Anda di halaman 1dari 14

MODEL

DEMAND

1
1. HARGA BARANG
Kuantitas barang atau jasa yang akan dibeli
oleh konsumen dipengaruhi oleh harga
barang / jasa itu sendiri. Ada 2 tipe :
1. Pengganti, Jika harga barang / jasa
pengganti meningkat maka terjadi
penghematan dan memilih alternatif lain
dari barang /jasa tersebut
2. Pelengkap, Jika harga barang / jasa
pelengkap meningkat maka mencari harga
yang lebih rendah dari barang/jasa tersebut
2. PENDAPATAN

Pendapatan meningkat menyebabkan


orang untuk membeli lebih banyak, dan
jika pendapatan menurun maka
menyebabkan daya beli
menurun/berkurang.
3. HARGA
HARAPAN/EXPECTED
Jika harga suatu barang diperkirakan naik dimasa
depan dan jika barang tersebut dapat disimpan,
maka biaya kesempatan untuk mendapatkan
barang tersebut dimasa depan lebih rendah karena
orang cenderung untuk mengganti alternatif
seiring waktu

4
4. POPULASI

Semakin besar populasi, semakin besar


permintaan barang/jasa.
5. SELERA

Pengalaman masa lalu yang dipengaruhi


informasi, keyakinan dan sosial budaya
membentuk permintaan barang/jasa
PREMI JKN TERHADAP DEMAND

• Iuran pekerja penerima upah


sebesar 5% dari gaji/upah per
bulan (4% dibayar oleh pemberi
kerja dan 1% dari gaji pekerja)
Click icon to add picture
PREMI JKN TERHADAP DEMAND

• Iuran Rp. 42.000 per orang per bulan


dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas III.

• Iuran Rp. 100.000,- per orang per

bulan dengan manfaat pelayanan di


ruang perawatan Kelas II.

• Sebesar Rp. 150.000,- per orang per


bulan dengan manfaat pelayanan di
ruang perawatan Kelas I.
ANALISIS NEED DAN DEMAND
PELAYANAN KESEHATAN PADA
PUSKESMAS SIWALANKERTO
KOTA SURABAYA DI ERA JKN
JURNAL
1. TEORI

• Teori permintaan dan pelayanan kesehatan di negara – negara berkembang dipengaruhi


faktor (Mills, 1990) :
1. Pendapatan, dimana ada korelasi antara pendapatan dengan besarnya permintaan akan
pemeliharaan kesehatan
2. Harga, dimana berperan dalam menentukan permintaan terhadap pemeliharaan kesehatan
3. Pencapaian sarana pelayanan kesehatan secara fisik akan menurunkan permintaan
4. Kemanjuran dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
2. METODE

• Menggunakan pendekatan observasional dengan rancangan penelitian cross sectional


study dan tanpa diberikan perlakuan pada populasi (Supriyanto & Johan, 2011).
• Kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik deskriptif melalui tabel distribusi
frekuensi untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan gambaran need
demand pemanfaatan pelayanan kesehatan.
• Pupulasi : masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Siwalankerto.
• Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan pengambilan
sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 50 responden.
5. KOMENTAR

• Pada jurnal, masyarakat membuat permintaan untuk fasilitas tambahan yaitu AC dan wifi
dimana hal itu sangat wajar demi kenyamanan ruang tunggu pasien, mengurangi beban
kuota pasien dalam antrian online/screening mandiri/konsultasi online dan meningkatkan
kepuasan masyarakat dipuskesmas, apalagi sangat banyak masyarakat diwilayah kerja
puskesmas siwalankerto yang memilih untuk lebih memanfaatkan fasilitas pelayanan di
puskesmas daripada di RS.
• Oleh karena itu juga provider harus lebih meningkatkan pelayanan terutama di era JKN
6. KAITAN & MANFAAT UNTUK KONTEKS SAAT
INI (ERA COVID-19)
• Puskesmas di era JKN sangat baik untuk melakukan analisis need dan demand secara kontinyu
termasuk utility atau kepuasan agar dapat menilai kebutuhan dan harapan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lebih optimal
• Serta analisis tsb juga bermanfaat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar sesuai
harapan masyarakat karena puskesmas sebagai gatekeeper dalam program JKN
• Di era Covid-19, program JKN memiliki peran strategis dalam upaya pengendalian Covid-19,
beberapa kemudahan layanan primer dimasa pandemi Covid-19 dikembangankan dengan
mengoptimalkan aplikasi Mobile JKN seperti: Screening Mandiri Covid-19, antrian online,
serta konsultasi dokter
DAFTAR PUSTAKA
1. David Wonderling, Reinhold Gruen, N. B. (2005).
Introduction to Health Economics. In Open University Press
(First). https://doi.org/10.5713/ajas.1999.165

2. BPJS Kesehatan. https://bpjs-


kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/13

Anda mungkin juga menyukai