ANAMNESIS
1. Status generalis
2. TTV
3. Visus
4. Hirschberg Test → orthotropia, eksotropia, esotropia, hipertropia, hipotropia
5. Gerakan bola mata → duksi dan versi
6. Tekanan Intraokular → N-, N, N+, N++
7. Palpebra superior & inferior → tenang/lesi/nodul/hiperemis/krusta silia
8. Konjungtiva tarsal superior & inferior → tenang, hiperemis, folikel, papil
9. Konjungtiva bulbi → tenang/hiperemis/injeksi/nodul (warna, bentuk,
ukuran, nyeri tekan, permukaan)
10. Kornea → jernih, sikatrik
11. KOA → sedang/dangkal
12. Pupil → membesar/miosis/mid dilatasi, refleks cahaya langsung & tidak
langsung
13. Iris → bentuk, warna, sinekia
14. Lensa → jernih/keruh
PTERYGIUM
PTERYGIUM
OD OS
Funduskopi media jernih, papil bulat batas media jernih, papil bulat batas
tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio 2:3, tegas, CD ratio 0.3, AV Ratio 2:3,
tidak terdapat pendarahan, tidak tidak terdapat pendarahan, tidak
terdapat eksudat, retina datar, terdapat eksudat, retina datar,
reflek makula FR (+) reflek makula FR (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pseudopterigium
• Pterigium stase II OS → diagnosis
TATALAKSANA DAN PROGNOSIS
• Artificial tears
• Terapi pembedahan: eksisi pterygium dan conjunctival autograft
• Edukasi: penggunaan alat pelindung mata seperti kacamata hitam atau
penggunaan topi
• Prognosis:
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: dubia ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
EPISKLERITIS NODULAR
EPISKLERITIS NODULAR
OD OS
• CC: mata merah sejak 3 hari yang lalu pada dua mata
• Sekret: berwarna jernih
• Rasa gatal namun tidak nyeri
• Tidak disertai penurunan penglihatan
• Adik pasien mengeluhkan hal yang sama
• Biasanya ada demam, flu
STATUS GENERALIS DAN LOKALIS
OD OS
Visus 20/20 20/20
Posisi Bola Mata Ortotropia
Gerakan Bola
Mata
Duksi Penuh Penuh
Versi Penuh Penuh
TIO Normal Normal
Palpebra Hiperemis (-), edema (-) Hiperemis (-), edema (-)
Superior
Palpebra Hiperemis (-), edema (-) Hiperemis (-), edema (-)
Inferior
Silia Sekret (+) Sekret (+)
Konjungtiva tarsal Hiperemis Hiperemis
superior
Konjungtiva tarsal Hiperemis Hiperemis
inferior
Konjungtiva Bulbi Injeksi konjungtiva (+) Injeksi konjungtiva (+)
Kornea Jernih Jernih
COA Sedang Sedang
Pupil Reflek cahaya Reflek cahaya
direct/indirect: +/+ direct/indirect : +/+
Iris Sinekia (-) Sinekia (-)
Lensa Jernih Jernih
PENUNJANG
• Conjunctival swab
• Kultur
DD
• Umum • Prognosis
• Cuci tangan • Ad vitam: ad bonam
• Hindari mengusap mata • Ad functionam: ad bonam
• Tidak menggunakan barang pribadi secara • Ad sanationam: dubia ad bonam
bersamaan
• Kompres air dingin
• Farmakologi
• Artificial tears
• Penggunaan antibiotik topikal
PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
SUBCONJUNCTIVAL BLEEDING
• TD: tinggi
• Status lokalis: perdarahan subkonjungtiva OS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
OD OS
Gerak bola mata duksi baik segala arah baik segala arah
gerak bola mata versi Baik segala arah Baik segala arah
Palpebra superior Tenang, edma (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)
Palpebra inferior Tenang, edema (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)
Pupil Tenang, edma (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)
Iris Tenang, edema (-), sekret (-), Tenang, edema (-), sekret (-),
hiperemis (-), krusta (-), rontok hiperemis (-), krusta (-), rontok
rambut mata (-) rambut mata (-)
• Edukasi
• Jaga kebersihan mata
• Jangan menggosok mata
• Jelaskan bahwa bukan penyakit serius dan akan sembuh dalam waktu 3 minggu
• Kompres hangat dan kompres dingin
• Medikamentosa
• Obat anti hipertensi
PROGNOSIS
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
HORDEOLUM EKSTERNA
HORDEOLUM EKSTERNA
• Compos mentis
• TTV: DBN
• Status lokalis:
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
OD OS
Visus 20/20 20/20
Posisi Bola Mata Ortotropia
Gerakan Bola Mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah
• Umum
• Cuci tangan 6 langkah
• Hindari menyentuh dan mengucek mata
• Jaga kebersihan kelopak mata
• Pakai kacamata saat berkendara sepeda motor
• Khusus
• Kompres air hangat 15 menit 2-3x/hari
• Salep antibiotik (Kloramfenikol 3x/hari)
• Insisi (sesuai indikasi)
PROGNOSIS
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
KALAZION
KALAZION
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga hygiene diri terutama memperhatikan
kebersihan tangan seperti mencuci tangan sebelum menyentuh mata.
• Menjelaskan kepada pasien untuk mencegah mata yang sakit untuk tidak sering
dikucek/disentuh.
• Menjelaskan kepada pasien bahwa harus dilakukan insisi untuk mengatasi
benjolan ini.
PROGNOSIS
• Ad vitam : ad bonam
• Ad functionam : ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
UVEITIS
UVEITIS
• CC: kedua mata silau saat melihat cahaya dan mata merah sejak 5 hari yang
lalu
• Pandangan buram terjadi secara perlahan
• Tidak disertai belekan, gatal, ataupun penglihatan ganda.
• Sering merasa mata berkedut sendiri
• Tidak ada hal yang dapat meringankan rasa nyeri dan keluhan lainnya.
• Pasien menderita TB paru dan berada dalam masa pengobatan di bulan ke-3
STATUS GENERALIS
• Baik
• Tanda vital: DBN
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
OD OS
Visus
Posisi Bola Mata Orthotropia
Gerakan Bola Mata
Duksi
Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Versi
Palpebra Inferior
Kornea Keruh, keratic participle (+), sensibilitas kornea (+) Keruh, keratic participle (+), sensibilitas kornea (+)
Funduskopi Tampak papil bulat batas tegas Tampak papil bulat batas tegas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Slit lamp
DD
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad malam
CORPUS ALIENUM
CORPUS ALIENUM
• Baik
• TTV: DBN
STATUS OFTALMOLOGI
• Diagnosis Banding:
OD
• Corpus alineum a/r cornea OD → diagnosis
• Corpus alienum a/r konjungtiva OD
OS
• Corpus alineum a/r konjungtiva tarsalis superior OS + Abrasi Kornea → diagnosis
• Abrasi kornea e.c chemical trauma
• Benda asing intraokuler
TATA LAKSANA
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam: ad bonam
• Ad sanationam: dubia ad bonam
MYOPIA
MYOPIA
• Laki2, 13 tahun
• CC: penglihatan buram terutama apabila melihat jauh
• Buram di kedua mata secara perlahan sejak 6 bulan lalu
• Kalau memicingkan mata jadi lebih jelas penglihatannya
• Tidak disertai pusing
• Tidak ada mata Lelah, riwayat penggunaan kacamata, mata merah, nyeri
kepala, riwayat penyaki sistemik, riwayat alergi, penglihatan berkabut, floaters
STATUS GENERALIS
OD OS
Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)
OD: OS:
• Beri sferis +0.5 → visusnya jadi 0.3 • Beri sferis +0.5🡪 visusnya jadi 0.5
• Ganti lensa -0.25 → visusnya jadi 0.6 • Ganti dengan sferis -0.25 🡪 visusnya
• Ganti lagi jadi -0.5 🡪 visusnya jadi 0.8 0.8
• Dengan lensa -0.75 🡪 visusnya 1.0 • Naik menjadi -0.5 🡪 visusnya 1.0
• Dengan lensa -1 🡪 visusnya jadi 1.0 • Dengan lensa -0.75 🡪 visusnya 1.0
• Dengan lensa -1.25 🡪 visusnya jadi 0.8 • Dengan lensa -1 🡪 visusnya jadi 0.8
• Ambil yg sferis -0.75 • Ambil yg sferis -0.5
DIAGNOSIS
• Ad vitam: ad bonam
• Ad functionam
HIPERMETROPIA
HIPERMETROPIA
• Perempuan, 24 tahun
• CC: penglihatan buram saat membuka handphone atau membaca koran
• Buram dikedua mata
• Melihat jauh juga tidak jelas
• Tidak ada mata merah, nyeri, riwayat serupa di keluarga, riwayat penyakit
sistemik, floaters, riwayat penggunaan kacamata, pandangan berkabut, riwayat
operasi mata, gatal, berair, riwayat alergi
STATUS GENERALIS
OD OS
Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)
• Pemeriksa berdiri dengan jarak 1 meter, minta pasien lihat ke sinarnya, lalu
arahkan penlight sekitar 30 cm dari pasien lalu ukur pupilnya
• Dekat : 61 mm
• Jauh : 63 mm
• Ambil yang 63 mm (karena pasien jauhnya juga buram dan biasanya yg dekat itu
hanya dipake untuk presbyopia)
• Bisa berikan near card 🡪 tes baca jarak dekat. Pada pasien bisa membaca hingga
0.8
KOREKSI VISUS
• OD : • OS :
• Diberi sferis +0.5 → visusnya 1.0 • Beri sferis + 0.5 → visusnya
menjadi 1.0 tetapi ada 1 huruf yang
• Diganti lensanya menjadi +0.75 → salah
visusnya 1.0
• Ganti menjadi +0.75 → visusnya
• Diubah menjadi +1 → visusnya menjadi 1.0
menjadi 0.8
• Diberi +1 → visusnya 1.0
• Ambil yang sferis +0.75
• Lensa +1.25 → visusnya 0.8
• Ambil yang sferis +1
DIAGNOSIS
• Wanita, 58 tahun
• CC : kesulitan melihat ketika sedang menjahit
• Anamnesis :
• Sudah berlangsung selama 6 bulan
• Tidak ada mata merah, nyeri, mata Lelah, riwayat operasi, riwayat penyakit sistemik, floaters,
riwayat trauma
• Masih dapat melihat jauh dengan jelas
• Ketika memincingkan mata, penglihatan sedikit terbantu tapi jadi tetap sulit untuk
menyelesaikan hobi menjahitnya
• Ada riwayat penggunaan kacamata baca tapi sudah 6 bulan terakhir ini kacamatanya hilang
• Lupa berapa preskripsi kacamatanya
• Ketika bercermin tidak melihat ada putih-putih di mata
• Tidak progresif
STATUS GENERALIS
OD OS
• Presbyopia ODS
TATA LAKSANA
•Laki-laki, 75 tahun
•CC: mata kiri buram dari 1.5 tahun lalu
•Buramnya terjadi secara perlahan
•Awalnya penglihatannya putih/berasap, tapi sekarang sudah sangat terganggu
•Awalnya di kedua mata tapi sekarang hanya di mata kiri saja
•Silau, terutama ketika awal-awal, kl kena matahari lebih silau
•Tidak ada penglihatan ganda
•Tidak ada nyeri, mata merah, riwayat penyakit sistemik, riwayat penggunaan kacamata,
halo, riwayat trauma, riwayat pengobatan
•Riwayat operasi : 1 bulan lalu di mata kanan → operasi katarak
•Riwayat keluarga : 2 orang kakaknya memiliki keluhan yang sama
•Ada riwayat merokok
•Ketika mencoba memicingkan mata tidak ada perubahan
•Riwayat pekerjaan : dulu bekerja sebagai petani, tapi sekarang sudah tidak
STATUS GENERALIS
OD OS
Pupil Bulat, diameter 8-9 mm 🡪 karena sudah ditetesi Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
midriatikum tidak langsung (+)
• Tn. K, 62 tahun
• CC: nyeri hebat pada mata kanan
• Keluhan dirasakan oleh pasien sejak 1 hari yang lalu.
• Rasa nyeri hebat menjalar hingga kepala.
• Pasien mengeluh sempat mual muntah karena rasa sakitnya.
• Keluhan buram juga dirasakan oleh pasien sejak satu tahun belakangan.
• Mata pasien sering mengalami kemerahan yang berulang.
• Biasanya pasien mengobati sendiri dengan Erlamycetin tetes dan parasetamol untuk mengurangi
nyeri, tetapi tidak selalu membaik (rasa nyeri hilang timbul sebentar).
• Saat melihat terutama jika ada cahaya, pasien mengaku ada lingkaran pelangi.
• Riwayat pemakaian kaca mata, lensa kontak dan operasi pada mata disangkal. Pasien memiliki
hipertensi yang tidak terkontrol, hanya memeriksakan diri jika sudah merasakan gejala seperti
sakit kepala.
• Di keluarga pasien terdapat ibu pasien yang pernah mengalami gejala serupa dan akhirnya buta.
Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
TIO N ++ N
Palpebra superior Tenang Tenang
Palpebra inferior Tenang Tenang
Silia Krusta (-), Trikiasis (-) Krusta (-), Trikiasis (-)
Konj.tarsal superior Hiperemis Tenang
Konj. Tarsal inferior Hiperemis Tenang
- Penurunan TIO
- Glycerol 50 mg 50% suppress mual muntah
- Acetazolamide IV/oral inhibit produksi dari aquous humor biar tio nya ga makin
tinggi
- Analgesik
- Pilokarpin topical myotic agent (ningkatin outflow dari aquous humor)
- Rujukan ke Sp. M
- Tata laksana glaukoma: iridectomy
- Tata laksana strabismus
- Edukasi
- Memberi penjelasan mengenai diagnosis pasien, kondisi gawat darurat dan rencana terapi yang
akan diberikan dan prognosis
- Edukasi mengenai faktor risiko Glaukoma pada keluarga
- Menjelaskan tentang penggunaan obat-obatan dan pemeriksaan mata
PROGNOSIS
Ad vitam: ad bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
HERPES SIMPLEX KERATITIS
HERPES SIMPLEX KERATITIS
OD OS
• Diagnosis banding
• Keratitis bakterial OS
• Keratitis fungal OS
• Keratitis herpes zoster OS
• Keratitis acanthamoeba
• Diagnosis kerja:
• Keratitis herpes simpleks OS
TATA LAKSANA
• Antiviral drugs:
• Aciclovir 3% ointment dan ganciclovir 0,15% gel 5 kali sehari.
• Atau sebagai alternatif trifluridine 1% tiap 2 jam sampai ulcer sembuh
lalu 4 kali sehari untuk 5 hari
• Debridement untuk kasus yang resisten
• Systemic antiviral drugs untuk 10-21 hari:
• Acyclovir 400 mg p.o. tid to bid, or
• Famcyclovir 250 mg p.o. bid, or
• Valacyclovir 500 mg p.o.bid.
PROGNOSIS
ULKUS KORNEA ET CAUSA
ACANTHAEMOEBA
ULKUS KORNEA ET CAUSA
ACANTHAEMOEBA
OD OS
Muscle Balance : Orthotropia Orthotropia
Gerak Bola Mata:
Duksi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Versi Baik ke segala arah Baik ke segala arah
Apparatus Lakrimasi: + -
Silia: Sekret (-) Sekret (-)
Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Palpebra Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)
Palpebra Inferior Tenang, Edema (-) Tenang, Edema (-)
OD OS
Konjungtiva Injeksi Konjungtiva (+) Tenang
Injeksi Siliar (+)
Kornea Ulkus sentral ukuran 4X3,8mm Jernih
Infilitrat stroma (+)
Cincin Infiltrat (+)
Opasifikasi
Bilik Mata Depan Dangkal Dalam
Hipopion (+)
Pupil Hitam Hitam
Bulat Bulat
Sentral Sentral
Refleks cahaya (+) Refleks cahaya (+)
Iris Hitam Hitam
Kripte (+) Kripte (+)
Lensa Jernih Jernih
PENUNJANG
• Funduskopi:
• OD sulit dinilai
• OS :
• Papil bulat batas tegas
• CD Ratio 0,3
• AV Ratio fisiologis
• Retina flat
• Fundus reflex (+)
• Fovea reflex (+)
• Slit Lamp:
• OD : Ulkus kornea 4x3,8 mm, infiltrate, edema, 1,3 mm hipopion dan bilik
mata depan dangkal
• OS: Normal
• TIO
• OD: Tidak dilakukan
• OS: 14
PENUNJANG
• Umum
• Tidak menggunakan kontak lensa untuk sementara waktu.
• Edukasi untuk selalu menjaga kebersihan.
• Bersihkan kontak lensa dengan cairan pembersih khusus.
• Hindari menggunakan kontak lensa saat tidur.
• Dapat gunakan kontak lensa harian sebagai alternatif.
• Farmakologi
• Debridement
• Topical amoebicides
• Polyhexamethylene biguanide (PHMB) o,o2% dan Chlorhexidine
(0,02%)
• Hexamidine atau propamidine
• NSAID untuk mengurangi nyeri.
PROGNOSIS
DRY EYES
DRY EYES
OD OS
Pupil Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya Melebar, refleks cahaya langsung (+), refleks cahaya
tidak langsung (+) tidak langsung (+)