Menular
(HIV-AIDS)
KELOMPOK 3:
Anggota:
Kristina (19051334013)
Ira Farantika (19051334017)
Cindy Gita(19051334025)
Dwi Apriliani (19051334032)
Sheilla Eka P (19051334043)
Pengertian HIV-
AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah jenis virus yang tergolong familia retrovirus,
sel-sel darah putih yang diserang oleh HIV pada penderita yang terinfeksi adalah sel-sel
limfosit T (CD4) yang berfungsi dalam sistem imun (kekebalan) tubuh. HIV memperbanyak
diri dalam sel limfosit yang diinfeksinya dan merusak sel-sel tersebut, sehingga
mengakibatkan sistem imun terganggu dan daya tahan tubuh berangsur-angsur menurun
(Daili, F.S., 2009).
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala penyakit
kerusakan sistem kekebalan tubuh, bukan penyakit bawaan tetapi dibuat dari hasil
penularan. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Penyakit
ini telah menjadi masalah Internasional karena dalam waktu yang relatif singkat terjadi
peningkatan jumlah pasien dan semakin melanda banyak Negara. Saat ini belum ditemukan
vaksin atau obat yang efektif untuk pencegahan HIV/AIDS sehingga menimbulkan
keresahan di dunia (Widoyono, 2005)
Sejarah HIV-AIDS
SEJARAH HIV-AIDS DI DUNIA
HIV diyakini kembali terjadi pada 1980- Pada saat yang bersamaan, New York dan
pertama kali an, dimana pada 1981 California turut melaporkan adanya jangkitan
ditemukan di ditemukan infeksi paru yang kanker ganas yang disebut dengan Sarcoma
Kinshasa, amat jarang, disebut Kaposi. Penyakit-penyakit yang dilaporkan
Republik Pneumocystis Carinil tersebut, ternyata memiliki hubungan dengan
Demokratik Pneumonia (PCP) pada lima adanya kerusakan berat pada sistem kekebalan
Kongo pada orang pemuda berorientasi tubuh. Pada akhir 1981, infeksi semakin
1920 homoseksual meluas.
Gejala infeksi akut biasanya timbul sesudah Setelah infeksi akut berlalu maka selama bertahun-
masa inkubasi selama 1-3 bulan. Gejala tahun kemudian, umumnya sekitar 5 tahun,
keadaan penderita tampak baik saja meskipun
yang timbul umumnya seperti influenza (flu
sebenarnya terjadi replikasi virus secara lambat di
like syndrome) berupa demam, artralgia, dalam tubuh. Setelah terjadi infeksi primer akan
malaise, anoreksia), gejala kulit (bercak timbul respon imun spesifik tubuh terhadap virus
merah, urtikaria), gejala saraf (sakit kepala, HIV. Sel sitotoksik B dan limfosit T memberikan
nyeri retrobulber, radikulopati, gangguan perlawanan sehingga sebagian besar virus hilang
kognitif serta afektif) dan gangguan dari peredaran sistemik. Akan terjadi peningkatan
gastrointestinal (nausea, vomitus, antibodi sebagai respon imun humoral. Setiap hari
akan dihasilkan virus HIV baru yang dengan cepat
kandidiasis orofaringitis, diare). Gejala
dihancurkan sistem imun tubuh (dalam 5-6 jam),
tersebut diatas, merupakan reaksi tubuh namun demikian sebagian virus masih menetap
terhadap masuknya virus dan berlangsung dalam tubuh dan bereplikasi. Virus terutama
1-2 minggu. Pada fase ini penyakit tersebut terakumulasi dalam kelenjar limfe dan jarang
sangat menular karena terjadi viremia. Akan ditemukan dalam plasma. Beberapa penderita
terjadi penurunan sel limfosit CD4 yang mengalami pembengkakan kelenjar limfe
signifikan dalam 2-8 minggu pertama menyeluruh (limfadeopati generalisata persisten /
LGP), meskipun ini bukanlah hal yang bersifat
kemudian terjadi kenaikan kembali karena
prognostik dan tidak berpengaruh bagi hidup
mulai terjadi respon imun. penderita
3. Fase Infeksi Kronis Simptomatik