijunjung tinggi oleh lembaga-lembaga publik
IMPLIKASI KODE ETIK DALAM PELAYANAN
• Kode etik mencoba meluruskan nilai-nilai etis luhur kedalam bidang
tertentu dalam hal ini pada tugas pelayanan publik
• Kode etik merupakan pedoman bertindak yang sifatnya eksplisit
• Pelaksanaan kode etik dalam perilaku nyata tergantung pada niat baik
dan sentuhan moral yang ada dalam diri para pegawai / pejabat itu
sendiri
AKTUALISASI ETIKA PUBLIK

• Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan


bagaimana nilai-nilai (kejujuran, keadilan, kesetaraan dan
solidaritas, dll) di praktikan dalam wujud keprihatinan dan
kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat
ETIKA PUBLIK DAN MODALITAS

Korupsi terjadi karena ???


• Membangun integritas publik harus dilakukan
perbaikan sistem akuntabilitas dan
transparansi yang didukung modalitas etika
publik. Bagaimana orang dapat bertindak baik
atau berperilaku sesuai dengan standar etika ?
Etika publik dan integritas publik

1. Integritas publik artinya tidak melakukan korupsi atau


kecurangan
2. Integritas publik yakni tindakan yang sesuai dengan nilai,
tujuan dan kewajibannya untuk memecahkan dilema moral
yang tercermin dalam kesederhanaan hidup
3. Kualitas dari pejabat publik yang sesuai nilai, standar,
aturan moral yang diterima masyarakat.
4. Niat baik seorang pejabat publik yang didukung oleh
institusi sosial : hukum, aturan, kebiasaan dan sistem
pengawasan.
TUNTUTAN ETIKA PUBLIK
DAN KOMPETENSI
KOMPETENSI TEKNIS
Pengetahuan ttg Hukum
Manajemen Program
Manajemen Strategis
Manajemen Sumber Daya

ETIKA
PUBLIK

KOMPETENSI ETIKA KOMPETENSI


Manajemen Nilai LEADERSHIP
Kemampuan penalaran moral
Penilaian dan Penetapan Tujuan
Moralitas pribadi
Ketrampilan Manajemen
Etika Organisasional
Gaya Manajemen
Kepemimpinan Politik & negosiasi
• Etika berkaitan langsung dengan sistem
nilai manusia,

• Etika mendorong tumbuhnya moralitas,


Mengapa Etika nilai-nilai hidup yg hakiki.
Penting dalam
Pelayanan Publik ?? • Etika memberi inspirasi kepada
manusia utk secara bersama-sama
menemukan & menerapkan nilai-nilai
yg hakiki bagi kesejahteraan &
kedamaian umat manusia.

(Sondang Siagian, 1996)


MERUBAH MIND SET PEJABAT PUBLIK

Meningkatkan kinerja organisasi


Reformasi birokrasi yang paling penting
 Berubah dari penguasa menjadi pelayan
 Merubah dari wewenang menjadi peran
 Menyadari jabatan publik adalah amanah
dan

Perubahan sistem manajemen


Konflik Kepentingan
•Tercampurnya kepentingan Pribadi dengan kepentingan Organisasi yang mengakibatkan

Pencapaian tujuan organisasi yang kurang optimal

Bentuk perilaku buruk konflik kepentingan

• Aji mumpung
• Menerima/memberi suap
• Menyalahgunakan pengaruh pribadi
• Pemanfaatan fasilitas organisasi
• Pemanfaatan informasi rahasia
• Loyalitas ganda
TINDAKAN TERMASUK KONFLIK PRIBADI ADALAH:

1. Ikut serta dalam transaksi bisnis pribadi


2. Menerima segala bentuk hadiah dari pihak swasta pada saat
melaksanakan transaksi untuk kepentingan dinas/pemerintah
3. Membicarakan peluang kerja diluar instansinya pada saat berada dalam
tugas sebagai pejabat pemerintah
4. Membocorkan informasi komersil atau ekonomis yang bersifat rahasia.
5. Terlalu erat berhubugan dengan orang-orang diluar instansi pemerintah
yang dalam menjalankan bisnis pokoknya bergantung pada izin
pemerintahnya
NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
(UU ASN No.5 Pasal 4)

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi negara Pancasila.


2. Setia dan mempertahankan UUD 1945 serta Pemerintahan yang sah
3. Mengabdi Kepada Negara dan Rakyat Indonesia
4. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
6. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
(UU ASN No.5 Pasal 4)

9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.


10. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun.
11. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
12. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
13. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
14. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
15. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir.
NILAI DASAR ETIKA PUBLIK
(Ringkasan Berdasarkan UU ASN)

1. Tanggung Jawab
2. Tidak Diskriminatif/Netralis
3. Profesional
4. Jujur, Cepat,Akurat, Santun, Tanggap
5. Transparan
ETIKA Organisasi
Pemerintah
Latar Belakang
(TAP MPR Nomor VI/MPR/2001)

• Pembukaan UUD 1945 “


Terbentuknya negara kesatuan RI untuk
melindungi segenap Bangsa
Indonesia.....” (Tujuan Nasional dan Cita
cita Luhur Bangsa)
• Etika kehidupan berbangsa dewasa ini
mengalami kemunduran yang turut
menyebabkan terjadinya krisis
Dimensi.
Latar Belakang
(TAP MPR Nomor VI/MPR/2001)
• Faktor – faktor dalam Negeri :
Lemahnya penghayatan dan pengamalan
agama, Sistem sentralisasi
pemerintahan,kurangnya keteladanan
pemimpin dan tokoh bangsa, dll.
• Faktor – faktor Luar Negeri :
Pengaruh globalisasi keidupan, makin
kuatnya intensitas intervensi kekuatan
global dalam perumusan kebijakan
nasional,dll.
Latar Belakang

1. Kritikan dari Masyarakat atas kinerja Pemerintah dan seluruh jajarannya


2. Sistem – sistem dalam Pemerintahan tidak cukup efektif membentuk
kompetensi dan kualitas SDM
3. Sistem dalam pemerintahan cenderung membentuk para birokrat
menjadi kurang responsif, lamban, berorientasi pada status quo, korup
dan sebagainya.
4. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah.
5. dll
ETIKA Kehidupan Berbangsa
(TAP MPR Nomor VI/MPR/2001)

• Etika Sosial dan Budaya


1

• Etika Politik dan Pemerintahan


2

• Etika Ekonomi dan Bisnis


3

• Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan


4

• Etika Keilmuan
5

• Etika Lingkungan
6
Dimensi ETIKA dalam Organisasi

“Pola sikap dan perilaku yang diharapkan dari setiap individu &
kelompok anggota organisasi yang secara keseluruhan akan
membentuk budaya organisasi”

MENJAGA NAMA BAIK


ORGANISASI
ETIKA dalam Pemerintahan
Etika dalam pemerintahan diharapkan mampu
membangkitkan kepekaan birokrasi (pemerintah)
dalam melayani kepentingan masyarakat
(Nicholas Henry)

Dari, Oleh dan Untuk


RAKYAT
ETIKA dalam Pemerintahan
Asas-asas Umum Penyelenggaraan Pemerintah yang Baik
(UU No. 28 Tahun 1999)

 AsasKepastian Hukum
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara
Asas Kepentingan Umum
Asas Keterbukaan
Asas Proporsionalitas
Asas Pofesionalitas
Asas Akuntabilitas
Good Governance →Trend Global
ETIKA Pemerintahan
Dasar – Dasar Kepemerintahan yang BAIK

 Partisipasi  Berkeadilan
Aturan Hukum Efektifitas dan Efisiensi
 Transparansi  Akuntabilitas
 Daya Tanggap  Bervisi Strategis
 Berorientasi Konsensus  Saling Keterkaitan
ETIKA dalam Jabatan
• Penyelenggara Negara (UU No. 28 Tahun 1999 ) “Pejabat
Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau Yudikatif
dan pejabat lain yang Tupoksinya berkaitan dengan
penyelenggaraan Negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan yang berlaku”
ETIKA dalam Jabatan
• Mengucapkan sumpah/janji sebelum memangku jabatan.
• Bersedia diperiksa kekayaan
• Melaporkan dan mengumumkan kekayaannya
• Tidak melakukan KKN
• Melaksanakan tugas tanpa membedakan agama, ras, golongan
• Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
• Bersedia menjadi saksi dalam perkara KKN dan perkara lainnya

Kewajiban Penyelenggara Negara


(UU No. 28 Tahun 1999 pasal 5 )
ETIKA dalam Jabatan
1. Hak menerima gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya
2. Hak jawab atas teguran, tindakan atasan, hukuman dan kritik masyarakat
3. Hak menyampaikan pendapat dimuka umum secara bertanggung jawab
sesuai dengan kewenangannya
4. Hak mendapatkan hak-hak lain sesuai dengan ketentuan per-UU-an

Hak Penyelenggara Negara


(UU No. 28 Tahun 1999 pasal 4 )
Meningkatkan Standar
ETIKA
Organisasi Pemerintah
Perubahan ?

“ Reinventing Government How Enterpreneurial Spirit is


Transforming The Public Sector”
(David Osborne dan Ted Gaebler 1992)
Reinventing Government

“The Five C’s Strategy”


( David Osborne dan Peter Plastrik 1996, Banishing Bureaucracy)

1.Core Strategy Kejelasan Tujuan, Peran dan arah keberadaan organisasi pemerintah serta aparaturnya.
2.Consequency Strategy Kemampuan Pengelolaan Kompetisi kualitas antar institusi, manajemen
Operasional dan Manajemen Kinerja.

3.Customer Strategy Meningkatkan akuntabilitas publik, yang diarahkan kepada upaya untuk
memenuhi keinginan masyarakat
Reinventing Government

“The Five C’s Strategy”


( David Osborne dan Peter Plastrik 1996, Banishing Bureaucracy)

4. Control Strategy Meningkatkan kekuatan organisasi Pemerintah, melalui penataan


kelembagaan,pemberdayaan aparatur pemerintah dan masyarakat sebagai mitra pemerintah.

5. Culture Strategy Merubah kebiasan-kebiasaan buruk dari aparatur Pemerintah


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai