Latar Belakang - Berpikir kreatif dalam menghadapi perkembangan dunia yang begitu pesat ini sangatlah diperlukan
- Meningkatnya jumlah pekerjaan diberbagai
sector ekonomi, sains, dan teknik
- Hasil tes pisa rendah (63 dari 72
negara,2015). Perlu upaya perkembangan cara belajar. bagaimana menciptakan suatu pembelajaran yang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif si anak. Sehingga anak memiliki motivasi dalam belajar dan bersemangat dalam menumbuhkan kreativitas dalam dirinya ? Seorang guru perlu menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat melatih keterampilan berpikir kreatif siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir kreatif adalah pendekatan pembelajaran STEM (Beers, 2011).
Pendidikan STEM merupakan pengajaran dan pembelajaran
yang mengacu pada bidang ilmu pengetahuan ,teknologi, teknik, dan matematika.
Melalui pendekatan STEM diharapkan peserta didik memiliki
keterampilan belajar dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis, kreatif, inovatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi Kajian Teori A. Pengertian Berpikir Kreatif Supriadi dalam Rachmawati (2010:13), mengatakan bahwa “Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagsan maupun karya yang nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada”. Kreativitas merupakan kemampuan berfikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berfikir, di tandai oleh suksesi, diskontinuitas, dan integrasi antara setiap perkembangan.
Kreativitas sering digambarkan sebagai kemampuan berpikir berbeda, peka
terhadap suatu masalah, kemampuan untuk memecahkan masalah, dan mencari solusi yang tidak biasa untuk permasalahan tersebut (Bacanlı et al, 2009)
Mendefinisikan, menganalisis dan memecahkan masalah adalah langkah-
langkah penting dari suatu proses berpikir kreatif, sehingga jika tidak ada pemecahan masalah, maka tidak ada pemikiran kreatif (Bayindir & Inan, 2008). Menurut Guilford dalam Alghafri dan Nizam (2014) terdapat empat komponen utama dari keterampilan berpikir kreatif yang meliputi: fluency (kelancaran), flexibility (fleksibilitas), originality (orisinalitas) dan elaboration (elaborasi)
Dengan demikian, kreativitas merupakan hasil dari
proses belajar yang dapat menghasilkan beberapa macam hal yang bersifat baru atau asli dan mempunyai nilai yang dapat berguna bagi peningkatan kehidupan manusia. b. Kreativitas dalam pembelajaran Matematika
Dalam pembelajaran matematika, pengembangan kemampuan
berpikir kreatif dapat dilakukan melalui pembelajaran dengan menggunakan permasalahan atau soal-soal terbuka. Soal terbuka (open-ended problem) adalah soal yang memiliki banyak solusi atau strategi penyelesaian (Takahashi, 2008).
Menurut Silver (2007), penggunaan masalah terbuka dapat
memberikan siswa pengalaman belajar yang kaya dalam menginterpretasikan masalah juga memungkinkan siswa menghasilkan solusi yang berbeda. Kondisi ini memungkinkan siswa dapat melatih aspek-aspek berpikir kreatif seperti fluency, flexibility, dan originality. C Pendidikan STEM
Menurut Brown, dkk (2011) STEM adalah meta-disiplin di tingkat sekolah
dimana guru sains, teknologii, teknik, dan matematika mengajar pendekatan terpadu dan masing-masing materi disiplin tidak dibagi-bagi tapi ditangani dan diperlakukan sebagai satu kesatuan yang dinamis.
Kelley, dkk (2016) menyatakan bahwa pendidikan STEM terpadu
sebagai pendekatan untuk mengajarkan dua atau lebih bidang STEM dengan elibatkan praktek STEM dalam menghubungkan masing-masing bidang STEM agar dapat meningkatkan pembelajraan siswa.
Pendidikan STEM merupakan suatu pendekatan pengajaran dan
pembelajaran antara dua atau lebih dalam komponen STEM atau antara satu komponen STEM dengan disiplin ilmu lain (Becker & Park, 2011). Pengintegrasian pendidikan STEM dalam pengajaran dan pembelajaran boleh dijalankan pada semua tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai universitas, karena aspek pelaksanaan STEM seperti kecerdasan, kreatifitas, dan kemampuan desain tidak tergantung kepada usia (Sanders et al, 2011)
Jadi, pendidikan STEM adalah suatu pengajaran dan
pembelajaran yang mengacu pada bidang ilmu pengetahuan ,teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari Tujuan Pendidikan STEM
tujuan dari pendidikan STEM adalah untuk
menghasilkan peserta didik yang kelak pada saat mereka akan terjun di masyarakat, mereka mampu mengembangkan kompetensi yang telah dimilikinya untuk mengaplikasikannya pada berbagai situasi dan permasalahan yang mereka hadapi di kehidupan sehari-hari Tabel 1. Definisi Literasi STEM
Science Literasi Ilmiah: Kemampuan dalam menggunakan pengetahuan ilmiah
Pembelajaran STEM dan proses untuk memahami dunia
serta alam serta kemampuan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan untuk mempengaruhinya. Technology Literasi Teknologi: Pengetahuan bagaimana menggunakan teknologi baru, memahami bagaimana teknologi baru dikembangkan, dan memiliki kemampuan untuk menganalisis bagaimana teknologi baru mempengaruhi individu, masyarakat, bangsa, dan dunia. Engineering Literasi Desain: Pemahaman tentang bagaimana teknologi dapat dikembangkan melalui proses rekayasa/desain menggunkaan tema pelajaran berbasis proyek dengan cara mengintegrasikan beberapa mata pelajaran berbeda (interdisipliner). Mathematics Literasi Matematika: Kumpulan dalam menganalisis, alasan, dan mengkomunikasikan ide secara efektif dan dari cara bersikap, merumuskan, memecahkan, dan menafsirkan solusi untuk masalah matematika dalam menerapkan berbagai situasi berbda. Metode Pendekatan Pembelajaran STEM Tiga metode pendekatan pendidikan STEM yang sering digunakan adalah metode pendekatan ″silo″ (terpisah), ″tertanam″ (embeded), dan pendekatan ″terpadu″ (terintegrasi).
1. Pendekatan silo (terpisah) untuk pendidikan STEM mengacu pada instruksi
terisolasi, dimana masing-masing setiap mata pelajaran STEM diajarkan secara terpisah atau individu (Dugger, 2010).
2. Pendekatan tertanam (embeded) lebih menekankan untuk mempertahankan
integritas materi pelajaran, bukan fokus pada interdisiplin mata pelajaran
3. Pendidikan STEM terpadu (terintegrasi) bertujuan untuk menghapus dinding
pemisah antara masing-masing bidang STEM pada pendekatan silo dan pendekatan tertanam (embeded), dan untuk mengajar siswa sebagai salah satu subjek (Breiner et al, 2012).Pendekatan terintegrasi berbeda dengan pendekatan tertanam dalam hal standar evaluasi dan menilai atau tujuan dari masing-masing daerah kurikulum yang telah dimasukkan dalam pelajaran (Sanders, 2009). Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas, Pendidikan STEM adalah suatu pembelajaran secara terintegrasi empat ilmu antara sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan STEM diharapkan bagi siswa dapat menggunakan kemampuan berpikir kreatif dalam menghadapi kehidupan nyata, keterampilan berinovasi meliputi berpikir kritis dan mamapu menyelesaikan masalah, kreatf, dan inovatif, mampu berkomunikasi, terampil dalam menggunakan media, teknologig, informasi dan komunikasi Dan pada dunia karir, memiliki kemampuan beradaptasi, inisiatif, mamp mengembangkan diri, kemampuan social dan budaya, produktif, dapat dipercaya, memiliki jiwa kepemimpinan, tanggung jawab.
Untuk memenuhi harapan tersebut pendidikan STEM dapat diterapkan pada sekolah- sekolah sebagai sebuah pendekatan dalam pembelajaran matematika, agar Indonesia mampu menghasilkan tenaga kerja yang beerkualitas dan mampu bersaing dalam perekonomian global.
Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menerapkan sebuah pembelajaran
STEM dengan menggunakan metode-metode yang sesuai dalam pembelajaaran matematika. Terima kasih