Anda di halaman 1dari 17

SISTEM KOLOID

PRAMITA YULI PRATIWI, M.Sc., APT.

D3 FARMASI
POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
Sejarah Sistem Koloid
1. Istilah koloid pertama kali diutarakan oleh seorang ilmuwan Inggris, Thomas
Graham.
2. Graham menemukan bahwa larutan natrium klorida mudah berdifusi
sedangkan kanji, gelatin, dan putih telur sangat lambat atau sama sekali
tidak berdifusi. Zat-zat yang sukar berdifusi tersebut disebut koloid.
3. Tahun 1907, Ostwald, mengemukakan istilah sistem terdispersi bagi zat
yang terdispersi dalam medium pendispersi.
4. Fase terdispersi = zat terlarut, sedangkan medium pendispersi = zat pelarut.
5. Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi.
6. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil,
sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi.
7. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran
besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya .
Sejarah Sistem Koloid

1. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil,


sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi.
2. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran
besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya.
3. Sistem Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspensi (campuran kasar).
4. Secara makroskopis koloid tampak homogen, tetapi secara mikroskopis
bersifat heterogen.
5. Campuran koloid umumnya bersifat stabil dan tidak dapat disaring.
6. Ukuran partikel koloid terletak antara 1 nm – 10 nm.
Definisi

Koloid adalah:
campuran 2 fase yang terdiri dari fase terdispersi dan
medium pendispersi.

Fase terdispersi merupakan zat yang didispersikan


dan bersifat diskontinu (terputus-putus), sedangkan
medium untuk mendispersikan disebut medium
pendispersi dan berisfat kontinu.
Perbandingan sifat larutan, koloid, suspensi
Sistem Koloid
Sistem Koloid berdasarkan jenis fase
terdispersi dan fase pendispersinya
SOL

Koloid yang mengandung fase terdispersi padat disebut: SOL

Ada 3 jenis Sol:


1. Sol padat (padat dalam padat).
2. Sol cair (padat dalam cair).
3. Sol gas (padat dalam gas) --> disebut aerosol padat

Istilah sol biasa digunakan untuk menyatakan sol cair,


EMULSI

Koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut: EMULSI

Ada 3 jenis Emulsi:


1. emulsi padat (cair dalam padat)
2. emulsi cair (cair dalam cair)
3. emulsi gas (cair dalam gas) --> disebut aerosol (aerosol cair)

Istilah emulsi biasa digunakan untuk menyatakan emulsi cair,


BUIH

Koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut: BUIH

Ada 2 jenis buih:


1. Buih padat
2. Buih cair

Istilah buih biasa digunakan untuk menyatakan buih cair,


Jenis-jenis koloid:
1. Aerosol

 Sistem koloid dari partikel padat


atau cair yang terdispersi dalam
gas disebut aerosol.
 Jika zat yang terdispersi berupa
zat padat disebut aerosol
padat,contohnya: asap dan debu
di udara
 jika zat yang terdispersi berupa
zat cair disebut aerosol cair,
contohnya: kabut dan awan.
2. Sol

 Sistem koloid dari partikel padat


yang terdispersi dalam zat cair
disebut sol. contohnya: sol
sabun, sol detergen, sol kanji,
tinta tulis, air sungai berlumpur
dan cat.
3. Emulsi

 Sistem koloid dari zat cair yang


terdispersi dalam zat cair disebut
emulsi.
 Syarat terjadinya emulsi ini adalah
kedua zat cair tidak saling
melarutkan.
 Contoh emulsi minyak dalam air
adalah santan, susu, dan lateks.
 Contoh emulsi air dalam minyak
adalah minyak ikan, minyak bumi.
4. Buih
 Sistem koloid dari gas yang
terdispersi dalam zat cair disebut
buih.
 Buih mempunyai fase terdispersi
gas. Buih terdiri atas:
 Buih padat dengan medium
pendispersi padat, contoh batu
apung, karet busa, dan styrofoam;
 Buih cair atau buih dengan medium
pendispersi cair, contoh buih sabun
dan putih telur.
5. Gel

 Koloid yang setengah kaku (antara


padat dan cair) disebut gel.
 Contoh : agar-agar, lem kanji, selai,
gelatin, gel sabun, gel silika.

Sumber: dosenpendidikan.co.id
Thank you

Anda mungkin juga menyukai