Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 3

1. PRISKA TAURAN
2. VALLY BILMASKOSi
3. MITHA KAKIAY
4. GANEZIA TUPAMAHU
5. FiISA ARLOY
6. FRANESYA PATTIPAWAEJ
7. ANTHONIA RATLAAN
8. JULIAN EIPEPA
9. AARON SEIPALLA
10. JOHANA RENJAAN
11. YUNITA TIMANOYO
12. NORCI FALERA
13. HENDERYETA PATTIPEILOHY
14. MISYE SAHUBURUA
GAYA KEPEMIMPINAN : PERBEDAAN DAN PENGGUNAANYA

• Defenisi gaya kepemimpinan :

• Gaya kepemimpinan adalah perilaku yang ditunjukan oleh seseorang ( pemimpin ) pada saat ia
mempengaruhi orang lain. Pendapat senada dikemukakan oleh Thoha yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang ( pemimpin ) pada saat
orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
• Sementara itu Hersey et al mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai pola perilaku yang
dilakukan oleh pemimpin pada saat berupaya mempengaruhi aktivitas orang lain ( bawahan )
seperti yang dilihat orang lain. Dalam hal ini perlu adanya keselarasan persepsi anatara
orang yang akan mempengaruhi dengan orang yang akan dipengaruhi perilakunya.
• Pengertian di atas menunjukan bahwa gaya kepemimpinan seseorang ( pemimpin )
merupakan hasil persepsi orang lain yang melihat terhadap perilaku pemimpin tersebut
dalam upaya mempengaruhi aktivitas orang lain. Orang lain yang melihat itu bisa atasan si
pemimpin, teman sejawat, atau bawahannya. Oleh karena itulah, untuk mengetahui dan
mengukur gaya kepemimpinan seorang pemimpin dapat digunakan persepsi dari orang
( pemimpin ) itu sendiri, atau dari orang lain seperti atasannya, bawahannya, dan atau teman
sejawatnya.
ADAPUN BERBAGAI GAYA KEPEMIMPINAN DIBEDAKAN, MENURUT LIKERS DAN MENURUT TEORI X DAN Y. MENURUT BEBERAPA AHLI. MENURUT
GILLIES. (200); TAPPEN. (2005); AZWAR. (2008); NURSALAM. (2010). ADA EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN KLASIK. EMPAT GAYA TERSEBUT ADALAH:

1. Gaya demokratis

Seorang pemimpin selalu meminta pendapat dari staf. Segala keputusan yang diambil atas
pertimbangan dan masukan dari staf. Pemimpin harus memiliki kritikal thinking, kecepatan dalam
mengambil keputusan menguasai substansi program kerja.

2. Gaya otoriter

Kepemimpinan otoriter mempunyai ciri bahwa segala keputusan berada dalam diri pemimpin (central of
decition maker).
3. Gaya leizes faire

Pemimpin dengan gaya leizes faire banyak para ahli menyatakan sebagai pemimpin yang kurang
memiliki kemampuan. Tidak mempunyai kopetensi dalam memimpin. Tidak paham akan program-
program kerja organisasi yang dipimpinnya. Segala keputusan diserahkan kepada para stafnya.

4. Gaya kharismatik

Pemimpin dengan gaya ini memiliki kharisma atau aura yang sangat positif. Aura ini terpancar dari
wajah, tubuh dan segala integritas dirinya. Pemimpin yang dilahirkan dari monarki biasanya memiliki
kharisma tertentu.
PEMIMPIN DENGAN GAYA KHARISMATIK MEMBUAT SEMUAI KONSTITUEN, SEGAN DAN
SANGAT MENGHORMATINYA. BERIKUT GAYA KEPEMIMPINAN HASIL PENGEMBANGAN
DARI GAYA KLASIK YAITU:

1. Gaya autokratis

Seorang pemimpin memberikan kepercayaan kepada stafnya sapai pada level tertentu. Memotivasi staf denangan

ancaman dan hukuman, tetapi pemimpin membuka komunikasi antara staf dengan dirinya sebagai pemimpin,

meskipun dalam pengambilan keputusan pemimpin masih melakukan pengawasan dengan ketat. Gaya kepemimpinan

ini mirip gaya dictator, tapi bobotnya agak kurang. Pendapat staf tidak pernah dibenarkan.

2. Gaya pseudo demokratis

Seorang pemimpin ingin menunjukkan seolah - olah demokratis. Seolah - olah pemimpin menghargai staf dan

meminta pendapatnya. Tetapi pada akhirnya keputusan menurut pemimpin.


3. Gaya militeristik

Gaya ini lebih banyak diterapkan dalam kemeliteren atau ketentaraan sesuai dengan namanya.
Kepemimpinan taat pada satu komando pimpinan sebagai komandan. Mirip gaya otoriter dan
dictator
KESIMPULAN :

Kepemimpinan dibandang sebagai suatu proses interaktif yang dinamis yang mencakup tiga
dimensi; pimpinan, bawahan dan situasi, masing – masing dari dimensi tadi saling mempengaruhi
misalnya, pencapaian tujuan tergantung bukan hanya sifat pribadi dari seorang pemimpin, tetapi
juga tergantung dari kebutuhan bawahan dan bentuk dari suatu keadaan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai