Anda di halaman 1dari 8

PERTEMUAN KE 3

TIMBUL DAN HAPUSNYA HUTANG PAJAK

Ada 2 (dua) ajaran yang mengatur timbulnya hutang pajak :


1. Ajaran Formil
Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan
pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan pada Official Asses
ment sistem
2. Ajaran Materiil
Utang pajak timbul karena berlakunya Undang-undang, se
seorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan.
Ajaran ini diterapkan pada Self Assesment Sistem
Hapusnya Utang Pajak dapat disebabkan beberapa hal :
1. Pembayaran
2. Kompensasi
3. Kadaluarsa
4. Pembebasan dan penghapusan
HANBATAN PEMUNGUTAN PAJAK

Hambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan


Menjadi :
1. Perlawanan Pasif
Masyrakat enggan (pasif) untuk membayar pajak
disebabkan :
a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
b. Sistem perpajakan yang sulit (mungkin) dipahami masyara
kat
c. Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan
dengan baik
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang di
lakukan oleh wajib pajak dengan tujuan untuk menghindari
pajak, bentuknya antara lain :
a. Tax Avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan
tidak melanggar Undang-undang
b. Tax Evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara
melanggar Undang-undang (menggelapkan pajak)
TARIP PAJAK

Ada 4 (empat) macam tarip pajak :


1. Tarip sebanding / proporsional
Tarip berupa prosentase tetap, terhadap berapapun jumlah yg
dikenai pajak sehingga besarnya yang terutang proporsional
terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak
Contoh : Tarip PPN 10 %, untuk barang kena pajak di daerah
pabean
2. Tarip Tetap
Tarip berapa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun
jumlah yang dikenai pajak shg besarnya pajak terutang tetap
contoh : Pajak Bea Materai, untuk cek dan giro bilyet Rp 3000
3. Tarip progresip
Prosentase tarip yang digunakan semakin besar bila jumlah yg
dikenai pajak semakin besar
contoh : Pasal 17 UU PPh untuk WP pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarip pajak
Sampai dengan Rp 50.000.000,- \5 %
Di atas Rp 50.000.000 s/d Rp 250.000.000 15 %
Di atas Rp 250.000.000 s/d Rp 500.000.000 25 %
Di atas Rp 500.000.000,- 30 %
4. Tarip Degresip, prosentase tarip yg digunakan semakin kecil
bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar

Anda mungkin juga menyukai