Anda di halaman 1dari 66

AKUNTANSI

BIAYA
MAULIDA HIRDIANTI BANDI, SE, MA, AK
POKOK BAHASAN
• Konsep Pengumpulan Biaya berdasarkan Proses
• Manfaat informasi Harga Pokok Proses
• Metode Harga pokok Proses
• Pengaruh produk yang hilang, rusak dan cacat.
• Pengaruh penambahan biaya bahan baku terhadap penambahan unit
produksi
• Pengaruh penggunaan metode persediaan akhir yang berbeda dalam
perhitungan unit equivalen
DEFINISI METODE HARGA POKOK
PROSES

• Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya


produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya
secara massal (bukan berdasarkan pesanan).
• Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka
waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara
membagi total biaya produksi dalam periode tertentu dengan jumlah
satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka
waktu yang bersangkutan.
KARAKTER METODE HARGA POKOK PROSES

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk


standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan
adalah sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya
perintah produksi yang berisi rencana produksi
produk standar untuk jangka waktu tertentu.
Contoh : Pabrik semen, pabrik tahu, pabrik tempe
PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES
DG METODE HARGA POKOK PESANAN
ARUS PRODUK PADA HARGA POKOK PROSES

Produk dapat bergerak di pabrik dengan


berbagai cara.
Tiga bentuk arus atau aliran produk yang
berkaitan dengan perhitungan harga pokok
proses yaitu :
 Arus Produk berurutan (Sequential Product Flow)
 Arus Produk Sejajar (Parallel Product Flow)
 Arus Produk Selektif (Selective Product Flow)
GAMBAR 1
ALIRAN PRODUK SECARA BERURUTAN

Produk dalam Proses


Departemen Pemotongan

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead Produk dalam Proses
Departemen Tenun

Tenaga kerja
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Painting

Bahan baku
Tenaga kerja Barang jadi
Overhead

7
GAMBAR 2
ALIRAN PRODUK SECARA PARALEL

Produk dalam Proses Produk dalam Proses


Departemen Pemotongan Departemen Peleburan

Bahan baku
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Overhead Overhead

Produk dalam Proses Produk dalam Proses


Departemen Perakitan Departemen Penyelesaian

Bahan baku
Tenaga kerja
Tenaga kerja
Overhead
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Penghampelasan

Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead

8
GAMBAR 3
ALIRAN PRODUK SECARA SELEKTIF

Produk dalam Proses


Departemen Tenun Produk dalam Proses
Produk Selesai
Departemen Pengepakan
Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead Bahan baku
Tenaga kerja
Overhead
Produk dalam Proses
Departemen Painting

Tenaga kerja
Overhead

Produk dalam Proses


Departemen Penjahitan

Tenaga kerja
Overhead

9
MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK
PROSES

• Menentukan harga jual produk


• Memantau realisasi biaya produksi
• Menghitung laba atau rugi periodik
• Menentukan harga pokok persediaan
produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca
MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu XX +

Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rp XX


Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu XX :

Taksiran harga pokok produk per satuan Rp XX


Laba per unit yang diinginkan XX +

Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Rp XX

T aksiran Biaya BB Rp XX
T aksiran Biaya T KL XX
T aksiran Biaya FOH XX +
Taksiran biaya produksi Rp XX
MEMANTAU REALISASI BIAYA
Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan
dalam pelaksanaan rencana produksi ketika
rencana untuk jangka waktu tertentu tersebut
telah diputuskan
 Akuntansi biaya digunakan untuk
mengumpulkan informasi tersebut (apakah
total biaya produksi sesuai dengan yang telah
diperhitungkan (sesuai rencana) atau tidak
Metode yang dilakukan adalah HP.Proses
RUMUS :

Biaya Produksi Sesungguhnya Bulan ……….


Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TK Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi sesungguhnya bulan ………. Rp XX


MENGHITUNG LABA ATAU RUGI PERIODIK

 Informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan


digunakan untuk mengetahui apakah kegiatan
produksi perusahaan dalam periode tertentu
menghasilkan laba atau justru rugi
 Laba atau rugi digunakan untuk mengetahui
kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi
dan menghasilkan Laba atau rugi
 Metode HP.Proses digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan pada periode tertentu
guna menghasilkan informasi Laba atau rugi pada tiap
periode.
RUMUS :
Hasil Penjualan (harga jual per satuan X volume produk yang dijual) Rp XX

Persediaan produk jadi awal Rp XX


Persediaan produk dalam proses awal Rp XX

Biaya Produksi :
Biaya BB Sesungguhnya Rp XX
Biaya TKL Sesungguhnya XX
Biaya FOH Sesungguhnya XX +

Total biaya produksi XX +


XX
Persediaan produk dalam proses akhir XX -

Harga pokok produksi XX +

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual XX


Persediaan produk jadi akhir XX -

Harga pokok produk yang dijual XX -


Laba kotor Rp XX
MENGHITUNG HP.PRSD .PRODUK JADI DAN
PRODUK DLM PROSES YANG AKAN DISAJIKAN
DALAM NERACA

 Lap.Keuangan sbg pertanggungjawaban manajemen


(salah satunya adalah neraca)
 Dlm neraca harus ada informasi HP.Prsd.Prdk.Jadi dan
HP.Produk yang ada pada tanggal neraca masih dalam
proses, shg perlu catatan biaya produksi tiap periode
 Catatan biaya produksi tiap periode berguna bagi
manajemen untuk menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk jadi yang belum laku dijual
(HP.Prsd.Prdk Jadi) dan produk yang masih dalam
proses pengerjaan (HP.Prsd.Prdk.Dlm Proses) pada
tanggal neraca
AKUNTANSI BAHAN, TENAGA KERJA, DAN BIAYA
OVERHEAD

Pada perusahaan manufaktur, proses produksi


dapat berlangsung melalui beberapa departemen.
Biaya-biaya dikumpulkan pada masing-masing
departemen pada suatu periode.
Pada arus produk yang berurutan, produk selesai
dari departemen 1 akan menjadi bahan baku (input)
departemen 2 dan produk selesai di departemen 2
menjadi persediaan barang selesai yang siap dijual.
BERDASARKAN GAMBAR ILUSTRASI TERSEBUT
JURNAL YANG HARUS DIBUAT ADALAH

Biaya yang terjadi di departemen Pengeringan

BDP- Departemen Pengeringan xxx


Bahan Baku xxx
Tenaga Kerja Langsung xxx
Biaya Overhead Pabrik-Departemen Pengeringan xxx
Barang selesai didepartemen Pengeringan :

Ditransfer dari Departemen Pengeringan Ke Departemen


Penggilingan

BDP - Departemen Penggilingan xxxx


BDP -Departemen Pengeringanxxxx
 

Biaya yang terjadi di departemen Penggilingan

BDP - Departemen Penggilingan xxxx

Tenaga Kerja Langsung xxxx


BOP -Departemen Penggilingan xxxx
Barang selesai didepartemen Penggilingan:
Ditransfer dari Departemen Pengilingan Ke Departemen Pengepakan

BDP- Departemen Pengepakan xxxx


BDP -Departemen Penggilingan xxxxx
  
Biaya yang terjadi di departemen Pengepakan

BDP- Departemen Pengepakan xxxxx


Biaya Tenaga Kerja xxxx
Biaya Overhead Pabrik-Departemen Pengepakan xxxx
Barang selesai didepartemen Pengepakan:
Ditransfer dari Departemen Pengepakan Ke Gudang

Barang Jadi xxxx


Barang Dalam - Departemen Pengepakan xxxx

Barang Belum selesai dideprtemen Pengepakan:


Persedian Barang Dalam Proses xxxx
Barang Dalam Proses– Departemen Pengepakan xxxx
LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Pengertian Laporan biaya produksi


Merupakan media untuk menyajikan informasi
mengenai jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan oleh sebuah departemen
dan pertanggungjawabannya, juga menjadi
dokumen sumber untuk untuk menjurnal biaya
yang ditransfer dari suatu departemen ke
dapartemen lainnya atau ke persedian barang jadi.
ISI LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Menyajikan :

– Biaya total dan per unit produk yang diterima dari


satu atau lebih departemen
– Biaya bahan baku, tenaga kerja dan Overhead pabrik
yang ditambahkan oleh departemen yang
bersangkutan
– Biaya persediaan produk dalam proses (BDP) awal
dan akhir
– Biaya yang transfer ke departemen berikutnya atau
ke persedian barang selesai
ISI LAPORAN BIAYA PRODUKSI

Laporan Biaya Produksi dibagi dalam 3 bagian

– Memuat data kuantitas


– Memuat jumlah biaya total dan per unit yang harus
dipertanggung jawabkan
– Memuat pertanggungjawaban biaya
DATA KUANTITAS
• Data kuantitas menunjukan jumlah unit
produksi yang diproses dalam suatu
departemen dalam satu periode dan hasil
pemrosesan terhadap unit produk

• Data dinyatakan dalam unit produk


(misalnya, buah, liter dan kilogram), tidak
dalam satuan bahan
BIAYA YANG HARUS
DIPERTANGGUNGJAWABKAN

• Menyajikan informasi mengenai biaya total dan per


unit yang diakumulasikan dalam suatu departemen
• Jumlah tersebut yang harus dipertanggungjawabkan
oleh departemen yang bersangkutan.
• Jenis biaya yang diakumulasikan di departemen
hanya atas biaya produksi yang ditambahkan oleh
departemen tersebut.
UNIT EKUIVALEN

 Yaitu yang menyatakan banyaknya


unit yang telah menggunakan biaya
bahan, tenaga kerja langsung,
overhead pabrik dalam satu periode.
 Unit Ekuivalen = Unit selesai + (Unit
dalam proses akhir X % penyelesaian)
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

• Menyajikan informasi pertanggungjawaban


biaya yang diakumulasikan dalam sebuah
departemen.
• Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan
dalam bagian ini harus sama besarnya dengan
jumlah biaya yang harus
dipertanggungjawabkan dalam bagian kedua
laporan.
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. TIARA PERMATA
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2,500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2,000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2,500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5,000,000 Rp 2,000


Biaya B.Penolong 7,500,000 3,000
Biaya TK 11,250,000 5,000
Biaya FOH 16,125,000 7,500

Jumlah Rp 39,875,000 Rp 17,500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35,000,000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1,000,000
Biaya B.Penolong 1,500,000
Biaya TK 1,250,000
Biaya FOH 1,125,000
4,875,000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39,875,000
METODE HP.PROSES – TANPA
MEMPERHITUNGKAN PERSEDIAAN PRODUK
DALAM PROSES AWAL

Perusahaan yang produknya diolah melalui


satu departemen
Perusahaan yang produknya diolah melalui
lebih dari satu departemen.
Pengaruh terjadinya produk yang hilang
dalam proses terhadap perthitungan harga
pokok produksi per satuan dengan
anggapan:
a) Produk hilang pada awal proses
b) Produk hilang pada akhir proses
METO D E HA RG A PO KOK PRO SES
PR OD UK MELAL UI SA TU D EPA R TEMEN
(TID AK AD A BD P A WAL )

PT. Risa Rimendi mengolah produknya secara massal melalui


satu departemen produksi. Biaya yang dikeluarkan selama
bulan Jan 19x1 adalah:
Biaya bahan baku 5.000.000
Biaya Bahan Penolong 7.500.000
Biaya Tenaga Kerja 11.250.000
Biaya Overhead pabrik 16.125.000
Total 39.875.000
Jumlah produk yang dihasilkan adalah:
– Barang jadi 2.000 kg
– Barang dalam Proses (100% BBB dan BB. Penolong, 50% BTK, 30%
BOP) 500 kg
PT. RISA RIMEDI
LAPORAN BIAYA PRODUKSI BULAN JAN 19X1

• Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 2.500 kg
Produk jadi ditransfer ke gudang 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 500 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 2.500 kg

• Biaya Dibebankan bln Jan 19x1

Bi. produksi Total biaya Unit Ekuivalen Hp/unit


BBB 5.000.000 2.500 2.000
BB Penolong 7.500.000 2.500 3.000
BTK 11.250.000 2.250 5.000
BOP 16.125.000 2.150 7.500
Jumlah 39.875.000 17.500
• Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke gudang
2.000 Kg x 17.500 35.000.000
HP Produk dalam proses akhir
BBB (100% x 500 x Rp 2000) = 1.000.000
BBp (100 % x 500 x Rp 3000) = 1.500.000
BTK (50% x 500 x Rp 5000) = 1.250.000
BOP (30% x 500 x Rp 7.500) = 1.125.000
Total 4.875.000
Jumlah biaya produksi Jan 19x1 39.875.000

• Perhitungan Unit Ekuivalen


Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
BBB = 2000 + (500 x100%) => 2.500
BBp = 2000 + (500x100% ) => 2.500
BTK = 2000 + ( 500 x 50%) => 2.250
BOP = 2000 + (500 x 30% ) => 2.150
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
PT. RISA REMEDI
Laporan Biaya Produksi Bulan Februari 2006

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 2.500

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 2.000


Produk dalam proses akhir 500

Jumlah produk yang dihasilkan 2.500

Biaya yang dibebankan dalam bulan Februari 2006


Total Per kg

Biaya BB Rp 5.000.000 Rp 2.000


Biaya B.Penolong 7.500.000 3.000
Biaya TK 11.250.000 5.000
Biaya FOH 16.125.000 7.500

Jumlah Rp 39.875.000 Rp 17.500

Perhitungan Biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


2000 kg @ Rp 17500 Rp 35.000.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :
Biaya BB Rp 1.000.000
Biaya B.Penolong 1.500.000
Biaya TK 1.250.000
Biaya FOH 1.125.000
4.875.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan bulan Februari 2006 Rp 39.875.000
JURNAL YANG DIBUTUHKAN

1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


BDP- BBB 5.000.000
Persediaan Bahan Baku 5.000.000
2. Pencatatan Pemakaian Bahan Penolong
BDP- Biaya bahan Penolong 7.500.000
Persediaan Bahan Penolong 7.500.000
3. Pencatatan BTK
BDP-BTK 11.250.000
Gaji dan Upah 11.250.000
4. Pencatatan BOP
BDP- BOP 16.125.000
Berbagai rek yang dikredit 16.125.000
5. Mencatat produk selesai
Persediaan produk Jadi 35.000.000
BDP-BBB 4.000.000
BDP- B. Bahan Penolong 6.000.000
BDP-BTK 10.000.000
BDP- BOP15.000.000

6. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP Akhir4.875.000
BDP- BBB 1.000.000
BDP-B. Bahan Penolong 1.500.000
BDP- BTK 1.200.000
BDP-BOP 1.125.000
METODE HP.PROSES PRODUK
MELALUI LEBIH DARI SATU
DEPARTEMEN

Untuk Departemen I, perhitungan


biaya produksinya sama dengan
untuk satu departemen
Untuk departemen berikutnya
perhitungannya bersifat kumulatif
HP.Produk departemen setelah
departemen I meliputi: Biaya produksi
yang dibawa dari departemen I dan
Biaya produksi departemen setelah
departemen I (Dep.ybs)
METODE HARGA POKOK PROSES DUA DEPARTEMEN
PT. Eliona Sari memiliki 2 departemen produksi, Dept A dan Dept B, Data
produksi dan biaya kedua dept pada bulan Jan 19x1 adalah :

Dept A Dept B
Dimasukkan dalam proses 35.000 Kg ----
Produk selesai di transfer ke dept B 30.000 Kg
Produk selesai di transfer ke Gudang --- 24.000 Kg
Produk dalam proses Akhir 5.000 Kg 6.000 Kg
Biaya yang dikeluarkan Jan 19x1
BBB 70.000 0
BTK 155.000 270.000
BOP 248.000 405.000
Tingkat penyelesaian PDP akhir
BBB 100 % ---
Biaya konversi 20 % 50%
Perhitungan Unit Ekuivalen
Unit Produk selesai + ( Unit dalam proses x % Penyelesaian )
• Dept A
BBB = 30.000 + (5.000 x100%) => 35.000
BTK = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
BOP = 30.000 + (5.000 x 20%) => 31.000
• Dept B
BTK = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
BOP = 24.000 + (6.000 x 50%) => 27.000
PT. ELIONA SARI
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPT A BULAN JAN 19X1

Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept B 30.000 kg
Produk dalam proses akhir 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya Dibebankan di Dept A bln Jan 19x1

Bi. Produksi Total biaya Unit Hp/unit


Ekuivalen
BBB 70.000 35.000 2
BTK 155.000 31.000 5
BOP 248.000 31.000 8
Jumlah 473.000 15
• Perhitungan Biaya
HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B
30.000 Kg x Rp 15 450.000
HP Produk dalm proses akhir
BBB (100% x 5.000 x Rp 2) = 10.000
BTK (20% x 5.000 x Rp 5) = 5.000
BOP (20% x 5.000 x Rp 8) = 8.000
Total 23.000
Jumlah biaya produksi Dept A Jan 19x1 473.000
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN A

PT. Eliona Sari


Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 35.000 kg

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 30.000 kg


Produk dalam proses akhir 5.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 35.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Biaya BB Rp 70.000 Rp 2
Biaya TK 155.000 5
Biaya FOH 248.000 8

Jumlah Rp 473.000 Rp 15

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B


30.000 kg @ Rp 15 Rp 450.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Biaya BB Rp 10.000
Biaya TK 5.000
Biaya FOH 8.000
23.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 473.000
JURNAL DI DEPT A:

1. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku


BDP- BBB Dept A 70.000
Persediaan Bahan Baku 70.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept A 155.000
Gaji dan Upah 155.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept A 248.000
Berbagai rek yang dikredit 248.000
4. Mencatat produk selesai di transfer ke dept B
BDP- BBB dept B450.000
BDP-BBB Dept A 60.000 BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP AkhirDept A 23.000
BDP- BBB Dept A 10.000
BDP- BTK Dept A 5.000
BDP- BOP Dept A 8.000
PT. ELIONA SARI
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPT B
BULAN JAN 19X1

• Data Produksi
Di terima dari dept A 30.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir 6.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg
BIAYA KOMULATIF YANG DIBEBANKAN DI DEPT B BLN JAN 19X1

Bi. Produksi Total biaya Unit Hp/u


Ekuivalen
HP dari dept A 450.000 30.000 15
Biaya yang ditambahkan Dept B
BTK 270.000 27.000 10
BOP 405.000 27.000 15
Jumlah tambahan 675.000 25
Total Biaya Komulatif 1.125.000 40
dept B
 PERHITUNGAN BIAYA

HP produk jadi yang ditransfer ke Dept B


24.000 Kg x Rp 40 =960.000
HP Produk dalm proses akhir
HP dari dept A (6.000 x 15) =90.000
Biaya tambahan di dept B
BTK (50% x 6.000 x Rp 10) =30.000
BOP (50% x 6.000 x Rp 15) =45.000
75.000
Total HP produk dalam proses Dept B 165.000
Jumlah biaya produksi Dept B Jan 19x1 1.125.000
LAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPARTEMEN B

PT. Eliona Sari


Laporan Biaya Produksi Departemen B Bulan Februari 200X

Data Produksi

Diterima dari Departemen A 30.000 kg

Produk jadi yang ditrasfer ke gudang 24.000 kg


Produk dalam proses akhir 6.000 kg

Jumlah produk yang dihasilkan 30.000 kg

Biaya yang dibebankan Dep B dalam bulan Februari 200X


Total Per kg

Harga Pokok dari departemen A 30.000 kg Rp 450.000 Rp 15

Biaya yang ditambahkan Departemen B

Biaya TK 270.000 10
Biaya FOH 405.000 15

Jumlah Biaya yang ditambahkan Departemen B Rp 675.000 Rp 25

Total biaya kumulatif Departemen B Rp 1.125.000 Rp 40

Perhitungan Biaya

HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang :


24.000 kg @ Rp 40 Rp 960.000
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:
Harga Pokok dari departemen A 15 X 6.000 90.000
Biaya yang ditambahkan Departemen B
Biaya TK 30.000
Biaya FOH 45.000
165.000
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. B bulan Februari 200X Rp 1.125.000
Jurnal di Dept B:

1. Mencatat Penerimaan Produk dari dept A


BDP- BBB dept B450.000
BDP-BBB Dept A 60.000
BDP-BTK Dept A 150.000
BDP- BOP Dept A 240.000

2. Pencatatan BTK
BDP-BTK Dept B 270.000
Gaji dan Upah 270.000

3. Pencatatan BOP
BDP- BOP Dept B 405.000
Berbagai rek yang dikredit 405.000
4. Mencatat produk selesai di transfer ke Gudang
Persediaan produk jadi 960.000
BDP-BBB Dept B 360.000
BDP-BTK Dept B 240.000
BDP- BOP Dept B 360.000

5. Mencatat Barang Dalam Proses akhir


Persed. PDP AkhirDept B 165.000
BDP- BBB Dept B 90.000
BDP- BTK Dept B 30.000
BDP- BOP Dept B 45.000
PENGARUH PRODUK HILANG DALAM PROSES
TERHADAP PERHITUNGAN HP.PRODUK PER
SATUAN

Tidak semua produk yang diolah dapat menjadi


produk yang baik dan memenuhi standart yang
ditetapkan, ada kemungkinan terjadinya produk
yang hilang
Berdasarkan saat terjadinya kehilangan :
* Hilang di awal proses
* Hilang di akhir proses
HILANG DI AWAL PROSES

Produk yg hilang diawal proses, dianggap


tidak ikut menyerap biaya produksi yg
dikeluarkan oleh departemen yg
bersangkutan, sehingga tidak diikut sertakan
dalam perhitungan unit ekuivalen produk
Dalam dept produksi pertama, produk yg
hilang pada awal proses berakibat menaikkan
harga pokok produksi persatuan
HILANG DI AWAL PROSES

Dalam dept setelah dept produksi


pertama, produk yg hilang pada awal
proses mempunyai dua akibat:
– Menaikkan harga pokok produksi per unit
produk yg diterima dari dept produksi
sebelumnya
– Menaikkan harga pokok produksi per satuan
yg ditambahkan dlm dept produksi stlh dept
produksi yg pertama
Contoh: (HILANG AWAL PROSES)

PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga


pokok proses, melalui 2 departemen produksi, informasi berkaitan dengan
penyusunan laporan biaya produksi sbb:
Data Produksi
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Produk hilang awal 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir
Biaya bahan 100% 100%
Biaya konversi 75% 50%
Biaya produksi

Jenis biaya Departemen I Departemen 2


Bahan Rp 6.000.000 -‑
Tenaga kerja Rp 3.450.000 Rp 6.300.000
Overhead pabrik Rp 1.725.000 Rp 3.600.000

Hitung lah:
Biaya Produksinya dan buatkan laporan biaya produksi per
departemen.
Menghitung untuk departemen 1

Unit ekuivalen :
Bahan = 100.000 + (20.000 x 100%) = 120.000
Konversi = 100.000 + (20.000 x 75%) = 115.000
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 125.000 kg
Produk jadi ditransfer ke Dept 2 100.000 kg
Produk dalam proses akhir 20.000 kg
Peoduk yang hilang awal proses 5.000 kg
Jumlah produk yang dihasilkan 125.000 kg
Perhitungan harga pokok

Menghitung untuk departemen 1


Biaya Yang Dibebankan Dept 1
Bahan = Rp.6.000.000 : 120.000 =Rp. 50 Tenaga kerja
= Ro. 3.450.000 : 115.000 = Rp. 30
Overhead pabrik =Rp. 1.725.000 : 115.000 = Rp. 15
Jumlah biaya Rp 11.175.000 = Rp 95
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke Dept 2 = 100.000 x Rp95 =Rp 9.500.000
Harga pokok BDP Akhir
Bahan = 100%X20.000X Rp.50 = Rp. 1.000.000
Tenaga kerja = 75%X20.000X Rp. 30 = Rp. 450.000
Overhead pabrik = 75%X20.000X Rp. 15 = Rp. 225.000 Rp. 1.675.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.11.175.000
                 
PT. RAMA  
Laporan Biaya Produksi Departemen A Bulan Februari 200X  
                 
Data Produksi              
                 
Dimasukkan dalam proses           125.000 kg
                 
Produk jadi yang ditrasfer ke gudang       100.000 kg    
Produk dalam proses akhir       20.000kg    
Produk hilang awal         5.000kg    
Jumlah produk yang dihasilkan       125.000 kg
                 
Biaya yang dibebankan Dep A dalam bulan Februari 200X      
      Total Unit Per kg  
                 
Biaya BB     Rp 6.000.000 120.000Rp 50  
Biaya TK       3.450.000 115.000  30  
Biaya FOH     1.725.000 115.000  15  
                 
Jumlah     Rp 11.175.000  Rp 95  
                 
Perhitungan Biaya              
                 
HP.produk jadi yg ditransfer ke Departemen B        

  100.000Kg X Rp 95   Rp 9.500.000 
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir:        
  Biaya BB   Rp 1.000.000       
  Biaya TK     450.000       
  Biaya FOH     225.000       
              1.675.000 
Jumlah biaya produksi yang dibebankan Dep. A bulan Februari 200X Rp 11.175.000 
                 
Menghitung untuk departemen 2

Unit ekuivalen: Bahan = 85.000+(10.000x100%) = 95.000


Konversi = 85.000+(10.000x 50%) = 90.000

Biaya perunit HP BDP dari Dept 1 = Rp. 9.500.000:95.000 = Rp. 100


Tenaga kerja = Rp. 6.300.000: 90.000 = Rp. 70
Overhead pabrik= Rp. 3.600.000: 90.000 = Rp. 40
= Rp.19.400.000 Rp. 210
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai ditranfer ke gudang
= 85.000 x Rp210 = Rp 17.850.000
Harga pokok BDP Akhir
HP BDP dari Dept 1 100% x 10.000 x Rp 100 = Rp 1.000.000
Tenaga kerja 50% x 10.000 x Rp 70 = Rp 350.000
Overhead pabrik 50% x 10.000 x Rp 40 = Rp 200.000
Rp 1.550.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp 19.400.000
Mencatat biaya produksi dan biaya yang dibebankan pada produk selesai dan
yang belum selesai. Jurnal yang diperlukan untuk contoh 3.

Description Debit Credit Description Debit Credit

Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 9.900.000

Material 6.000.000 Payroll 6.300.000

Payroll 3.450.000 FOH control 3.600.000

FOH control 1.725.000

J. Biaya produksi J. Biaya produksi dept 2

Work in Process-Dept 2 9.500.000 Finished Good Inventory 17.850 .000

Work in Process 1.675.000 Work in Process Inventory 1.550.000


Inventory
Work in Process-Dept 1 11.175.000 Work in Process-Dept 2 19. 400.000

J. Brg selesai & WIP J. Brg selesai & WIP

Jurnal formatnya sama dengan kondisi produk tidak ada yang hilang. bedanya ada
penyesuaian harga per unit atas barang selesai yang ditransfer ke departemen 2
HILANG DI AKHIR PROSES
• Produk yang hilang di akhir proses sudah ikut
menyerap biaya produksi yang dikeluarkan
dalam departemen yang bersangkutan, sehingga
harus diperhitungkan dalam perhitungan unit
ekuivalensi

UE = total produk selesai + % PDP akhir + P.hilang


Contoh: (HILANG AKHIR PROSES)
PT RAMA memproduksi produk X dengan menggunakan metode harga pokok proses_
melalui 2 departernen produksi, informasi berkaitan dengan penyusunan laporan biaya
produksi sbb
Keterangan Departemen 1 Departemen 2
Masuk dalam proses 125.000 Unit 100.000 Unit
Barang selesai 100.000 Unit 85.000 Unit
Barang dalam proses Akhir 20.000 Unit 10.000 Unit
Hilang akhir Produksi 5.000 Unit 5.000 Unit
Tingkat Penyelesaian BDP akhir: 100% 100%
Biaya bahan
Biaya konversi 75% 50%

Jenis biaya
Biaya Produksi
Departemen 1 Departemen 2

Bahan Rp 5.000.000 __

Tenaga kerja Rp 2.400.000 Rp 5.700.000

Overhead pabrik Rp 1.200.000 Rp. 3.800.000


Menghitung untuk departemen 1
Unit ekuivalen: Bahan = 100.000+(20.000x100%)+5.000 = 125.000
Konversi = 100.000+(20.000x 75%)+5.000 = 120.000
Biaya per unit: Bahan = Rp. 5.000.000: 125.000 = Rp. 40
Tenaga kerja = Rp. 2.400.000: 120.000 = Rp. 20
OH Pabrik = Rp. 1.200.000: 120.000 = Rp. 10 +
= Rp 8.600.000 = Rp 70,-
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 100.000xRp. 70 = Rp. 7.000.000
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 70 = Rp. 350.000
Harga pokok barang selesai di transfer ke dept 2 = Rp 7.350.000
Harga pokok BDB Akhir
Bahan 100% x 20.000x Rp. 40 = Rp. 800.000
Tenaga kerja 75% x 20.000x Rp. 20 = Rp. 300.000
OH Pabrik 75% x 20.000x Rp. 10 = Rp. 150.000 Rp.
1.250.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp. 8.600.000
 Menghitung untuk departemen 2
Unit ekuivalen : Bahan = 85.000+(10.000x100%)+5.000 = 100.000
Konversi = 85.000+(10.000x 50%) +5.000 = 95.000
 
Biaya perunit : HP BDP dr Dept 1 = Rp.7.350.000: 100.000 = Rp. 73,5
Tenaga kerja = Rp.5.700.000: 95.000 = Rp. 60
OH Pabrik = Rp.3.800.000: 95.000 = Rp. 40 +
Rp.16.850.000 Rp. 173,5
Perhitungan harga pokok
Harga pokok barang selesai = 85.000x Rp. 173,5 = Rp 14.747.500
Harga pokok barang hilang = 5.000x Rp. 173,5 = Rp. 867.500
Harga pokok barang selesai di transfer ke gudang = Rp.15.615.000
Harga pokok BDB Akhir
BDP dari Dept 1 100% x 10.000xRp. 73,5= Rp. 735.000
Tenaga kerja 50% x 10.000xRp. 60 = Rp. 300.000
OH Pabrik 50% x 10.000 x Rp. 40 = Rp. 200.000 Rp. 1.235.000
Jumlah biaya yang dibebankan Rp.16.850.000
Mencatat biaya produksi dan produk selesai dan yg belum selesai. Jurnal yang
diperlukan untuk contoh diatas

Description Debit Credit Description Debit Credit

Work in Process-Dept 1 8.600.000 Work in Process-Dept 2 9.500.000

Material 5.000.000 Payroll 5.700.000

Payroll 2.400.000 FOH control 3.800.000

FOH control 1.200.000

Work in Process-Dept 2 7.350.000 Finished Good Inventory 15.615.000


Work in Process
1.250.000 Work in Process Inventory 1.235.000
Inventory
Work in Process-Dept I 8.600.000 Work in Process-Dept 2 16.850.000
Departemen A Departemen B
Dimasukkan dalam proses 35.000
Diterima dari Departemen A 30.000
Produk jadi yang ditransferkan k gudang 21.000
Produk dalam proses 5.000 9.000
Biaya yang dikeluarkan bulan juli
biaya bahan baku Rp 340.000 0
biaya tenaga kerja 462.000 585.000
biaya overhead pabrik 616.000 702.000
Tingkat penyelesaiaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku 100%
Biaya konversi 20% 40%

Anda mungkin juga menyukai