Anda di halaman 1dari 11

Peran Perawat Jiwa dan

Kolaborasi Interdisiplin
Kesehatan
dan Perawatan Jiwa

Sharah Athafari Heldina


1914201137
3C Keperawatan

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


a. Pengertian
Keperawatan jiwa merupakan merupakan sebagian dari penerapan ilmu
tentang perilaku manusia, psikososial, bio-psik dan teori-teori kepribadian
,dimana penggunaan diri perawat itu sendiri secara terapeutik sebagai
alat atau instrumen yang digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan (Erlinafsiah,2010)
b. Peran Perawat Jiwa
pelaksana asuhan keperawatan


yaitu perawat memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan jiwa kepada individu, keluarga dan komunitas.  

sebagai pelaksana pendidikan keperawatan


perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa kepada individu, keluargadan komunitas agar mampu
melakukan perawatan pada diri sendiri, anggotakeluarga dan anggota masyarakat lain .

sebagai pengelola keperawatan



perawat harus menunjukkan sikapkepemimpinan dan bertanggung jawab dalam
mengelola asuhan keperawatan jiwa.
c. Peran Perawat Jiwa
PERAN DALAM PREVENSI PRIMER 
• Memberikan penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa
• Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat
kemiskinan,& pendidikan 
• Memberikan pendidikan kesehatan 
• Melakukan rujukan yang sesuai dengan sebelum gangguan jiwa 
terjadi
• Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah psikiatri dimasa
mendatang
• Bersama-sama keluarga memberi dukungan pada anggota keluarga
PERAN DALAM PREVENSI SEKUNDER 
Melakukan skrining & pelayanan evaluasi kesehatan jiwa
Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan
Memberikan konsultasi
Melaksanakan intervensi krisis
Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok padaberbagai tingkat
usia
Memberikan intervensi pada komunitas & organisasi yang telahteridentifikasi m
asalah yang dialaminyananganan dirumah
Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di RSU
Menciptakan lingkungan yang terapeutik 
Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan
Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri
PERAN DALAM PREVENSI TERSIER 
•Melaksanakan latihan vokasional & rehabilitasi
•Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitas kesehata
n jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit kekomunitas
•Memberikan pilihan “partial hospitalization” (perawatan rawat siang) pada klien
Pengertian Pelayanan dan Kolaborasi Interdisiplin
Keperawatan Jiwa

Pelayanan dan kolaborasi interdisiplin keperawatan jiwa merupakan pelayanan


kesehatan yang dilakukan oleh sekolompok tim kesehatan professional (perawa
t, dokter, tim kesehatan lainnya maupun pasien dan keluarga pasien sakit jiwa)
yang mempunyai hubungan yang jelas, dengan tujuan menentukan diagnosa,
tindakan-tindakan medis, dorongan moral dan kepedulian khususnya kepada
pasien sakit jiwa
Elemen Penting Dalam Mencapai Kolaborasi
Interdisiplin Efektif 
Kerjasama adalah mengharagai pendapat orang lain dan bersedia untuk
memeriksa beberapa alternative pendapat dan perubahan kepercayaan
Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar didengar dan
konsensus untuk dicapai.

Tanggung jawab artinya mendukung suatu keputusan yang di peroleh dari hasil
consensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya.
Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi 

informasi penting mengenai perawatan pasien sakit jiwa dan issu yang relevan

untuk membuat keputusan klinis.


Pemberian pertolongan artinya masing-masing anggota dapat memberikan
tindakan pertolongan namun tetap mengacu pada aturan-aturan yang telah

disepakati.

Kewenangan mencakup kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya.


Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien

sakit jiwa, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam

menyelesaikan permasalahan.
Manfaat Kolaborasi Interdisiplin Dalam Pelayanan
Keperawatan Jiwa
Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi praktisi profesional
,kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalitas
menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan profesional untuk
masalah-masalah dalam tim dari pada menyalahkan seseorang atau atau
menghindari tangung jawab.
Kesimpulan.
Untuk mencapai pelayanan perawatan pasien sakit jiwa yang efektif maka
keluarga, perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya harus berkolaborasi

satudengan yang lainnya. Tidak ada kelompok yang dapat menyatakan lebih 
berkuasa diatas yang lainnya. Masing-masing profesi memiliki kompetensi 

profesional yang berbeda sehingga ketika digabungkan dapat menjadi kekuatan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai