Anda di halaman 1dari 36

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS COVID 19 DI

PUSKESMAS
Pembimbing :
H. Sutedja, dr., SKM
 
Disusun oleh :

Andreva Rahmawan H 4151171551


Fitri Permata Hidayat 4151171549
Klara Hartika 4151171528
Anggita Wulandari 4151161527
Pera Sri Rahayu 4151171466
Mochamad Ridhwan B 4151171439
Firhan Hamdi Maulida 4151171534
Nurfitria Anjani 4151161413
Vania Amyra 4151171539
Dio Ferdiana Tambora 4151171546
Soraya Ulfah 4151171543
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Coronavirus golongan virus zoonosis
Jenis coronavirus
1. Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
2. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Jenis coronavirus baru tahun 2019


COVID–19 (Coronavirus Disease 2019)

Nama lain SARS–CoV-2.


Sumber penularan Belum diketahui
Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO)
1. Tanggal 31 Desember 2019 menyatakan terdapat kasus kluster pneumonia
dengan etiologi yang tidak jelas di China.
2. Tanggal 30 Januari 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD).
3. Tanggal 3 Maret 2020, telah dilaporkan terdapat 90.870 kasus COVID-19 di 72
negara dengan angka kematian 3.112 jiwa.
4. Tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi.
COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet sehinggga dapat terjadi penyebaran infeksi.
Salah satu rekomendasi standar pencegahan penyebaran infeksi COVID-19
Deteksi dini di wilayah melalui kegiatan surveilans berbasis kejadian

Penyelenggaraan surveilans berbasis kejadian

PWS (Pemantauan Wilayah Setempat)

Merekam data, menganalisa perubahan kejadian penyakit dan atau masalah kesehatan menurut variable waktu, tempat dan orang.

Indikasi mengarah ke KLB (Kejadian Luar Biasa)

Verifikasi dan investigasi dari pemerintah

P2PM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular)

Penyelidikan epidemiologi
Penyelidikan epidemiologi :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal penyebab, sifat-sifat
penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta faktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya suatu penyakit atau masalah kesehatan yang dilakukan
untuk memastikan adanya KLB (Kejadian Luar Biasa) dan dapat dilakukan di
berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat).
Penyelidikan epidemiologi kasus COVID-19 di Puskesmas sebagai fasilitas
tingkat pertama sangat penting karena dapat menemukan karakteristik
epidemiologi, gejala klinis, faktor risiko dan kasus tambahan COVID-19. Hasil dari
penyelidikan epidemiologi kasus COVID-19 di Puskesmas dapat memberikan
masukan atau rekomendasi upaya penanggulangan bagi pengambil kebijakan dalam
rangka pemutusan penularan secara lebih cepat. Oleh karena pentingnya
penyelidikan epidemiologi kasus COVID-19 di Puskesmas, maka peneliti tertarik
untuk mengangkat kajian pustaka mengenai Penyelidikan Epidemiologi Kasus
COVID-19 di Puskesmas agar penanganan pemerintah dalam memutus rantai
penularan pada kasus COVID-19 menjadi lebih cepat.
Manfaat dan Tujuan
Tujuan
Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang bagaimana penyelidikan
epidemiologi kasus COVID-19 di Puskesmas.

Manfaat
Diharapkan Kajian Pustaka ini dapat mengembangkan ilmu pegetahuan
kedokteran dibidang kesehatan masyarakat, mengenai penyelidikan epidemiologi
kasus COVID-19 di Puskesmas serta mengetahui bagaimana sistem penyelidikan
epidemiologi kasus COVID-19 di Puskesmas.
BAB II
Tinjauan Pustaka
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
Definisi Puskesmas
• Pelaksana pelayanan tingkat pertama atau primer, dilaksanakan oleh
tenaga-tenaga kesehatan non-spesialistik.
• Sarana terdepan melaksanakan pelayanan kesehatan dasar, ujung
tombak penentu indikator kesehatan Indonesia.
• Diperkenalkan pada 1968, dengan tujuan utama untuk mempercepat
pemerataan pelayanan kesehatan yang pada waktu itu menjadi
masalah besar dalam membangun kesehatan penduduk Indonesia.
• Saat ini, Puskesmas, mencapai 9.767 unit.
Tugas dan Fungsi Puskesmas
Promkes
Fungsi Utama Kesling
UKM KIA-KB
UKP Gizi
P2p
Surveilans dan Penyelidikan
Epidemiologi Kesehatan
Penyelidikan Epidemiologi
Definisi Surveilans Kesehatan Kesehatan

