penyembuhan Luka
Andi Subandi
Anatomi Review
a. Fase Inflamasi : Hemostasis dengan menghentikan pendarahan yang berlebihan, vasodilatasi terjadi
migrasi netrofil untuk melawan infeksi, netrofil menarik makrofag membantu mengeluarkan debris,
dan makrofag menarik fibroblast ke daerah luka untuk mulai sintesa kolagen.
b. Fase Proliferasi : Fibroblast terlihat di daerah luka dan memulai sintesis kolagen, pembentukan
jaringan granulasi terdiri dari lengkung-lengkung kapiler (angiogenesis) yang membentuk lipatan-
c. Fase Maturasi : Reorganisasi matrik jaringan konektif, fibril-fibril kolagen konsolidasi menjadi lebih
tebal dan serabut yang lebih padat, sel-sel menjadi lebih kuat dan kencang.
FASE PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan Luka
Stadium Waktu Kejadian Sel (-sel)
Peradangan/ Inflamasi 0 sampai 2 jam Hemostasis Trombosit Eritrosit
(0-4 hari) Leukosit Neutrofil
Makrofag
0 sampai 4 hari Fagositosis
Proliferasi (2-22 hari) 1 sampai 4 hari Epitelisasi Neuvaskularisasi Sintesis Keratinosit Endotel
2 sampai 7 hari kolagen Fibroblast
2 sampai 22 hari
Kontraksi Miofibroblas
2 sampai 20 hari
Menghentikan
perdarahan
Membersihkan area
luka dari benda asing,
sel2 mati dan bakteri.
Persiapan dimulainya
proses penyembuhan
luka
Fase Hemostasis dan Inflamasi
• Fase ini terlihat pada hari ke 2-4 setelah timbul luka dan
keseluruhan proses dimediasi oleh sitokin. Fase ini termasuk
kemotaksis sel mesenkim, proliferasi sel mesenkim, angiogenesis
dan epitelisasi. Fibroblas merupakan sel mesenkim utama dalam
penyembuhan luka.
Platelet
aggregation
Thrombin, fibrin
FASE DESTRUKTIF
PATHWAY IMPLIKASI
Polimorf & makrofag Polimorf & makrofag
membersihkan jar yg mudah dipengaruhi oleh
mati & bakteri serta turunya suhu pada
mengeluarkan jar yg tempat luka. Aktivitas
mengalami devitalisasi mereka dapat juga
atau fibrin yg berlebihan; dihambat oleh agent
merangsang kimia, hipoksia dan
pembentukan fibroblas; penumpukan limbah
menghasilkan faktor yg metabolik karena
merangsang angiogenesis buruknya perfusi jaringan.
menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru mjd jaringan
penyembuhan yg baru yg kuat
dan bermutu
FASE PROLIFERATIF
PATHWAY IMPLIKASI
Fibroblas meletakan Gelung kapiler yg baru &
subtansi dsr & serabut byk sangat rapuh, mudah
kolagen serta pembuluh drh rusak, jgn menarik balutan
baru mulai menginfiltrasi dg kasar.
Vitamin C penting untuk
luka. Proses angiogenesis
( tunas endotelial sintesis kalogen agar
membentuk kapiler). Bekuan kapiler baru tidak rusak.
Hindari defisiensi besi,
fibrin dikeluarkan dr luka
shg inflamasi berkurang lalu hipoproteinemia dan
hipoksia.
tjd granulasi (jaringan baru
Proses proliferatif lambat
dibentuk dari gelung kapiler
pada lansia.
baru).
Luka tertutup
Integritas Luka
KLASIFIKASI LUKA
Luka terbuka
Luka memar
Luka abrasi
PART 2
Efek samping dari luka
Kontaminasi bakteri
Kematian sel
Klasifikasi Luka
Berdasarkan Penampilan Klinis
Hitam (Nekrotik).
Kuning (Slough).
Hijau (Terinfeksi).
Merah
(Granulasi).
Pink
(Epitelisasi)
LUKA HITAM
Luka Kuning
( Slough )
Merah
Luka kehijauan ( Granulasi )
Merah
(granulasi)
Klasifikasi Luka
Berdasarkan tingkat kontaminasi
Contaminated wounds
Temperatur luka.
Managemen luka.
Tekanan, gesekan,
dan tarikan.
Faktor lokal:
1. Usia.
2. Penyakit yang menyertai.
3. Vascularisasi.
4. Kegemukan.
5. Gangguan sensasi dan pergerakan.
6. Status psikologis.
7. Terapi radiasi.
8. Obat-obat.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPERLAMBAT
PENYEMBUHAN
1. INTRINSIK
• KONDISI LOKAL YG MERUGIKAN PD TEMPAT LUKA.
• FAKTOR PATOFISIOLOGI UMUM.
2. EKSTRINSIK
• PENATALAKSANAAN YG TIDAK TEPAT.
• EFEK MERUGIKAN DARI TERAPI LAIN.
Faktor lain yang dapat menghambat
penyembuhan luka
Hipoksia Dehidrasi
Turunnya
Eksudat berlebihan
temperature
Jaringan nekrotik,
krusta yg berlebihan Hematoma
serta benda asing
Penggantian balutan
Trauma berulang
yg terlalu sering
KONDISI LOKAL YG MERUGIKAN PD
TEMPAT LUKA.
• BENDA ASING.
• PRODUK LIMBAH METABOLIK >>.
• JAR NEKROTIK & PENGELUPASAN LUAS.
• HIPOKSIA LOKAL.
• EDEMA.
• PASOKAN DARAH BURUK.
• PENURUNAN SUHU LUKA.
• TRAUMA KAMBUHAN.
• INFEKSI LUKA.
• DEHIDRASI.
• EKSUDAT BERLEBIHAN.
FAKTOR PATOFISIOLOGI UMUM.
• GANGGUAN KARDIOVASKULER.
• MALNUTRISI.
• GANGGUAN METABOLIK DAN ENDOKRIN.
• PENURUNAN DAYA TAHAN TERHADAP INFEKSI.
• ANEMIA.
PENATALAKSANAAN YG TIDAK TEPAT.
• KEMOTHERAPI KANKER.
• DOSIS STEROID TINGGI YG BERKEPANJANGAN.
• TERAPI RADIASI.
Penanganan medis dalam
penyembuhan luka
Stimulasi elektrik
Rawat luka
KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
Hemorrhage (Perdarahan)
• Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnya
tekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.
Infeksi
• luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras, leukosit
meningkat.
Dehiscene
• (tepi sulit/tidak dapat menyatu)
Eviceration
• (menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luar
melalui incisi)
TIPE PENYEMBUHAN
• PRIMARY
INTENTION
HEALING
• Secondary
intention
healing
• Tertiary intention
healing
Primary Intention
Delayed Intention
Secondary Intention
Dehiscence
LUKA OPERASI
RE-EPITELISASI terjadi
dalam 24 – 48 jam pertama
Tidak melakukan
penggantian balutan
TEKNIK PENUTUPAN
SUTURE
STAPLER
TERIMA KASIH