Anda di halaman 1dari 63

M.

Kep

Nursing Process
Proses Keperawatan
 Suatu proses pemecahan masalah yang
digunakan perawat dalam berinteraksi dengan
pasien, keluarga, atau orang yang penting bagi
klien di dalam memberikan asuhan keprawatan
(McFarland & McFarlane, 1997)
 Perawat menerapkan proses keperawatan
sebagai suatu kompetensi dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien
Tahapan proses
 Proseskeperawatan terdiri atas 5 tahapan:
1. Pengkajian
2. Pendiagnosisan
3. Perencanaan
4. Pengimplementasian
5. Pengevaluasian
EVALUATION ASSESSMENT

IMPLEMENTATION DIAGNOSIS

PLANNING
Secara spesifik, proses ini merupakan pendekatan
sistematis dan komprehensif yang digunakan oleh
perawat untuk:
 Mengumpulkan data pasien
 Memeriksa dan menganalisa data secara seksama
 Mengidentifikasi respon klien terhadap suatu masalah
kesehatan
 Mendesain hasil yang diharapkan
 Melakukan tindakan yang diperlukan
 Mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan efektif
mengatasi masalah dan memperoleh hasil sesuai dengan
harapan
KOMPONEN-KOMPONEN
PROSES KEPERAWATAN
PROSES KEPERAWATAN :
Metode yang rasional dan sistematik dalam melaksanakan dan
memberikan asuhan keperawatan.

Tujuan :
Mengidentifikasi kebutuhan asuhan keperawatan baik aktual maupun
potensial.
Menetapkan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan yang
teridentifikasi.
Melaksanakan intervensi keperawatan yang spesifik.
Komponen siklus, mengikuti sekuen yang logik, tetapi lebih dari satu
komponen dicakup pada satu waktu.
TUJUAN PROSES KEPERAWATAN

MENGIDENTIFIKASI MASALAH
MEMBUAT RENCANA KEGIATAN
MEMBERIKAN ASUHAN KEPERAWATAN
KOMPONEN PROSES
KEPERAWATAN
1. ASSESMENT
2. NURSING DIAGNOSE
3. PLANNING
4. IMPLEMENTATION
5. EVALUATING
KETERAMPILAN YANG HARUS
DIMILIKI OLEH PERAWAT

1. Interpersonal : Affektif (komunikasi =


mendengar, inetrest, rasa iba, kepercayaan,
mempertinggi individualitas klien)
2. Tehnikal : Psikomotor (kemampuan dalam
menggunakan alat-alat dan penampilan
dalam melaksanakan prosedur)
3. Intelektual : Kognitif
 Problem solving,
 pemikiran kritis,
 Membuat keputusan
Pentingnya proses keperawatan (Atkinson &
Murray, 1963)

Keuntungan :
1. Kualitas asuhan keperawatan
2. Kontinuitas
3. Partisipasi
4. Biaya rendah
5. Pendidikan bertambah
6. Kepuasan
7. Profesinalisme berkembang
8. Legal aspek dapat dicegah
9. Responsibilitas dan akontabilitas
Teori yang melandasi proses keperawatan

1. Nursing theory
2. Pemecahan masalah
 Trial and error
 Eksperimen
 Metode “scientific”
3. Proses pengambilan keputusan
 Induksi
 Deduksi
4. Teori humanistik
5. Teori umum sistem
6. Teori pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Maksud dan kegiatan-kegiatan pada
proses keperawatan
1. Pengkajian, untuk menyusun data dasar.
 Mengumpulkan data
 Memeriksa data yang bertentangan
 Mengambil riwayat keperawatan.
 Melakukan pemeriksaan fisik
 Meninjau catatan-catatan, laboratorium,
dll.
 Konsul dengan anggota tim kesehatan
lain.
 Tinjauan literatur
2. Analisa (Diagnosa Keperawatan)
Validasi data
Koreksi dan pengelompokan
Interpretasi
3. Perencanaan, untuk mengidentifikai tujuan dan
intervensi keperawatan yang sesuai
Menyusun prioritas
Menyusun tujuan dan kriteria hasil
Memilih strategi keperawatan
Konsul tenaga kesehatan lainnya
Menulis rencana asuhan keperawatan.
4. Implementasi, untuk melaksanakan intervensi
keperawatan yang direncanakan untuk membantu klien
mencapai tujuan
5. Evaluasi, untuk menentukan tingkat atau luasnya tujuan
asuhan keperawatan yang dicapai
Mengumpulkan data tentang respon klien
Bandingkan respon klien dengan kriteria evaluasi.
Analisa alasan-alasan untuk hasil
Modifikasi rencana asuhan
Perbandingan proses
keperawatan dan medis
PROSES KEPERAWATAN PROSES MEDIS
1. Pengkajian 1. Pengkajian
Mengumpulkan data dari : Mengumpulkan data dari :
a) Riwayat keperawatan a) Riwayat medis
b) Pemeriksaan fisik b) Pemeriksaan fisis
c) Tinjauan catatan sehari- c) Tes diagnostik
hari
d) Konsultasi dengan
d) Tinjauan literatur
anggota tim yang lain
e) Tinjauan liiteratur
2. Diagnosa keperawatan 2. Diagnosa medis
a) Analisa dan sintesis data a) Organisasi data
b) Identivikasi masalah b) Analisa dan interpretasi
kesehatan data
c) Formasi diagnosa c) Formasi diagnosa
keperawatan
3. Perencanaan 3. Perencanaan
a) Menyusun prioritas a) Menyusun prioritas
b) Merumuskan sasaran b) Merumuskan tujuan
untuk terapi
c) Mengembangkan tujuan
c) Menulis rencana untuk
d) Menulis rencana asuhan
terapi
keperawatan
e) Mendelegasikan
aktivitas keperawatan
4. Implementasi 4. Terapi
a) Strategi sebagai a) Instruksi dokter
implementasi
b) Terapi medis
b) Implementasi
c) Rujukan-rujukan
c) Strategi setelah
implementasi
5. Evaluasi 5. Evaluasi
a) Mengumpulkan
a) Menetapkan
data tentang respon
keberhasilan terapi
klien
medis
b) Membandingkan
b) Analisa variabel
tutjuan dan sasaran
c) Memperbaiki
c) Memastikan
rencana terapi bila
keberhasilan
perlu
d) Menganalisa
variabel-variabel
yang
mempengaruhi
hasil
e) Modivikasi rencana
asuhan
Karakteristik proses
keperawatan
1. Sistem terbuka, fleksibel, dan dinamik.
2. Pendekatan individual pada setiap kebutuhan.
3. Hal yang direncanakan
4. Diarahkan pada tujuan
5. Fleksibel dalam memenuhi kebutuhan klien,
keluarga, dan komuniti.
6. Kesempatan fleksibel dan kreatifitas.
7. Merupakan siklus, saling berhubungan.
8. Menekankan umpan balik : pengkajian ulang.
9. Menekankan validasi membuktikan bahwa sesuatu itu benar
Pentingnya proses keperawatan

1. Atkinson dan Murray,1983


a. keuntungan untuk klien
 Kualitas asuhan klien
 Kelanjutan asuhan
 Partisipasi dengan kliendalam asuhan kesehatan
mandiri.
b. Keuntungan untuk perawat
 Pendidikan keperawatan yang konsisten dan
sistematis
National League for Nursing (NLN)
1. Mengelola sukarela akreditasi program-program
pendidikan keperawatan lulusan yang
kompeten dalam menggunakan proses
keperawatan.
2. Kepuasan kerja
3. Menimbulkan sikap profesional
4. Avoidance of legal action (Philpott,1985)
5. Tanggung gugat dan tanggung jawab.
Tahapan I: Pengkajian
 Perawat secara sistematis mengumpulkan, verifikasi, analisa, dan
mengkomunikasikan data tentang klien
 Pada tahap ini ada 2 langkah:
1. pengumpulan dan verifikasi data dari sumber
2. menganalisa data sebagai basis untuk tahapan berikutnya
 Tujuan dari pengkajian: untuk menegakkan data dasar tentang
kebutuhan yang dipersepsikan pasien, masalah dan respon
terhadap masalah, pengalaman yang berhubungan, kebiasaan
yang berhubungan dengan kesehatan, tujuan, nilai-nilai, gaya
hisup, dan harapan thd pelayanan kesehatan.
 Informasi yang terdapat di dalam data dasar ini akan menjadi
basis bagi pengembangan diagnosa keperawatan dan
perencanaan asuhan keperawatan yang individual, yang
dievaluasi dan disempurnakan sesuai kebutuhan sepanjang
masa perawatan pasien.
 Perawat harus menerapkan prinsip berpikir kritis pada saat
pengkajian
 Pada saat memulai pengkajian, perawat harus juga mensintesa
pengetahuan, pengalaman, standar, dan sikap perilaku secara
simultan
 Pengetahuan: proses penyakit yang menyertai; tumbuh
kembang normal; psikologi ormal; temuan pengkajian normal;
promosi kesehatan; keterampilan pengkajian; keterampilan
komunikasi
 Pengalaman: dalam merawat pasien sebelumnya, memvalidasi
temuan pengkajian dan kemampuan melakukan teknik observasi
 Standar praktik (PPNI, Perawat Ginjal dsb)
 Sikap perilaku: tekun, adil, integritas, percaya diri
Pengkajian: nurses play as a health detective

 Data collection (who, what, where, when, why and how)


Contoh:
Who: primary & secondary source
What: data subyektif dan obyektif
 Data analysis:
- validasi dan interpretasi data
- mengelompokkan data
- menetapkan data yang normal dan tidak
normal
Data harus faktual, bukan interpretasi,
opini, dan general.
Sumber data :
Primer : klien
Sekunder :
Orang-orang penting
Tenaga kesehatan
Medikal records
Catatan dan laporan lainnya
literatur
 Metode mengumpulkan data :
Observasi
Wawancara
Pemeriksaan
Konsultasi
Sumber data

 Klien
 Keluarga
 Anggota tim kesehatan
 Rekam medik
 Record lainnya
 Literature review
 Pengalaman perawat
Jenis data
1. Data subyektif
Persepsi pasien tentang masalah
kesehatan mereka. Data ini biasanya
meliputi perasaan cemas,
ketidaknyamanan fisik atu stres mental
2. Data obyektif
hasil observasi atau pengukuran yang
dibuat oleh pengumpul data
Metode pengumpulan data
 Interview: organized conversation
 Nursing health history: data related to level of wellness, past medical history,
family history, environmental history, psychosocial and cultural history, and
review of body systems
 Pemeriksaan fisik
 Hasil laboratorium dan tes diagnostik
(Potter & Perry, 2005, p.290)
Menyusun penilaian keperawatan
1. Validasi dan Interpretasi data:
 Validasi data: memastikan data akurat; membandingkan
data dengan sumber lain
 Melalui proses berpikir inferensial (pembuatan
kesimpulan) dan penilaian, ners memutuskan informasi
apa yang mempunyai makna dalam hubungannya dengan
status kesehatan klien. Berpikir inferensial melibatkan
proses menghubungkan makna baru terhadap data klinis
yang diketahui.
 Interpretasi data meringkas data dan memberikan suatu
fokus perhatian bagi ners mengenai masalah klien
Interpretasi data
33
- apakah data klien menunjukkan data yang
normal/abnormal?

ENM/FIKUI/2011
- apakah data obyektif mendukung data subyektif?
- apakah data telah dikumpulkan secara akurat?

Data diinterpretasi melalui pembandingan data dengan


standar atau norma; membandingkan data subyektif
dengan data obyektif;
Contoh:
Data subyektif: saya minum 2 cangkir kopi setiap hari dan 2
gelas air putih setiap hari. Air seni saya sedikit.

Data obyektif: Asupan cairan sehari 700 ml; BJ urin >1.030;


turgor kulit diperiksa: kulit kembali ke posisi semula dlm 10
detik

Nilai normal: Asupan cairan total normal dalam 24 jam untuk


dewasa: 2500 ml (termasuk dari makanan); BJ urin normal
1.010-1.025; turgor kulit normal bila kulit kembali ke segera
posisi semula
Penyusunan Penilaian keperawatan (lanjutan)

2. Pengelompokan data
 Mengorganisir informasi kedalam kelompok yang bermakna dan
memfokuskan perhatian pada fungsi klien yang membutuhkan
dukungan dan bantuan untuk pemulihan (bisa berupa pengelompokan
berdasar orientasi sistem seperti sistem pernafasan, atau berdasar
pola kesehatan fungsional seperti pola nutrisi-metabolik)
 Pengelompokan ini sangat bergantung pada “cues” bermakna yang
dikenali oleh ners (hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
pengetahuan ners)
 Pengelompokan data membantu dalam penetapan diagnosa
keperawatan (langkah selanjutnya dari proses keperawatan)
Pengelompokan data
 Dapat menggunakan pola kesehatan fungsional Gordon atau Hierarki kebutuhan Maslow
atau body system
 Pengelompokkan data berdasarkan pola kesehatan fungsional Gordon
1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan
2. Pola Nutrisi-Metabolik
3. Pola Eliminasi
4. Pola Aktivitas-latihan
5. Pola Istirahat-Tidur
6. Pola Kognitif-perseptual
7. Pola Persepsi diri – Konsep diri
8. Pola Peran-Hubungan
9. PolaSeksualitas-Reproduksi
10. Pola Koping-Toleransi Stres
11. Pola Nilai-Keyakinan
 Pengkajian masalah berarti mengumpulkan data,
mengestimasi, dan menilai kemaknaan data. Ini berarti
ners harus selalu berpikir, menganalisa data tentang
klien untuk membuat interpretasi yang akurat dan
bermakna.
 Pengkajian membuat ners memahami masalah lebih
jauh, menilai keluasan masalah dan mencari hubungan
antar masalah. Inilah inti dari berpikir kritis dan
pemecahan masalah klinis
 Pengkajian yang baik mengharuskan ners untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan observasi dan pengukuran yang dilakukan
untuk mengumpulkan data tentang klien.
 Pengumpulan data yang tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak
sesuai dapat menghasilkan identifikasi yang kurang tepat
tentang kebutuhan perawatan klien.
 Jenis dan jumlah data selalu berubah, oleh karena itu
mengharuskan ners untuk mengantisipasi dan memberi
pertanyaan untuk memastikan pengkajian yang akurat dan
lengkap. Pola kesehatan fungsional Gordon adalah suatu
kerangka kerja yang dapat digunakan untuk pengkajian yang
komprehensif.
 Untuk menyusun keputusan keperawatan, perawat secara
kritis mengkaji klien, memvalidasi data, menginterpretasi
informasi yang dikumpulkan, memperhatikan tanda-tanda
(cues) diagnostik dan mengidentifikasi masalah klien
Tahap II Diagnosis Keperawatan
 Diagnosis Keperawatan adalah penilaian klinis perawat tentang
respon klien (individu, keluarga, kelompok, komunitas) terhadap
proses kehidupan dan/atau masalah kesehatan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang mendasari intervensi keperawatan
(Lokakarya Diagnosa Keperawatan FIK UI, Maret 1998)
Proses Diagnosis Keperawatan
 Perawat memngintegrasikan apa yg telah diketahui dari
pengalaman sebelumnya dan pengetahuan ilmiah serta
praktiknya, menerapkan sikap berpikir kritis dan standard
intelektual dan merujuk pada standar praktik dalam membuat
diagnosa keperawatan yang “reasonable, accurate and relevant”
Proses Diagnosis
 Proses Diagnosis : proses menggunakan data yang telah dikumpulkan tentang klien
untuk menjelaskan keputusan klinis secara logis
 Meliputi langkah2 pembuatan keputusan, termasuk mengumpulkan data hasil
pengkajian, memvalidasi data, menganalisis dan menginterprretasi data,
mengidentifikasi kebutuhan klien, dan merupuskan diagnosis keperawatan (p.304,
Potter & Perry, 2005)
41

Steps of data analysis

ENM/FIKUI/2011
 Kenali suatu pola
Contoh: diare selama 5 hari, feses cair, perut kembung, kram perut sebelum dan
sesudah b.a.b
 Bandingkan dengan standard normal
feses lunak setiap hari, abdomen lemas tdak tegang, defekasi tidak sakit
 Buat kesimpulan yang masuk akal
masalah eliminasi bowel
42

Kategori Diagnosis

ENM/FIKUI/2011
1. Diagnosis Aktual
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang nyata ada (disertai tanda dan gejala yang nyata)
2. Diagnosis Risiko
menguraikan respon klien terhadap kondisi kesehatan atau proses
kehidupan yang dapat terjadi atau rentan terjadi pada klien. Hal ini
didukung oleh adanya faktor risiko yang berkontribusi pada kerentanan
tersebut
3. Diagnosis Sejahtera
menguraikan respon klien terhadap tingkat kesejahteraan klien yang
mempunyai potensi untuk peningkatan sampai pada suatu kondisi yang
lebih tinggi
43

Komponen suatu Diagnosis Keperawatan

ENM/FIKUI/2011
 Label: nama suatu masalah tau problem
 Related factors: kondisi yang mengkontribusi
perkembangan atau adanya suatu diagnosis (Etiologi atau
penyebab dari suatu problem)
 Risk factors: faktor-faktor lingkungan dan elemen
fisiologis, psikologis, genetik, atau kimiawi yang
meningkatkan kerentanan klien pada suatu kejadian yang
tidak menyehatkan
 Defining characteristics: tanda dan gejala yang dapat
diobservasi yang dikelompokkan sebagai manifestasi
suatu diagnosis keperawatan.
44

Masalah Kolaboratif

ENM/FIKUI/2011
 Masalah yang memerlukan kolaborasi dari berbagai profesi
kesehatan untuk menanganinya
 Pada masalah ini, perawat tidak dapat menangani masalah
secara mandiri, tetapi masalah ini membutuhkan tindakan
keperawatan untuk mengatasinya (perawat perlu terlibat untuk
menangani masalah)
 Dapat merupakan komplikasi fisiologi yang dihasilkan dari
kondisi patofisiologis, lingkungan, atau yang berhubungan
dengan pengobatan atau penatalaksanaan sutau kondisi.
 Misalnya: Masalah Perdarahan; Masalah Risiko Infeksi pasca
pembedahan; Masalah Penurunan Curah Jantung dsb
Perbedaan Masalah kolaboratif dengan 45

Diagnosis Keperawatan

ENM/FIKUI/2011
 Diagnosis Keperawatan: bila perawat secara legal
dapat memberikan intervensi tertentu untuk
mencapai tujuan dari suatu masalah keperawatan
 Masalah kolaboratif: bila intervensi keperawatan
dan intervensi medis atau profesi lain diperlukan
secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dari
suatu permasalahan klien. Masing-masing profesi
memiliki kewenangan legal untuk melakukan
intervensi terhadap masalah tersebut secara
bersama-sama dan tujuan tidak dapat tercapai bila
tidak ada kolaborasi dari berbagai profesi tersebut.
Perbandingan Diagnosis Keperawatan 46

dengan Diagnosis Medis

ENM/FIKUI/2011
 Fokus pada kebutuhan perawatan  Fokus pada diagnosis dan
klien: respon klien thd proses pengobatan penyakit tertentu
kehidupan dan/atau masalah
kesehatan dlm memenuhi  Menggunakan data dasar sistem
kebutuhan dasar manusia fisiologis
 Menggunakan data dasar yang  Tujuan untuk identifikasi dan
komprehensif merancang rencana pengobatan
 Tujuan untuk membantu klien penyakit
beradaptasi dan mengatasi
masalah perawatan mereka
III Planning for Nursing Care 47

ENM/FIKUI/2011
 The nursing assessment and the formulations of
nursing diagnoses are essential to the planning step
 Planning is a category of nursing behaviors in
which the client-centered goals and expected
outcomes are established and nursing interventions
are selected to achieve the goals and outcomes of
care
 During planning, priorities are set, in order to help
the nurse anticipate and sequence nursing
interventions when client has multiple problems
48

Establishing priorities
Priority selection is the method the nurse and the client use to

ENM/FIKUI/2011

mutually rank the diagnoses in order of importance based on the
client’s desires, needs, and safety. For example: Maslow’s
hierarchy of needs
 Priorities are classified as high, intermediate, or low, depend on
the urgency of the problem, the nature of the treatment indicated,
and the interactions among the nursing diagnoses
 High priority: if the nursing diagnoses were untreated, it could
result in harm to the client or others (include both physiological
and psychological dimensions)
 Intermediate priority: involve the non-emergent, non-life
threatening needs of client
 Low priority: client needs that may not be directly related to a
specific illness or prognosis
Establishing Goals and Expected Outcomes 49

 Before delivering any form of nursing care, the nurse

ENM/FIKUI/2011
must decide what the end point of nursing care should be
for the client
 It requires that the nurse critically evaluate the pre-
established priority diagnoses, the urgency of the
problems, and the resources of the client and the health
care delivery system
 Goals and expected outcomes are specific statements
used to indicate anticipated client behavior or responses
from nursing care
 The purposes: to provide direction for individualized
nursing interventions and to set standard of determining
the effectiveness of the interventions
50

Goals of care

ENM/FIKUI/2011
 A client-centered goal: a specific, measurable objective
designed to reflect the client’s highest possible level of
wellness and independence in function.
 It require active involvement by the client
 Goals should be realistic and based on client needs and
resources
 Short-term and long-term goal could be developed
depend on the nature of the client’s need/problem and
the nature of the nursing services provided
51

Expected outcomes

ENM/FIKUI/2011
 It is the specific, step-by-step objective that leads to attainment of
the goal and the resolution of the etiology for the nursing
diagnosis
 An outcome is a measurable change of the client’s status in
response to nursing care
 Outcomes are the desired responses of client’s condition in
physiological, social, emotional, developmental or spiritual
dimensions
 This change in condition is documented through observable or
measurable client responses
 The expected outcomes determine when a specific , client-
centered goals has been met and later assist in evaluating the
response to nursing care and resolution of the nursing diagnosis
Guidelines for writing goals and 52

expected outcome

ENM/FIKUI/2011
 Client-centered factors
 Singular factors
 Observable factors
 Measurable factors
 Time-limited factors
 Mutual factors
 Realistic factors
NDx: 53
Altered peripheral tissue perfusion related to postoperative
venous status and risk for thrombophlebitis

ENM/FIKUI/2011
Goals: client will maintain adequate tissue perfusion by discharge

Expected outcomes:
- client will perform active range of motion exercises
every 2 hours while restricted to bed
- client’s toes remain warm, dry with capillary refill
of < 2 seconds
- client increases ambulation by 15 meters every day
54

Nursing Interventions

ENM/FIKUI/2011
 Types of interventions:
- nurse-initiated interventions (independent intervention)
- physician-initiated interventions (dependent intervention)
- collaborative interventions
 Choosing nursing interventions based on:
1) Characteristic of nursing diagnoses,
2) expected outcome,
3) research base,
4) feasibility,
5) acceptability to the client,
6) competencies of the nurse
Planning nursing care 55

ENM/FIKUI/2011
 Care plans in various setting:
- institutional care plans
- computerized care plans
- student care plans
- care plans for community-based settings
- critical pathways to develop integrated care plans for
clients
Writing the nursing care plan 56

ENM/FIKUI/2011
 What is the intervention?
 When should the intervention be implemented?
 How should the intervention be performed?
 Who should be involved in each aspect of intervention?
See table 16.5
57

IV Implementing nursing care

ENM/FIKUI/2011
 The step where the nurse provides care to patient
 Nurse initiates and completes actions or interventions necessary for achieving
goals and expected outcomes of nursing care
 Nursing intervention is any treatment based upon the clinical judgment and
knowledge that a nurse performs to enhance the client outcomes
 Include both direct and indirect care
58

Implementation process
 Implementation is continues process that interact with all steps of the

ENM/FIKUI/2011
nursing process
 Reassessing the client
 Reviewing and revising the existing nursing care plan
 Organizing resources and care delivery (personnel,
equipment, environment, client, anticipating and
preventing complications), identifying areas of
assistance)
 Implementing nursing interventions (cognitive,
interpersonal, psychomotor skills)
Direct care measures
 Assisting with daily living activities
 Physical care techniques
 Counseling
 Teaching
 Controlling for adverse reactions
 Preventive nursing actions
Indirect care 60

ENM/FIKUI/2011
 Communicating nursing interventions
 Delegating, supervising and evaluating the work of other
staff members
Evaluation
 Itis important to evaluate each client according to the
level of wellness or recovery
 The nurse evaluates whether the client’s behaviors or
responses reflect a reversal or improvement in a nursing
diagnosis or in maintenance of a healthy state
 It measures the client’s response to nursing actions and the
client’s progress toward achieving goals
 Data are collected on an ongoing basis to measure changes
in functioning, in daily living, and in availability or use of
external resources
Evaluation of goal attainment

 The purpose of nursing care is to assist the client in


resolving the actual health problems, preventing the
occurrence of potential problems, and maintaining a healthy
state. Evaluation of the goals of care determines whether
this purpose was accomplished.
 The nurse matches the client’s behavior pr physiological
response with the behavior or response specified in the goal
Steps to evaluate

 Examine the goal statement to identify the


exact desired client behavior or response
 Assess the client for presence of the behavior
or response
 Compare the established outcome criteria
with the behavior or response
 Judge the degree of agreement between
outcome criteria and the behavior or response
 If there is no agreement between the outcome
criteria and the behavior or response, what
is/are the barriers? Why did they not agree?

Anda mungkin juga menyukai