Anda di halaman 1dari 11

Akulturasi dan

Mutual
kulturasi
KELOMPOK 6
Anggota kelompok

01 Atika
02 03 04
Alfiya salma Suriyah Alya malihah Fani firman

05
Muhammad
06 07 08
Nur uyuni M Syifa azzahra Salsabilla
syukur nuraulia
Apa itu Akulturasi?
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul
manakala suatu kelompok manusia dengan
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Apa itu Mutual kulturasi?
Mutual akulturasi merupakan suatu sikap
keterbukaan terhadap kebudayaan lain.

contoh: dengan adanya rumah makan padang


di hampit setiap daerah di Indonesia, dan
keberadaannya diterima baik oleh masyarakat
setempat.
Contoh Kasus:
Penyakit Dermatitis Atopik

Penyakit dermatitis atopik merupakan salah satu


penyakit kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi
tubuh. Penyakit DA seringkali memiliki hubungan
dengan kelainan atopik yang lainnya seperti
rinokonjungtivitis alergika, alergi makanan dan/atau
asma. Gejala pada dermatitis atopik memiliki tiga fase
yaitu fase akut, subakut, dan kronis.

Pada DA subakut memiliki gambaran kulit kering, Subacute atopic dermatitis


presents with dry, bersisik, papula eritem, dan plak.DA lebih sering menyerang
bagian permukaan fleksura tubuh, leher bagian anterior dan lateral, kelopak mata,
dahi, wajah, tangan, dan punggung kaki.
Pengobatan
Medis
Terapi farmakologi pada DA adalah
Dampak Negatif:
Purpura, teleangiektasia, striae, hipertrikosis fokal, dan
timbulnya jerawat. Efek samping yang lain yaitu
pemberian kortikosteroid topikal yang menurunnya kemampuan penyembuhan dan re-
berfungsi sebagai anti inflamatorik dan epitelisasi kulit

bereaksi pada berbagai sel imun seperti Dampak Positif:


Lebih cepat membaik, tetapi tidak langsung sembuh.
limfosit T monosit, makrofag, dan sel Karena pada dasarnya DA penyakit yang sulit
dendritik disembuhkan dan akan pulih dalam jangka Panjang.
Contoh Terapi Farmakologi
Pengobatan Alternatif
TERAPI LINTAH
Dalam melakukan pengobatan pada DA terdapat salah satu alternatif terapi
diluar terapi farmakologi yaitu dengan menggunakan lintah. Penggunaan
lintah menjadi pilihan untuk menghindari efek samping dari penggunaan
obat-obatan yang biasa diberikan.

Lintah yang sering digunakan pada terapi adalah spesies Hirudo medicinalis,
H. verbana dan H. orientalis. Saliva yang terdapat pada lintah memiliki 100
substansi aktif yang berperan sebagai anti inflamatorik.
Dampak Terapi
lintah
Dampak Positif:
Terapi lintah juga merupakan salah satu terapi yang baik untuk
membuang toksin, alergen, dan darah kotor yang statis pada
area lesi. Konstituen anti inflamatorik dan antihistamin pada
saliva lintah meredakan reaksi radang pada eksim atopik.

Dampak Negatif:
Menimbulkan Infeksi, Alergi, Anemia.
Reaksi bisa berupa bercak merah dan gatal pada bagian kulit di
area target. Seseorang juga akan mengalami pusing dan
kesulitan bernapas.
Peran Promotor Kesehatan
Meningkatkan sikap/ perilaku hidup sehat masyarakat melalui program-
program pelayanan kesehatan, walaupun pengobatan tradisional bisa
menyembuhkan namun sebaiknya di kembalikan ke dokter karena yang paham
akan penyakit dan pengobatan khusus adalah dokter

Kita sebagai promotor kesehatan harus bisa Meningkatkan kesadaran


masyarakat akan pentingnya kesehatan juga Meningkatkan kewaspadaan
masyarakat terhadap penyakit termasuk pencegahan (tindakan preventif)
terhadap ancaman penyakit baru dan terus memberikan edukasi masyarakat
mengenai kesehatan agar masyarakat bisa mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tinggi nya.
Thanks
Ada pertanyaan?

!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai