Anda di halaman 1dari 11

Assalamu’alaikum...

Baca Tulis Qur’an


Dosen : Masruroh, M.Pd
Ilmu Qira’at : Ilmu Tujuan
dan Kegunaan/Manfaat
Kelompok 2 :
Eneng Mukrimah
Iyin Putra Al-Fauza
M. Faturrahman Siddiq
Pengertian Qira’at

Qira’at ‫ت‬ ( ‫) قراءا‬


adalah bentuk
jamak dari qira’ah
Secara (‫ ) قراءة‬yang
Bahasa merupakan isim
masdar dari qaraa
(‫) قرأ‬, yang
artinya : bacaan.
Pengertian Qira’at
Menurut al-Zarqani : “Suatu Menurut al-Qasthalani : “Suatu
mazhab yang dianut oleh seorang ilmu yang mempelajari hal-hal
imam qira’at yang berbeda dengan yang disepakati atau
lainnya dalam pengucapan Al- diperselisihkan ulama yang
Qur’an al-Karim serta sepakat menyangkut persoalan lughat,
riwayat-riwayat dan jalur-jalur
hadzaf, I’rab, itsbat, fashl, dan
daripadanya, baik perbedaan ini
washl yang kesemuanya diperoleh
dalam pengucapan huruf-huruf
maupun dalam pengucapan secara periwayatan.”
keadaan-keadaannya.”

Secara
Istilah
Menurut az-Zarkasyi :
Menurut Ibnu al-Jazari : “Qiraat adalah perbedaan cara
“Qira’at adalah pengetahuan mengucapkan lafaz-lafaz al-
tentang cara-cara melafalkan Qur’an, baik menyangkut huruf-
kalimat-kalimat Al-Qur’an dan hurufnya atau cara pengucapan
perbedaannya dengan huruf-huruf tersebut, seperti takhfif
membangsakaanya kepada (meringankan), tatsqil
penukilnya.” (memberatkan), dan atau yang
lainnya.”
Sejarah Perkembangan
Qira’at

Ada 2 Pendapat yaitu :

Kedua : Qira’at mulai diturunkan di


Pertama : Qira’at mulai Madinah sesudah peristiwa Hijrah,
diturunkan di Makkah dimana orang-orang yang masuk
Islam sudah banyak dan saling
bersamaan dengan turunnya berbeda ungkapan bahasa Arab dan
al-Qur’an. Alasannya adalah dialeknya. Pendapat ini dikuatkan
bahwa sebagian besar oleh hadis yang diriwayatkan oleh
surat-surat al-Qur’an adalah Imam Muslim dalam kitab
shahihnya, demikian juga Ibn Jarir
Makkiyah di mana terdapat al-Tabari dalam kitab tafsirnya.
juga di dalamnya qira’at Hadis yang panjang tersebut
sebagaimana yang terdapat menunjukkan tentang waktu
pada surat-surat Madaniyah. dibolehkannya membaca al-Qur’an
dengan tujuh huruf adalah sesudah
Hal ini menunjukkan bahwa Hijrah, sebab sumber air Bani Gaffar
qira’at itu sudah mulai – yang disebutkan dalam hadis
diturunkan sejak di Makkah. tersebut--terletak di dekat kota
Madinah.
Macam-macam Qira’at

Qiraah sab’ah
(qiraah tujuh)

Dilihat dari Qiraat Asyrah (qiraat


segi sepuluh)
Kuantitas

Qiraat Arba’at Asyarh


(qiraat empat belas)
Macam-macan Qira’at

Mutawatir

Masyhur

Dilihat dari
segi kualitas Ahad

Syadz

Maudhu’
Tujuan Mempelajari Ilmu
Qira’at
Dapat Lebih memaknai Al quran, baik dari segi makna
Dan Hukum

Melestarikan Bacaan Qira'at

Mempermudah pembacaan al-Qur'an

Menjaga al-Qur'an dari penyimpangan dan kerusakan.

Untuk membuktikan Kemukjizatan Al-Qur’an


Manfaat Mempelajari Ilmu Qira’at
Meringankan umat Islam dan mudahkan mereka untuk
membaca al-Qur’an.

Menunjukkan betapa terjaganya dan terpeliharanya al-Qur’an dari


perubahan dan penyimpangan, padahal kitab ini mempunyai
banyak segi bacaan yang berbeda-beda.

Dapat menjelaskan hal-hal mungkin masih global atau samar dalam qiraat yang lain, baik
qira’at itu Mutawatir, Masyhur ataupun Syadz. Misalnya qira’at Syadz yang menyalahi
rasam mushaf Usmani dalam lafaz dan makna tetapi dapat membantu penafsiran,

Menunjukkan suatu hukum syara’ tertentu tanpa perlu


adanya pengulangan lafaz.

Meluruskan aqidah sebagian orang yang salah, misalnya dalam


penafsiran tentang sifat-sifat surga dan penghuninya

Menunjukkan keutamaan dan kemuliaan umat Muhammad SAW atas umat-umat


pendahulunya, karena kitab-kitab yang terdahulu hanya turun dengan satu segi dan satu
qiraat saja, berbeda dengan al-Qur’an yang turun dengan beberapa qiraat.
Kesimpulan

Qira’at adalah cara membaca ayat-ayat al-Qur’an


yang dipilih dari salah seorang imam ahli qira’at
yang berbeda dengan cara ulama’ lain serta
didasarkan atas riwayat yang mutawatir
sanadnya yang selaras dengan kaidah-kaidah
bahasa arab yang terdapat dalam salah satu
mushaf Usmani.
Qira’at ini muncul pada Nabi Muhammad saw
sampai sekarang.
Macam-macam qira’at dibagi menjadi lima bagian
yaitu Qira’ah Mutawatir, Qira’ah Masyhur, Qira’ah
Ahad, Qira’ah Syadz, Qira’ah Maudlu’.

Dari pembahasan
dapat kami
menyimpulkan
bahwasanya:
Terima kasih atas
perhatiannya...
Wassalamualaiku
m..

Anda mungkin juga menyukai