Anda di halaman 1dari 26

ANGGARAN PRODUKSI

A.Rencana Persediaan Produksi

Bagi perusahaan yang bergerak dalam struktur pasar


penjual, kegiatan produksi justru lebih penting dari kegiatan
penjualan. Karena barang yang di produksi berapa saja
jumlahnya akan laku di jual ( bila memenuhi syarat tertentu ).

Kebanyakan perusahaan bergerak dalam struktur pasar


pembeli, sehingga kegiatan produksi merupakan kegiatan
penunjang utama kegiatan penjualan , artinya kegiatan
produksi harus mempertimbangkan kegiatan penjualan. Namun
tidak hanya kegiatan penjualan yang perlu di pertimbangkan
oleh kegiatan produksi , kebijaksanaan persediaan produk juga
perlu di perhatikan .
Anggaran produksi adalah anggaran yang di susun
untuk merencanakan besarnya tingkat produksi yang
harus di lakukan oleh perusahaan yang di sesuikan
dengan tingkat persediaan yang ada dengan tingkat
penjualan yang di inginkan .

Penyusunan anggaran produksi sangat terkait dengan


anggaran penjualan di mana berapa besarnya
penjualan yang di inginkan perlu di tentukan terlebih
dahulu sehingga baru dapat di tentukan besarnya
tingkat produksi
Tujuan dari perencanaan produksi adalah sebagai berikut :

1. Untuk mencapai tingkat keutungan tertentu , misalnya


berapa hasil yang di produksi supaya dapat di capai tingkat
keutungan dengan persentase tertentu dari keuntungan
setahun terhadap penjualan yang di inginkan
2. Untuk menguasai pasar tertentu ,sehingga hasil
perusahaan ini tetap mempunyai market share tertentu
3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik ini
berkerja pad tingkat efisien terentu
4. Untuk mengusahakan dan mempertahankan supaya
pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat
semakin berkembang
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi anggaran produksi

Untuk dapat membuat suatu perencanaan yang baik haruslah di


perhatikan masalah yang terdapat di dalam perusahaan dan
masalah yang terdapat di luar perusahaan . Masalah tersebut
seperti kapasitas mesin, dan peralatan produktifitas , tenaga
kerja , kemampuan pengadaan dan penyediaan bahan baku yang
merupakan variabel-variabel di bawah kekuasaan pimpinan
perusahaan . Sedangkan masalah yang datang dari luar
perusahaan berupa kebijaksanaan pemerintah , inflansi , bencana
alam dan sebagainya. Selain masalah di atas , perlu juga di
perhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1.Sifat dari proses produksi
a. Proses produksi terputus-putus ( intennitten proces)
b. Proses produksi terus menerus ( Countinous proces )
2.Jenis dan mutu barang yang di produksi

Ada beberapa hal mengenai jenis dan sifat produksi yang perlu di
ketahui dan di perhatikan perusahaan dalam menyusun rencana
produksi

a.Mempelajari dan menganalisa jenis barang yang di produksi sejauh


mungkin
b.Apakah produk yang di produksi itu merupakan konsumen goods
c.Sifat dan produksi yang akan di hasilkan apakah merupakan barang
yang akan tahan lama atau tidak
d.Sifat dari produksi dan permintaan barang yang akan di hasilkan
apakah musiman atau sepajang masa
3. Sifat dari barang yang di produksi , apakah barang baru atau
barang lama.

Jika akan di hasilkan barang-barang yang baru maka


diadakan riset pendahuluan mengenal :

1. Lokasi perusahaan , apakah perlu di letakan berdekatan


dengan sumber bahan mentah atau dekat dengan pasar .
2. Jumlah barang yang akan di produksi
3. Sifat permintaan barang ini apakah musiman atau sepanjang
masa
4. Dalam hal-hal yang di butuhkan untuk memulai produksi
tersebut
Ada tiga pendekatan kebijakan di dalam melakukan
penyusunan anggaran produksi yaitu :

1. Kebijakan yang mengutamakan stabilitas produksi


Dalam kebijakan ini , tingkat produksi tetap dan
tingkat persediaan di biarkan mengambang . Apabila
terjadi selisih produksi , maka selisih tersebut di
alokasikan pada periode tingkat penjualan tertinggi .

2.Kebijakan yang mengutamakan stabilitas persediaan


Dalam kebijakan ini , tingkat persediaan tetap dan dan
tingkat produksi di biarkan mengambang.
Ada beberapa hal yang harus di ketahui dalam kebijakann
persediaan yang mengutamakan stabilitas persediaan yaitu :

a.Selisih persediaan akan di alokasikan kepada tingkat penjualan


yang tertinggi.
b.Bila persediaan awal lebih besar dari persediaan akhir maka
jumlah persediaan awal akan semakin menurun
C.Bila persediaan akhir lebih besar dari pada persediaan awal
maka jumlah persediaan akhir akan semakin bertambah

3.Kebijakan yang merupakan kombinasi dari kedua kebijakan di


atas . Dalam kebijakan ini , tingkat produksi dan tingkat
persediaan sama-sama berubah-ubah atau berfluktuasi pada
periode tertentu
C. Rumus – rumus yang dapat di gunakan adalah sbb :

1. Tingkat perputaran persediaan

Penjualan
=
Persediaan Rata – Rata

2. Persediaan rata – rata

( Persediaan awal + Persediaan akhir )


=
2
3. Volume Produksi

Perkiraan penjualan xxxx


Persediaan akhir xxxx +/-

Jumlah Kebutuhan xxxx


Persediaan awal xxxx +/-

Jumlah produksi setahun xxxx


4. Jumlah produksi yang mengutamakan stabilitas produksi

Jumlah produksi selama satu tahun

12

5. Jumlah selisih persediaan yang mengutamakan stabilitas


persediaan

Selisih persediaan awal dan akhir

12
AD 1. Mengutamakan Stabilitas Produksi

Perusahaan yang mengutamakan stabilitas


produksi dalam penyusunan anggaran
produksi , tingkat persediaan di biarkan
berfluktuasi ( berubah ) dengan rencana
semula , di sisi lain pola produksi konstan
( stabil ).
Dari Contoh Sebelumnya : ( Anggaran Penjualan )

Jenis Triwulan SETAHUN


Sepatu
I II III IV

B J T B J T B J T B J T B J T

Adidas 14 7 21 15 8 23 16 8 24 16 8 24 61 31 92

Carvil 9 4 13 9 4 13 9 5 14 9 5 14 36 18 54

Nike 6 3 9 6 3 9 6 3 9 6 3 9 24 12 36

Jumlah 29 14 43 30 15 45 31 16 47 31 16 47 121 61 182


Adapun taksiran persediaan barang jadi awal dan barang
jadi akhir tahun 2014 sbb:

Jenis Sepatu Persediaan Awal Persediaan Akhir


Adidas 4 Psg 7 Psg
Carvil 3 Psg 3 Psg
Nike 3 Psg 5 Psg

Total 10 Psg 15 Psg

Bila tidak terdapat persediaan barang dalam proses awal


dan akhir, maka dapat di susun anggaran produksi sbb :
Penjualan tahun 2014 total 182 pasang
Persediaan barang jadi akhir total 15 “

Produk siap di jual 197 “


Persediaan barang jadi awal ( 10 “ )

Barang jadi yang di produksi tahun 2014 : 187 “


Bila anggaran produksi di buat setahun dalam tiap triwulan , maka
produksi tiap triwulan = 187 / 4 = 46,75 pasang atau di bulatkan
menjadi 40 pasang tiap triwulan . Bila diproduksi tiap triwulan 40 pasang
maka dalam setahun di produksi hanya 160 pasang ( 4 x 40 ) . Dengan
demikian terdapat kekurangan 187 – 160 = 27 pasang. Kekurangan 27
pasang di tambahkan pada tingkat penjualan tertinggi pada tahun
tersebut , yaitu : triwulan II ,III, IV masing-masing mendapatkan
tambahan 9 pasang ( 27 : 3 ).

Jadi pada triwulan II, III, IV di produksi masing – masing 49 pasang


( 40 + 9 ) sehingga tiga triwulan berjumlah 147 pasang
dan pada triwulan I di produksi 40 pasang

setahun di produksi 187 pasang


Berdasarkan perbandingan penjualan ,maka rincian produksinya sbb :

Triwulan I Sepatu Adidas ( 21 : 43 ) x 40 = 20 pasang


Sepatu Carfil ( 13 : 43 ) x 40 = 12 pasang
Sepatu Nike ( 9 : 43 ) x 40 = 8 pasang

Jumlah produksi Triwulan I = 40 pasang

Penjualan sepatu triwulan II, III , IV untuk masing – masing jenis


sepatu adalah sbb :
Sepatu Adidas = 23 + 24 + 24 = 71 pasang
Sepatu Carfil = 13 + 14 + 14 = 41 pasang
Sepatu Nike = 9 +9 +9 = 27 pasang

Jumlah 139 pasang


Rincian produksi triwulan II, III ,IV masing – masing sbb :

Sepatu Adidas = ( 71 : 139 ) x 49 = 25 pasang


Sepatu Carvil = ( 41 : 139 ) x 49 = 14 pasang
Sepatu Nike = ( 27 : 139 ) x 49 = 10 pasang

Jumlah = 49 pasang

Dengan perhitungan tersebut di atas di buatlah anggaran produksi yang


mengutmakan stabilitas produksi sbb :
Perusahaan Liberty
Anggaran Produksi
Tahun yang berakhir 31 Desember 2014
( Dalam Pasang )

KET TRIWULAN SETAHUN


I II III IV

A C N T A C N T A C N T A C N T A C N T

Penj 21 13 9 43 23 13 9 45 24 14 9 47 24 14 9 47 92 54 36 182
15
3 2 2 7 5 3 3 11 6 3 4 13 7 3 5 15 7 3 5
P.akh
Kebt 24 15 11 50 28 16 12 56 30
5
17 13 60 31 17 14 62 99 57 41 197
10
4 3 3 10 3 2 2 7 3 3 11 6 3 4 13 4 3 3
P.Aw
Prod 20 12 8 40 25 14 10 49 25 14 10 49 25 14 10 49 95 54 38 187
AD 2. Mengutamakan stabilitas persediaan

Dengan cara mengutamakan stabilitas persediaan , mestinya rencana


persediaan konstan ( stabil ) , artinya persediaan awal sama dengan
persediaan akhir dan tingkat produksi di biarkan berfluktuasi ( berubah ).

Contoh :
Sebuah perusahaan memproduksi satu jenis prodak dan penjualan yang di
anggarkan tahun 2007 sbb:

Triwulan I 43 Unit
Triwulan II 45 Unit
Triwulan III 47 Unit
Triwulan IV 47 Unit

Jumlah 182 Unit

Adapun persediaan awal dan akhir di rencanakan sama yaitu 10 Unit .


Dengan demikan anggaran produksi dengan mengutamakan stabilitas
persediaan dapat di buat sbb :
Perusahaan Denai
Anggaran Produksi
Tahun yang berakhir 31 Desember 2007
( Dalam Unit )

Keterangan Triwulan Setahun

I II III IV
Penjualan 43 45 47 47 182

Persediaan Akhir ( + ) 10 10 10 10 10

Prodak siap di jual 53 55 57 57 192

Persediaan awal (-) 10 10 10 10 10

Produksi 43 45 47 47 182
Pada tabel di atas terlihat persediaan awal sama dengan persediaan akhir
( konstan ) , yaitu sebanyak 10 unit dan sebagai akibatnya tingkat penjualan sama
dengan tingkat produksi.

Conton kalau seandainya persediaan awal dan akhir berbeda

Perusahaan Denai memproduksi satu jenis prodak merencanakan sbb :

Persediaan awal tahun 2007 10 Unit


Persediaan akhir tahun 2007 13 Unit

Selisih 3 Unit

Selisih 3 unit tersebut di bagi 3 menghasilkan 1 unit . Berarti persediaan awal tiap
triwulan di tambah 1 unit kecuali persediaan triwulan I , karena persediaan awal
triwulan I dan persediaan akhir triwulan IV tidak boleh di tambah atau di kurang
sebab sudah merupakan rencana persediaan awal dan akhir yang di buat lebih
dahulu . Bila rencana penjualan sama dengan soal di atas dan perusahaan ingin
menyusun anggaran produksi dengan mengutamakan stabilitas persediaan , maka
akan di buat sbb :
Perusahaan Denai
Anggaran Produksi
Tahun yang berakhir 31 Desember 2007
( Dalam Unit )

Keterangan Triwulan Setahun

I II III IV
Penjualan 43 45 47 47 182

Persediaan Akhir ( + ) 11 11 11 13 13

Prodak siap di jual 54 56 58 60 195

Persediaan awal (-) 10 11 11 11 10

Produksi 44 45 47 49 185
AD 3. Kombinasi stabilitas produksi dengan stabilias persediaan

Pada cara kombinasi ini bila tingkat produksi stabil maka tingkat persediaan berubah , tapi bila
tingkat persediaan stabil maka tingkat produksi berubah . Jadi pada cara kombinasi ini suatu
saat produksi stabil dan pada saat lain persediaan stabil dan sebaliknya pada suatu saat tingkat
produksi berubah dan pada saat lain tingkat persediaan yang mengalami perubahan. Berubahnya
tingkat produksi dan tingkat persediaan biasanya di beri batas minimal dan maksimal.

Contoh :

Persediaan minimal 8 unit dan maksimal 18 unit . Produksi minimal tiap triwulan 40 unit dan
maksimal 60 unit . Rencana persediaan awal tahun 2007 sebanya 10 unit dan persediaan akhir
sebanyak 15 unit . Anggaran penjualan dari perusahaan Denai yang memproduksi satu jenis
prodak selama tahun 2007 sbb :

Triwulan I 43 Unit
Triwulan II 45 Unit
Triwulan III 47 Unit
Triwulan IV 47 Unit

Setahun 182 unit


Dari data di atas dapat di buat anggaran Produksi dengan mengutamakan stabilitas produksi dan persediaan
sbb :

Perusahaan Denai
Anggaran Produksi
Tahun yang berakhir 31 Desember 2007
( Dalam Unit )

Keterangan Triwulan Setahun

I II III IV
Penjualan 43 45 47 47 182

Persediaan Akhir ( + ) 11 11 13 15 15

Prodak siap di jual 54 56 60 62 197

Persediaan awal (-) 10 11 11 13 10

Produksi 44 45 49 49 187
Pada tabel di atas terlihat bahwa triwulan III dan IV jumlah
produksi stabil ( konstan ) dengan tingkat produksi 49 unit , namun
triwulan I dan II terlihat persediaan akhir stabil dengan tingkat
persediaan 11 unit dan pada triwulan I dan II tersebut tingkat
produksi berfluktuasi

Anda mungkin juga menyukai