PASIEN DENGAN
DIABETUS MILITUS
OLEH
NS. RAKIDI, S.Kep
FISIOLOGI PANKREAS
• Pankreas dibentuk dari 2 sel:
Sel asini
Pulau langerhans Pankreas
Pulau langerhans Pankreas terdiri :
Sel Alpha→Glukagon
Sel Beta →Insulin
Sel delta →Somatostatin
Sel F → Gastrin
Pankreas dipengaruhi oleh sistem saraf
otonom dengan serabut adrenergik dan
cholenergik
Rangsangan simpatis menyebabkan:
Penurunan sekresi insulin
Peningkatan gula darh
Peningkatan glukagon
Rangsangan parasimpatis menyebabkan:
Peningkatan sekresi insulin
Penurunan gula darah
Efek insulin:
Menstimulasi penyimpanan glukosa dalam hati dan otot
dalam bentuk glikogen
Meningkatkan penyimpanan lemak dari makanan dalam
jaringan adiposa
Mempercepat pengangkutan asam asam amino ke
dalam sel
Menghambat pemecahan protein dan lemak yang
disimpan
PENGERTIAN DIABETUS
MILITUS
Diabetus Militus (DM) adalah:
Suatu kondisi kekurangan insulin atau resisten terhadap
insulin yang menyebabkan terganggunya metabolisme
metabolisme dari glukosa, protein dan lemak yang
ditandai dengan hiperglikemi, poliuri, polidipsi, polipagi
dan kelemahan (WHO 1985)
DM adalah: konsentrasi gula darah puasa ≥140 mg/dl
atau konsentrasi gula darah ≥200 mg/dl setelah 2 jam
pemberian glukosa (WHO1985)
DM merupakan hasil dari kurangnya atau tidak efektifnya
insulin yang ditandai dengan hiperglikemia(Longmore,
Wilinson and Torok, 2001)
KLASIFIKASI DM
DM tipe 1 (IDDM)→defisiensi insulin
absolut(idiopatik,autoimun)
DM tipe 2 ( NIDDM)→defisiensi insulin
relatif(resistensi insulin lebih dominan dari
defek isekresi insulin
DM Gestasional
DM tipe lain→obat(glukokortikoid,hormon
tiroid),peny.endokrin
lain( cusing,akromegali)
Perbedaan DM tipe 1 dan tipe 2
Tipe 1 Tipe 2
Onset < 30 tahun >40 tahun
BB Normal/kurang >normal
Etiologi Respon autoimun Inslin resisten
/kurang
Ketosis Sering Jarang
Treatmen Diet dan insulin Diet+OHO+insu
lin
Riwayat 10 % kasus Riwayat
keluarga DM keluarga DM 30
%
Manifestasi klinik
Keluhan khas:
Poliuri
Polidipsi
Polifagi
BB menurun cepat tanpa sebab jelas
Keluhan tidak khas:
Kesemutan
Gatal didaerah genital
Keputihan
Infeksi sulit sembuh
Bisul hilang timbul
Penglihatan kabur
cepat lelah
Mudah mengantuk
Faktor resiko
Usia >45 tahun
Kegemukan
Riwayat DM pada kehamilan
Riwayat keluarga DM
Riwayat melahirkan bayi dengan BB >
4000 gram
Patofisiologi
Hiperglikemia:
Penurunan Insulin
1. ↓ transport glukosa melewati membran sel
2. ↓ glikogenesis
3. ↑glikolisis
4. ↑ glikoneogenesis
Starvasi sel
Glukosa tidak dapat melewati membran sel →sel
kekurangan makanan →metabolisme
meningkat dan berdampak meningkatnya keton
bodies →meningkatnya nafsu makan
Hiperosmolality
Secara normal glukosa diabsorbsi oleh
tubulus ginjal selama konsentrasi glukosa
plasma tidak lebih dari 140 mg/dl
Jika meningkat akan keluar bersama urine
→osmolalitas meningkat (Poli uri) →cairan
intrasel akan berpindah ke ektrasel
→dehidrasi
KOMPLIKASI DM
1. Komplikasi kronik:
a. mengenai saraf (neuropati)
b. mengenai pembuluh darah(angiopati)
2. Komplikasi accut(berhubungan metabolik)
a. KAD (ketoasidosis Diabetik)
b. HONK(hiperosmolar non ketotik)
KOMPLIKASI KRONIK
A. Pembuluh darah
1. Kecil →mikroangiopati:
• kapiler & arteola retina (retinopati diabetia)
• Glomerulus ginjal (nepropati diabetika)
2. Besar →makroangiopati
• Atherosklerosis
• trombosis
Perubahan kimia
Gangguan lintas poliol
• glukosa→sorbitol →fruktosa
1. Kelebihan sorbitol pada lensa mata
→katarak
2. Kelebihan sorbitol dan fruktosa
→neuropati
B. Neuropati diabetik
1. Motorik
2. Sensorik→neuropati perifer(kurangnya
rangsang pada kaki)
3. Otonom
Akibat dari neuropati otonom adalah:
Pada kardiovaskuler: infark miokart tanpa
nyeri, takikardi
Gastrointestinal: pengosongan isi lambung
terlambat, diare konstipasi
Kelenjar adrenal:hipoglikemi tanp gejala
Sudomotorik;berkurangnya sekresi keringat
Disfungsi seksual
KOMPLIKASI ACCUT
Komplikasi metabolik accut:
Hipoglikemia
• Gejal adrenergik: tremor, takikardi, palpitasi,
rasa lapar,keringat dingin
• Gejala saraf simpatis: sakit kapala,
konsentrasi kurang, bicara pelo
Hiperglekemia:
• Ketoasidosis Diabetika (KAD) →DM tipe 1
• Hiperosmlar Non Ketotik (HONK) →DM tipe 2
Penatalaksanaan
Diet: disarankan porsi terbagi(3x makan
besar,3x kecil)
Olahraga/aktivitas( cuntinue,ritmichal,inter
val,progresiv,endurance)
Obat
Penkes
Pemantauan
Materi penkesmeliputi
1. Cara perawatan kaki
ada 3 alasan mengapa orang DM lebih
tinggi beresiko mengalami masalah kaki:
a. berkurangnya perasaan pada kaki
b. sirkulasi darah kaki dan tungkai menurun
c. berkuarangnya daya tahan tubuh: infeksi
Upaya pencegahan
a. Periksa kaki setiap hari; apakah ada kulit
retak,melepuh,bengkak
b. Bersihkan kaki setiap hari keringkan
termasuk sela jari
c. Beri pelembab pada daerah kaki yang kering
d. Gunakan sandal/sepatu dengan ukuran
sesuai
e. Periksa dlm sepatu apakah ada
kerikil/benda tajam
Hal yang tidak boleh dilakukan
a. Jangan merendam kaki
b. Jangan gunakan botol/pemanas liostrik
memanaskan kaki
c. Jangan menggunakan sikat atau pisau
untuk membersihkan kaki
2 latihan jasmani
1. continous:latihan hars berkesinambungan
dan dilakukan terus menerus tanpa henti:
misal bila dipilih joging 30 menit tdak
berhenti
2. ritmical; dipilih berirama otot dapat kontraksi
dan relaksasi. Contoh jalan
kaki,joging,renang,bersepeda,mendayung
3. interval; selang seling gerak cepat dan
lambat
4. progresif: dilakukan bertahap sesuai
kemampuan
5. Endurance latihan daya tahan untuk
meningkatkan kemampuan kardiorespirasi
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan:
Riwayat infeksi( virus) pada mas lampau
Trauma, infeksi ,atau stres saat ini
Kehamialan, kelahiran bayi > 4000gram
Pankreatitis kronis
Cusing sindrome
Akromegali
Riwayat Kesehatan Keluarga: adakah
riwayat DM tipe 1 dan 2
Eleminasi:
• Poliuri
• Konstipasi/diare
• Inkontinensia uri/ritensio uri
Aktivitas Latihan
• Kelemahan dan mudah lelah
Persepsi kognitif
• Nyeri abdomen, sakit kepla
• Penglihatan kabur
• Pruritis
Seksual Reproduksi:
• Impoten
• Sering infeksi pada genetalia(wanita keputihan)
• Menurunnya libido
Koping tolerani setres
• Depresi
• Iretable
• Apatis
Nilai kepercayaan
• Kemampuan merubah gaya hidup
PEMERIKSAAN FISIK
Penglihatan: kabur, katarak
Integumen: kulit kuring, hangat, tidak
elastis,ulkus
Pernafasan : cepat dan dalam (kusmaul)
Kardiovaskuler:hipotensi,takikardi
Pencernaan: mual, mulut kering, Bauaseton
Persarafan: Gangguan reflek, lemes,
bingung,stupor, koma.
Muskuloskeletal; kelemahan otot
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula darah puasa
Gula darah 2 jam post prandial
HBA1c
Elektrolit
Kolesterl
Leoksit
ketonuri
BGA: asidosis metabolik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Kurangnya volume cairan b d:
Diuresis osmotik
Kehilangan cairan lambung yang
berlebihan(mual,muntah)
2. Kurang nutrisi b d:
Tidak adequatnya insulinm
Penurunan masukn peroral,hipermetabolisme
Infeksi
3. Resiko tinggi infeksi bd:
Kecenderungan penurunan protein
Peningkatan kadar gula darh
Perubahan sirkulasi
4 Intoleransi aktivitas b d;
Penurunan produksi energi
5. Kurang pengetahuan b d
Salah persepsi
Kurang informasi.
Intervensi keperawatan
Mempertahankan keseimbangan cairan
Memperbaiki status nutrisi
Mencegah resiko infeksi
Memperbaiki kemampuan merawat diri
Pemantauan dan penanganan komplikasi
Meningkatkan pengetahuan pasien
Menghindari kecemasan