Anda di halaman 1dari 52

GIZI & IBU MENYUSUI

Sub Pokok Bahasan


 Anatomi & fisiologi Laktasi
 Refleks Menyusui pada Ibu & Bayi
 Stadium Menyusui
 Faktor yang berhubungan dg Produksi ASI
 Makanan utuk Ibu menyusui
 Bagaimana cara menyusui
FISIOLOGI
LAKTASI
 Masa hamil ukuran payudara bertambah
besar. (2 – 3 x wanita normal)
 Ini disebabkan proliferasi sel-sel yg
memproduksi ASI
 Sekresi cairan tersebut krn pengaruh
hormon laktogen dari plasenta & hormon
prolaktin dari hipofise
 Setelah persalinan dg terlepasnya placenta,
kadar esterogen & progesterone menurun
sedangkan prolaktin tetap tinggi shg ASI dpt
di sekresi
Refleks oksitosin
(refleks pengeluaran ASI/Let down reflex)
REFLEK LAKTASI
1. The milk production reflex : reflek yg timbul
akibat rangsangan pd puting susu shg tjd
sekresi hormon prolaktin. 
Hormon ini menyebabkan sel-sel dlm alveoli
membentuk susu
2. The let down reflex : reflek yg menekan air susu ke
bagian depan payudara krn hormon oksitosin
menyebabkan sel-sel otot di sekeliling alveoli
berkontraksi.
 Pada proses laktasi tdpt 3 mcm reflek pd bayi, yaitu :
 Refleks mencari puting (Rooting reflex)
– Bila pipi bayi disentuh, ia akan menoleh kearah sentuhan.
– Bila bibir bayi disentuh ia akan membuka mulut dan
berusaha untuk mencari puting untuk menetek
 Refleks menghisap (Suckling reflex)
– Refleks tjd krn rangsangan puting pd palatum durum bayi
bila areola masuk ke dlm mulut bayi.
– Areola & puting tertekan gusi, lidah & langit – langit shg
menekan sinus laktiferus yg berada dibawah areola.
– Selanjutnya tjd gerakan peristaltik yg mengalirkan ASI
keluar/kemulut bayi
 Refleks menelan (Swallowing reflex)
– ASI dlm mulut bayi menyebabkan gerakan otot menelan.
Menurut stadium laktasi dibagi 3, yaitu :
– Kolostrum,
– Air susu transisi/peralihan dan
– Air susu matur (mature).
Kolustrum :
mrp cairan yg pertama kali disekresi o/ kelenjar
mamma,kolustrum ini berlangsung sekitar 3 – 4 hari setelah ASI
pertama kali keluar

Karakteritik Kolustrum
• Lebih kental dan berwarna kuning dari pada ASI mature
• Lebih banyak mengandung protein, antibodi
• Kadar karbohidrat dan lemak lebih rendah dari ASI mature
• Lebih tinggi mengandung mineral terutama sodium
dibandingkan ASI Matue
• Total energi hanya 58 kkal/100 ml
• Bila dipanaskan akan menggumpal
• lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol & lecitin
dibandingkan ASI Matue
• volume 150 – 300 ml/24 jam
ASI masa peralihan
 peralihan dari kolustrum menjadi ASI
mature. ASI peralihan berlangsung dari
hari ke-4 -10 dari masa laktasi

Karakteristik
• kadar protein lebih rendah, sedangkan kadar
lemak & karbohidrat semakin tinggi
dibandingkan kolustrum
• volumenya semakin lebih tinggi daripada
kolustrum
ASI Mature
 ASI yg disekresi pd hari ke-10 atau setelah minggu ke-4
sampai ke-3, dan seterusnya.
Kompisisi masa ini relatif konstan

Karakteristik
• Berwarna putih kekuningan
• Tidak menggumpal bila dipamaskan
• pH 6,6 – 6,9
• terdapat anti mikrobial faktor
• kadar air : 88 gram/100 ml
• Volume = 300 – 850 ml/24 jam
 Jumlah prod. ASI tergantung besarnya cadangan lemak yg
tertimbun selama hamil & diet selama menyusui.
 Keadaan gizi ibu semasa Hamil & setelah persalinan.
 Keadaan emosional ibu.
 Inisiasi ASI (awal pemberian ASI) = kapan bayi pertama
kali disusui. Makin cepat dtg permintaan melalui isapan
pertama bayi makin cepat pula dikeluarkan. dianjurkan agar
bayi menyusu sesegera mungkin (30 menit pertama setelah
kelahiran)
 Kontrasepsi. bbrp kontrasepsi yg menggunakan hormon, ada
yg dpt menurunkan produksi ASI
 Posisi menyusui. Posisi menyusui juga berpengaruh thd prod.
ASI. Posisi menyusui yg tidak tepat akan mengakibatkan
puting lecet dan akan mengganggu proses menyusui. Bayi
menjadi lebih jarang disusui karena ibu merasa sakit & ini
merupakan awal penurunan produksi ASI
 Bayi tdk langsung disusukan
 ASI tidak diperah
 Jika payudara tetap penuh
maka akan terbentuk
Prolacting Inhbiting Factor
(PIF), yaitu zat yang
menghentikan pembentukan
ASI
MAKANAN
UNTUK IBU
MENYUSUI
 Banyaknya makanan ibu menyusui disesuaikan
dg umur bayi & kebutuhan gizi ibu.
 Prinsip : memenuhi kebutuhan gizi &
meningkatkan produksi ASI
 Syarat :
- Susunan menu harus seimbang
- Dianjurkan minum 8 – 12 gelas/hari
- Menghindari mkn yg byk bumbu, terlalu
Panas/dingin, tdk menggunakan alkohol
- Dianjurkan banyak makan syr berwarna
ZAT GIZI 0 – 6 BULAN 7 – 12 BULAN
NO
1 Energi (kkal) 500 550
2 Protein (gr) 17 17
3 Vitamin A (RE) 350 350
4 Vitamin D (mg) 0 0
5 Vitamin E (mg) 4 4
6 Vitamin K (mg) - -
Tabel 1. Tambahan 7 Thiamin (mg) 0,3 0,3

kebutuhan gizi ibu 8 Riboflavin(mg) 0,4 0,4

hamil 9 Niasin (mg) 3 3


10 B 12 (mg) 0,4 0,4
11 Asam Folat (mg) 100 100
12 Piridoksin (mg) 0,5 0,5
13 Vitamin C (mg) 45 45

14 Kalsium (mg) 150 150


15 Fosfor (mg) - -
16 Besi (mg) 6 6
17 Seng (mg) 4.6 4.6
18 Yodium (mg) 50 50
19 Selenium 4.6 4.6
Sumber : AKG 2004
CARA MENYUSUI

• Sebelum menyusui bayi, terlebih dahulu IBU mencuci kedua tangan


dg sabun sampai bersih.
• Sebelum menyusui bayi, kedua punting susu dibersihkan dg kapas
yang telah direndam terlebih dahulu dg air hangat.
• Waktu menyusui bayi, sebaiknya IBU harus duduk.
• Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri, lalu kesebelah
kanan sampai bayi merasa kenyang.
• Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan
dengan kapas yang telah direndam dengan air hangat.
• Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.
• Bila kedua payudara masih ada sisa ASI, supaya dikeluarkan dengan
alat pompa susu.
Akibat cara meletakan yg salah
– Nyeri & kerusakan putting
menyebabkan putting terasa nyeri &
lecet
– Hisapan bayi tidak efektif
menyebabkan payudara bengkak,
pengaliran ASI tidak normal. Produksi
ASI penjadi berkurang
– Bayi rewel & tidak puas
MASALAH –
MASALAH IBU
MENYUSUI DAN
CARA MENGATASI
Puting susu datar atau
terbenam
Setelah bayi lahir puting susu datar atau
terbenam dapat dikeluarkan dg cara :
• Susui bayi secepatnya setelah lahir
• Susui bayi sesering mungkin (2 – 2 ½ jam), ini akan
menghindarkan payudara terisi penuh dan
memudahkan bayi untuk menyusu
• Massage payudara & keluarkan ASI scr manual
sebelum menyusui dpt membantu bila tdpt bendungan
payudara dan puting susu tertarik kedalam
• Pompa ASI yg efektif dapat dipakai untuk
mengeluarkan puting susu waktu menyusui
Puting Susu Nyeri
– umumnya terjadi pd awal – awal menyusui.
– Perasaan sakit akan hilang setelah ASI keluar
– Cara menangani :
• Pastikan posisi menyusui sudah benar
• Mulai menyusui pd puting yg tidak sakit
• Segera setelah minum , keluarkan sedikit ASI,
oleskan di puting susu dan biarkan payudara
terbuka utk bbrp waktu sampai puting susu kering
• Jangan membersihkan puting susu dg sabun
• Hindarkan puting susu menjadi lembab
Puting Susu Lecet
– Puting susu lecet dpt disebabkan oleh posisi menyusui yg salah,
tapi dpt pula disebabkan oleh Thrush (Candidates) atau
Dermatitis
– Cara Menanganni :
• Cari penyebab (posisi menyusui salah, Candidiasis atau
dermatitis)
• Obati penyebab terutama perhatikan posisi menyusui
• Bila sangat menyakitkan, berhenti menyusui pd payudara yg
sakit untuk sementara memberikan kesempatan lukanya
sembuh
• Keluarkan ASI dari payudara yg sakit dg tangan (jangan
dengan pompa) u/ tetap mempertahankan kelancaran
pembentukan ASI
• Berikan ASI perah dg sendok atau gelas Jangan dg Dot
• Setelah terasa membaik, mulai menyusui kembali mula –
mula dg waktu yg lebih singkat
• Bila lecet > 1 minggu, rujuk ke Puskesmas
Payudara Bengkak
– Pada hari – hari pertama (2 - 4 jam), payudara sering terasa
penuh & nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke
payudara bersamaan dg ASI mulai diprod. dlm jumlah byk
– Penyebab :
• Posisi mulut bayi dan puting susu ibu yg salah
• Produksi ASI berlebih
• Terlambat menyusui
• Pengeluaran ASI yg jarang
• Waktu menyusui yg terbatas
– Cara mengatasi ;
• Susui bayi semau dia sesering mungkin tanpa jadwal & tampa
batas waktu
• Bila bayi sukar menghisap, keluarkan ASI dengan bantuan
tangan/pompa ASI yg efektif
• Sebelum menyusui u/ merangsang reflex oksitosin dapat
dilakukan : kompres hangat u/ mengurangi rasa sakit,
massage payudara, massage leher & punggung.
• Setelah menyusui, kompres air dingin u/ mengurangi oedema
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PEMBERIAN
ASI
 Perubahan sosil budayai
 Ibu bekerja atau kesibukan sosial lainya
 meniru teman/tetangga/org terkemuka menggunakan susu
botol
 Faktor Psikologi
 akut kehilangan daya tarik
 Tekanan Batih
 Faktor Fisik
 Ibu Sakit (ex ; mastitis, abses payudara)
 Kelainan pd bayi (kelainan met. sejak lahir & bibir sumbing
dan celah palatum
 Kurangnya petugas kesehatan yang memberikan
informasi/dorongan tetang manfaat pemberian ASI
 Meningkatnya promosi susu kaleng sebagai pegganti ASI
LAMA PENYIMPANAN ASI STLH
DIPERAH
 ruangan tidak ber-AC, disarankan <4 jam. ber-AC, bisa
sampai 6 jam (suhu stabil)
 Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah. ASI ini
bisa bertahan sampai 8 hari
 Jika lemari es tidak memiliki ruangan terpisah untuk
menyimpan botol ASI,sebaiknya ASI jangan disimpan > 3 x
24 jam.
 ASI dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3 bln.
(jangan simpan ASI di bagian pintu freezer, krn bagian ini yg
mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.
 Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yg
terpisah atau deep freezer yang umumnya memiliki suhu
lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil
pompa/perasan bahkan dapat disimpan s/d 6 bln
SUMBER BACAAN
 Soetjiningsih, Ed, 1997. Seri Gizi Klinik ASI petunjuk untuk tenaga
kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran (EGC), jakarta
 Arisman, 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi. Gizi Dalan Daur Kehidupan.
Penerbit Buku Kedokteran (EGC). Jakarta
 King Savage. F, 1993. Menolong Ibu Menyusui. Pedoman praktis bagi
para ibu dan petugas kesehatan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
 Depkes, RI, 2001. Manajemen Laktasi.Buku panduan bagi Bidan dan
petugas kesehatan di Puskesmas. Dirjen Bin. Kes. Masy. Direktorat
Gizi Masyarat.Jakarta
 Akre James (1990). Pemberian Makanan Untuk Bayi. Dasar – dasar
Fisiologi. Sri Durjati (alih Bahasa) (1994). Perinasia. Jakarta
 Krisnatuti, Dian. Hastoro, Indriyadi, (2000), Menu Sehat untuk Ibu
Hamil dan Menyusui. Puspa Swara. Jakarta
 Moehji, Sjahmien, 2003. Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk.
Papas Sinar Sinanti, Jakarta
 Supariasa,.I Dewa Nyoman. Bakri Bchyar. Fajar Ibnu (2002) Penilaian
Status Gizi. ECG. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai