Anda di halaman 1dari 15

PERALATAN LABORATORIUM

DAN FUNGSINYA
DOSEN PENGAMPU :
Ir. SURHAINI, M.P.

OLEH :
NABILLA RAHMA AULIA
J1A119026
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau kegiatan
penelitian. Banyak alat alat yang terdapat di dalam laboratorium baik yang berbahay
a maupun tidak. Oleh sebab itu kita diharuskan mengetahui fungsi dari alat alat labor
atorium tersebut.

Alat laboratorium merupakan benda yang digunakan pada kegiatan di dalam laborato
rium yang dapat digunakan secara beruang – ulang.
Berdasarkan kegunaannya alat laboratorium dibedakan menjadi 5, yaitu :
1. Sebagai alat ukur
2. Sebagai alat bantu
3. Sebagai wadah
4. Sebagai alat reaksi
5. Sebagai akat instrumentasi

Berdasarkan bahan pembuatnya alat laboratorium terbagi atas 4, yaitu :


6. Alat gelas
7. Alat logam
8. Alat plastik
9. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dan sebagainya.
Alat – alat yang digunakan di dalam laboratorium antara lain sebagai berikut :

1. Mikroskop
Mikroskop berfungsi untuk melihat objek berukukuran mikro.
Di dalam laboratorium mikrobiologi , mikroskop biasanya
digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan
jamur.

2. Inkubator
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi
suatu biakan. Inkubator menyediakan kondisi temperatur yang
optimum agar mikroorganisme bisa melakukan
pertumbuhan.

3. Oven
Oven adalah alat yang digunakan dalam melakukan sterilisasi.
Oven dapat mensterilkan barang – barang dengan mengalirkan
udara panas. Ailran udara panas tersebut
didapatkan secara elektrik
4. Mikropipet
Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
cairan yang bervolume cukup kecil. Dalam penggunaannya
mikropipet membutuhkan tip.

5. Pipet tetes
Pipet tetes merupakan pipet yang digunakan untuk memindahka
n larutan dari satu wadah ke wadah yang lainnya dengan jumlah
yang sedikit dan dengan tingkat ketelitian pengukuran sangat
rendah.

6. Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji – uji
biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat diisi
media cair atau padat.
7. Hot plate
Hot plate adalah alat yang digunakan untuk memanaskan sampel.
Sampel yang ingin dipanaskan diletakkan di dalam erlenmeyer.
Hotplate biasanya berpasangan dengan stirer yang berfungsi untuk
menghomogenkan suau larutan.

8. Petridish
Petridish digunakan untuk membiakkan mikroorganisme. Medium
dapat dituangkan ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas
sebagai penutup. Petridish tersedia dalam berbagai macam ukuran
.

9. Desikator
Desikator adalah alat yang menjaga suatu material dalam kondisi
kering dan menjauhkannya dari uap air. Desikator juga sering
disebut kotak pengering karena semua yang disimpan di dalamnya
akan menjadi kering.
10. Hot hand
Hot hand adalah sebuah alat bantu laboratorium yang terbuat dari
karet plastik berwarna merah. Hot hand berfungsi untuk memegang
peralatan gelas yang masih dalam kondisi panas.

11. Jarum ose


Jarum ose berfungsi untuk memindahkan biakkan untuk ditumbuh
kan ke media baru. Jarum ose biasanya terbuat dari kawat nikrom
atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Ujung
jarum ose dapat berbentuk lingkaran yang disebut ose dan yang
berbentuk lurus disebut inoculating needle.

12. Laminar air flow


Laminar air flow adalah alat yang dapat mengalirkan udara steril
secara terus menerus melewai tempat kerja, sehinggga tempat
untuk melakukan implikasi akan terbebas dari debu, spora – spora
dan kotoran yang tidak diinginkan untuk jatuh ke dalam medium.
13. Tabung Durham
Tabug durham adalah tabung yang memiliki bentuk yang sama
dengan tabung reaksi tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil.
Berfungsi untuk menampung hasil fermentasi mikroorganisme b
erupa gas. Dalam penggunaannya, tabung durham ditempatkan t
erbalik di dalam tabung reaksi kemudian diisi medium cair.

14. Gelas ukur


Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume
larutan, mulai dari volume 10 mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk
dengan bagian bawah melebar sebagai kaki.

15. Rak tabung reaksi


Rak tabung reaksi adalah alat bantu laboratorium yang terbuat dar
i kayu yang berbentuk seperti rak kecil. Rak ini berfungsi untuk
menyimpan tabung reaksi yang berjumlah banyak.
16. Colony Counter
Colony counter adalah alat yang digunakan untuk mempermudah
perhitungan koloni yang tumbuh setelah di inkubasi di dalam
cawan karena adanya kaca pembesar selain itu alat ini dilengkap
i dengan skala yang sangat berguna untuk pengamatan pertumb
uh-an koloni yang sangat banyak.

17. Autoklaf
Autoklaf adalah alat yang digunakan untuk melakukan sterilisasi
dengan memanfaatkan panas uap air di bawah tekanan. Bakteri
akan terbunuh pada temperatur 121°C kurang lebih selama 15 -
20 menit.

18. Vortex
Vortex adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses
homogenisasi atau menyeragamkan cairan. Namun jumlah caira
n yang dapat dihomogenkan menggunakan vortex terbilang kecil.
19. Bunsen
Bunsen adalah alat yang digunakan untuk pemanasan, sterilisasi dan
pembakaran.

20. Batang L
Batang L adalah sebuah alat bantu laboratorium yang terbuat dari
kaca. Batang L berfungsi untuk menyebarkan cairan di permukaan
media agar bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut.
21. Gelas Beker (Beaker Glass)
Digunakan sebagai wadah saat pembuat-an media,
untuk menampung akuades dan lain-lain. Gelas beker terbuat dari
bahan kaca yang tahan panas, karena biasanya pengadukan atau
pencampuran bahan-bahan yang telah dimasukkan dalam gelas
beker dilakukan menggunakan magnetic stirrer dan pemanas.

22. Kaca Benda (Object Glass) dan Kaca Penutup (Cover Glass)
Digunakan untuk membuat preparat mikroskopik untuk kemu
dian diberi warna.
Kaca benda harus digunakan bersamaan dengan kaca penutup.
Kaca benda memiliki dua tipe yaitu kaca benda datar dan cekung,
keduanya memiliki fungsi berbeda.
23. Kaca Pengaduk
Digunakan untuk mengaduk campuran bahan medium agar
homogen.Kaca pengaduk terbuat dari bahan kaca karena tidak bersifat
korosif.Pada ujungnya terdapat bulatan untuk mengaduk campuran baha
n-bahan medium

24. Staining Jar


Digunakan untuk meletakkan sediaan pada proses pewarnaan mikr
obia. Staining jar untuk proses pewarnaan mula-mula diisi dengan zat pe
warna atau larutan lain yang diperlukan. Lalu sediaan pada kaca benda y
ang akan diwarnai direndam di dalamnya dalam jangka waktu tertentu.

25. Corong Pemisah


Digunakan untuk proses pemisahan zat pelarut dengan
kekentalan yang berbeda-beda.
26. Labu Destilasi
Untuk membantu dalam proses destilasi atau penyulingan den
gan cara meletakan campuran zat cair tersebut ke dalam alat ini.
Selanjutnya pipa di sisi labu akan dihubungkan dengan alat lain untuk
menyalurkan uap atau hasil destilasinya. Pemasangan ini harus tepat
agar hasil penyulingan bisa sempurna.

27. Centrifuge
Digunakan untuk memisahkan atau mengendapkan partikel-parti
kel dari suatu larutan. Larutan yang akan diendapkan partikelnya dima
sukkkan ke dalam tabung centrifuge. Harus terdapat paling sedikit dua
tabung centrifuge dengan volume yang sama dan diletakan sejajar ag
ar terjadi keseimbangan jika centrifuge berputar.

28. Refrigerator
Digunakan sebagai tempat penyimpanan biakan mikrobia
agar tetap awet. Prinsip kerja menggunakan suhu rendah atau dingin
dengan tujuan menghambat proses metabolisme pada mikrobia.
28. Timbangan Analitik
Digunakan untuk menimbang massa sejumlah bahan kimia
hingga ukuran miligram.

29. Filler
Digunakan untuk menyedot dan memindahkan larutan ke
dalam wadah tertentu sesuai dengan volume yang dikehendaki. Prinsi
p kerjanya yaitu dengan menggunakan tiga katup yang memiliki fungsi
berbeda. Katup A A (aspirate) untuk mengeluarkan udara dari filler.
Katup S (suction) untuk meyedot cairan dari ujung pipet ke atas. Katup
E (exhaust) untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.

30. Kertas Lakmus


Untuk memperkirakan kadar keasaman atau kebasaan
yang terdapat pada satu zat cair.
31. Erlenmeyer
Digunakan untuk menyimpan larutan dan sisa medium (baik pada
t maupun cair) untuk menghomogen-kan larutan atau bahan-bahan sert
a dapat digunakan untuk kultivasi kultur mikrobia. Larutan atau
medium yang akan disimpan dituang melalui mulut elenmeyer. Selanjut-
nya mulut Erlenmeyer disumbat dengan kapas dan dilapisi aluminium
foil atau kertas, baru kemudian disterilisasi.

32. Labu Ukur


Fungsinya untuk mengencerkan larutan hingga volume
tertentu.

33. Pipet Volume


Fungsinya untuk memindahkan larutan secara terukur
sesuai dengan volume.
34. Gelas arloji
Fungsinya untuk tempat menyimpan bahan yang akan ditimbang.

35. Plat Tetes


Fungsinya sebagai penguci keasaaman suatu larutan atau mereaksikam larutan.

Anda mungkin juga menyukai