Anda di halaman 1dari 32

History

 Data Diri
 Keluhan
 Riwayat Sosial
 Riwayat Medis
 Riwayat Dental
History
First Impression
• Kesehatan umum — apakah anak tampak sehat?
• Perkembangan fisik dan mental secara keseluruhan apakah
tampaknya sesuai untuk usia kronologis anak?
• Berat badan — apakah anak tampak di bawah atau di atas
berat badan yang sehat?
• Koordinasi — apakah anak memiliki gaya berjalan yang
tidak normal atau gangguan motorik yang jelas?
Pemeriksaan Subjektif

A. Keluhan Utama
Apakah pasien datang untuk melakukan pemeriksaan rutin
atau dengan keluhan.

B. Riwayat keluhan
Lokasi, kapan dimulai, bagaimana rasa sakitnya,berapa
lama berlangsung, apakah rasa sakit timbul karena adanya
rangsangan panas/dingin/manis.
C. Riwayat Dental

 Perawatan sebelumnya.
 Waktu erupsi dan perkembangan gigi.
 Apa pengobatan pencegahan yang telah
dilakukan sebelumnya.
 Metode pengendalian nyeri yang digunakan
sebelumnya.
D. Riwayat Medis
● Sistem kardiovaskular (mis. Lesi jantung, tekanan darah,
demam rematik).
● Sistem saraf pusat (mis. Kejang, keterlambatan kognitif).
● Sistem endokrin (mis. Diabetes).
● Saluran pencernaan (mis. Hepatitis).
● Saluran pernapasan (mis. Asma, bronkitis, infeksi saluran
pernapasan atas).
● Kecenderungan perdarahan (termasuk riwayat keluarga
dengan masalah perdarahan).
● Sistem urogenital (penyakit ginjal, refluks ureter).
● Alergi.
● Operasi sebelumnya atau perawatan / obat-obatan
E. Riwayat Kehamilan
 Berat lahir
 Bulan lahir
 Proses kelahiran
 Prematuritas dan perawatan di ruang perawatan khusus
atau neonatal
Pemeriksaan Ekstraoral
 Tinggi badan dan berat badan
 Kulit
 Tangan
Head and Neck
Kepala : perhatikan ukuran, bentuk (kelainan dapat terlihat pada
sindrom tertentu), dan asimetri wajah
• Rambut
• Mata : adakah gangguan penglihatan atau kelainan pada sklera?
• Telinga : catat morfologi yang abnormal atau adanya alat bantu
dengar
• kulit : dokumentasikan setiap bekas luka, memar, laserasi, pucat,
dan tanda lahir dan waspadai infeksi menular seperti impetigo
• TMJ : adakah nyeri, krepitasi, deviasi, atau pembukaan terbatas?
• Kelenjar getah bening : palpasi untuk melihat pembesaran
submandibular atau serviks (perlu diingat bahwa limfadenopati
tidak jarang terjadi pada anak-anak karena infeksi virus yang sering)
• bibir : perhatikan adanya luka dingin, bengkak, atau warna
abnormal
Pemeriksaan Intraoral
 Soft Tissues
Pemeriksa lidah, langit-langit, tenggorokan, dan
pipi hati-hati, perhatikan perubahan warna, ulserasi, bengkak,
atau patologi lainnya.

 Gingiva and Periodontal Tissues


Adanya perubahan warna (kemerahan), bengkak, ulserasi,
perdarahan spontan, atau resesi harus diperhatikan dengan
cermat dan etiologinya dicari.
Selama pemeriksaan jaringan gingiva, penilaian kebersihan mulut
juga harus dilakukan dan adanya endapan plak atau kalkulus
dicatat.
 Gigi
• Karies — apakah aktif / tertahan, dapat direstorasi / tidak dapat
direstorasi?
• Restorasi — apakah masih utuh / kurang?
• Fissure sealant — apakah masih utuh / kurang?
• Kehilangan permukaan gigi — catat setiap erosi / gesekan, lokasi,
luasnya
• Trauma — catat luas, lokasi, atau tanda-tanda kehilangan vitalitas.
• Struktur gigi — catat kekeruhan email / hipoplasia (apakah defek
terlokalisasi / tergeneralisasi?)
• Bentuk / ukuran gigi — perhatikan keberadaan gigi ganda, gigi
kerucut, makro / mikrodontia, cusp talon, deep cingulum pits
• Jumlah gigi — ada gigi yang hilang / ekstra?
• Mobilitas gigi — apakah fisiologis atau patologis?
• Erupsi gigi — adakah impaksi, infra oklusi primer molar, atau gigi
geraham permanen pertama yang tumbuh secara ektopik?
Pemeriksaan Vitalitas Gigi
 Sondasi
 Perkusi : dengan menggunakan ujung instrumen
 Palpasi : meraba dengan jari apabila terdapat
pembengkakan
 Thermal : Guttapercha (Panas)/Chloretyl (Dingin)
 Tes elektrik/dentotest : apabila tidak ada dentotest
dapat dilakukan preparasi pada gigi dengan bor.
Pemeriksaan Penunjang
 Apabila diperlukan, pemeriksaan radiograf harus dilakukan
sebelum menegakkan diagnosis danpenyusunan rencana
perawatan
 Jenis : Periapikal, oklusal, bitewing, panoramik, sefalometrik
• Fungsi :
Mendeteksi kedalaman dan perluasan karies
Melihat pertumbuhan dan posisi benih gigi sulung/permanen
Melihat resorbsi akar gigi sulung (berhubungan dengan
perawatan saluran akar)
Rencana perawatan orthodontik
Melihat adanya trauma
Pedodotic Triangle
Diagnosis Penyakit Pulpa
Pulpitis Reversible

 Proses inflamasi yang apabila penyebab atau stimulus


dihilangkan maka rasa sakitnya akan hilang
 Keluhan : Sensitif dengan dingin, panas, manis, nyeri
lama hingga berjam-jam, sakit tajam dan sebentar,
nyeri (jika stimulus dihilangkan maka nyeri akan
hilang)
 Pemeriksaan klinis : Palpasi (-), perkusi (-), vitalitas (+),
goyang (-)
 Pemeriksaan radiograf : Ligamen periodontal, lamina
dura dan periapeks normal
 DD : Pulpitis Irreversible kronis
 Rencana perawatan : Restorasi, pulp capping
Pulpitis Irreversible Akut

 Keluhan : Sakit spontan, sensitif dengan dingin/panas,


nyeri berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam,
nyeri (menetap, berdenyut, terlokalisir, tajam)
 P.Klinis : Palpasi (-), Perkusi (-), Vitalitas (+), Goyang (-)
 P.Radiograf : Ligamen periodontal terlihat, lamina
dura normal, periapeks normal
 DD : Abses apikalis akut, Periodontitis apikalis akut
 Rencana perawatan : Pulpektomi, restorasi
Pulpitis Irreversible Kronis

 Keluhan : Sakit spontan, nyeri (panas, dingin, tajam


berdenyut, terus menerus dan durasinya lama, tidak
terlokalisir, tumpul).
 P. Klinis : Palpasi (-), perkusi (-), vitalitas (+), goyang (-)
 P.Radiografi : Ada sedikit penebalan ligamen
periodontal, lamina dura dan periapeks normal
 DD : Pulpitis reversible
 Rencana perawatan : PSA Vital, restorasi pasca endo
Nekrosis Pulpa
 Keluhan : Tidak nyeri (nyeri apabila tertutup karena
sisa makanan)
 P.Klinis : Pekusi (+), Palpasi (+/-), goyang (-), vitalitas
(-)
 P.Radiograf : Kavitas besar, ligamen periodonta
melebar, periapeks mulai adanya gambaran
radiolusen, lamina dura masih belum terputus
 DD : Periodontitis apikalis kronis
 R.Perawatan : PSA Non vital, restorasi pasca endo,
ekstraksi
Periapical Lesion
Abses Apikalis Akut
 Keluhan : Ekstrud/mobiliti pada gigi, bengkak,
pembentukan pus, adanya kemerahan, pasien
mengalami demam, ada asimetri wajah
 P.Klinis : Perkusi (+), Palpasi (+), vitalitas (-), goyang
(+)
 P.Radiograf : hilangnya lamina dura/terputus, jaringan
periapikal dan ligamen periodontal menebal,
radiolusensi difus
Abses Apikalis Akut

 DD : Pulpitis irreversibe akut, Periodontitis apikalis


akut
 R.Perawatan : drainase pus melalui saluran akar
(dengan BAP)
Abses Apikalis Kronis

 Tanpa gejala
 P.Klinis : Palpasi (+), perkusi (+), goyang (+), vitalitas
(-)
 P.Radiografi : Ligamen periodontal menebal, lamina
dura terputus, difus tidak teratur
 DD : Periodontitis Apikalis Kronis
 R.Perawatan : Drainase pus
Periodontitis Apikalis Akut

 Keluhan : Nyeri saat menggigit/tekanan, kadang terus


menerus dan berdenyut
 P.Klinis : Vitalitas (+/-), perkusi (+), palpasi (+/-)
 P.Radiograf : Ligamen periodontal dan lamina dura
menebal
 DD : Abses alveolaris kronis
 R.Perawatan : PSA Vital/non vital
Periodontitis Apikalis Kronis

 Asimtomatik
 P.Klinis : Vitalitas (+), perkusi (+), palpasi (-)
 P.Radiografi : Lamina dura terganggu, pelebaran
celah ligamen periodontal
 DD : Abses alveolar kronis
 R.Perawatan : PSA
Pulpitis Hiperplastik

 Pulpa pada gigi yang berlubang mengalami


iritasi/infeksi bakteri
 Munculnya tonjolan (jaringan granulomatosa keluar
dari kamar pulpa memenuhi kavitas), lunak, berwarna
merah/muda
 Warnanya lebih terang dari jaringan sekitar
 Perdarahan dan luka terbuka dari tonjolan lunak
 Nyeri bila tertekan makanan/mengunyah
Polip Gingiva

 Warna sama dengan jaringan sekitar


 Permukaannya rata
 Biasanya pada gigi vital (proksimal)/ non vital (furkasi)
 Tidak mudah berdarah
 Berasal dari gingiva
Sumber

 Welbury R, dkk. Paediatric Dentistry 5th edition. 2018.


Oxford University Press

Anda mungkin juga menyukai