Anda di halaman 1dari 35

Carcinoma Colon Dextra

NAMA : RAHADIYAN HADINATA


NRI : 15014101034
MASA KKM 14 SEPTEMBER – 18 OKTOBER 2020
Anatomi
Epidemiologi

 Kanker kolon lebih banyak didapati pada laki laki dibandingkan


perempuan
 60% Kasus terjadi pada Negara berkembang
 Kasus terbanyak terjadi pada usia 75 tahun ke atas
Tingkat Insidens di Indonesia
Insidens menurut usia
Etiologi & Faktor Resiko

 Faktor Genetik > Hereditary Nonpolyposis Colorectal Cancer (HNPCC)


 Keterbatasan Aktivitas Fisik & Obesitas
 Diet
 Vitamin D
 Merokok Dan Alkohol
 Secara makroskopik terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum
 Tipe Polipoid > Kolon Dekstra
 Tumbuh menonjol ke lumen usus, berbentuk cauliflower
 Tipe Skrius > Kolon Sinistra
 Menyebabkan penyempitan di kolon kiri
 Tipe Ulseratif
Manifestasi Klinis
Klasifikasi TNM

 T – Tumor primer
 T0: Tidak ada tumor primer
 Tis: Karsinoma insitu, invasi lamina propia atau intraepitelial
 T1: Invasi tumor di lapisan sub-mukosa
 T2: Invasi tumor di lapisan otot propria
 T3: Invasi tumor melewati otot propria ke subserosa atau masuk ke perikolik yang tidak dilapisi peritoneum
atau perirektal
 T4: Invasi tumor terhadap organ/struktur sekitarnya dan/atau peritoneum viseral.
 N – Kelenjar limfe regional
 N0: Tidak didapatkan kelenjar limfe regional
 N1: Metastase di 1 – 3 kelenjar limfe perikolik atau perirektal
 N2: Metastase di 4 atau lebih kelenjar limfe perikolik atau perirektal
 M – Metastase jauh
 M0: Tidak ada metastase jauh
 M1: Terdapat metastase jauh
 M1a : Metastasis pada 1 organ (mis. Hepar, paru, ovarium)
 M1b : Metastasis pada >1 organ atau peritoneum visceral
Klasifikasi Dukes
Pemeriksaan Fisik

 Penderita tampak anemis


 Terdapat penurunan berat badan
 Tumor kecil pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut
 Pada stadium lanjut dapat teraba massa di regio iliaka dextra
Pemeriksaan Penunjang

 Colonoscopy
 Prosedur ini sangat sensitif dalam mendeteksi polip kecil sekalipun
 Dapat dilakukan biopsi, polipektomi mengontrol pendarahan dan dilatasi striktur
 Kolonoskopi dilakukan dengan bantuan endoskopi.
 Komplikasi utama setelah kolonoskopi ialah perforasi dan pendarahan.
Pemeriksaan Penunjang

 Laboratorium
 Carcinoembryonic Antigen (CEA)
Pemeriksaan Radiologis

 Pemeriksaan enema barium kontras


 Persiapan:
 10 -12 jam sebelum pemeriksaan penderita diberi larutan Laxans
 Kontras yang dipakai yaitu Barium sulfat.
 Gambaran normal:
 Pasase lancar (gambaran haustre)
 Refluks kontras ke dalam ileum
 Post evakuasi: feather like appereance
 Gambaran radiologis karsinoma kolon
 Pemeriksaan CT-Scan Colonography (Pneumocolon CT)
 rekonstruksi 3 dimensi untuk menggabarkan kolon intraluminal
 Persiapan pemeriksaan CTC sama dengan kolonoskopi yaitu membersihkan usus
besar dengan bahan laksatif
 Udara dimasukkan ke kolon melalui rektal dengan bantuan kateter
Tatalaksana

 Dibagi menjadi 2 yaitu


 Bedah Kuratif
 Paliatif
Terapi Kuratif

 Hemikolektomi Kanan
 Reseksi pada caecum dan kolon ascendens
 Arteri ileocolica, colica kanan beserta cabangnya dan arteri kolika media diligasi dan
dipotong
 Ileum terminalis juga direseksi
 Dibuat anastomosis antara ileum dan kolon transversum
 Hemikolektomi Kanan diperluas
 Untuk mengangkat tumor pada fleksura hepatica di kolon transversum
 Reseksi diperluas hingga fleksura lienalis
 Anastomosis ileum dengan kolon descendens
 Kolektomi Transversum
 Untuk tumor yang letaknya di tengah kolon transversum
 Reseksi kolon transversum dengan ligasi arteri kolika media
 Anastomosis kolon ascendens dan descendens
Terapi Paliatif

 Regimen untuk ajuvan kemoterapi :


 5-Fluorouracil + leucovorin
 5-Fluorouracil: 500 mg/m2 IV seminggu sekali untuk 6 minggu
 Leucovorin: 20 mg/m2 IV seminggu sekali untuk 6 minggu, diberikan
sebelum 5-FU
 Siklus diulang setiap 8 minggu untuk total 24 minggu
 Regimen untuk metastasis :
 Irinotecan + 5-fluorouracil + leucovorin (FOLFIRI regimen)
 Irinotecan: 180 mg/m2 IV pada hari 1
 5-Fluorouracil: 400 mg/m2 IV bolus pada hari 1, diikuti dengan 2400
mg/m2 IV continuous infusion untuk 46 jam
 Leucovorin: 400 mg/m2 IV pada hari 1 sebagai 2 jam infus sebelum 5-
fluorouracil
 Mengulang siklus setiap 2 minggu
FOLLOW UP

 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Carcinoembryonic Antigen (CEA)
 CT-Scan
 Kolonoskopi
Prognosis

 Untuk tumor yang terbatas pada dinding usus tanpa penyebaran angka kelangsungan
hidup lima tahun adalah 80%
 Tumor yang menembus dinding tanpa penyebaran 75%
 Tumor dengan penyebaran melalui kelenjar KGB 32%
 Tumor dengan metastasis jauh 5%
Kesimpulan

 Tumor Colon Dextra adalah penyakit keganasan yang mengenai kolon kanan yaitu
caecum, kolon ascendens dan 2/3 proximal kolon transversum
 Banyak didapati pada rentang usia 40 – 75 tahun
 Gejala utamanya biasanya diare, gangguan dyspepsia, occult bleeding pada feses serta
anemia dan penurunan berat badan
 Untuk menentukan stadium dan prognosisnya menggunakan klasifikasi TNM dan Dukes
 Terapi dibagi atas dua yaitu Kuratif dan paliatif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai