Pengelasan busur paling baik digunakan pada logam berat dengan ukuran 4mm ke atas dan
digunakan untuk memperbaiki alat berat, pemasangan baja, dan pengelasan pipa serta
industri manufaktur dan konstruksi.
Metal Inert Gas (MIG) welding
or GMAW
Pemeriksaan pada hasil akhir pengelasan yang paling dasar dilakukan adalah
dengan pemeriksaan visual (VT). Pemeriksaan visual dilakukan dengan
mengobservasi hasil tampilan dan bentuk lasan. Pemeriksaan tersebut
diantaranya pada bentuk manik las, bentuk dan kedalaman penetrasi las, cacat
yang mungkin terbentuk, dan kesempurnaan fusi.
PENGUJIAN HASIL PENGELASAN
Pengujian Destruktif
Pengujian Kimia (Chemical Tests)
Pengujian destruktif dilakukan
dengan pengambilan spesimen uji Pengujian kimia dilakukan untuk
dari produk hasil lasan, tidak pada mengetahui sifat logam las dengan
produk keseluruhan (kecuali pada metode analisis kimia kandungan logam,
produk berukuran kecil) dan uji korosi, dan uji hidrogen terfusi.
dilakukan pengujian yang bersifat
merusak terhadap spesimen uji
tersebut.
Pengujian Mekanikal (Mechanical Tests)
Pengujian mekanikal dilakukan untuk mengukur sifat dari logam
yang telah dilas:
• Uji Tarik (Tensile Test); Pengujian untuk mengukur kekuatan akhir dari
sambungan las kampuh.
• Uji Tekan (Bend Test); Dilakukan untuk mengukur tingkat kebaikan struktur
dan elastisitas sambungan las kampuh.
• Uji Kekerasan (Hardness Test); Pengujian ini dilakukan untuk mengukur
kekerasan, baik ketahanan terhadap pemakaian mekanis maupun keelastisan
material. Terdapat empat jenis metode untuk mengukur kekerasan, yaitu :
Brinell, Rockwell, Vickers, and Shore.
• Uji Tumbuk (Impact Test); Kekuatan logam las untuk mencapai titik rusaknya
dapat diketahui dengan melakukan uji tumbuk. Pengujian yang umum
digunakan yaitu dengan metode Charpy V-notch.
Pengujian Struktural (Struktural Tests)