Anda di halaman 1dari 25

PSIKOANALISA

FREUDIAN DAN JUNGIAN


KONSEP UTAMA

A. Struktur Kepribadian
Id, ego, super ego : 3 komponen keprbadian yang
tak terpisahkan

 Id : aspek yang paling mendasar; kurang


terorganisasi; buta; menuntut; berusaha melepas
ketegangan agar homeostatis
 Ego : eksekutif kepribadian yang memerintah,
mengendalikan, mengatur; mengendalikan
kesadaran
- Superego : kode moral untuk menilai apakah
tindakan baik/buruk, benar/salah; mendorong pada
kesempurnaan; menghambat impuls id;
berhubungan dengan imbalan dan hukuman
Pandangan terhadap sifat manusia

Freudian : bahwa sifat manusia adalah pesimistik,


deterministik
Determinasi manusia : kekuatan irasional, motivasi
sadar, impuls-impuls biologis dan naluriah akibat
peristiwa psikoseksual 5 tahun pertama dalam
kehidupan, pleasure principle
Perkembangan Kepribadian & Problem Psikologis

1. Fase oral (memperoleh rasa percaya)


=> kegagalan dalam periode ini berakibat pada
keserakahan; ketakutan untuk menjangkau orang
lain; harga diri rendah; tidak mampu membina
hubungan akrab
2. Fase anal (rasa bergantung yang sehat, mandiri)
=> kompulsi; kehilangan kepercayaan diri;
ketidakmampuan menerima perasaan2 dirinya
sendiri
3. Fase phalik (pengembangan super ego yang sehat)
=> konflik-konflik moral; sangat patuh moral tapi
hanya karena takut; rasa berdosa
Kesadaran-ketidaksadaran

Ketidaksadaran tidak bisa dipelajari secara langsung


tetapi melalui sampel-sampel perilaku
Pembuktian klinis mengenai ketidaksadaran:
a. mimpi: need, hasrat, konflik a sadar,
b. salah ucap atau lupa
c. bahan-bahan dari asosiasi bebas
d. sugesti pascahipnotis
e. bahan-bahan dari tehnik proyektif
Self as Both Good and Evil
Sebagian fungsi psikologis disimpan di bawah sadar
Sasaran terapi psikoanalitik karena itu adalah untuk
membuat motif-motif a sadar menjadi disadari agar
orang bisa melakukan pilihan
Kecemasan

Kecemasan : keadaan tegang yang memotivasi


individu untuk berbuat sesuatu
Fungsi : memperingatkan suatu bahaya
Bila tidak bisa mengendalikan kecemasan secara
rasional maka ego akan mengandalkan cara yang
realistik-defense mechanism
Kecemasan realistik : ketakutan terhadap bahaya
dari dunia eksternal
Kecemasan neurotik : terhadap tidak
terkendalikannya naluri hingga seseorang
melakukan tindakan yang mendatangkan hukuman
pada diri sendiri
Kecemasan moral : ketakutan terhadap hati nurani
Defense Mechanism

Proyeksi
Fiksasi : terpaku pada tahap perkembangan tertentu
Regresi : mundur ke fase perkembangan sebelumnya
Rasionalisasi : membuat alasan2 logis
Represi : melupakan isi kesadaran yang traumatis
Sublimasi : menggunakan jalan keluar yang lebih
tinggi yang diterima secara sosial bagi dorongan-
dorongannya
Penyangkalan : menutup mata terhadap kenyataan-
kenyataan yang menyakitkan
Tehnik-tehnik psikoterapi

Asosiasi bebas

Analisis mimpi

Reedukasi
Neo-Freudian (Jung)

Kritik terhadap Freudian : sisi deterministik


Carl Jung : manusia makhluk berorientasi terhadap
tujuan
Manusia tidak hanya ditentukan oleh masa lalu
tetapi juga oleh masa datang
Konsep a sadar personal, a sadar kolektif
Persona
Ekstraversi introversi
Empat fungsi psikologis dasar
a. Tipe berpikir : menggunakan logika
b. Tipe perasa : menekankan nilai-nilai
c. Tipe pengecap : mempersepsi segala sesuatu
melalui indra
d. Tipe intuitif : mampu menangkap esensi kenyataan
APLIKASI
Seni sebagai media terapi

Seni merupakan cara alami untuk


berkomunkasi
Membuat karya seni dapat mengurangi
ketegangan
Mayoritas pemikiran kita bersifat visual-seni
merupakan cara untuk mengeluarkan ide
sehingga dapat dilihat, dan dapat menstimulasi
pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan baru
Sebuah gambar dapat senilai dengan ribuan kata
Hal-hal tertentu bagi seseorang kadang lebih
mudah terungkap melalui seni
Seni dapat menjadi cara untuk “telling without
talking” khususnya bagi kejadian2 sebelum
individu dapat berbicara atau untuk ingatan2
yang terlarang/tidak ingin untuk diingat;
perasaan/situasi yang kompleks
Seni dapat mempercepat kemajuan terapi
Seni dapat mengatasi kebuntuan tritmen
Seni dapat meningkatkan integrasi
Bahan-bahan terapi

Menggambar (pensil,krayon, kapur)


Melukis (finger paint, akrilik, kuas, watercolor)
Membuat bentuk (plastisin)
Selama proses terapi

Melakukan observasi (mengamati reaksi


terhadap materi dan tugas, bagaimana ia
menyelesaikannya; bahasa nonverbal yang
diperlihatkan; perubahan terhadap objek yang
dibuat)

Mendengarkan apa yang disampaikan


Setelah proses

Melakukan refleksi terhadap karya (memberi


judul, menambahkan cerita pada karyanya)
Membuat pertanyaan tentang karya:
a. Apa yang ada di pikiranmu ketika kamu
melihat gambar ini?
b. Apa yang kamu pikirkan tentang karyamu ini?
c. Ceritakan bagaimana karyamu ini
mengingatkanmu tentang seseorang?suatu
tempat, atau sesuatu?
ALHAMDULILAH

Anda mungkin juga menyukai