Anda di halaman 1dari 43

Ciri ragam

bahasa ilmiah:
Hubungan
sintaksis &
semantis antar
kalimat
Oleh : Kelompok 7
November

mon tue wed thu fri sat sun

1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

SINTAKSI 13 14 15 16 17 18 19

S 20 21 21 22 23 24 25

26 27 28 29 30 31
Hubungan
Sintaksis antar
Kalimat
Sintaksis merupakan ilmu yang
membahas struktur internal
kalimat yang terdiri dari
frasa, klausa, dan kalimat.
Sintaksis membicarakan
tentang hubungan kata
dengan kata lain. Sehingga,
hubungan sintaksis antar
kalimat bisa kita temukan
dalam keterikatan antara
unsur bahasa yang satu
dengan unsur bahasa lain
yang membentuk suatu
kalimat.
Pengertian Fungsi Struktur

Kalimat

Kata dalam Frasa Klausa


Sintaksis
Pengertian Sintaksis
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan” dan kata tattein
yang berarti “menempatkan”. Jadi, secara etimologi berarti: menempatkan bersama-sama
kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Dalam KBBI, sintaksis adalah cabang linguistik tentang susunan kalimat dan bagiannya; ilmu
tata kalimat.
Sedang menurut beberapa ahli, definisi sintaksis adalah sebagai berikut:
Sukini (2010): Sintaksis adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk frasa,
klausa, kalimat, dengan satuan terkecilnya berupa bentuk bebas, yaitu kata.
Manaf (2009): Sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat.
Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat.

Jadi, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sintaksis adalah salah satu cabang ilmu linguistik
yang membahas unsur internal kalimat yang terdiri dari frasa, klausa, dan kalimat.
mon

tue
Fungsi
wed

thu Sintaksi
fri
s
mon
Fungsi ilmu sintaksis secara struktural dapat
tue
mengaitkan antara konstituen yang satu
wed dengan konstituen yang lain dalam suatu
thu kalimat. Sehingga tercipta suatu kohesi,
yaitu keserasian hubungan antar unsur
fri
yang satu dengan yang lain dalam wacana
sehingga lahirlah pengertian yang baik dan
koheren. Kohesi merujuk pada bentuk.
mon

tue

wed
Struktur
thu

fri
Struktur sintaksis ada tiga yaitu fungsi
mon sintaksis, kategori sintaksis, dan
peran sintaksis. Dalam fungsi
tue sintaksis ada hal-hal penting
yaitu subjek, predikat, dan objek.
wed Dalam kategori sintaksis ada klausa
istilah nomina, verba, adjektiva,
thu dan numeralia. Dalam peran
sintaksis ada istilah pelaku,
fri
penderita, dan penerima.
Menurut Verhaar (1978), fungsi-
fungsi S, P, O, dan K merupakan
kotak kosong yang diisi kategori
dan peranan tertentu.
mon Kata dalam
tue

wed

thu
sintaksis
fri
Kata
mon
Dalam tataran morfologi kata merupakan
tue satuan terbesar(satuan terkecilnya adalah
morfem), tetapi dalam tataran sintaksis
wed kata merupakan satuan terkecil yang secara
thu
hierarkial menjadi komponen pembentuk satuan
sintaksis yang lebih besar, yaitu frasa. Kata sebagai satuan
fri sintaksis, yaitu dalam hubungannya dengan unsur-unsur
pembentuk satuan sintaksis yang lebih besar, yaitu frasa,
klausa, dan kalimat.
Peran Kata
mon

tue
Dalam tatanan sintaksis, kata berperan sebagai :
wed
1.pengisi fungsi sintaksis,
2.penanda kategori sintaksis,
thu
3.perangkai dalam penyatuan satuan – satuan
atau bagian – bagian
fri dari satuan sintaksis.
Macam-macam Kata
mon

tue

wed

thu

fri 2. kata tugas (function word)


