• Sublingual
• Parentral
• Intra vena
• Intra muscular
• Sub cutan
• Intra peritoneal
WAKTU YANG DIPERLUKAN
• 1. Onset adalah waktu yang diperluakn mulai dari obat diberikan sampai dengan obat
menimbulkan efek.
• 2. T 1/2 eliminasi adalah waktu yang diperlukan obat untuk mencapai efek terapi paling
maksimal sebelum obat mengalami ekskresi setengahnya.
• 3. Durasi adalah waktu yang diperlukan mulai dari obat menimbulkan efek sampai dengan
obat tersebut tidak berefek lagi (Tan Hoa Tjay, 2007).
ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
SKEMA KERJA
tumpul) tengkuk) gluteusmax) perut)
Waktu (menit) BB
Reflek balik badan Hewan
Cara Onset Durasi
tikus Pemberia Uji
pemberian (menit) (menit)
n
Hilang Kembali
1 12.22 14.00 22.30 98 510 22
2 Peroral 12.16 13.50 00.35 94 645 23
3 12.13 13.40 22.15 87 455 20
1 12.05 12.51 16.30 46 219 24
Intraperitonia
2 12.10 12.48 18.10 38 322 23
l
3 12.20 12.42 16.20 22 218 25
1 12.01 13.17 17.44 76 267 18
2 Subcutan 12.06 12.26 17.24 20 298 18.5
3 12.12 13.40 17.47 88 233 19
1 12.08 12.46 16.30 38 224 17.5
2 Intramuscular 12.11 13.35 16.40 84 175 21
3 12.23 13.50 16.35 87 165 19
1). PERHITUNGAN ONSET
98 76 46 38
94 x 20 38 84
87 88 22 87
n = 3 n =3 n =3 n =3
x = 279 x = 184 x = 184 x = 209
x2 = 26009 x2 = 13920 x2 = 4044 x2 = 16069
= 93 = 61,33 = 35,33 = 69,67
2) Perhitungan Durasi
n = 3 n = 3 n = 3 n = 3
x =1.670 x = 812 x = 759 x = 574
x2 = 941.350 x2 = 221.102 x2 = 199.169 x2 = 111.626
556,67 = 270,67 = 253 = 191,33
PEMBAHASAN
• Pada praktikum kali ini data yang kami dapatkan masing-masing kelompok diperoleh onset
dan durasi yang berbeda. Onset merupakan waktu yang diperlukan mulai dari obat diberikan
sampai dengan obat menimbulkan efek, sedangkan durasi merupakan waktu yang diperlukan
mulai dari obat menimbulkan efek sampai dengan obat tersebut tidak berefek lagi.
Berdasarkan teoritis onset yang paling cepat adalah intravena, karena obat disuntikkan ke
dalam pembuluh darah, sehingga obat tersebut lebih mudah dan lebih cepat diabsorbsi. Lalu
selanjutnya intra peritonial, karena obat disuntikkan ke dalam rongga perut yang banyak
pembuluh darah, sehingga obat tersebut lebih mudah dan lebih cepat diabsorbsi. Lalu ada
intra muskular, subkutan, dan yang terakhir peroral.
PEMBAHASAN
• Sedangkan pada percobaan yang ditemukan yang memiliki onset paling cepat yaitu
intraperitonial dengan rata-rata membutuhkan waktu 35,33 menit, dibandingkan dengan per
oral 93 menit, sub cutan 61,33 menit,dan intra muskular 69,67 menit. Sementara itu durasi
yang paling singkat yaitu intramuskular dengan rata-rata membutuhkan waktu 191,33 menit,
subkutan 270,67 menit, dan intraperitonial 253 menit, peroral 556,67 menit.
KESIMPULAN
• Dari hasil praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa cara pemberian dapat mempengaruhi
absorbsi suatu obat. Sehingga dapat juga berpengaruh pada kecepatan obat untuk
menimbulkan efek hingga tidak menimbulkan efek kembali.
• Luminal/Phenobarbital mempunyai aktivitas yaitu hipnotik dan sedative.
• Onset dan durasi dipengaruhi oleh kelarutan obat, pengosongan lambung, luas permukaan
serta rute pemberian obat. Kesalahan teknik dan patofisiologi terhadap hewan uji dapat
mempengaruhi proses absorbsi obat dalam tubuh.
• Kesalahan teknik cara pemberian dan perhitungan dosis dapat mempengaruhi proses
absorbsi obat dalam tubuh.
TERIMA KASIH