Anda di halaman 1dari 24

IDENTITAS PASIEN

No RM : 00222884
Nama : Ny. Icah
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 74 tahun
Alamat : Kampung Cicero RT 001/006, Desa Pasir Halang.
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada hari Rabu, 16 September 2020 pukul 19:00 WIB.

Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan penglihatan yang buram pada mata sebelah kanan sejak 1 tahun yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


Keluhan disertai dengan adanya penurunan penglihatan pada mata sebelah kanan. Keluhan nyeri dada,
sesak napas, batuk, pilek, dan nyeri menelan selama 2 minggu tidak ada. Keluhan mual dan muntah tidak
ada. Buang air kecil dan buang air besar dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah merasakkan keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien memiliki riwayat darah tinggi
yang tidak terkontrol sejak 2 tahun yang lalu. Pasien mengatakan baru meminum obat darah tinggi sejak
10 hari yang lalu. Riwayat asma dan diabetes tidak ada.

Riwayat Operasi
Pasien belum pernah melakukan operasi sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada yang merasakkan hal yang serupa seperti pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengonsumsi obat amlodipine 5 mg 1 hari sekali sejak 10 hari yang lalu.

Riwayat Alergi
Pasien tidak memiliki Riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan.

Riwayat Kebiasaan
Pasien memiliki pola makan yang teratur. Makan 3 kali sehari dan sering mengonsumsi makanan yang
asin. Lingkungan rumah pasien bersih.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : tampak sakit ringan
 Kesadaran : compos mentis
 GCS : E4 M6 V5
 Berat badan : 38 kg
 Tanda-tanda vital
• Tekanan darah : 150/100 mmHg
• Nadi : 88 kali/menit
• Respirasi rate : 18 kali/menit
• Suhu : 36,7oC
 Kepala : normocephal, rambut bewarna putih, distribusi merata, dan
mudah rontok.
 Mata : tidak terdapat konjungtiva anemis pada kedua mata, sklera
tidak ikterik pada kedua mata. Pada mata sebelah kanan
terdapat pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil.
 Hidung : tidak terdapat sekret ataupun darah.
 Mulut : mukosa bibir tampak lembab, skor mallampati klasifikasi I, tidak
memiliki gigi palsu atau gigi goyang.
 Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening
 Thoraks
• Inspeksi : dinding dada simetris, tidak terdapat dinding dada yang
tertinggal, iktus cordis tidak terlihat, dan tidak terdapat bekas luka.
 Thoraks
• Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri simetris
• Perkusi : sonor di kedua lapang paru
• Auskultasi : vesikuler di seluruh lapang paru, tidak ada bunyi napas
tambahan. Cor BJ I dan II regular, tidak ada murmur ataupun
gallop
 Abdomen
• Inspeksi : tidak terdapat bekas luka
• Auskultasi : bising usus (+)
• Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan diseluruh lapang abdomen
• Perkusi : timpani diseluruh lapang abdomen
 Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, tidak terdapat keterbatasan dalam
menggerakkan ekstremitas
 Status fisik ASA klasifikasi 2
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 15 September 2020


 Hemoglobin : 12,9 g/dL
 Hematokrit
Pemeriksaan Radiologi : 39%
 thoraks
Rontgen Leukositdilakukan pada tanggal
: 10.900 L
2 September 2020 dan ditemukan adanya kardiomegali
tanpa  Trombosit
bendungan : 247.000
paru, tidak tamapak adanya L aktif ataupun pneumonia.
TB paru
 Gula darah sewaktu : 97 mg/dL
 Masa pendarahan/BT : 2 menit
 Masa pembekukan/CT : 8 menit
DIAGNOSIS

Diagnosis kerja : Katarak senelis imatur


Status fisik pasien menurut ASA : ASA 2
Rencana tindakan : Extra capsular cataract extraction
(ECCE) dan intra ocular lens (IOL) okuli dekstra
Tindakkan anestesi : Regional/lokal anestesi
STATUS ANESTESI
ASA : II
Hari/tanggal : 17 September 2020
Ahli anestesiologi : dr. Hendra, Sp.An
Ahli bedah : dr. Arief, Sp.M
Diagnosa pra bedah : Katarak senelis imatur
a. Keadaan pra sedasi
Berat badan : 38 kg
Tekanan darah : 147/58 mmHg
Nadi : 86 kali/menit
Respirasi rate : 16 kali/menit
Saturasi oksigen : 100%
GCS : E4 M6 V5
Suhu : 36,5oC
b. Tanda vital intraoperatif

Pukul Tekanan darah Nadi


09.30 150/60 mmHg 50 kali/menit
09.45 147/66 mmHg 45 kali/menit
10.00 165/70 mmHg 50 kali/menit
10.15 150/60 mmHg 50 kali/menit

c. Catatan pasca anestesi


 Jalan napas : bersih dan lapang
 Pernapasan : spontan, adekuat, dan bersuara
 Kesadaran : sadar
d. Post operatif
Masuk ke ruang pemulihan jam 10.20
• Monitoring tanda-tanda vital
 Kesadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 150/90 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit
 Respirasi rate : 20 kali/menit
 Saturasi oksigen : 98%
FOLLOW UP PASIEN
Hari dan tanggal : Kamis, 17 September 2020
Jam : 19:30 WIB
S : Pasien tidak memiliki keluhan
O : Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
Respirasi rate: 20 kali/menit
Suhu : 36,7oC
A : Risiko cedera teratasi
P : Observasi tanda-tanda vital
TINJAUAN
PUSTAKA
DAN
ANALISIS MASALAH
DEFINISI HIPERTENSI

Menurut JNC VII, hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari atau
sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg dan telah
diperiksa oleh beberapa kali pemeriksaan.

Pada kasus, pasien mengatakan bahwa telah melakukan pemeriksaan tekanan darah lebih dari
dua kali di puskesmas dan juga rumah sakit, tekanan darahnya selalu diatas 140/90 mmHg
ETIOLOGI HIPERTENSI
Hipertensi essensial Hipertensi sekunder

• Hipertensi yang tidak jelas • Disebabkan oleh penyakit


etiologinya ginjal, penyakit endokrin, Pada kasus, pola makan pasien
• Kelainan hemodinamik dan lain-lain yaitu sering mengonsumsi makan
utama adalah adanya makanan yang asin atau
peningkatan resistensi mengandung garam.
perifer
• Dapat disebabkan karena
faktor lingkungan
FAKTOR RISIKO

• Usia

Irreversible • Riwayat keluarga hipertensi

Pada kasus, pasien memiliki faktor risiko berupa usia (74 tahun) dan juga sering
• Berat
mengonsumsi badanyang
makanan yangtinggi
berlebih
natrium.
• Kurangnya aktivitas
• Konsumsi makanan yang tinggi natrium
Reversible
• Merokok
• Sindroma metabolik
FISIOLOGI TEKANAN DARAH
KLASIFIKASI HIPERTENSI MENURUT JNC VII

Kategori Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastol


(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 < 85
Prehipertensi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi grade I 140 – 159 90 – 99
Hipertensi grade II > 160 > 100

Pada kasus, pasien memiliki tekanan darah sebelum operasi adalah 150/100 mmHg dan
setelah operasi 150/90 mmHg. Pasien termasuk kedalam klasifikasi hipertensi grade I
DIAGNOSIS HIPERTENSI
Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

• Keluhan pasien • Memeriksa tekanan darah di • Tes darah rutin (hemoglobin,


• Lama menderita hipertensi rumah sakit ataupun hematorkrit, leukosit,
dan tekanan darah yang menggunakan ambulatory trombosit)
selalu tinggi blood pressure monitoring • Urinalisis
• Adanya faktor risiko selama 24 jam • Profil lipid
• Gejala kerusakkan organ • Evaluasi penyakit penyerta • Elektrolit darah
• Riwayat pengobatan kerusakkan organ

antihipertensi
PENATALAKSANAAN

Pada kasus, pasien berusia 74 tahun dan diberikan obat amlodipine (golongan calcium
channel blocker) 5 mg sehari sekali. Dimana hal ini sesuai dengan algoritma yang ada.
PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI

• Semua pasien dengan kategori prehipertensi dan hipertensi harus melakukan perubahan gaya
hidup. Perubahan gaya hidup sudah terlihat menurunkan tekanan darah sesuai dengan rekomendasi
dari JNC VII.
• Modifikasi gaya hidup adalah dengan cara mengurangi berat badan untuk individu yang obesitas
dan mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension).
DEFINISI GERIATRI

Anda mungkin juga menyukai