Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
PERCOBAAN V
“ ANTIINFLAMASI “
DISUSUN OLEH :

Nama : Timur Muhamad Alfa Rizki

NIM : 1041911149

Kelompok :L

Tanggal Praktikum : 18 Maret 2021


TUJUAN

• Mahasiswa dapat memahami azas eksperimen dan memperoleh petunjuk-petujuk yang praktis.
• Mahasiswa dapat menunjukkan beberapa kemungkinan dan batasan yang merupakan sifat teknik
percobaan.
•  
DASAR TEORI

• Inflamasi (respons protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik
atau zat kimia yang merusak) adalah usaha tubuh untuk mengnonaktifkan atau merusak
organisme yang menyerang. menghilangkan zat iritan. dan mengatur derajat perbaikan jaringan
yang disertai peradangan yang akan hilang jika proses penyembuhan telah lengkap (Ganiswarna,
2004).
• Inflamasi merupakan suatu respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh
trauma fisik, zat kimia yang merusak, atau zat-zat mikrobiologik.Inflamasi adalah usaha tubuh
untuk menginaktivasi atau merusak organisme yang menyerang, menghilangkan zat iritan dan
mengatur derajat perbaikan jaringan.Jika penyembuhan lengkap, proses peradangan biasanya
reda. Namun, kadang-kadang inflamasi tidak bisa dicetuskan oleh suatu zat yang tidak berbahaya
seperti tepung sari, atau oleh suatu respon imun, seperti asma atau atritis rematoid.Pada kasus
seperti ini, reaksi pertahanan mereka sendiri mungkin menyebabkan luka jaringan progesif, dan
obat-obat anti inflamasi atau imonusupresi mungkin diperlukan untuk memodulasi proses
peradangan .
• Prostaglandin dan metabolismenya yang dihasilkan secara endogen dalam jaringan bekerja
sebagai tanda lokal menyesuaikan respon tipe sel spesifik. Fungsi dalam tubuh bervariasi secara
luas tergantung pada jaringan. Misalnya pelepasan TXA2 dari trombosit mencetuskan
penambahan trombosit baru untuk agregasi ( langkah pertama pada pembentukan gumpalan).
Namun pada jaringan lain peningkatan kadar TXA2 membawa tanda yang berbeda, misalnya
otot polos tertentu senyawa ini menginduksi kontraksi. Prostagladin merupakan salah satu
mediator kimiawi yang dilepasklan pada proses agresi alergi dan inflamasi (Mycek, M.J., 2001).
• PG hanya berperan pada yang berkaitan dengan kerusakan jaringan atau iflamasi. Penelitian
tellah membuktikan bahwa PG menyebabkan snsti reseptor nyeri terhadap stimulasi mekasik dan
kimiawi ,jadi PG menimbulkan keadaan hiperalgesia.Kemudian mediator kimiawi seperti
bradikinin dan histamin merangsangnya dan menimbulkan nyeri yang nyata obat mirip aspirin
tidak mempengaruhi hiperalgesia atau nyeri yang ditimbulkan oleh efek langsung PG. Ini
menunjukkan bahwa sintesis PG yang dihambat oleh golongan obat ini dan bukannya blokade
jantung (Wilmana,F.P., 1995).
• Agen yang dapat menyebabkan cedera pada jaringan, yang kemudian diikuti oleh radang adalah
kuman (mikroorganisme), benda (pisau, peluru, dsb.), suhu (panas atau dingin), berbagai jenis
sinar (sinar X atau sinar ultraviolet), listrik, zat-zat kimia, dan lain-lain. Pengobatan pasien engan
inflamasi mempunyai dua tujuan utama: pertama meringankan rasa nyeri yans seringkali
merupakan gejala awal yang terlihat dan keluhan utama yang terus-menerus dari pasien dan
kedua memperlambat atau (dalam teori) membatasi proses perusakan jaringan . Pengurangan
inflamasi dengan obat-obat anti inflamasi nonsteroid (AINS / NSAIDs) seringkali berakibat
meredanya rasa nyeri selama periode yang bermakana. Banyak obat anti inflamasi nonsteroid
(AINS) bekerja dengan jalan menghambat sintesis prostaglandin
OBAT – OBAT YANG DIGUNAKAN

• Na-Diklofenak
• NSAID yang terkuat anti radangnya. efek sampingnya kurang keras dibandingkan dengan obat
kuat lainnya ( indometasin. piroxicam). Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri.
juga pada migraine dan encok. Secara parenteral sangat efektif untuk menanggulangi nyeri kolik
hebat (kandung kemih dan kandung empedu).
• Resorpsinya dari usus cepat dan lengkap. tapi bioavailabilitasnya rata-rata 55% akibat first pass
effect besar. Efek analgetisnya dimulai setelah 1jam. Ekskresi melalu kemih berlangsung untuk
60% sebagai metabolit dan untuk 20% dengan empedu dan tinja.
• Ibuprofen
• Merupakan golongan propionate. termasuk NSAID yang paling sering digunakan karena efek
sampingnya yang relative ringan dan status OTC-nya di kebanyakan negara. Merupakan bentuk
campuran rasemis. denganbentuk dextro yang aktif. Memiliki daya analgetik dan antiradang
yang cukup baik.
• Resorpsinya dari usus cepat dan baik. melalui rectal lebih lambat. PP-nya 90-99%. plasma t
½nya 2 jam. Ekskresi berlangsung terutama sebagai metabolit-metabolit dan konjugat-
konjugatnya. T 1/2 eliminasi ibuprofen 1,2-5 jam. (ISO Farmakoterapi, 2008)
• Parasetamol ( N-asetil-p-aminofenol )
• Merupakan metabolit aktif fenasetin. yang disebut analgesil coal tar. Asetaminofen merupakan obat
lain pengganti aspirin yang efektif sebagai obat analgesik-antipiretik; namun. tidak seperti aspirin.
aktivitas antiradangnya lemah sehingga bukan merupakan obat yang berguna untuk menangani
kondisi radang. Karena asetaminofen ditoleransi dengan baik. Asetaminofen hanya merupakan
inhibitor siklooksigenase yang lemah dengan adanya peroksida konsentrasi tinggi yang ditemukan
pada lesi radang. karena itu efek antiradang asetaminofen lemah. NSAID lain menghambat aktivasi
tersebut. Konsentrasi asetaminofen dalam plasma mencapai puncak dalam 30 sampai 60 menit. waktu
paruh dalam plasma sekitar 2 jam setelah dosis terapeutik. (Drs.Tan Hoan Tjay.Apt & Drs.Kirana
Rahardja.Apt.2002)
• Metil prednisolone
• Mempunyai daya antiinflamasi 20% lebih kuat daripada prednisolon dengan berbagai cara
penggunaan oral dan parenteral. Merupakan obat yang paling banyak digunakan pada inflamasi
dan alergi tinggi. ( Tan Hoan Tjay & Kirana Rahardja. 2003)
• Asam Mefenamat (Ponstan)
• Derivat antranilat juga dengan khasiat antipiretis, dan anti radang yang cukup baik. Obat ini
banyak sekali digunakan sebagai obat nyeri dan rema. Efek samping yang paling sering terjadi
adalah gangguan lambung – usus. (Drs.TanHoanTjay, Apt & Drs. Kirana Rahardja, Apt, 2002)
ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN
• Plestimograf • Karagenin 1%
• Jarum suntik
• Larutan suspense obat
• Spuit 1ml
• Beaker glass • Aquadest
• Sonde
• Alkohol
• Aquarium kaca
• Kapas
• Gliserin
• Neraca ohaus
SKEMA KERJA
DATA PENGAMATAN
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai