Anda di halaman 1dari 139

BST

ANAMNESIS

1. Keluhan Umum: biasanya mata merah, 4. Riwayat penyakit sistemik


sensasi benda asing, mata buram, benjolan
- Beserta pengobatannya
di mata
2. Deskripsi keluhan 5. Alergi
- Onset
- Terus menerus atau engga?
6. Riwayat keluarga
- Keparahan - Penyakit mata dan sistemik
- Faktor yang memperburuk/memperbaik
3. Riwayat penyakit mata 7. Sekret
- Pernah pake kacamata/lensa kontak? - Belekan
- Operasi
- Berair
- Pengobatan
- Trauma 8. Nyeri 10. Penglihatan ganda (diplopia)
9. Silau 11. Penglihatan berpendar (halo)
PEMERIKSAAN FISIK & OFTALMOLOGI

1. Status generalis
2. TTV
3. Visus
4. Hirschberg Test → orthotropia, eksotropia, esotropia, hipertropia, hipotropia
5. Gerakan bola mata → duksi dan versi
6. Tekanan Intraokular → N-, N, N+, N++
7. Palpebra superior & inferior → tenang/lesi/nodul/hiperemis/krusta silia
8. Konjungtiva tarsal superior & inferior → tenang, hiperemis, folikel, papil
9. Konjungtiva bulbi → tenang/hiperemis/injeksi/nodul (warna, bentuk,
ukuran, nyeri tekan, permukaan)
10. Kornea → jernih, sikatrik
11. KOA → sedang/dangkal
12. Pupil → membesar/miosis/mid dilatasi, refleks cahaya langsung & tidak
langsung
13. Iris → bentuk, warna, sinekia
14. Lensa → jernih/keruh
PTERYGIUM
PTERYGIUM

• CC: selaput berwarna merah pada mata bagian kiri


• Memberat jika terkena angin sehingga selaput dimata semakin merah
• Terdapat sensasi benda asing
• Tidak ada penglihatan buram, mata merah, nyeri pada bola mata, maat berair
• Pekerjaan pasien: petani dan tidak pernah menggunakan pelindung mata
STATUS GENERALIS

• TD: 120/80 mmHg


• PR: 88x/menit, regular
• RR: 16x/menit
• Suhu: 36.7
PEMFIS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIS

  OD  OS

Visus 6/6 6/6

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Tampak selaput berwarna merah


di sisi nasal, sudah melewati
limbus namun belum sampai ke
pupil
Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)
COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Melebar, refleks cahaya langsung Melebar, refleks cahaya langsung


(+), refleks cahaya tidak langsung (+), refleks cahaya tidak langsung
(+) (+)

Iris Normal Normal

Lensa Jernih Jernih

Funduskopi media jernih, papil bulat batas media jernih, papil bulat batas
tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio 2:3, tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio 2:3,
tidak terdapat pendarahan, tidak tidak terdapat pendarahan, tidak
terdapat eksudat, retina datar, terdapat eksudat, retina datar,
reflek makula FR (+)  reflek makula FR (+) 
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tes sonde (probing test)


DD

• Pseudopterigium
• Pterigium stase II OS → diagnosis
TATALAKSANA DAN PROGNOSIS

• Artificial tears
• Terapi pembedahan: eksisi pterygium dan conjunctival autograft
• Edukasi: penggunaan alat pelindung mata seperti kacamata hitam atau
penggunaan topi
• Prognosis:
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: dubia ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
EPISKLERITIS NODULAR
EPISKLERITIS NODULAR

• CC: Mata merah sejak 2 hari yang lalu


• Terjadi secara tiba-tiba, terus menerus, tidak mengalami perburukan
• Sedikit nyeri dan tidak menjalar ke tempat lain
• Ada sensasi mengganjal
• Tidak ada buram, silau, keluar cairan, dan kering
STATUS GENERALIS

• TD: 120/80 mmHg


• Denyut nadi: 88x/menit, regular, isi cukup
• Laju pernafasan: 16x/menit
• Suhu: 36.7
PEMFIS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGIS

  OD  OS

Visus 6/6 6/6

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Hiperemis dengan injeksi


episklera daerah temporal,
nodul dengan konsistensi
bening

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)


COA Kesan sedang Kesan sedang
Pupil Melebar, refleks cahaya Melebar, refleks cahaya
langsung (+), refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)
Iris Normal Normal
Lensa Jernih Jernih
Funduskopi media jernih, papil bulat batas media jernih, papil bulat batas
tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio
2:3, tidak terdapat 2:3, tidak terdapat
pendarahan, tidak terdapat pendarahan, tidak terdapat
eksudat, retina datar, reflek eksudat, retina datar, reflek
makula FR (+)  makula FR (+) 
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Penetesan fenilefrin 10% untuk menghilangkan kongesti pembuluh darah


konjungtiva dan episklera sehingga visualisasi lebih jelas.
• Pada episklera, gambaran mata merah akan lebih pucat
DD

• Episkleritis nodular OS → diagnosis


• Episkleritis difus OS
• Skleritis OS
TATALAKSANA DAN PROGNOSIS

• Tatalaksana umum: edukasi


• Tatalaksana khusus
• Artificial tears 0.5% carbocymethylcellulose
• Steroid topical
• Tambahan: kompres dingin pada mata tertutup
• Prognosis
• Ad vitam: dubia ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
VIRAL CONJUNCTIVITIS
VIRAL CONJUNCTIVITIS

• CC: mata merah sejak 3 hari yang lalu pada dua mata
• Sekret: berwarna jernih
• Rasa gatal namun tidak nyeri
• Tidak disertai penurunan penglihatan
• Adik pasien mengeluhkan hal yang sama
• Biasanya ada demam, flu
STATUS GENERALIS DAN LOKALIS

• Status generalis: compos mentis


• TTV: DBN
• Status lokalis
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD OS
   Visus       20/20 20/20
    
Posisi Bola Mata Ortotropia
Gerakan Bola  
Mata
Duksi Penuh Penuh
Versi Penuh Penuh
TIO Normal Normal
Palpebra Hiperemis (-), edema (-) Hiperemis (-), edema (-)
Superior
Palpebra Hiperemis (-), edema (-) Hiperemis (-), edema (-)
Inferior
   Silia  Sekret (+) Sekret (+)
Konjungtiva tarsal Hiperemis Hiperemis
superior
Konjungtiva tarsal Hiperemis Hiperemis
inferior
Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)
Kornea Jernih Jernih
COA Sedang Sedang
Pupil Reflek cahaya  Reflek cahaya
direct/indirect: +/+ direct/indirect : +/+
Iris Sinekia (-) Sinekia  (-)
Lensa Jernih Jernih
PENUNJANG

• Conjunctival swab
• Kultur
DD

• Konjungtivitis viral oculus sinistra dan dextra 🡪 diagnosis


• Konjungtivitis bakteri
• Konjungtivitis alergi
TATA LAKSANA DAN PROGNOSIS

• Umum • Prognosis
• Cuci tangan • Ad vitam: ad bonam
• Hindari mengusap mata • Ad functionam: ad bonam
• Tidak menggunakan barang pribadi secara • Ad sanationam: dubia ad bonam
bersamaan
• Kompres air dingin
• Farmakologi
• Artificial tears
• Penggunaan antibiotik topikal
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
SUBCONJUNCTIVAL BLEEDING

• CC: mata kiri merah


• Muncul tiba-tiba
• Kemerahan semakin meluas
• Tidak ada nyeri, gatal, penurunan penglihatan
• Terdapat riwayat hipertensi, rutin mengonsumsi obat anti HT
STATUS GENERALIS

• TD: tinggi
• Status lokalis: perdarahan subkonjungtiva OS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD OS

Visus 20/30 f-1 20/30 f-1

posisi orthotropia orthotropia

Gerak bola mata duksi baik segala arah baik segala arah

gerak bola mata versi Baik segala arah Baik segala arah

Palpebra superior Tenang, edma (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)

Palpebra inferior Tenang, edema (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)

Konjungtiva Tarsal superior tenang Tenang

Konjungtiva tarsal inferior Tenang Tenang

Konjungtiva bulbar tenang Perdarahan pada subkonjungtiva


OD OS
 

Kornea baik segala arah baik segala arah

COA Baik segala arah Baik segala arah

Pupil Tenang, edma (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)

Iris Tenang, edema (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)

Lensa tenang Tenang

TIO Palpaso Tenang Tenang


DD

• Perdarahan subkonjungtiva ODS et causa: hipertensi 🡪 diagnosis


• Skleritis
• Episkleritis
TATA LAKSANA

• Edukasi
• Jaga kebersihan mata
• Jangan menggosok mata
• Jelaskan bahwa bukan penyakit serius dan akan sembuh dalam waktu 3 minggu
• Kompres hangat dan kompres dingin
• Medikamentosa
• Obat anti hipertensi
PROGNOSIS

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
HORDEOLUM EKSTERNA
HORDEOLUM EKSTERNA

• CC: benjolan pada kelopak mata kiri


• Semakin membesar dan disertai nyeri
• Skor nyeri: 4; tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
• Disertai rasa gatal
• Berkendara menggunakan motor dan tanpa kacamata
• Sering mengalami kelilipan
• Tidak disertai mata berair, penurunan penglihatan
STATUS GENERALIS

• Compos mentis
• TTV: DBN
• Status lokalis:
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD OS
   Visus           20/20 20/20
Posisi Bola Mata Ortotropia
Gerakan Bola Mata  Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Palpasi normal Palpasi normal


Palpebra Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (+), edema (+),
Superior blepharospasme (-) blepharospasme (-)
Palpebra Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
Inferior blepharospasme (-) blepharospasme (-)
   Silia  Sekret (-), trikiasis (-) Sekret (-), trikiasis (-)
Konjungtiva tarsal Tenang Tenang
superior

Konjungtiva tarsal Tenang Tenang


inferior

Konjungtiva Bulbi Tenang Tenang 

Kornea Jernih Jernih

COA Sedang Sedang

Pupil Reflek cahaya  direct/indirect: +/+ Reflek cahaya direct/indirect : +/+

Iris Sinekia (-) Sinekia  (-)

Lensa Jernih Jernih


DD

• Hordeolum interna palpebra superior OS


• Hordeolum eksterna palpebra superior OS → diagnosis
• Kalazion OS
TATA LAKSANA

• Umum
• Cuci tangan 6 langkah
• Hindari menyentuh dan mengucek mata
• Jaga kebersihan kelopak mata
• Pakai kacamata saat berkendara sepeda motor
• Khusus
• Kompres air hangat 15 menit 2-3x/hari
• Salep antibiotik (Kloramfenikol 3x/hari)
• Insisi (sesuai indikasi)
PROGNOSIS

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
KALAZION
KALAZION

• Nn. X, 18 tahun, pelajar


• CC: Benjolan pada kelopak mata kiri atas sejak 2 minggu yang lalu
• Pasien merasakan sensasi mengganjal pada mata akibat benjolan tersebut.
• Benjolan disertai nyeri pada kelopak mata dan pada saat berkedip namun sekarang sudah tidak
dirasakan lagi.
• Benjolan awalnya bewarna kemerahan namun sekarang menjadi sewarna dengan kulit tanpa diobati.
• Pasien menyangkal sering keluar rumah dan sering mengusap matanya, adanya belekan pada
matanya, riwayat benda asing yang masuk ke mata, menggunakan lensa kontak dan kacamata untuk
membaca, mata merah, berair, keluarnya sekret dari mata, operasi, riwayat trauma → guys dari yang
sebelumnya sampe setelahnya kalau gue tulisnya gini berarti semuanya disangkal ya, pokoknya kalau
diawali “pasien menyangkal …. / tidak ada …” tuh berlaku untuk semua yg ada di satu poin itu
• Pasien sudah pernah mengalami hal serupa namun dapat hilang dengan sendirinya.
• Pasien tidak mempunyai penyakit sistemik.
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat-obatan.
• Pasien menyangkal sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu saat ini.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum : Compos mentis, tampak baik


• Tanda vital : Dalam batas normal
• Status lokalis:
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
DIAGNOSIS

• Diagnosis kerja : Kalazion Palpebra Superior OS


• Diagnosis banding :
• Kalazion
• Hordeolum
• Tumor
TATA LAKSANA

• Kompres air hangat 2-3x/hari selama 10-15 menit


• Antibiotik tetes atau antibiotic salep yang dipasang pada eye pad selama 12 jam
pasca operasi.
• Insisi jika sudah membesar dan menganggu pengelihatan atau secara kosmetik
menganggu, isi dari benjolan dikeluarkan dengan kuret.
• Anti-inflamasi atau analgetik untuk mengurangi rasa nyeri

Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga hygiene diri terutama memperhatikan
kebersihan tangan seperti mencuci tangan sebelum menyentuh mata.
• Menjelaskan kepada pasien untuk mencegah mata yang sakit untuk tidak sering
dikucek/disentuh.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa harus dilakukan insisi untuk mengatasi
benjolan ini.
PROGNOSIS

• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
UVEITIS
UVEITIS

• CC: kedua mata silau saat melihat cahaya dan mata merah sejak 5 hari yang
lalu
• Pandangan buram terjadi secara perlahan
• Tidak disertai belekan, gatal, ataupun penglihatan ganda.
• Sering merasa mata berkedut sendiri
• Tidak ada hal yang dapat meringankan rasa nyeri dan keluhan lainnya.
• Pasien menderita TB paru dan berada dalam masa pengobatan di bulan ke-3
STATUS GENERALIS

• Baik
• Tanda vital: DBN
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD OS

Visus              
Posisi Bola Mata Orthotropia
Gerakan Bola Mata    
      Duksi 
Baik ke segala arah Baik ke segala arah
       
      Versi

TIO Normal  Normal


Lapang Pandang Normal  Normal
Palpebra Superior    
  OD OS

Palpebra Inferior    

Konjungtiva tarsal superior Tenang Tenang

Konjungtiva tarsal inferior Tenang Tenang

Konjungtiva Bulbi  Hiperemis, injeksi siliar Hiperemis.injeksi siliar

Kornea  Keruh, keratic participle (+), sensibilitas kornea (+) Keruh, keratic participle (+), sensibilitas kornea (+)

COA Sedang, Flare cell +2 Sedang, flare cell +2

Pupil  Menyempit, bentuk ireguler Menyempit, bentuk iregular 


Refleks cahaya direk/indirek : ↓/↓ Refleks cahaya direk/indirek : ↓/↓

Iris Warna: coklat-hitam Warna: coklat-hitam


Sinekia Posterior, nodul iris (+) Sinekia Posterior, nodul iris (+)

Lensa  Sulit dinilai Sulit dinilai


Shadow test - -

Funduskopi Tampak papil bulat batas tegas  Tampak papil bulat batas tegas 
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Slit lamp
DD

• Uveitis anterior 🡪 diagnosis


• Uveitis intermediate
• Uveitis posterior
TATA LAKSANA

• Prednisolone acetate 0.125% 6x/hari


• Siklopentolat 1% 3x/hari
• Edukasi
• Memberi penjelasan mengenai diagnosis pasien, rencana terapi, dan kemungkinan
terjadi berulang
• Memberi penjelasan bahwa pengobatan untuk TB paru harus diminum obatnya sampai
tuntas
• Menjelaskan mengenai perlunya rujukan ke spesialis mata dan penyakit dalam untuk
evaluasi lengkap dan mencari penyebab yang mendasari keluhan
PROGNOSIS

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad malam
CORPUS ALIENUM
CORPUS ALIENUM

• Tn. D, 61 tahun, pekerja bengkel


• CC: Mata kiri pasien tiba-tiba merah dan pedih.
• Keluhan dirasakan oleh pasien sejak 2 jam yang lalu.
• Keluhan ini terjadi setelah pasien terkena percikan las saat sedang
mengelas di bengkel.
• Keluhan buram, pedih, mata berair juga dirasakan pada kedua mata pasien.
• Pada mata kiri pasien mengeluhkan ada rasa mengganjal dan sakit saat
berkedip.
• Untuk keluhannya pasien sudah mencoba mengorek dan mencabut serpihan
yang menempel di mata menggunakan cotton bud, namun tidak berhasil
dan keluhan menjadi semakin parah
• Pasien tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus, hipertensi dan
Alergi. Riwayat operasi pada mata disangkal.
STATUS GENERALIS

• Baik
• TTV: DBN
STATUS OFTALMOLOGI

Ocular Dekstra Okular Sinistra

Visus jauh 20/30 20/70

Posisi Bola Mata Ortotropia

Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra superior Tenang Tenang
Palpebra inferior Tenang Tenang
Silia Krusta (-), trikiasis (-) Krusta (-), trikiasis (-)
Konj.tarsal superior Tenang Hiperemis, Benda asing (+)
Konj. Tarsal inferior Tenang Tenang

Konj. bulbi Injeksi siliar (+) Tenang


Kornea Jernih, Benda asing (+) Jernih
COA Sedang Sedang
Pupil Bulat Bulat
Refleks cahaya direk/indirek (+/+) Refleks cahaya direk/indirek (+/+)

Iris Sinekia (-) Sinekia (-)


Lensa Jernih Jernih
Funduskopi Red reflex (+) Red reflex (+)
PENUNJANG

• Fluorescence test 🡪 untuk mengetahui defek pada kornea


• Test fistel/seidel 🡪 untuk mengetahui letak dan kebocoran korena
DIAGNOSIS

• Diagnosis Banding:
OD
• Corpus alineum a/r cornea OD → diagnosis
• Corpus alienum a/r konjungtiva OD

OS
• Corpus alineum a/r konjungtiva tarsalis superior OS + Abrasi Kornea → diagnosis
• Abrasi kornea e.c chemical trauma
• Benda asing intraokuler
TATA LAKSANA

• Jangan mengucek mata


• Cuci tangan
• Ekstraksi corpal kornea OD; ekstraksi corpal konjungtiva tarsal superior OS
• Antibiotik tetes broad spectrum 6-8 kali
• Artificial tears
• Gunakan kacamata pelindung saat bekerja
PROGNOSIS

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
MYOPIA
MYOPIA

• Laki2, 13 tahun
• CC: penglihatan buram terutama apabila melihat jauh
• Buram di kedua mata secara perlahan sejak 6 bulan lalu
• Kalau memicingkan mata jadi lebih jelas penglihatannya
• Tidak disertai pusing
• Tidak ada mata Lelah, riwayat penggunaan kacamata, mata merah, nyeri
kepala, riwayat penyaki sistemik, riwayat alergi, penglihatan berkabut, floaters
STATUS GENERALIS

• Tampak tidak sakit


• TTV: DBN
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD  OS

Visus 0.5, pinhole 0.8 0.63, pinhole 1.0

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Normal

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)

COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)

Iris Normal Normal

Lensa Jernih Jernih


KOREKSI REFRAKSI

OD: OS:
• Beri sferis +0.5 → visusnya jadi 0.3 • Beri sferis +0.5🡪 visusnya jadi 0.5
• Ganti lensa -0.25 → visusnya jadi 0.6 • Ganti dengan sferis -0.25 🡪 visusnya
• Ganti lagi jadi -0.5 🡪 visusnya jadi 0.8 0.8
• Dengan lensa -0.75 🡪 visusnya 1.0 • Naik menjadi -0.5 🡪 visusnya 1.0
• Dengan lensa -1 🡪 visusnya jadi 1.0 • Dengan lensa -0.75 🡪 visusnya 1.0
• Dengan lensa -1.25 🡪 visusnya jadi 0.8 • Dengan lensa -1 🡪 visusnya jadi 0.8
• Ambil yg sferis -0.75 • Ambil yg sferis -0.5
DIAGNOSIS

• Myopia simpleks ODS (oculi dekstra dan sinistra)


TATALAKSANA

• Resep kacamata: OD -0.75 D, OS -0.5 D


• Edukasi
• Kontrol setiap 6 bulan pada masa pertumbuhan
• Kalau sudah diatas 21 tahun 🡪 setiap 1 tahun sekali
• Perbanyak aktivitas outdoor 1-2 jam sehari agar tidak memicu kenaikan minus
kacamata
• Perhatikan jarak ketika membaca/menulis
• Kacamata harus digunakan terus setiap beraktivitas, kecuali ketika mandi, tidur atau
olahraga permainan seperti basket gtgt. Selain itu dipake teruss.
• Rule 20 : tiap 20 menit sekali ketika “bekerja” maka harus berhenti, lalu liat objek
dg jarak minimal 20 feet (6 meter) selama minimal 20 detik
PROGNOSIS

• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam
HIPERMETROPIA
HIPERMETROPIA

• Perempuan, 24 tahun
• CC: penglihatan buram saat membuka handphone atau membaca koran
• Buram dikedua mata
• Melihat jauh juga tidak jelas
• Tidak ada mata merah, nyeri, riwayat serupa di keluarga, riwayat penyakit
sistemik, floaters, riwayat penggunaan kacamata, pandangan berkabut, riwayat
operasi mata, gatal, berair, riwayat alergi
STATUS GENERALIS

• Tampak tidak sakit


• TTV normal
STATUS OFTALMOLOGI

  OD  OS

Visus 0.8, pinhole 1.0 0.63, pinhole 1.0

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Normal

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)

COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)

Iris Normal Normal

Lensa Jernih Jernih


PUPIL DISTANCE

• Pemeriksa berdiri dengan jarak 1 meter, minta pasien lihat ke sinarnya, lalu
arahkan penlight sekitar 30 cm dari pasien lalu ukur pupilnya
• Dekat : 61 mm
• Jauh : 63 mm
• Ambil yang 63 mm (karena pasien jauhnya juga buram dan biasanya yg dekat itu
hanya dipake untuk presbyopia)
• Bisa berikan near card 🡪 tes baca jarak dekat. Pada pasien bisa membaca hingga
0.8
KOREKSI VISUS

• OD : • OS :
• Diberi sferis +0.5 → visusnya 1.0 • Beri sferis + 0.5 → visusnya
menjadi 1.0 tetapi ada 1 huruf yang
• Diganti lensanya menjadi +0.75 → salah
visusnya 1.0
• Ganti menjadi +0.75 → visusnya
• Diubah menjadi +1 → visusnya menjadi 1.0
menjadi 0.8
• Diberi +1 → visusnya 1.0
• Ambil yang sferis +0.75
• Lensa +1.25 → visusnya 0.8
• Ambil yang sferis +1
DIAGNOSIS

• Hipermetropia simpleks ODS


TATA LAKSANA

• Lensa sferis positif OD 0.75/OS 1.0 dengan pupil distance 63 mm


• Edukasi
• Kontrol setiap 1 tahun sekali
• Perbanyak aktivitas outdoor 1-2 jam sehari agar tidak memicu kenaikan minus
kacamata
• Perhatikan jarak ketika membaca/menulis
• Kacamata harus digunakan terus setiap beraktivitas, kecuali ketika mandi, tidur atau
olahraga permainan seperti basket gtgt. Selain itu dipake teruss.
• Rule 20 : tiap 20 menit sekali ketika “bekerja” maka harus berhenti, lalu liat objek dg
jarak minimal 20 feet (6 meter) selama minimal 20 detik
PRESBIOPIA
PRESBIOPIA

• Wanita, 58 tahun
• CC : kesulitan melihat ketika sedang menjahit
• Anamnesis :
• Sudah berlangsung selama 6 bulan
• Tidak ada mata merah, nyeri, mata Lelah, riwayat operasi, riwayat penyakit sistemik, floaters,
riwayat trauma
• Masih dapat melihat jauh dengan jelas
• Ketika memincingkan mata, penglihatan sedikit terbantu tapi jadi tetap sulit untuk
menyelesaikan hobi menjahitnya
• Ada riwayat penggunaan kacamata baca tapi sudah 6 bulan terakhir ini kacamatanya hilang
• Lupa berapa preskripsi kacamatanya
• Ketika bercermin tidak melihat ada putih-putih di mata
• Tidak progresif
STATUS GENERALIS

• Tampak tidak sakit


• TTV normal
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

  OD  OS

Visus 1.0 1.0

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Normal

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)

COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Melebar, refleks cahaya langsung Melebar, refleks cahaya langsung


(+), refleks cahaya tidak langsung (+), refleks cahaya tidak langsung
(+) (+)

Iris Normal Normal

Lensa Jernih Jernih


TES BACA

• Menggunakan reading card, diletakkan sejauh 33-35 cm → hanya bisa


membaca sampai 2M → diberi lensa sferis mulai dari +1 → baru bisa
membaca baris yang 0.8M itu setelah menggunakan sferis +3 baik pada mata
kanan maupun kiri
• Pupil distance: dekat 63 mm, jauh 65 mm
DIAGNOSIS

