Sekitar sebagai Media Pembelajaran Nama : Elva Afni Musfita NIM : 824619209 Kelas : IX D Makul : Komputer dan Media Pembelajaran KEGIATAN BELAJAR 1 Peranan Alam Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Belajar Anak Didik Pada hakikatnya anak belajar sambil bermain oleh karena itu pembelajaran pada anak didik di jenjang SD masih perlu unsur bermain walaupun bobotnya tidak sebesar pendidikan anak usia dini. Bagi teori belajar Behaviorisme belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi melalui proses stimulus dan respon yang bersifat mekanis. Ahli yang menganut faham ini adalah: Thorndike, belajar merupakan interaksi antara stimulus dan respon. Watson, stimulus dan respon memang harus diamati, namun menurutnya tidak menjelaskan apakah proses belajar tersebut sudah terjadi atau belum. Pavlov, teorinya yang disebut classical conditioning, bahwa hampir semua organisme perilakunya terjadi secara refleks dan batasi oleh rangsangan sederhana. Skinner, teorinya operant conditioning, bahwa perilaku manusia yang dapat diamati secara langsung adalah akibat konsekuensi dari perubahan sebelumnya. Teori belajar Konstruktivisme, ilmu pengetahuan dibangun dalam individu melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan, seperti teori Jean Peaget. A. Makna dan Manfaat Bermain bagi Anak Didik Sekolah Dasar di Lingkungan Alam Sekitarnya Guru harus mampu menciptakan suasana belajar di lingkungan alam sekitar sekolah yang memberikan kegembiraan dan mengurangi stres bagi anak didiknya. Guru juga harus mampu memberikan pola bermain sambil belajar yang meliputi unsur berikut. 1. Tujuan bermain sambil belajar. 2. Menyenangkan dan dinikmati. 3. Dapat menggunakan alat atau tidak. 4. Memanfaatkkan sumber belajar di sekeliling lingkungan sekolah. 5. Dilakukan secara aktif dan sadar. Prinsip dalam pembelajaran tentang pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah yaitu: 1. Belajar dengan memanfaatkan sumber belajar yang tersedia 2. Belajar dengan cara yang menyenangkan 3. Belajar dengan mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif 4. Belajar melalui kolaborasi Pedoman praktis agar belajar bagi anak didik di alam sekitar sekolah bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi mereka, yaitu 1. Ciptakan lingkungan tanpa stres (Rileks) 2. Manfaat sarana bermain untuk belajar 3. Gunakan kelima indra anak sebagai jalur belajar 4. Pakailah seluruh dunia sebagai ruang kelas B. Pemanfaatan Model Pembelajaran PAKEM Pembelajaran Aktif Kreatif dan Menyenangkan (PAKEM) adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan anak didik mengerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. Sebagai sumber belajar sangat memungkinkan untuk memanfaatkan PAKEM dengan dua alasan yaitu 1. PAKEM lebih memungkinkan anak didik dan guru sama – sama aktif terlibat dalam pembelajaran. 2. PAKEM lebih memungkinkan, baik anak didik maupun guru sama – sama kreatif. 1. Cara menginventarisasi berbagai sumber belajar di sekitar lingkungan alam sekitar sekolah 2. Tantangan dan peluang ada sejumlah tantangan dan peluang yang dihadapi ketika kita mengembangkan program pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah, antara lain sebagai berikut. a. terbuka peluang untuk mengembangkan berbagai tema kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan ruang lingkup mata pelajaran yang sangat luas. b. Diperlukan kecermatan menentukan bagaimana sebuah pengetahuan dapat disampaikan untuk anak didik pada tingkatan kelas yang berbeda. c. Berbagai tema dari mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum membuka peluang kegiatan pembelajaran terintegrasi antara mata pelajaran. d. Diperlukan kemampuan anak didik untuk melakukan analisis dan sintesis, kebebasan ekspresi dan kemampuan refleksi. KEGIATAN BELAJAR 2 Berbagai Sumber Belajar di Sekitar Alam Lingkungan Sekitar Sekolah bagi Anak Didik A. Lingkungan dalam Sekolah 1. Lingkungan halaman sekolah sebagai tempat bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain Sebelum sekolah merencanakan dan merancang program bermaindi sekolah, maka terlebih dahulu memperhatikan beberapa faktor penting yang mempengaruhi permainan anak, adalah sebagai berikut. a. Kesehatan b. Inteligensia c. Jenis kelamin d. Lingkungan e. Status sosial ekonomi Berbagai ragam permainan dengan moto belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar bisa berbentuk aktivitas aktif dan pasif a. Aktivitas aktif Ragam aktivitas seperti ini cenderung menggunakan berbagai kombinasi gerakan fisik anak dan percakapan yang diharapkan mampu memberikan kegembiraan sekaligus pembelajaran. 1) Bermain terarah, bebas, dan spontan. 2) Sandiwara dan drama pendek. 3) Bermain musik 4) Mengumpulkan atau mengoleksi benda. b. Aktivitas pasif dan semi aktif 1) Membaca. 2) Mendongeng di halaman sekolah. 2. Memilih permainan edukatif Permainan yang edukatif adalah permainan yang dapat merangsang daya pikir anak didik, termasuk meningkatkan kemampuan konsentrasi dan memecahkan masalah. 3. Tumbuhan sebagai sumber pembelajaran IPA Dengan maksud agar anak didik dapat memahami apa saja manfaat tumbuhan yang terdapat di sekolah mereka. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengenalan tumbuhan a. Program kebun bunga sekolah b. Program sekolah hijau c. Taman sekolah sebagai tempat pembelajaran ekosistem d. Taman sebagai apotek hidup di sekolah e. Berkebun di halaman sekolah f. Herbarium sebagai sumber pengetahuan tanaman 4. Pemanfaatan halaman sekolah belajar untuk belajar IPS Belajar IPS di halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS yang mengkehendaki agar setiap anak didik: a. Mengenal konsep – konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b. Memiliki kemempuan dasar untuk berpikir logis dan kritis rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan. d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi. 5. Pemanfaatan halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah untuk belajar IPA Hakikat pembelajaran IPA meliputi 4 unsur utama yaitu: sikap, proses, produk aplikasi. Beberapa aspek utama yang harus disiapkan sekolah adalah sebagai berikut a. Aspek suasana pembelajaran b. Aspek subtansi tema c. Aspek guru d. Aspek anak didik e. Aspek kurikulum f. Aspek sarana dan sumber pembelajaran g. Aspek penilaian 6. Penggunaan TEMA dalam pembelajaran IPA melalui pemanfaatan lingkungan alam sekitarnya Penentuan TEMA yang sesuai dengan anak didik akan membenatu mereka dalam beberapa aspek yaitu: a. Membiasakan anak didik bekerja sama dengan kelompoknya. b. Meningkatkan rasa tanggung jawab, berdisiplin, dan mandiri. c. Membiasakan anak didik menjadi lebih percaya diri, dan termotivasi dalam belajar. d. Menjadikan anak didik lebih memahami dan lebih mudah mengingat. e. Meningkatkan kemampuan bahasa anak didik. f. Meningkatkan kemampuan dan cara belajar anak didik. 7. Pemanfaatan halaman sekolah untuk pendidikan lingkungan hidup a. Pendidikan kebersihan lingkungan di sekolah b. Menanam pola hidup sehat 8. Pemanfaatan halaman sekolah olahraga sehat 9. Belajar bahasa di alam lingkungan sekolah a. Bahasa Indonesia b. Bahasa inggris B. Lingkungan Alam Sekitar Sekolah
1. Pelaksanaan pendidikan lingkungan alam sekitar sekolah
Kegitan pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan hidup lainnya dapat dilakukan melalui 3 tahap yaitu: Tahap 1: menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap alam Tahap 2: mengenalkan lingkungan sekitar kepada anak didik Tahap 3: keterampilan yang diberikan yaitu: (1) keterampila psikomotorik (2) ketermpilan berpikir kritis (3) keterampilan berkomunikasi (4) keterampilan memecahkan masalah. 2. Bentuk metode pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan hidup lainnya yang baik 3. Pendekatan yang digunakan Pendekatan pembelajaran yang di pakai yaitu pendekatan pedagogi. 4. Teknik yang bisa dilakukan guru a. Belajar menghargai alam b. Belajar sambil bermain c. Pemanfaatan alat bantu (poster dan flipchart) 5. Pemanfaatan museum sebagai sumber pembelajaran pendidikan IPS di tingkat persekolahan Adanya usaha sekolah untuk membawa anak didik ke museum adalah sebuah implementasi tanggung jawab sekolah untuk melibatkan museum sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran pendidikan IPS. 6. Belajar di toko swalayan atau supermarket Mereka belajar sambil bermainyang dikaitkan dengan keterampilan yang harus mereka miliki. Misalnya, guru bisa merancang ide belajar tentang: tebak – tebakan, mencari sebuah benda, membaca dan menghitung harga, mengecek harga benda di “price scanner”, mencari harga termurah – termahal, mengobrol tentang profesi yang ada di supermarket, belajar peta lokasi barang, belajar desain. 7. Belajar mengenal sawah Guru perlu merencanakan pengalaman belajar aktif untuk anak didik, dengan mengajak mereka ke sawah, pembelajaran menyangkut fokus kunjungan, mengelompokkon anak didik dan menentukan apa yang harus dilakukan setelah kembali ke sekolahan. SEKIAN DAN TERIMAKASIH