• Kegiatan pengamatan yang • Serangkaian kegiatan untuk


sistematis dan terus menerus mengenal penyebab, sifat-sifat
terhadap data dan informasi penyebab, sumber dan cara
tentang masalah kesehatan dan penularan/penyebaran serta
kondisi yang mempengaruhi faktor yang mempengaruhi
untuk memperoleh informasi timbulnya masalah kesehatan
guna mengarahkan tindakan untuk memastikan adanya
pengendalian dan Kejadian Luar Biasa (KLB) atau
penanggulangan secara efektif setelah terjadi KLB/wabah.
dan efisien
Penyelenggaraan Surveilans dan Penyelidikan Epidemiologi
Kesehatan

-Pengumpulan data
-Pengolahan data
-Analisis data
-Diseminasi

menghasilkan informasi yang objektif, terukur,


dapat diperbandingkan

Informasi tersebut digunakan sebagai


pedoman untuk pengambilan keputusan
PENGUMPULAN DATA
Secara Aktif:
Kegiatan penyelidikan epidemiologi,
surveilans aktif puskesmas/rumah
sakit, survei khusus, dan kegiatan
lainnya

Secara Pasif:
Rekam medis, buku register pasien,
laporan data kesakitan/kematian,
laporan kegiatan, laporan masyarakat,
dan bentuk lainnya
Kegiatan Surveilans dan Penyelidikan Epidemiologi Kesehatan

• Pengumpulan Data
-Dilakukan secara aktif dan pasif
-Sumber : individu, fasilitas pelayanan kesehatan, unit statistik
demografi, dsb
-Metode : wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan
terhadap sasaran

-Mekanisme :
• Pengolahan Data
Sebelum diolah dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang

Diolah : Perekaman data, validasi, pengkodean, alih bentuk,


pengelompokan

Hasil : Tabel, grafik, dan peta menurut variabel

Setiap variabel disajikan dalam bentuk ukuran epidemiologi yang tepat

Data yang spesifik, informatif, menarik sehingga membantu pengguna


data memahami keadaan yang disajikan
• Analisis Data

-Metode : deskriptif (distribusi) dan atau analitik (hubunganantar variabel)


-HASIL : akan memberikan arah dalam menentukan besaran masalah,
kecenderungan suatu keadaan, sebab akibat suatu kejadian dan penarikan
kesimpulan
• Diseminasi Informasi
• Disampaikan dalam bentuk buletin, surat edaran, laporan berkala, forum pertemuan,
termasuk publikasi ilmiah.
• Memanfaatkan sarana teknologi informasi yang mudah diakses
• Tujuan penyelidikan epidemiologi : mengetahui gambaran epidemiologi wabah,
mengetahui kelompok masyarakat yang terancam penyakit wabah, mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi terjadinya penyakit wabah termasuk sumber dan cara
penularan penyakitnya dan menentukan cara penanggulangan waba.
Penyelidikan Epidemiologi Kesehatan pada Kasus
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
• Setiap orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP),
dan kasus konfirmasi harus dilakukan penyelidikan epidemiologi
menggunakan formulir. Kegiatan ini dilakukan terutama untuk
menemukan kontak erat/orang tanpa gejala (OTG) menggunakan
formulir.
• Hasil penyelidikan epidemiologi dapat memberikan masukan bagi
pengambil kebijakan dalam rangka penanggulangan atau pemutusan
penularan secara lebih cepat.
• Secara khusus tujuan penyelidikan epidemiologi sebagai berikut;
mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis, dan virus,
mengidentifikasi faktor risiko, mengidentifikasi kasus tambahan, dan
memberikan rekomendasi upaya penanggulangan.
Tahapan Penyelidikan Epidemiologi
Kesehatan pada Kasus COVID-19
Konfirmasi awal KLB

Pelaporan segera

Persiapan penyelidikan

Penyelidikan epidemiologi
Konfirmasi Awal
• Petugas surveilans atau penanggung jawab surveilans
puskesmas/Dinas Kesehatan melakukan konfirmasi awal kasus COVID-
19 dengan cara wawancara dengan petugas puskesmas atau dokter
yang menangani kasus.
Pelaporan Segera

• Mengirimkan laporan W1 ke Dinkes Kab/Kota dalam waktu < 24 jam,


kemudian diteruskan oleh Dinkes Kab/Kota ke Provinsi dan Public Health
Emergency Operating Center (PHEOC).
Persiapan penyelidikan
• Persiapan formulir penyelidikan
• Persiapan tim penyelidikan
• Persiapan logistik APD dan obat-
obatan jika diperlukan
Penyelidikan epidemiologi
• Identifikasi kasus
• Identifikasi faktor risiko
• Identifikasi kontak erat
• Pengambilan spesimen di rumah sakit rujukan
• Penanggulangan awal
upaya-upaya pengendalian pendahuluan ketika
penyelidikan sedang berlangsung
Menjaga higiene
tangan dan saluran
pernapasan

Gunakan
APD
Batasi kontak
/Jaga Jarak

Gizi
seimbang
isolasi mandiri
dan karantina.
Pencatatan dan Pelaporan Kasus COVID-19
• Setiap kasus baik wilayah harus dilakukan pencatatan sesuai dengan
formulir dan menyampaikan laporan.
• Formulir yg harus dilengkapi : formulir kasus, formulir pemantauan
kontak erat.
• Laporan ODP, kontak erat, dan orang dalam karantina dilaporkan
setiap hari oleh petugas surveilans Dinkes setempat secara berjenjang
hingga sampai kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) cq. PHEOC.
Alur Pelaporan
BAB III
Kesimpulan
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran
infeksi COVID-19 adalah deteksi dini di wilayah
melalui kegiatan surveilans berbasis kejadian

Mengetahui karakteristik epidemiologi, gejala klinis,


faktor risiko mengidentifikasi kasus tambahan serta
memberikan rekomendasi upaya penanggulangan

Penyelidikan epidemiologi dilakukan dalam 4


tahapan. pengumpulan data, pengolahan data,
analisis data, dan diseminasi informasi

Hasil dari penyelidikan epidemiologi di Puskesmas


dapat memberikan masukan bagi pengambil
kebijakan dalam rangka penanggulangan atau
pemutusan penularan COVID-19 secara lebih cepat.
Daftar Pustaka
• Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Pneumonia COVID-19 Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.
Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI); 2020.
• Kemenkes RI (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Revisi Ke-3. Jakarta: Direktorat Jendral
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P); 2020.
• Kemenkes RI (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19. Jakarta: Direktorat Jendral Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit (P2P); 2020.
• Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan.
Jakarta: Sekretariat Negara. 2014
• Mentri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 1116/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Penyelanggaraan
Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan. Jakarta: Sekretariat Negara. 2003
• Kementrian PPN/Bappenas (2018). Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas. Jakarta: Direktorat
Kesehatan dan Gizi Masyarakat; 2018
• Mentri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Sekretariat Negara. 2014
• https://p2p.kemkes.go.id/tupoksi/p2p . Diakses tanggal 7 mei 2020
• Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1501/Menkes/Per/X/2010. Tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan. Jakarta: Sekretariat Negara. 2010

Anda mungkin juga menyukai