GOLONGAN
DIURETIKA
OLEH:
APT. NUR RAHMI HIDAYATI, S.FARM., M.FARM
PENDAHULUAN
• Mengurangi resiko merupakan tujuan utama terapi hipertensi, dan pilihan terapi obat
dipengaruhi secara bermakna oleh bukti yang menunjukkan pengurangan resiko.
TARGET NILAI TEKANAN DARAH YANG DI
REKOMENDASIKAN DALAM JNC VII
• Terapi Farmakologi: diuretik, penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI), penghambat reseptor angiotensin (ARB),
penyekat beta, dan antagonis kalsium (CCB).
DIURETIKA
• Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan volume darah dan curah jantung.
PENGGOLONGAN DIURETIKA
• Diuretik thiazide
• Digunakan pada hipertensi ringan atau sedang, fungsi jantung dan ginjal normal.
• Contoh: klortalidon, hidroklorotiazid, metolazone, mefrusida, indapamida, dan klopamida.
• Pemberian pada pagi hari menghindari diuresis malam hari.
• Lebih efektif dari loop diuretic kecuali pada pasien dengan GFR rendah (± ClCr<30 ml/min).
• Gunakan dosis lazim untuk mencegah efek samping metabolic.
• Hidroklorotiazid (HCT) dan klortalidon lebih disukai, dengan dosis efektif maksimum 25 mg/hari;
klortalidon hampir 2 kali lebih kuat dibanding HCT.
• Keuntungan tambahan untuk pasien osteoporosis; monitoring tambahan untuk pasien dengan sejarah
pirai atau hiponatremia
HIDROKLORTHIAZIDA
• Interaksi obat :
ACE inhibitor : meningkatkan efek hipotensi (Captoril)
beta bloker : meningkatkan risiko hiperglikemia pada diabetes ( Propranolol).
digoksin : toksisitas jika terjadi hipokalemia
lithium : toksisitas karena menurunnya ekskresi lithium
NSAID : menurunkan efikasi thiazid (Parasetamol, Asetosal).
PENGGOLONGAN DIURETIKA
• Loop diuretic/ Diuretik kuat
• Digunakan untuk hipertensi parah, utk kombinasi obat yang menyebabkan retensi natrium,
insufisiensi ginjal, filtrasi glomeruler < 30 atau 40 mL/menit, gagal jantung/sirosis, retensi natrium.
• Contoh: bumetanide, furosemide, torsemide.
• Pemberian pagi dan sore untuk mencegah diuresis malam hari.
• Dosis lebih tinggi mungkin diperlukan untuk pasien dengan GFR sangat rendah atau gagal jantung.
• Tempat kerja : Ansa Henle.
• Mekanisme kerja : penghambatan transport elektrolit Na+, K.
DIURETIK KUAT ( HIGH-CEILING DIURETICS)
• Secara umum diuretik kuat mempunyai mula kerja (onset) dan lama kerja
(durasi) yang lebih pendek dari thiazida.
• Tempat kerja diuretik kuat adalah lengkung/Ansa Henle bagian asenden sehingga
disebut juga loop diuretic.
• Indikasi : Pasien gagal ginjal disertai anuria, Hiperkalsemia simptomatik.
• ESO : Reaksi toksik berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
Hiperurikemia. Reaksi gangguan saluran cerna, depresi , rash kulit, paraestesia
dan disfungsi hati.
Interaksi Diuretik kuat
• Diuretik kuat dapat berinteraksi dengan Warfarin dan klofibrat melalui pergeseran
ikatannya dengan protein.
• Penggunaan kronis dapat menurunkan klirens lithium.
• Penggunaan bersama sefalosporin dapat meningkatkan nefrotoksis.
• NSAID terutama Indometasin dan gol steroid dapat melawan kerja furosemid.
Perhatian:
Tidak dianjurkan diberikan pada wanita hamil karena pada percobaan hewan uji dapat
menimbulkan efek teratogenik.
PENGGOLONGAN DIURETIKA
• Diuretika Osmotis
• Obat jenis ini meningkatkan jumlah cairan tubuh yang disaring keluar oleh
ginjal, sekaligus menghambat penyerapan cairan kembali oleh ginjal.
• Tempat kerja : Tubuli proksimal, Ansa Henle, duktus koligentes
• Mekanis kerja : menghambat reabsorpsi Na+ dan air.
• Contoh obat diuretik jenis ini adalah: mannitol, sorbitol.
SYARAT DIURETIK OSMOTIK
• Perintang Karbonanhidrase
• Obat diuretik jenis ini bekerja dengan cara meningkatkan konsentrasi asam
bikarbonat, natrium, kalium, dan air yang dikeluarkan dari ginjal.
• Penghambat karbonat digunakan untuk menurunkan jumlah cairan di dalam bola
mata dan terkadang mengatasi penyakit akibat ketinggian.
• Tempat kerja : Tubuli proksimal
• Mekanis kerja : menghambat reabsorpsi karbonat
• Salah satu contoh obat ini adalah Asetazolamide.
DIURETIK PENGHAMBAT KARBOANHIDRASE
• Karboanhidrase adalah enzim yang mengkatalisis reaksi CO2 dan H2O--- H2CO3
ASETAZOLAMIDA
• Pada ginjal meningkatkan ekskresi kalium, disebabkan oleh pertukaran Na dan K menjadi aktif menggantikan
pertukaran dengan H+> Dengan meningktnya ekskresi elektrolit maka bertambah ekskresi air.
• Famakokinetik : Dapat diserap melalui saluran cerna, kadar tertinggi dalam darah dicapai setelah 2 jam dan
ekskresinya melalui ginjal sempurna setelah 24 jam.
• Indikasi : Galukoma, mengurangi gejala acute mountain sickness.
• ESO : hipokalemia, nafsu makan berkurang, depresi terutama pada pasien lansia, bintik-bintik merah pada kulit.
• Dosis : Tersedia dalam bentuk tablet 125 dan 250 mg. Dosis untuk simple chronic glaucoma 250-1000 mg perhari
PENGGUNAAN DIURETIKA
• Banyak obat yang dapat berinteraksi dengan obat diuretic, pastikan pasien tidak mengonsumsi
lebih dari satu diuretik sekaligus. Kecuali, memang dalam kasus tertentu yang dilakukan di bawah
pengawasan dokter.
• Sebaiknya tidak minum obat jenis loop diuretik jika sedang menggunakan obat Antiaritmia
Tikosyn (Defetilide).
• Monitor kadar kalium pasien dengan hati-hati jika menggunakan diuretik thiazide dan loop
ataupun obat lain yaitu digoxin.
• Perlu juga ada penyesuaian mengenai dosis insulin dan obat diabetes, terhadap penggunaan obat
diuretic.