Anda di halaman 1dari 62

Tuberkulosis pada anak

Dr Erny SpA(K)
FK UWKS
2012

1
Kompetensi dasar
• Mampu menegakkan diagnosis TBC pada anak

Sub-kompetensi :
1. Mampu menggali anamnesa TBC anak
2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik paru pada TBC
anak
3. Mampu menyusun pemeriksaan penunjang diagnosis
TBC anak
4. Mampu menyusun program tata-laksana TBC anak
5. Mampu menentukan kasus Rujukan TBC anak
2
Definisi
TBC :
• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis
• 98% kasus TBC : port’entrée : Paru
• Penyebaran : droplet infeksi

3
Epidemiologi
• WHO : 2/3 penduduk dunia telah terinfeksi dg M
Tbc dengan angka tertinggi Asia, Afrika dan Amerika
latin
• Kasus TBC anak : 5-6% dari total kasus TBC
• Mortalitas (1990) :
1. 3 juta (90% di negara yang sedang berkembang)
2. 2000 : 3,5 juta

4
5
WHO
Jumlah kasus TBC baru/tahun
1989 : 1,3 juta kasus
1990 : 7,5 juta kasus
1995 : 8,8 juta kasus
2000 : 10,2 juta kasus
2005 : 11,9 juta kasus

Negara kerkembang (1985-1992)


0-4 tahun : 36,1%
5-12 tahun : 38,1%
25-44 tahun : 54,5%
Peningkatan insiden :
USA/Kanada 1. Diagnosis tidak tepat
0-4 tahun : 19% 2. Pengobatan tidak adekwat
3. Program penanggulangan tidak dilaksanakan
5-15 tahun : 40% dengan tepat
Indonesia : (WHO, 1994) 4. Infeksi endemik HIV
Peringkat ke 3 dunia 5. Migrasi penduduk
Jumlah kasus baru : 0,4 juta kasus/tahun6. Mengobati diri sendiri
10% kasus : usia <15 tahun 7. Peningkatan kemiskinan
Mortalitas : 140.000/tahun 8. Pelayanan kesehatan tidak memadai

6
Faktor risiko TBC anak
• Lingkungan :
1. Pajanan TBC dewasa aktif (BTA(+), cavitas paru, infiltrat luas)
2. Daerah endemis
3. Hygiene sanitasi buruk
4. Tempat penampungan umum (populasi tinggi dalam satu
ruangan)
• Usia : <5 tahun risiko tinggi : imunitas seluler belum
sempurna
• Malnutrisi
• Keadaan imunocompromised (HIV, keganasan,
penyakit kronis, terapi imunosupresif)

7
Inhalasi M TBC

Kuman mati Fagositosis oleh makrofag alveolus

Kuman hidup
Berkembang biak
Masa inkubasi
Pembentukan fokus primer (2-12 minggu)
Penyebaran limfogen
Penyebaran hematogen

TB Primer
Uji tuberkulin (+) Kompleks primer
Terbentuk imunitas seluler spesifik

Sakit TBC Infeksi TBC


Komplikasi kompleks primer Imunitas optimal
Komplikasi penyebaranlimfogen
Komplikasi penyebaranhematogen
Imunitas menurun
Mati Reaktivasi/reinfeksi

Sembuh Sakit TBC 8


PERJALANAN ALAMIAH TBC
Kompleks
Primer
Sebagian besar TBC tulang
Erosi (dlm 3 tahun)
Sembuh sendiri
Efusi pleura bronkus Meningitis
(3-24 bulan)
(3-6 bulan) TB milier TBC ginjal
(dalam 12 bulan (setelah 5 th)
Infeksi

Hipersensitivitas Kekebalan didapat

TES TUBERKULIN (+)

1 tahun
2-12 Minggu
(6-8 minggu) Risiko tertinggi untuk

Komplikasi Lokal & diseminasi Risiko menurun 9


Tahapan tuberkulosis anak
Tahapan
Pajanan Infeksi Penyakit
Uji tuberkulin (-) (+) (+) 90%
Pemeriksaan fisik Normal Normal Abnormal*
Thorax foto Normal Normal + Abnormal±
Profilaksis/terapi selalu pada imunokompromaisSelalu
Jumlah obat 1 1 3/4

*Pada 50% anak dengan TBC paru didapatkan pemeriksaan fisik


normal
+ kalsifikasi atau granuloma kecil diartikan infeksi, bukan penyakit
± pada beberapa anak dengan TBC paru tidak didapatkan kelainan
pada thorax foto
Starke JR. Tuberculosis. Dalam : Gherson AA, Hotez PJ, Katz SL, eds.
Krugman’s infectious disease of
children, Edisi 11. Philadelphia: Mosby, 2004: 731-67

10
Diagnosis TBC anak
• Diagnosis pasti :
Ditemukan Kuman M Tbc dalam sputum, cairan
lambung, CSS, cairan pleura / biopsi jaringan

• Kasus anak : sulit karena :


1. Jumlah kuman sedikit (paucibacillary) : ∑ kuman di sekret bronkus
anak < dewasa (BTA+ jika ≥5000 kuman /ml)
2. Kesulitan pengambilan spesimen

• Diagnosis TBC anak : tergantung :


klinis, radiologis yang tidak spesifik

11
LESI TUBERKULOSIS PARU
Kelenjar limfe : hilus, paratrakeal, mediastinum
Parenkim paru : fokus primer, pneumonia, atelektasis, tuberkuloma,
kavitas
Saluran nafas : air trapping, penyakit endobronkial, trakeobronkitis,
stenosis bronkus, fistula bronkopleura, bronkiektasis
Pleura : efusi, fistula bronkopleura, empiema, pneumothorak,
hemothorax
Pembuluh darah : milier, perdarahan paru

12
BENTUK KLINIS TUBERKULOSIS PADA ANAK
Infeksi TBC
Uji tuberkulin (+) tanpa kelainan
Klinis, radiologis
Laboratorium
Penyakit TBC
Paru TB paru primer (pembesaran kelenjar hilus tanpa kelainan
parenkim)
TB paru progresif (pneumonia, TB Endobronkial)
TB paru kronik (kavitas, fibrosis, tuberkuloma)
TB Milier
Efusi pleura TB
Diluar paru kelenjar limfe
otak dan selaput otak
tulang dan sendi
GIT (hati, kandung empedu, pankreas)
Traktus urinarius (ginjal)
kulit, Mata, telinga, mastoid, jantung, kelenjar endokrin
saluran nafas atas (tonsil, laring)
13
Manifestasi klinis
Kelompokumur bayi anak Remaja
Gejala
Demam Sering Jarang Sering
Keringatmalam Sangatjarang Sangatjarang Jarang
Batuk Sering Sering Sering
Batukproduktif Sangatjarang Sangatjarang Sering
Hemoptoe Tidakpernah Sangatjarang Sangatjarang
Dyspnea Sering Sangatjarang Sangatjarang
Tanda Sering Jarang Sangatjarang
Ronkibasah Sering Jarang Jarang
Wheezing Sangatjarang Sangatjarang Jarang
Fremitus Sangatjarang Sangatjarang Jarang
Perkusipekak Sering Sangatjarang jarang
Suaranafasberkurang

14
Rangkuman gejala umum TBC anak
• Demam lama (≥2 minggu) & atau berulang tanpa
sebab yang jelas
• Batuk lama > 3minggu tanpa penyebab lain
• BB turun tanpa sebab jelas, atau tidak naik dalam 1
bulan dengan penanganan gizi yang adekwat
• Lesu/malaise
• Diare persisten dengan pengobatan diare

15
Manifestasi spesifik organ

Kelenjar limfe SSP Kulit Mata


Peritonitis
coli A/P Meningitis Tuberkuloma Inokulasi Limpadenitis TBC
axila, inguinal TBC langsung TBC TBC tulang
Submandibuler TBC ginjal
subklavikula
Nyeri kepala tuberculosis skrofuloderma
Penurunan kesadaran chancre
Kaku kuduk
Multiple Muntah proyektil
Unilateral Kejang
Tidak nyeri
Mobile
SOP :
Dapat saling melekat
Lokasi, Ukuran
uberkuloma

16
Anamnesa Pemeriksaanfisik

•Vitalsign
•Keluhanutama: •Statusgizi
tergantungjenisTBC •Kelenjar(coli,axila,
•Riwayatpenyakit inguinal,submandibuler,
sekarang subclavicula
•Riwayatpenyakit •Mata
dahulu •Ronggamulut
•RiwayatkontakTBC •Thorak
dewasa •Spine:Gibbuscervico-
•Riwayatpengobatan thoracic
•Abdomen:ginjal,hati

17
Pemeriksaan penunjang

Mantoux test Radiologis Mikrobiologis


(Tuberculin test)
Thorak AP, lateral
Hapusan langsung BTA
Nilai diagnostik tinggi Kultur kuman
Dugaan
sensitivitas & TBC
spesifisitas >90%

indurasi diameter, vesikel Pembesaran KGB parahilus/paratrakeal


dengan/tanpa infiltrat
Konsolidasi segmental/lobar
Milier
(+) : ≥10 mm : belum pernah BCG) Kalsifikasi dengan infiltrat
≥15mm : pernah BCG Atelektasis
≥ 5 mm : Imunokompromise / Kavitas
pengobatan imunosupresan Efusi pleura
vesikel/bula (+) Tuberkuloma
18
Mantoux test
Positif palsu
•Penyuntikan salah
•Interpretasi salah
•Reaksi silang dengan M atipik

Negatif palsu
•Masa inkubasi
•Penyimpanan tidak baik/penyuntikan salah
•Interpretasi salah
•TBC berat
•Disertai infeksi virus (campak, rubela, varicela, influenza, HIV)
•Imunoinkompetensi seluler (pemakaian kortikosteroid)
•Kekurangan komplemen
•Demam
•Lekositosis
•Malnutrisi
19
Kriteria diagnosis TBC (WHO)
a. Dicurigai TBC
1.Anak sakit, Riwayat kontak (+)
2.Anak dengan :
 keadaan klinis tidak membaik setelah infeksi campak/pertusis
BB menurun, batuk, mengi yang tidak membaik dengan antibiotika
Pembesaran kelenjar superfisialis yang tidak nyeri
b. Mungkin TBC : Kriteria a ditambah :
 MT (+) (≥10mm)
Foto rontgen dicurigai TBC
Pemeriksaan histologi biopsi sugestif TBC
Respon baik dengan OAT
c. Pasti TBC
 ditemukan baksil pada pemeriksaan langsung/kultur

20
Hal-hal yang mencurigakan TBC
1. Riwayat kontak TBC BTA (+)
2. MT (+) (≥10mm)
3. Radiologis mencurigakan
4. Reaksi eritematous post BCG dalam 3-7 hari
5. Batuk >3 minggu
6. Demam lama/berulang tanpa sebab jelas
7. BB turun tanpa sebab jelas/BB tidak naik dalam 1 bulan dengan
intervensi gizi adekwat
8. Gejala klinis spesifik
9. skrofuloderma
≥ 3 kriteria Dianggap TBC OAT 2 bulan Memburuk/tetap

TBC Membaik Bukan TBC Resisten

Teruskan Rujuk RS

Bila ada tanda-tanda :


Meningitis TBC
Gibbus
UKK Respirologi PP IDAI, 2008
21
SISTEM SKORING DIAGNOSIS TBC ANAK
(diagnosis kerja (+) jika skor ≥ 6)
parameter 0 1 2 3
Laporankelua
KontakTB - rga(BTA BTA(+)
MTtest Tidakjel - (-)/tidakjelas (+)
BB/statusgizi BB/TB<90%/ - (≥10mm/≥5
Demam as BB/U<80% Giziburukklini mm
Batukkronik (-) ≥2minggu satau padaimuno
-
PembesaranK - ≥3minggu BB/TB<70%at supresif
GB ≥1cm,jumlah au -
Pembengkak - ≥1 BB/U<60% -
-
an - Tidaknyeri - -
tulang/lutut/ (+) - -
phalang Normal Gambaransug - -
Fotothorax estifTB - -
-

22
OAT pada TBC anak (Single Dose)
Namaobat Dosismaksim Efeksamping
Dosisharian
(mg/kg/ha al
ri) (mgperhari)
Hepatitis, neuritis perifer,
alergi GIT, SJS, hepatitis,
trombopenia,
INH 5-15 300 Reaktif hepatitis, cairan
Rifampicin 10-20 600 tubuh Berwarna merah
Pirazinamid 15-30 2000 Toksisitashati,a tralgia, GIT
Ethambutol 15-20 1250 Neuritisoptik,ggvisus,buta
Streptomycin 15-40 1000 warna, penyempitan
lapangan
pandang, alergi,GIT
Ototoksik,nefrotoksik

23
Paduan OAT

TBC TBC berat

Fase intensif Fase lanjutan Milier


(4 bulan) meningitis TBC
(2 bulan) efusi pleura TBC
peritonitis TBC
INH, Rif, PZA INH, Rif
Fase intensif Fase lanjutan
Evaluasi : Evaluasi : (2 bulan) (10 bulan)
1. Klinis 1. Klinis
2. Radiologis 2. Radiologis
3. LED Rif, INH, PZA, Rif, INH
Eth/Strep
+ Evaluasi :
kortikosteroid 1-2mg/kg/3 dosis/hari/2-4 1. Klinis
minggu lalu tappering - off 2. Radiologis
24
Evaluasi ESO
• Hepatotoksisitas :
1. SGOT & SGPT ≥ 5 kali nilai normal + tanpa gejala / ≥
3 kali nilai normal + gejala : semua OAT harus
dihentikan
2. Ulang laboratorium 1 minggu kemudian : jika
normal : OAT (+) dengan peningkatan bertahap +
pemantauan lab ketat

25
Drop out
• Henti obat >2 minggu
• Sikap : tergantung evaluasi klinis

• Multiple drug resistance (MDR)


1. Tergantung kultur dan uji sensitivitas obat
2. Meningkat : pengendalian obat tidak benar, minum obat
tidak teratur
3. Harus di rujuk ke centre kesehatan tingkat tinggi

26
27
Asma bronkiale

Dr Erny SpA(K)
FK UWKS
2012

28
Standart kompetensi
Mampu menegakkan diagnosis dan melakukan tatalaksana pada
asma bronkiale pada anak

• Sub-kompetensi
1. Mampu menggali anamnesa
2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik
3. Mampu memahami patofisiologi asma bronkiale pada anak
4. Mampu menyusun pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis asma bronkiale pada anak
5. Mampu menyusun program tata-laksana di bidang asma bronkiale
pada anak
6. Mampu menentukan kasus rujukan

29
Definisi
• Mengi berulang dan/atau batuk persisten
dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Timbul secara episodik
2. Cenderung pada malam/dini hari (nocturnal)
3. Musiman
4. Setelah aktivitas fisik
5. Riwayat asma/atopi lain pada pasien dan/atau
keluarga

Pedoman Nasional Asma Anak (PNAA), 2004, UKK Respirologi Anak IDAI

30
Epidemiologi
• Prevalensi asma dunia 7,2% (6% dewasa, 10% anak)
• WHO : 250.000 kematian akibat asma termasuk anak-anak

• Faktor risiko serangan asma :


1. Sex
2. Usia
3. Riwayat atopi
4. Lingkungan
5. Ras
6. Asap rokok
7. Outdoor air polutan
8. Infeksi respiratorik
31
Patofisiologi Asma

• Obstruksi saluran respiratorik : inflamasi saluran respiratorik


• Hiperreaktivitas saluran respiratori
• Otot polos saluran respiratori
• Hipersekresi mukus
32
Manifestasi klinis
• Anamnesis
1. Menetapkan mengi & batuk berulang
• Apakah anak mengalami serangan mengi atau serangan mengi berulang
• Apakah anak sering terganggu oleh batuk malam hari
• Apakah anak mengalami mengi/batuk setelah berolah raga
• Apakah anak mengalami gejala mengi, dada terasa berat, atau batuk
setelah terpajan alergen/polutan
• Apakah jika mengalami pilek, anak butuh > 10 hari untuk sembuh
• Apakah gejala klinik membaik setelah diberi obat anti-asma
2.Mengidentifikasi pola dan derajat gejala penyakit

33
Parameterklinis Ringan Sedang Berattanpa Beratdengan
ancamanapnea ancamanapnea

Istirahat
Tidakbisaminum
Bicara
Berjalan Tangispendek,sulit (bayi)
Dudukbertopang
Sesak Menangis(bayi) minum(bayi) lengan
Posisi Bisaberbaring Lebihsukaduduk Kata
Bicara Kalimat Penggalkalimat
Biasanyairitable
Kesadaran Mungkiniritable Biasanyairitable (+)
Sianosis (-) (-) Sangatnyaring
Wheezing Sedang,akhir Nyaring,sepanjang
Ototbantunafas ekspirasi ekspirasi±inspirasi tanpastetoskop,
sepanjangekspirasi
Retraksi (-) (+)
&inspirasi
RR Dangkal,ICS Sedang, (+)
Nadi Takipnea ICS+suprasternal
Normal Takipnea Dalam,ditambah Confuse/bingung
PCH (+)nyata
Takikardia Takipnea Sulit/tidak
Takikardia terdengar
Gerakanparadoks
thoraco-abdominal
Dangkal/hilang
Bradipnea
Bradikardia
34
Batuk dan/mengi
Riwayat penyakit
Patut diduga asma Pemeriksaan fisik Tidak jelas asma ;
- Episodik Uji tuberkulin - Timbul pada masa neonatus
- nokturnal/morning dip - gagal tumbuh
- musiman - infeksi kronis
- Pasca aktivitas fisik berat - muntah/tersedak
- riwayat atopi Konsensusnasional asma - kelainan fokal paru
anak, UKK respiro IDAI 2001 - kel sist kardiovaskuler

Pemeriksaan peak flow


meter/spirometer : Pemeriksaan penunjang
- Reversibilitas (≥15%) - Thorax dan sinus foto
- variabilitas (≥15%) - uji fungsi paru
- hiperreaktivitas (≥20%) - Uji respon terhadap bronkodilator
Tidak berhasil - uji provokasi bronkus
Bronkodilator - uji imunologik
- RGE
Berhasil
Diagnosis kerja : ASMA Tidak mendukung
diagnosis lain Mendukung diagnosis
lain
Tentukan derajat & pencetus
Diagnosis & terapi sesuai
diagnosis kerja
Terapi asma
Jika gagal : nilai ulang
diagnosis & ketaatan Pertimbangkan asma Bukan asma
pengobatan sebagai diagnosis
penyerta 35
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan fungsi paru
• Pemeriksaan hiperreaktivitas saluran nafas
• Pengukuran petanda inflamasi saluran nafas
non-invasif
• Penilaian status alergi

36
Diagnosis banding
• GER
• Rinosinobronkitis
• Kistik fibrosis
• Bronkiolitis
• Aspirasi benda asing

37
Penatalaksanaan
Asma

Serangan asma akut Status asmaticus

1. Adrenalin 0,1-0,2ml larutan 1:1000/sc/dpt 1. Pengobatan asma attack tidak


diulang setiap 20 menit sampai 3x, berhasil
dilanjutkan dengan : 2. Kriteria diagnosis asma berat dengan
2. Efedrin 0,5-1mg/kg/do/3x/hr atau risiko apnea
3. Salbutamol 0,1-0,15mg/kg/do/3-4x/hr
atau 3. Harus MRS
4. Aminofilin 4mg/kg/do/3-4x/hr atau 1. Oksigen , Infus
5. Theophylin 3mg/kg/do/3-4x/hr atau 2. Aminophylin 4-5mg/kg/do/iv/20
6. Prednison 0,5-2mg/kg/hr selama 3 hr
menit tiap 6 jam
3. Hidrokortison 4-10mg/kg/do/iv/4-
6jam

4. Follow-up ketat dengan skoring


pernafasan
38
Sistim skoring pernafasan
parameter 0 1 2

Sianosis (+)udarakamar (+)40%O2


Aktivitas otot (-) Sedang Nyata
pernafasan (-)
tambahan Baik Sedang jelek
Depresi/gelisa Koma
Pertukaranudara Normal h >40
Keadaanmental <10
10-40 ≤70pada40%O
Pulsusparadoksus 70-100 ≤70suhukamar 2
PaO2 <40
PaCO2 40-65 >65

Skor 0-4 : aman ; 5-6 : akan gagal nafas, siap ICU ; ≥ 7 : gagal nafas : ventilator
39
Pneumonia

Dr Erny SpA(K)
FK UWKS
2012

40
Standart kompetensi
Mampu menegakkan diagnosis dan melakukan tatalaksana
pneumonia pada anak

• Sub-kompetensi
1. Mampu menggali anamnesa
2. Mampu melakukan pemeriksaan fisik
3. Mampu memahami patofisiologi pnemonia pada anak
4. Mampu menyusun pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis pneumonia pada anak
5. Mampu menyusun program tata-laksana di bidang
pneumonia pada anak
6. Mampu menentukan kasus rujukan

41
Epidemiologi
• Masalah kesehatan utama pada anak di negara
berkembang :
• Penyebab mortalitas & morbiditas untuk balita
• SKN 2001 : 27,6% kematian bayi & 22,8% kematian balita
• Faktor risiko :
1. BBLR
2. Tidak imunisasi dan ASI
3. Malnutrisi
4. Defisiensi vitamin A
5. Tingginya prevalensi koloni bakteri nasofaring
6. Polutan udara

42
Non-infeksi Inflamasi yang terjadi pada parenkim paru Infeksi

Bronchopneumonia Pneumonia lobaris Pneumonia interstitialis


43
Etiologi
usia Etiologi yangseringdijumpai Etiologiyangjarangdijumpai
Lahir–20hari Bakteri Bakteri
EColi,StreptococcusgroupB Bakterianaerob,StreptococcusgroupD
LMonocytogenes Hinfluenzae,Spneumoniae
Virus:
CMV,HSV
3minggu-3bulan Bakteri:
Bakteri: BPertusis,Hib,Mcatharalis
CTrachomatis,SPneumoniae SAureus
Virus: Uurealyticum
Adeno,Influenzae,RSV
Parainfluenzae1,2,3

4bulan–5tahun Bakteri:
Bakteri:
Cpneumoniae,Mpneumoniae
Spneumoniae Hib,MCataralis,NMeningitidis
SAureus
Virus: Virus:
Adeno,influenzae,parainfluenzae VZV
RSV
5tahun-remaja Bakteri: Bakteri:
Cpneumoniae,MPneumoniae HInfluenzae,LegionellaSpp,SAureus
SPneumoniae Virus:
Adeno,EBarr,influenzae,parainfluenzae
Rino,RSV,VZV

44
Gejala klinis & pemeriksaan penunjang
diagnostik
Pneumonia bakteri Pneumonia virus
1. diawali URI Diawali URI
2. panas tinggi mendadak Mendadak panas tinggi
3. Nyeri kepala/dada Kualitas lebih ringan dari bakteri
Gejala
4. kejang, distensi perut, kaku
kuduk
Klinik
5. batuk, sesak, takipnea, PCH,
grunting, sianosis
1. Dada sisi sakit tertinggal Secara umum sama tetapi lebih
2. Retraksi ICS, Perkusi redup ringan & KU lebih baik
3. Suara nafas menurun DP
4. Ronki basah halus yang
menjadi kasar pada stadium
resolusi

Lekositosis (15.000-40.000/mm3) laboratorium Leukopenia atau lekositosis ringan


dominasi PMN, Shift to the left, LED normal/meningkat
LED ↑ , CRP ↑ Infiltrat difus di parahiler
infiltrat tersebar/satu Radiologis
lobus/lobulus

Diagnosis banding : bronkiolitis, gagal jantung, aspirasi BA, meningitis, ileus 45


Klasifikasi pneumonia (WHO)
Bayi dan anak berusia 2 bulan – 5 tahun
• Pneumonia berat
1. Sesak nafas
2. Harus dirawat dan diberi antibiotika
• Pneumonia
1. Sesak nafas (+)
2. RR ↑ :
o >50x/menit : usia 2 bulan-1tahun
o >40x/menit : 1 – 5 tahun
3. MRS (-), dapat diberi antibiotika oral
• Bukan pneumonia
1. Nafas cepat dan sesak nafas (-)
2. Tidak perlu MRS dan antibiotika, hanya terapi simptomatis

Bayi usia < 2 bulan


• Pneumonia :
1. RR>60x/menit atau sesak nafas
2. Harus MRS dan antibiotika
• Bukan pneumonia :
1. RR normal, sesak (-)
2. Tidak perlu MRS, cukup pengobatan simptomatis
46
Anamnesa

DP

Diagnosis Laboratorium

Radiologi
Pneumonia

Mikrobiologis

Diagnosis
etiologis
Serologis

47
Antibiotika Penatalaksanaan
3 bulan – 5 tahun : Toksik
STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE (2-3mg) MRS :
PP 50.000-100.000 KI/kg/hr/im 1-2x atau 1. Dyspnea
Ampicilin 50-100mg/kg/hr/iv/3x 2. Toksis
3. Usia<6 bulan
H INFLUENZAE (2-3mg) 4. Penulit
Ampicilin 50-100mg/kg/hr/iv/3x atau 5. Stafilococcus
Chlorampenicol 50-100mg/kg/hr/iv/3x
Simptomatis :
STAPHYLOCOCCUS (6mg) 1. Oksigen +nebulizer
Cloksacilin 50mg/kg/hr/iv/3x 2. Ekspectoransia
3. Bronkodilator
Anak (non-toksis) 4. fisioterapi
STREPTOCOCCUS PNEUMONIAE (2-3mg)
PP im 1-3 hari dilanjut fenoksimetilpenicilin 25.000-50.000 KI/kg/hr/oral/4x

<3 bulan :
Kuman gram (+) atau (-) (6mg)
PP + Gentamycin 5-7mg/kg/hr/iv/3x atau
Cloxacilin + gentamycin
48
Evaluasi terapi

Kemajuan klinis Radiologis

Dinilai setelah Dinilai


pemberian setelah 4-6
antibiotika minggu post
terapi

Membaik
Membaik

Tidak Ya Tidak

Re-evaluasi Dx Pikirkan :
Diagnostik banding Terapi stop TBC
Komplikasi Benda asing
Keganasan
49
Bronkitis

Dr Erny SpA(K)
FK UWKS
2012

50
Definisi
• Proses inflamasi yang mengenai trakea,
bronkus utama dan menengah dengan
manifestasi sebagai batuk yang akan membaik
tanpa terapi dalam 2 minggu

• Sering merupakan gabungan dengan penyakit


lain, misalnya asma bronkiale atau infeksi
traktus respirasi atas atau bawah

51
AWAL SAKIT Rhinitis &
pharyngitis
GEJALA DAN TANDA KLINIS
1. Rhinovirus 3 – 4 hari
BRONKITIS VIRUS
2. RSV
3. Virus influenzae Batuk keras Pemeriksaan
4. Virus parainfluenzae & produktif fisik tidak khas
5. Adenovirus Tx suportif
6. Virus rubeola
7. paramyxovirus Batuk lepas Thorax foto :
Ronki kasar
yang ringan Normal/peningkatan
wheezing
& produktif corakan bronkial
Bronkodilator
Bayi/anak kecil :
Muntah Anak
menelan Batuk menetap 2-3 minggu :
Produksi sputum dahak - Proses kronik
banyak
10-14 hari - infeksi bakteri sekunder
Terapi sesuai dugaanpenyebab
Batuk
hilang

SEMBUH

52
• Infeksi virus

Staphylococcus aureus
Streptococcus pneumoniae saluran nafas GEJALA & TANDA


Haemophyllus influenzae
Mycoplasma influenzae
KLINIS BRONKITIS


Chlamydia sp
Bordetella pertusis Desquamasi epitel BAKTERI
• Corynebacterium diphteriae bersilia trakea
Pemeriksaan penunjang :
Invasi bakteri - Mucus : limfosit & PMN
menembus mukosa - Kultur mucus
trakea

Terapi :
Demam, batuk Eritromycin
Tetracyline
suportif
Frekuensi batuk & keparahan batuk
meningkat
Produksi mukus kental
Muntah pasca batuk

53
Bronkiolitis

Dr Erny SpA(K)
FK UWKS
2012

55
Mekanisme ventilasi

56
Definisi
• Inflamasi pada
bronkiolus

• Etiologi :
1. 95% RSV
2. Adenovirus
3. Virus influenzae
4. Rhinovirus
5. Mikoplasma

57
Epidemiologi
• Paling sering : 2 – 24 bulan ; puncak 2 – 8 bl
• 95% : usia <2 tahun (75% usia <1 tahun)
• Insiden : 21,7/1000 bayi /tahun
• Predesposisi :
1. ASI (-)
2. Hidup di lingkungan padat
3. Laki-laki (1,25 kali lebih banyak)
4. Penyebab kematian pada 4500 bayi/tahun
5. Insiden : 21,7/1000 bayi
6. Laki-laki (63%)

58
Inflamasi virus

Edema
sekresi mukus
timbunan debris Hambatan aliran udara
seluler (bayi : penampang saluran respirasi lebih
kecil dari anak/dewasa)
Infiltrasi limfosit
peribronkial
Edema submukosa Resistensi bronkiolus ↑
selama inspirasi & ekspirasi

Air trapping &


hiperinflasi

Gg pertukaran gas

Hipoksemia Gangguan keseimbangan Retensi CO2


Hipoksia jaringan ventilasi-perfusi

Gagal nafas
59
Diagnosis

Anamnesa Pemeriksaan fisik Penunjang

Awal : ISPA (batuk, pilek, Takipnea Laboratorium :


demam) Takikardia 1. DL : kurang bermakna
Demam (>38,5⁰C) 2. Analisa gas darah :
1-2 hari : Gejala obstruksi saluran nafas distress nafas berat
batuk +sesak bawah :
Nafas bunyi, penurunan 1. Eksp memanjang Radiologis : tdk spesifik
nafsu makan/sulit minum 2. Wheezing 1. Hiperinflasi
3. PCH, retraksi ICS 2. Infiltrat
Ronki 3. Atelektasis
Sianosis
apnea

Atelektasis

Hiperinflasi lung 60
Tatalaksana
• Suportif :
1. Oksigen
2. Cairan intravena
3. Termoregulasi : konsumsi oksigen minimal
4. Tunjangan respirasi (kalau perlu)
5. Nutrisi optimal

• Bronkodilator
• Kortikosteroid : prednison 0,6 mg/kgBB/oral

61
Prognosis
• 23% bayi dengan riwayat bronkiolitis akan
berkembang menjadi asma & penurunan
fungsi paru pada usia 3 -7 tahun

• Peningkatan kadar antibodi IgE terhadap RSV


& virus parainfluenzae
• RSV mampu merubah jalur saraf yang
menyebabkan responsifnya saluran respirasi
62
Kasus
• Seorang anak usia 6 bulan dibawa ibunya ke
RS karena demam 1minggu, batuk dan sesak,
pada pemeriksaan fisik ditemukan scar BCG,
retraksi ICS nyata, dan ronki basah halus.

• Diagnosis anak ini apa


• Apa pemeriksaan yang harus dilakukan
• Tatalaksana apa yang harus dilakukan
63

Anda mungkin juga menyukai