Anda di halaman 1dari 8

Tugas kelompok Farmakologi

Nama kelompok:
1.Ayu Febrianty
2.Delia Farida Sari
3.Devina Setiawati
4.Dira Puspa Aura
A
• Tukak Peptik (Gatritis)
Merupakan penyakit pada lambung yang terjadi karena peradangan pada dinding lambung .

• Indikasi omeprazole
Omeprazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi ganguan lambung,seperti asam
lambung dan tukak lambung.digunakan untuk mengurangi produk asam didalam
lambuung,bermanfaat untuk meringankan gejala sakit maag.

• Indikasi Ranitidin
Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk menurunkan produksi asamlambung, bermanfaat
untuk menurunkan sekresi asam lambung berlebih .

• Indikasi Antasida
Antasida adalah zat yang berfungsi untuk menggurangi nyeri pada lambung yang diakibatkan
oleh kelebihan asam lambung dengan gejala mual dan perih .
• Cara Minum/lama pakai Obat Omeprazola
Dikonsumsi sebelum makan.

• Cara minum/aturan pakai obat Ranitidin


Dikonsumsi bersama atausetelah makan
Telan utuh
Jangan dikunyah

• Cara minum/aturan pakai obat Antasida


Sebaiknya diberikan pada saat perut kosong .
Berikan 1-2 jam setelah makan dan sebelum tidur
Kunyah tablet dengan baik sebelum ditelan
B
• Ondansetron
Merupaka obat yang digunakan untuk mencegah serta menggobati mual dan muntah yang disebabkan
oleh efek samping kemoterapi,radioterapi,atau oprasi.
boleh digunakan dengan resep dokter.
Dosis penggunaan ondansetron :

Dalam bentuk sediaan minum:


Pasien dewasa dan anak anak berusia 12th keatas:
a) Kemoterapi dengan efek emotogenik (memicu mual) yang biasa): 8 mg,diberikan 30menit-2 jam
sebelum kemoterapi lalu diberikan kembali 8-12 jam setelahnya sebanyak 8mg.
b) Kemoterapi dengan efek emetogenik yang berat: 24 mg dosisi tunggal,diberikan 30 menit-2 jam
sebelum kemoterapi.
Pasien anak-anak berusia 4-11th :
c) Kemoterapi dengan efek emetogenik biasa :4 mg diberikan 30 menit sebelum kemoterapi , diberikan
lagi 4 dan8 jam setelah dosis awal .
Dalam bentuk sediaan suntik:
Untuk pasien dewasa:
a) Kemoterapi dengan efek emetogenik biasa : 8 mg secara intravena atau 0,15 mg/kgBB . Obat disuntikan
secara perlahan sebagai dosisi tungal .
b) Kemoterapi dengan efek emetogenik berat : 8 mg secara intarveni atau intramuscular.Obat disuntikan
secara perlahan sebagai dosisi tunggal sebelum kemoterapi.Dosis perawatan dapat diberikan melalui
infus sebanyak 1mg/Jam selama 24jam,atau melalui suntikan sebanyak 8 mg tiap 4jam.
Untuk pasien lansia:
c) Lansia denga umur < 75th : Dosis max 16 mg, secara intravena.Obat disuntikan perlahan setidaknya
selama 15 menit.
d) Lansia dengan umur > 75th :Dosis awal 8 mg ,secara intravena.Dosis lanjutan adalah 8mg, tiap 4 jam .
Untuk anak-anak berusia diatas 6 bulan:
e) 0,15 mg/kgBB dengan dosis max 8 mg melalui suntikan intravena ,30 menit sebelum kemoterapi,Dosis
dapat diulang lagi 4 dan 8 jam setelah dosis awal.
• Ranitidin
Obat yang digunakan unuk menangani gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi
asam berlebihan didalam lambung .
Pembagian dosis ranitidin dan kaplet:
a) Dispesia
Dewasa: Untuk dispepsia kronis, dosis 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, selama 6
minggu. Untuk dispepsia akut, dosis 75 mg bisa sampai 4 kali sehari, selama maksimal 2
minggu.
b) Infeksi Helicobacter Pylori
Dewasa: 300 mg sebagai dosis tunggal atau 150 mg 2 kali sehari, dikombinasikan dengan
amoxicillin 750 mg dan metronidazole 550 mg selama 2 minggu.
c) Ulkus gasteris dan ulkus duodenum jinak
Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari. Dosis pemeliharaan dosis 150 mg sekali
sehari.Anak-anak (1 bulan-16 tahun): 2-4 mg/kgBB 2 kali sehari. Dosis maksimal 300 mg per
hari. Untuk dosis pemeliharaan, 2-4 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 150 mg.
d) Kelainan HipersekresiDewasa: 150 mg 2-3 kali sehari. Dosis maksimal 6 gram per hari.
e) Penyakit asam lambung atau GERDDewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali
sehari, dikonsumsi selama 8 minggu. Pada kasus GERD berat, dapat diberikan dosis 150 mg 4
kali sehari selama 12 minggu.Anak-anak (1 bulan-16 tahun): 5-10 mg/kgBB per hari, dibagi 2
kali pemberian. Dosis maksimal 300 mg per hari.
f) Radang esofagus erosifDewasa: 150 mg 4 kali sehari. Untuk dosis pemeliharaan, 150 mg
2 kali sehari.Anak-anak (1 bulan – 16 tahun): 5-10 mg/kgBB per hari, dibagi 2 kali
pemberian. Dosis maksimum 600 mg per hari.
g) Ulkus yang berkaitan dengan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid
(NSAID)Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari, dikonsumsi selama 8-12
minggu. Untuk dosis pencegahan, 150 mg 2 kali sehari.
Khusus untuk ranitidin dalam bentuk suntik (intravena atau parenetral), dosis akan
ditentukan oleh dokter di rumah sakit berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan tingkat
keparahan penyakit. Suntikan hanya boleh diberikan oleh dokter atau oleh tenaga medis di
bawah pengawasan dokter
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai