Anda di halaman 1dari 12

DETERMINA

N PENYAKIT
DIABETES
Epidemiologi
D4 Promosi Kesehatan
KELOMPOK 1
ANGGOTA KELOMPOK
Amanda Aretuza Febriyanti (P17336120408) Muhammad Hizbi Abdullah (P17336120428)

Atikah Suriyah Islamiyah (P17336120411) Nafilah Nur Qonitah (P17336120434)

Beatrice Claresta Natasha Zebua (P17336120413) Silvi Alya Maharani (P17334120449)

Desi Nurul Fitri (P17336120416) Yohan Chemil (P17336120454)

Dzaky Bdur Rafi (P17336120417) Zahra Ria Raihan (P17336120456)

Fatimah Azzahra ZN (P17336120420)


JURNAL

1 2 3
PEMBAHASAN

Bagaimana Hal Tersebut Bisa


01 Terjadi?

Faktor Determinan
02
0
Bagaimana Hal Tersebut Bisa Terjadi?
1
Jurnal 1
1. 2. 3.
Usia termuda informan Dari kesepuluh informan didapatkan 3 orang informan Hampir dari kesepuluh
dengan IMT normal, 1 orang informan dengan berat informan mengonsumsi nasi,
dalam penelitian ini badan berlebih. 2 orang informan dengan IMT yang
adalah 36 tahun dan lauk (ikan),dan sayur setiap
beresiko, 2 orang informan dengan IMT obesitas 1,
sedangkan 1 orang informan dengan obesitas 2. hari, dengan rata rata makan 2
yang tertua adalah 61 kali sehari.
tahun.
4. 5. 6.
Dominasi aktivitas fisik kesepuluh informan Gaya hidup terdiri dari makanan Kelima faktor resiko yang
adalah memasak dan mencuci, dimana beresiko, merokok, dan alkohol, diteliti memiliki hubungan
menurut The Netherland Nutrition Council dimana terdapat 1 informan yang dengan kejadian diabetes
kedua aktivitas tersebut tergolong dalam mengonsumsi alkohol, dan 1 melitus tipe 2 pada wanita usia
aktivitas ringan. informan dengan riwayat merokok. produktif di puskesmas
wawonasa.
0
Bagaimana Hal Tersebut Dapat Terjadi?
1
Jurnal 2 Faktor yang menjadi kontribusi untuk terjadinya
DM tipe 2 antara lain disebutkan dalam penelitian
Muflikhatin dan Fahrudini (2015), menunjukkan
Penyebab DM tipe 2 adalah kurangnya
ketersediaan insulin yang diproduksi di pankreas bahwa ada hubungan antara usia, riwayat
mengakibatkan terjadi gangguan pengiriman keturunan dan pola makanan dengan kejadian DM
gula ke seluruh tubuh (PERKRNI, 2015).
tipe 2 di Ruang Flamboyan RSUD Abdul Wahab
Kelainan utama yang tergambar pada DM tipe 2
berupa retensi insulin dan penyusutan fungsi Sjahranie Samarinda. Begitu juga dengan
sekretorik sel-sel β. Adapun insulin adalah penelitian Yunita dan Kurniawaty (2016)
hormon yang mengatur keseimbangan kadar menunjukkan bahwa pasien dengan obesitas dapat
gula darah sehingga terjadi peningkatan dalam
darah atau hiperglikemia (Kemenkes RI, 2014). meningkatkan risiko DM tipe 2 sebanyak 4 kali
lebih besar dibandingkan dengan orang yang
status gizi normal.
0
Bagaimana Hal Tersebut Dapat Terjadi?
1
Jurnal 3
Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hubungan Olahraga dengan Kejadian
Diabetes Melitus Tipe 2 Berdasarkan hasil Diabetes Melitus Tipe2 Berdasarkan hasil
analisis bahwa dari 130 kasus ada 80 analisis dapat dilihat bahwa dari 130
kasus ada 96 (73,8%) responden yang
(61,5%) responden yang termasuk ke dalam
termasuk ke dalam kategori tidak rutin
kategori obesitas, sedangkan dari 130 berolahraga, sedangkan dari 130
responden kontrol ada 46 (35,4%) responden kontrol ada 63 (48,5%)
responden yang termasuk ke dalam kategori responden yang termasuk ke dalam
obesitas. seseorang yang obesitas kategori tidak rutin berolahraga.
mempunyai risiko 2,922 kali terkena seseorang yang tidak rutin olahraga
Diabetes Melitus Tipe 2 dari pada seseorang mempunyai risiko 3,003 kali terkena
Diabetes Melitus Tipe 2 dari pada
yang tidak obesitas.
seseorang yang rutin berolahraga.
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Diabetes
Melitus Tipe 2Berdasarkan hasil analisis dapat
diketahui, bahwa dari 130 kasus ada 104 (80,0%)
responden yang termasuk ke dalam kategori pola
makan yang tidak baik, sedangkan dari 130 responden
kontrol ada 51 (39,2%) responden yang termasuk ke
dalam kategori pola makan yang salah. seseorang
yang pola makan tidak baik mempunyai risiko 6,196
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian
kali terkena Diabetes Melitus Tipe 2 dari pada
Diabetes Melitus Tipe 2Berdasarkan hasil analisis
seseorang yang melakukan pola makan baik.
dapat diketahui bahwa dari 130 kasus ada 91
(70,0%) responden yang termasuk ke dalam
kategori tidak ada dukungan keluarga, sedangkan
dari 130 responden kontrol ada 89 (68,5%)
responden yang termasuk ke dalam kategori tidak
ada dukungan keluarga. Nilai OR = 1,075; CI =
0,635-1,820, ini berartidukungan keluarga bukan
merupakan faktor risiko timbulnya penyakit.
0 FAKTOR
2 DETERMINAN
Jurnal 1
02 Usia
Obesitas
01

Makanan
03

Aktifitas 04
Fisik 05 Gaya
Hidup
0 FAKTOR
2 DETERMINAN
Jurnal 2
02 Usia
Riwayat
Keluarga 01

Merokok
03

Pola 04
Makan
0 FAKTOR
2 DETERMINAN
Jurnal 3
02 Makanan

Obesitas
01

Olahraga
03
TERIMA
KASIH
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai