Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN

KANKER PARU

NOVI ENIS ROSULIANA


LOG
O
PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN

2 MATERI KANKER PARU

3 ASUHAN KEPERAWATAN

4 KASUS
MATERI KANKER PARU
PEMERIKSAAN
DEFINISI DIAGNOSTIK DAN
PENATALAKSANAAN

ETIOLOGI MATERI MANIFESTASI


KLINIS

JENIS KANKER PARU PATOFISIOLOGI


DAN POHON MASALAH
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
• Di USA thn 2002 terdapat 169.400 kasus
baru dg 154.900 kematian (merupakan 28%
dari seluruh kematian akibat kanker)
• Di Inggris prevalensi kejadian mencapai
40.000/tahun
• Di Indonesia menduduki peringkat 4 kanker
terbanyak
DEFINISI

• Pertumbuhan sel yg tidak normal dlm paru yg


membelah dan tumbuh tidak terkendali 
akhirnya menyebar dan tumbuh di luar organ
paru
ETIOLOGI
• Merokok
 Penyebab utama  sekitar 90% kasus pd pria
dan 70% pd wanita
• Pemajanan terhadap asap rokok/tembakau
 Perokok pasif dapat menjadi “penyebar”
kanker paru  berhubungan dg genetika
• Polusi udara
 Beberapa kasus terjadi karena pemaparan
gas radon di rumah tangga
ETIOLOGI cont’d …
• Masukan zat kimia
 Hanya sebagian kecil  10-15% pd pria dan
5% pd wanita
Misal: asbes, arsen, kromat, nikel, kromium,
selenium
• Radiasi ionisasi
 Jika masuk/diserap dalam jumlah yg cukup
• Penyakit paru kronis
 Karena adanya jaringan parut (TBC dan
fibrosis)
ETIOLOGI cont’d …
• Masukan sedikit vitamin A
 Karena vitamin A berkaitan dg pengaturan
diferensiasi sel
• Genetik
 Terjadi perubahan (mutasi) gen yg berperan
dalam kanker paru
• Teori onkogenesitas
 Rokok merupakan inisiator, promoter dan
progresor terjadinya kanker paru (onkogen)
ROKOK Vs KANKER PARU
JENIS-JENIS KANKER PARU
 Berdasarkan histopatologi
• SCLC (Small Cell Lung Cancer)
 Dominasi sel-sel kecil yg diisi mukus 
memiliki gambaran seperti gandum
• NSCLC (Non Small Cell Lung Cancer)
 Karsinoma sel sekuamosa/karsinoma
bronkogenik
JENIS-JENIS cont’d …

 Macam NSCLC:
• Adenokarsinoma
 Susunan sel seperti bronkus dan
mengandung mukus
• Karsinoma bronkoalveolar
 Meliputi permukaan alveolar tanpa
menginvasi/merusak jaringan paru
• Karsinoma sel besar
 Bersifat anaplastik, tidak berdiferensiasi,
disertai infiltrasi sel netrofil
JENIS-JENIS cont’d …
 Berdasarkan stadium kanker
• Stadium I  terbatas pada paru-paru dan
dikelilingi oleh jaringan paru-paru
• Stadium II  telah menyebar dekat kelenjar
getah bening
• Stadium III  telah menyebar keluar paru-
paru
• Stadium IIIa  dapat dicabut dengan operasi
bedah
• Stadium IIIb  tidak dapat dicabut dengan
operasi bedah
• Stadium IV  telah menyebar dari tempat
pertumbuhan awal ke bagian tubuh lainnya
(metastase)
JENIS-JENIS cont’d …

 Berdasarkan TNM
• T  tumor lokal
• N  metastase ke kelenjar getah bening
• M  metastase jinak
 Berdasarkan asal kanker
• Kanker primer
• Kanker sekunder
PATOFISIOLOGI KANKER PARU
 Karsinoma tidak terjadi dg segera,
berkembang dlm berbagai tahap
 Sel menjadi ganas akibat perubahan genetik
yg mempengaruhi pertumbuhan, diferensiasi
dan pertahanan sel
 Perubahan genetik meliputi mutasi gen
supresor tumor, aktivasi onkogen,
transformasi gen apoptosis
 Adanya inisiator mengubah gen supresor
tumor dg cara delesi atau insersi  sel paru
berubah menjadi sel kanker
PATOFISIOLOGI KANKER PARU

Radiasi
Asap Riwayat penyakit
ionisasi,
rokok, zat paru (TB, fibrosis)
genetik,
kimia,
teori
polusi Inflamasi Masukan
onkogene
udara sedikit vit. A
sitas

Zat Jaringan parut


Mutasi gen
karsin Kegagalan
ogenik diferensiasi
Perubahan struktur, sel
pertumbuhan,
pertahanan sel paru

KANKER PARU
GAMBARAN KANKER PARU
MANIFESTASI KLINIS

 Lokal (Tumor Tumbuh Setempat)


• Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk
kronik
• Hemoptisis
• Mengi (wheezing, stridor) karena ada
obstruksi saluran napas
• Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
• Atelektasis
MANIFESTASI KLINIS cont’d …
 Invasi Lokal
 Nyeri dada
 Dispnea karena efusi pleura
 Invasi ke perikardium  terjadi tamponade
atau aritmia
 Sindrom vena cava superior
 Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis,
miosis)
 Suara serak, karena penekanan pada
nervus laryngeal recurrent
 Sindrom Pancoast, karena invasi pada
pleksus brakialis dan saraf simpatis
servikalis
MANIFESTASI KLINIS cont’d …

 Gejala Penyakit Metastase


• Pada otak, tulang, hati, adrenal
• Limpadenopati servikal dan supraklavikula
(sering menyertai metastasis)
 Asimptomatik dengan Kelainan Radiologis
• Sering terdapat pada perokok dengan
PPOK/CPOD yang terdeteksi secara
radiologis
• Kelainan berupa nodul soliter
MANIFESTASI KLINIS cont’d …
 Sindrom Paraneoplastik
• Sistemik: penurunan berat badan, anoreksia,
demam
• Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
• Hipertrofi osteoatropati
• Neurologik: dementia, ataksia, tremor, neuropati
perifer
• Neuromiopati
• Endokrin: sekresi berlebihan horman paratiroid
(hiperkalsemia)
• Dermatologik: eritema multiform, hiperkeratosis,
jari tabuh
• Renal: syndrome of inappropiate andiuretic hormon
(SIADH)
POHON MASALAH
KANKER
PARU

Kesalahan Kegagalan fungsi Adanya massa,


interpretasi, & ekspansi paru metastase, inflamasi
kurang
informasi
Mengi, dispnea, Nyeri (akut)
napas pendek
Kurang
pengetahuan
Pola pernapasan
Ansietas tidak efektif
POHON MASALAH
KANKER
PARU

Terapi Kelainan fisiologis


(kemoterapi, Peningkatan sel paru
radiasi, bedah) metabolisme,
distress
emosional Perdarahan,
Gangguan GIT produksi
mukus/sekret
Penurunan
Intake kurang energi
Bersihan
Perubahan jalan napas
status nutrisi tidak efektif
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Pemeriksaan radiologi
 Foto rontgen posterior-anterior dan lateral
• Pemeriksaan sitologi  terutama pd klien yg
mengeluh batuk
• Pemeriksaan histopatologi
 Bronkoskopi, trans torakan biopsi (TTB),
torakoskopi, mediastinoskopi, trokostomi
• Pemeriksaan serologi/tumor marker
FOTO RONTGEN
PROGNOSIS
• Angka harapan hidup bervariasi tergantung pada
stadium saat kanker terdiagnosis dan jenis kanker
• Angka harapan hidup klien dg NSCLC lebih besar dari
klien dg SCLC
• Sekitar 80% pasien kanker paru yang terdiagnosis
sejak dini diperkirakan bisa bertahan hidup selama
lima tahun setelah terdiagnosis, sebagian diantaranya
bahkan bisa disembuhkan.
• Kematian bukan karena kesulitan bernafas yang
diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi
penyebaran ke seluruh tubuh
• Penyebaran metastase ke arah otak mengakibatkan
kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun
setelah diagnosis
PENATALAKSANAAN

• Tujuan penatalaksanaan:
 Kuratif
 Paliatif
Rawat rumah (home care)
 Suportif
PENATALAKSANAAN cont’d …

• Pencegahan • Terapi alternatif


• Terapi target • Rawat inap
• Bedah • Terapi

photodynamic
Radioterapi
• Immunoterapi
• Kemoterapi
• Terapi gen
ASUHAN
KEPERAWATAN

LOG
O
PENGKAJIAN
• Aktivitas/istirahat  kelemahan, kelesuan
• Sirkulasi  JVD, gesekan perikardial, takikardi/
disritmia
• Integritas ego  rasa takut, menolak kondisi,
gelisah
• Eliminasi  diare, peningkatan frekuensi urin
• Makanan/cairan  penurunan BB, sulit
menenlan, kurus, edem wajah/dada
• Nyeri/kenyamanan  nyeri dada, bahu, tulang,
abdomen
• Keamanan  demam, kemerahan, kulit pucat
• Seksualitas  ginekomasti, amenorea/impoten
PENGKAJIAN cont’d …

• Pernapasan
 Batuk, produksi sputum, hemoptisis
 Napas pendek
 Pekerja yg terpajan polutan, debu industri
 Serak, paralisis pita suara
 Riwayat merokok
 Dispnea, meningkat dg kerja
 Peningkatan taktil fremitus
 Krekels, mengi
PRIORITAS KEPERAWATAN

• Mempertahankan/memperbaiki fungsi
pernapasan
• Mengontrol/menghilangkan nyeri
• Mendukung upaya mengatasi
diagnosa/situasi
• Memberikan informasi tentang proses
penyakit/prognosis dan program pengobatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pola pernapasan tidak efektif


• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Menunjukkan pola pernapasan
normal/efektif
 Bebas sianosis dan tanda/gejala
hipoksia
Intervensi _ MANDIRI
• Identifikasi etiologi/faktor pencetus (trauma,
keganasan, infeksi)
• Kaji frekuensi, kedalaman, ekspansi dada. Catat
upaya pernapasan
• Kaji fremitus
• Auskultasi bunyi napas (krekels, mengi, gesekan
pleura)
• Evaluasi fungsi pernapasan
• Awasi kesesuaian pola napas bila menggunakan
ventilasi mekanik
• Observasi pola batuk dan sekret
• Dorong untuk napas dalam dan latihan batuk
• Pertahankan posisi nyaman (meninggikan kepala
TT)
• Bantu atasi rasa takut
Intervensi _ KOLABORASI

• Berikan oksigen tambahan


• Berikan humidifikasi tambahan
• Bantu fisioterapi dada (drainase posturaldan
perkusi, tiupan botol)
• Siapkan untuk bronkoskopi
DIAGNOSA cont’d …

Bersihan jalan napas tidak efektif


• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Mempertahankan kepatenan jalan napas
dengan bunyi napas bersih/jelas
 Menunjukkan perilaku untuk memperbaiki
bersihan jalan napas, misal batuk efektif
dan mengeluarkan sekret
Intervensi _ MANDIRI

• Auskultasi bunyi napas (mengi, krekels, ronki)


• Kaji frekuensi napas
• Catat adanya dispnea
• Kaji posisi nyaman
• Pertahankan lingkungan minimal
• Dorong/bantu latihan napas abdomen dan
bibir
• Observasi karakteristik batuk
• Tingkatkan masukan cairan
Intervensi _ KOLABORASI

• Berikan obat sesuai indikasi  bronkodilator,


xantin, kromolin, steriod, antimikrobial,
analgesik
• Berikan humidifikasi tambahan
• Bantu pengobatan pernapasan
• Awasi grafik seri GDA, nadi oksimetri, foto
dada
DIAGNOSA cont’d …

Nyeri (akut)
• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Melaporkan penghilangan/kontrol nyeri
dengan pengaruh minimal pada ADL
 Mengikuti aturan farmakologis yang
ditentukan
 Mendemonstrasikan penggunaan
keterampilan relaksasi dan aktivitas
hiburan sesuai indikasi
Intervensi _ MANDIRI

• Tentukan riwayat nyeri


• Evaluasi terapi tertentu (bedah, radiasi,
kemoterapi)
• Berikan tindakan kenyamanan dasar
(reposisi, pijatan punggung), aktivitas hiburan
(TV, musik)
• Dorong penggunaan keterampilan
manajemen nyeri, tertawa, musik, sentuhan
terapeutik
• Evaluasi penghilangan/kontrol nyeri
Intervensi _ KOLABORASI

• Kembangkan rencana manajemen nyeri dg


pasien dan dokter
• Berikan analgesik sesuai indikasi, ubah dari
kerja jangka pendek menjadi kerja jangka
panjang
• Berikan/instruksikan penggunaan PCA dg
tepat
• Bantu dlm pelaksanaan prosedur (blok saraf)
DIAGNOSA cont’d …

Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh


• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Menunjukkan BB stabil, penambahan BB
progresif ke arah normal, dan bebas tanda
malnutrisi
 Pengungkapan pemahaman pengaruh
individu pada masukan adekuat
 Berpartisipasi dalam intervensi spesifik
untuk merangsang napsu makan
Intervensi _ MANDIRI
• Pantau masukan makanan tiap hari
• Ukur TB, BB dan ketebalan lipatan kulit trisep
• Dorong untuk diet tinggi kalori kaya nutrien,
cairan adekuat, suplemen, makan sedikit tapi
sering
• Nilai diet sebelum dan setelah pengobatan
• Kontrol faktor lingkungan, hindari terlalu manis
• Ciptakan suasana makan menyenangkan
• Dorong penggunaan relaksasi, visualisasi latihan
sedang sebelum makan
• Dorong komunikasi terbuka mengenai masalah
anoreksia
• Berikan antiemetik sebelum dan setelah
pemberian antineoplastik
• Evaluasi keefektifan antiemetik
Intervensi _ KOLABORASI

• Review pemeriksaan lab (jumlah limfosit,


transferin serum, albumin)
• Berikan obat sesuai indikasi  fenotiazin,
kortikosteroid, vitamin (A,D,E,B6), antasid
• Rujuk pd ahli diet
• Pasang selang NG, nutrisi enteral, parenteral,
jalur sentral
DIAGNOSA cont’d …

Ketakutan/Ansietas
• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Menunjukkan rentang perasaan yang tepat
dan berkurangnya rasa takut
 Tampak rileks dan melaporkan ansietas
berkurang
 Mendemonstrasikan penggunaan
mekanisme koping efektif dan partisipasi
aktif dalam aturan pengobatan
Intervensi _ MANDIRI
• Review pengalaman pasien/orang terdekat
sebelumnya dg kanker
• Dorong pasien mengungkapkan pikiran/perasaan
• Berikan lingkungan terbuka  pasien merasa
aman untuk diskusi
• Pertahankan kontak sering dg pasien
• Sadari efek isolasi
• Bantu kenali dan klarifikasi rasa takut
mengembangkan strategi koping
• Beri informasi akurat, konsisten mengenai
prognosis
• Izinkan ekspresi marah, kecewa tanpa konfrontasi
MANDIRI cont’d …
• Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping
potensial
• Jelaskan prosedur, beri kesempatan bertanya,
jawab dg jujur
• Beri perawatan primer secara konsisten
• Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang
• Identifikasi tahap berduka
• Perhatikan koping tidak efektif
• Waspadai tanda depresi (menarik diri, marah)
• Dorong dan kembangkan interaksi pasien dg
sistem pendukung
• Libatkan orang terdekat
DIAGNOSA cont’d …

 Kurang pengetahuan mengenai prognosis penyakit dan


kebutuhan pengobatan
• Hasil yang diharapkan – Pasien akan:
 Mengungkapkan informasi akurat tentang
diagnosa dan aturan pengobatan
 Melakukan prosedur dengan benar dan
menjelaskan alasannya
 Melakukan perubahan gaya hidup dan
berpartisipasi dalam aturan pengobatan
 Mengidentifikasi/menggunakan sumber yang
tersedia dengan tepat
Intervensi _ MANDIRI
• Review pemahanan ttg diagnosa khusus,
alternatif pengobatan, sifat harapan
• Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan
pengobatannya
• Berikan informasi jelas dan akurat
• Beri pedoman antisipasi protokol pengobatan,
lama terapi, hasil yg diharapkan, efek samping
• Minta umpan balik verbal, perbaiki kesalahan
konsep ttg kanker dan pengobatannya
• Nyatakan keterbatasan yg akan dialami (bila
ada)
• Beri materi tertulis ttg kanker, pengobatan,
sistem pendukung
MANDIRI cont’d …
• Review aturan pengobatan khusus dan penggunaan
obat yg dijual bebas
• Lakukan evaluasi sebelum pulang
• Rujuk pd sumber-sumber komunitas sesuai indikasi
• Review pentingnya mempertahankan status nutrisi
• Dorong variasi diet dan pengalaman perencanaan
makan/persiapan makanan
• Anjurkan peningkatan masukan cairan dan serat,
latihan teratur
• Instruksikan untuk mengkaji membran mukosa oral
secara rutin, perhatikan eritema, ulserasi
• Anjurkan untuk memperhatikan kulit dan perawatan
rambut (menghindari sampo keras)
EH,………UDAH
SELESAI

TERIMAKASIH

LOG
O

Anda mungkin juga menyukai