• Presbyopia ODS
TATA LAKSANA

• Kacamata baca +3D dengan pupil distance 63 mm


KATARAK SINILIS MATUR
KATARAK SENILIS MATUR

•Laki-laki, 75 tahun
•CC: mata kiri buram dari 1.5 tahun lalu
•Buramnya terjadi secara perlahan
•Awalnya penglihatannya putih/berasap, tapi sekarang sudah sangat terganggu
•Awalnya di kedua mata tapi sekarang hanya di mata kiri saja
•Silau, terutama ketika awal-awal, kl kena matahari lebih silau
•Tidak ada penglihatan ganda
•Tidak ada nyeri, mata merah, riwayat penyakit sistemik, riwayat penggunaan kacamata,
halo, riwayat trauma, riwayat pengobatan
•Riwayat operasi : 1 bulan lalu di mata kanan → operasi katarak
•Riwayat keluarga : 2 orang kakaknya memiliki keluhan yang sama
•Ada riwayat merokok
•Ketika mencoba memicingkan mata tidak ada perubahan
•Riwayat pekerjaan : dulu bekerja sebagai petani, tapi sekarang sudah tidak
STATUS GENERALIS

• Tampak tidak sakit/sakit ringan


• TTV: DBN
STATUS OFTALMOLOGI

  OD  OS

Visus 0.8 1/300

Hirschberg test Ortotropia

GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO Normal Normal


Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Palpebra superior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)

Konjungtiva tarsal superior Normal Normal

Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal


  OD OS

Kongjungtiva Bulbar Normal Normal

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)

COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Bulat, diameter 8-9 mm 🡪 karena sudah ditetesi Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
midriatikum tidak langsung (+)

Iris Normal Normal

Lensa Pseudofakia (ada lensa tanam) Keruh seluruhnya


• Iris shadow test 🡪 -
DIAGNOSIS BANDING

• Katarak senilis matur OS, pseudofakia OD → diagnosis


• Leukochoria
TATA LAKSANA

• Rujuk untuk dilakukan operasi katarak


• Jenis operasi katarak :
• Intracapsular cataract surgery (ngeluarin lensa dan kapsulnya)
• Extracapsular cataract surgery (kl ini robek kapsul anterior aja tapi posteriornya intact)
• Nanti itu dibagi lagi ada yg manual, ada yg fakoemulsifikasi, ada yg small incision cataract extraction
• Kapan perlu dilakukan operasi?
• Kl visusnya turun 🡪 ini tergantung pekerjaan karena kebutuhan mata buat tiap orang kan beda-beda
(misal petani sama orang yang bekerja di depan computer gt beda kaann
• Indikasi kosmetik (kosmetik tuh kl sembuh tp ga ada perbaikan. Jd kek cuma ga ada kataraknya aja,
matanya bagus gt kl diliat. Jadi abis dioperasi visusnya ga membaik)
• Kl ada komplikasi pada kornea atau bola mata bagian dalam (indikasi medis)
GLAUKOMA AKUT
GLAUKOMA AKUT

• Tn. K, 62 tahun
• CC: nyeri hebat pada mata kanan
• Keluhan dirasakan oleh pasien sejak 1 hari yang lalu.
• Rasa nyeri hebat menjalar hingga kepala.
• Pasien mengeluh sempat mual muntah karena rasa sakitnya.
• Keluhan buram juga dirasakan oleh pasien sejak satu tahun belakangan.
• Mata pasien sering mengalami kemerahan yang berulang.
• Biasanya pasien mengobati sendiri dengan Erlamycetin tetes dan parasetamol untuk mengurangi
nyeri, tetapi tidak selalu membaik (rasa nyeri hilang timbul sebentar).
• Saat melihat terutama jika ada cahaya, pasien mengaku ada lingkaran pelangi.
• Riwayat pemakaian kaca mata, lensa kontak dan operasi pada mata disangkal. Pasien memiliki
hipertensi yang tidak terkontrol, hanya memeriksakan diri jika sudah merasakan gejala seperti
sakit kepala.
• Di keluarga pasien terdapat ibu pasien yang pernah mengalami gejala serupa dan akhirnya buta.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum: sakit sedang


• Kesadaran: compos mentis
• Tanda vital
• TD: 160/80
• Sisanya DBN
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Okular Dekstra Okular Sinistra

Visus jauh 1/60 20/50

Visus dekat Tidak dilakukan pemeriksaan

Posisi Bola Mata Eksotropia

Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah

TIO N ++ N
Palpebra superior Tenang Tenang
Palpebra inferior Tenang Tenang
Silia Krusta (-), Trikiasis (-) Krusta (-), Trikiasis (-)
Konj.tarsal superior Hiperemis Tenang
Konj. Tarsal inferior Hiperemis Tenang

Konj. bulbi Injeksi silier Tenang


Kornea Keruh Jernih
COA Dangkal Agak dangkal
Pupil Bulat, anisokor Bulat
Refleks cahaya direk/indirek -/+ Refleks cahaya direk/indirek +/-

Iris Sinekia (-) Sinekia (-)


Lensa Agak keruh Agak keruh
Funduskopi Optic disc cupping Optic disc cupping
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Gonioscopy trabecular meshwork


kalua kebuka open angle kalua tertutup close angle
• Funduscopy
• Tes konfrontasi
DIAGNOSIS BANDING

• Acute angle closure glaucoma OD → diagnosis kerja


• Keratitis OD
TATA LAKSANA

- Penurunan TIO
- Glycerol 50 mg 50%  suppress mual muntah
- Acetazolamide IV/oral  inhibit produksi dari aquous humor biar tio nya ga makin
tinggi
- Analgesik
- Pilokarpin  topical myotic agent (ningkatin outflow dari aquous humor)
- Rujukan ke Sp. M
- Tata laksana glaukoma: iridectomy
- Tata laksana strabismus
- Edukasi
- Memberi penjelasan mengenai diagnosis pasien, kondisi gawat darurat dan rencana terapi yang
akan diberikan dan prognosis
- Edukasi mengenai faktor risiko Glaukoma pada keluarga
- Menjelaskan tentang penggunaan obat-obatan dan pemeriksaan mata
PROGNOSIS

Ad vitam: ad bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
HERPES SIMPLEX KERATITIS
HERPES SIMPLEX KERATITIS

• Tn. I, 45 tahun, petani


• CC: rasa mengganjal pada mata kiri pasien
• Keluhan pertama kali dirasakan pasien pada 2 minggu yang lalu.
• Keluhan muncul secara perlahan.
• Pasien mengeluhkan penglihatan yang agak buram.
• Pada awal keluhan muncul mata pasien merah.
• Pasien mengeluhkan sering merasa silau.
• Pasien menyangkal adanya nyeri pada mata pasien, belekan pada mata,
penggunaan lensa kontak/kacamata, riwayat operasi atau penyakit pada mata,
trauma, keluhan lain, pembengkakan pada mata
• Pasien mengatakan bahwa matanya berair.
• Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Dan sudah pernah diobati
menggunakan acyclovir dan membaik.
• Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan lain.
PEMERIKSAAN FISIK

• Status generalis: compos mentis


• TTV: DBN
• Status lokalis:
STATUS OFTALMOLOGI

OD OS

Visus 0,8 0,32

Pinhole 1,0 0,5

TIO 14 mmHg 16 mmHg

Posisi Bola Ortotropia


Mata
Gerakan Bola    
Mata
Duksi Penuh ke semua arah

Versi Penuh ke semua arah


OD OS
Palpebra superior Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
blepharospasme (-) blepharospasme (-)
Palpebra Inferior Hiperemis (-), edema (-), Hiperemis (-), edema (-),
blepharospasme (-) blepharospasme (-)
Konjungtiva tarsal Hiperemis (-) Hiperemis (-)
superior
Konjungtiva tarsal Hiperemis (-) Hiperemis (-)
inferior
Konjungtiva bulbi Hiperemis (-), injeksi silier (-), Hiperemis (-), injeksi silier
sekret (-) (+), sekret (-)
Kornea Jernih, sensibilitas (+) Terdapat kekeruhan di bagian
kornea superior, sensibilitas :
menurun
COA Sedang, hipopion (-) Sedang, hipopion (-)
Pupil Bentuk: bulat Bentuk: bulat
Refleks cahaya direk/indirek: Refleks cahaya direk/indirek:
+/+ +/+
Iris Warna : coklat – hitam Warna : coklat-hitam
Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
Funduskopi Red reflex (+) Red reflex (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Tes fluoresin: geographic ulcer


• Corneal scrapping:
• Gram staining (-)
• KOH staining (-)
• Giemsa staining (-)
• Seidel test (-)
DIAGNOSIS BANDING

• Diagnosis banding
• Keratitis bakterial OS
• Keratitis fungal OS
• Keratitis herpes zoster OS
• Keratitis acanthamoeba

• Diagnosis kerja:
• Keratitis herpes simpleks OS
TATA LAKSANA

• Antiviral drugs:
• Aciclovir 3% ointment dan ganciclovir 0,15% gel 5 kali sehari.
• Atau sebagai alternatif trifluridine 1% tiap 2 jam sampai ulcer sembuh
lalu 4 kali sehari untuk 5 hari
• Debridement untuk kasus yang resisten
• Systemic antiviral drugs untuk 10-21 hari:
• Acyclovir 400 mg p.o. tid to bid, or
• Famcyclovir 250 mg p.o. bid, or
• Valacyclovir 500 mg p.o.bid.
PROGNOSIS
ULKUS KORNEA ET CAUSA
ACANTHAEMOEBA
ULKUS KORNEA ET CAUSA
ACANTHAEMOEBA

• Nn. A, 23 tahun, pelajar


• CC: Putih-putih pada selaput bening mata kanan sejak 4 hari yang lalu
• Keluhan disertai buram, rasa nyeri yang hebat dan belekan serta sulit
membuka mata sewaktu bangun tidur.
• Keluhan disertai gatal dan demam disangkal. Luka di sekitar mata
disangkal. Keluhan melihat halo dan seperti bayangan terbang disangkal.
• Pasien memiliki riwayat penggunaan lensa kotak dan pernah tertidur
dengan lensa kontak yang masih dikenakan. Pasien mengaku sering
mengucek mata.
• Pasien kurang menjaga kebersihan dan merawat diri seperti mencuci
muka dan mencuci tangan.
• Pasien pernah mendapat obat dari puskesmas yaitu salep
chloramphenicol namun tidak membaik.
PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum: Compos Mentis, tampak sakit


• Tanda Vital: Dalam batas normal
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

OD OS
Muscle Balance : Orthotropia Orthotropia
Gerak Bola Mata:
Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Apparatus Lakrimasi: + -
Silia: Sekret (-) Sekret (-)
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Palpebra Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)
Palpebra Inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)
OD OS
Konjungtiva Injeksi Konjungtiva (+) Tenang
Injeksi Siliar (+)
Kornea Ulkus sentral ukuran 4X3,8mm Jernih
Infilitrat stroma (+)
Cincin Infiltrat (+)
Opasifikasi
Bilik Mata Depan Dangkal Dalam
Hipopion (+)
Pupil Hitam Hitam
Bulat Bulat
Sentral Sentral
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Iris Hitam Hitam
Kripte (+) Kripte (+)
Lensa Jernih Jernih
PENUNJANG

• Funduskopi:
• OD sulit dinilai
• OS :
• Papil bulat batas tegas
• CD Ratio 0,3
• AV Ratio fisiologis
• Retina flat
• Fundus reflex (+)
• Fovea reflex (+)
• Slit Lamp:
• OD : Ulkus kornea 4x3,8 mm, infiltrate, edema, 1,3 mm hipopion dan bilik
mata depan dangkal
• OS: Normal
• TIO
• OD: Tidak dilakukan
• OS: 14
PENUNJANG

• Fluorescein: Tampak warna hijau, defek epitel


• Gram Staining: Acanthamoeba castellani (+)
DIAGNOSIS

• Ulkus kornea et causa Acantamoeba sp.


• Dx:
• Herpes simplex keratitis -> virus-laden cell di margin ulcer dengan
staining rose Bengal, giemsa staining: multinucleated giant cells
• Bacterial keratitis -> Pseudomonas aeruginosa (negative, rod),
Staphylococcus aureus (positive, infiltrate putih atau putih kekuningan),
Streptococcus pyogenes (positive)
• Fungal keratitis -> discharge berair dan mukopurulen, KOH test = hifa
TATA LAKSANA

• Umum
• Tidak menggunakan kontak lensa untuk sementara waktu.
• Edukasi untuk selalu menjaga kebersihan.
• Bersihkan kontak lensa dengan cairan pembersih khusus.
• Hindari menggunakan kontak lensa saat tidur.
• Dapat gunakan kontak lensa harian sebagai alternatif.

• Farmakologi
• Debridement
• Topical amoebicides
• Polyhexamethylene biguanide (PHMB) o,o2% dan Chlorhexidine
(0,02%)
• Hexamidine atau propamidine
• NSAID untuk mengurangi nyeri.
PROGNOSIS
DRY EYES
DRY EYES

• 60 tahun, cc: mata berpasir


• Udah lama
• Kl dipejamkan enakan
• Kadang merah kadang engga
• Belek: kadang ada kadang engga
• Kadang buram kadang engga
• Kacamata baca pake
• Jaga warung kena angin, debu, matahari
• Terasa mengganjal
• Kadang kering kadang berair
• Pake obat warung: rohto
• Pas netesin obat mata agak mendingan habis itu engga
PEMFIS

Status generalis: baik


TTV: DBN
Status lokalis:
STATUS OFTALMOLOGI

  OD  OS

Visus 20/20 20/20


Hirschberg test Ortotropia
GBM duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
GBM Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
TIO Normal Normal
Palpebra inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)
Palpebra superior Tenang, Edema (-), Kelenjar Tenang, Edema (-)
Meibom: (+) coating (seperti
pasta gigi)
Konjungtiva tarsal superior Normal Normal
Konjungtiva tarsal inferior Normal Normal
  OD OS

Kongjungtiva Bulbar kering, terdapat hiperemis sedikit di bagian nasal, Normal


pinguekula (tidak bagus karena paparan polusi),
ada skuama, kering2 sedikit

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)

COA Kesan sedang Kesan sedang

Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)

Iris Normal, Sinekia (-) Normal, SInekia (-)

Lensa Jernih Jernih


Diagnosis

Mata kering et causa gangguan pada kelenjar meibom


TATA LAKSANA

• Edukasi --> jangan sering2 didepan ac atau kipas angin


• Artificial tears
• Lid hygiene disekitar kelopak menggunakan shampoo bayi yang tidak perih
di mata
• Kompres kapas hangat

Anda mungkin juga menyukai