1. Kata penuh (full word) Sedangkan yang disebut kata
Kata penuh adalah kata yang tugas adalah kata yang secara
secara leksikal memiliki makna, leksikal tidak mempunyai
mempunyai kemungkinan untuk makna, tidak mengalami
mengalami proses morfologi, proses morfologi, merupakan
merupakan kelas terbuka, dan kelas tertutup, dan di dalam
dapatbersendiri sebagai sebuah pertuturan dia tidak dapat
satuan tuturan. bersendiri.
mon

tue

wed
Frasa
thu

fri
mon

tue Menurut KBBI, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang
bersifat nonpredikatif.
wed

thu ● Frasa adalah satuan gramatikal yang berupa gabungan kata


fri yang bersifat nonpredikatif atau satu konstruksi
ketatabahasaan yang berdiri atas dua kata atau lebih. (Chaer,
1991:222).
Ciri-Ciri Frasa
mon

tue ● Terbentuk atas dua kata atau lebih dalam pembentukannya.


● Menduduki fungsi gramatikal dalam kalimat.
wed ● Mengandung satu kesatuan makna gramatikal.
● Bersifat non-predikatif.
● Konstituen frasa adalah kata (bukan morfem).
thu
● Hanya menduduki atau mengisi satu fungsi.
● Merupakan konstituen klausa.
fri ● Bagian – bagian frasa tidak boleh ditukar atau dibalik susunannya.
● Frasa dapat diperluas dengan tambahan kata depan, tengah, atau
belakang.
● Terdiri atas dua konstituen pembentukan atau lebih yang memiliki
kedekatan hubungan.
Macam-macam Frasa menurut
mon
Ramlan (1981)
tue
Frasa
wed
Eksosentris
1. Nomina
thu

fri
Frasa 2. Verba

Endosentris 3. Adjektiva

1. Koordinatif 4. Pronomina

2. Atributif 5. Numeralia

3. Apositif 6. Preposisi

7. Konjungsi
mon

tue

wed
Klausa
thu

fri
mon

tue Pengertian
wed Klausa klausa

thu Klausa adalah sebuah


konstruksi yang di
fri
dalamnya terdapat
beberapa kata yang
mengandung unsur
predikatif (Keraf,
1984:138).
Jenis Klausa menurut
Widjono(2007:143)

mon
Klausa kalimat Klausa kalimat Klausa gabungan kalimat
tue majemuk setara majemuk majemuk setara dan kalimat
bertingkat majemuk bertingkat
wed

thu Dalam kalimat majemuk setara (koordinatif), setiap klausa


Kalimat majemuk bertingkat Kalimat majemuk bertingkat
dibangun dengan klausa yang dibangun dengan klausa yang
memiliki kedudukan yang sama. Kalimat majemuk koordinatif berfungsi menerangkan klausa
berfungsi menerangkan klausa
fri dibangun dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling
lainnya. lainnya.
menerangkan.

Contoh : Orang itu pindah ke Contohnya : Dia pindah ke


Contohnya : Rima membaca kompas, Jakarta setelah ayahnya
Jakarta setelah suaminya bekerja
dan adiknya bermain catur. menginggal dan ibunya kawin
di Bank Indonesia.
lagi.
mon

Kalimat
tue

wed

thu

fri
mon

tue Pengertian
wed Kalimat
thu Kalimat adalah satuan
bahasa terkecil
fri
yang merupakan
kesatuan pikiran
(Widjono:146).
Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang
mempunyai ciri sebagai berikut:

● (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan
frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang
minimal mengandung satu subjek dan prediket,
● (2) satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi
oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final,
yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis,
kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi
tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final
yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
mon

tue Ciri-ciri kalimat


wed Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut.
• Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan
kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri
thu dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
• Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
fri • Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
• Mengandung pikiran yang utuh.
• Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung
fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut
fungsinya.
• Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
• Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat
disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
Fungsi sintaksis
dalam Kalimat
Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk
bahasa tertentu (Manaf, 2009:34). Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), predikat (P), objek
(O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua
fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek
dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan
unsur penunjang dalam kalimat.
Fungsi sintaksis
Subjek Objek Pelengkap
• Subjek adalah bagian yang
diterangkan predikat. • Objek berupa frasa nomina atau • Pelengkap berupa frasa nomina, verba,
• Subjek dapat dicari dengan pengganti frasa nomina. adjectiva, numeralia, preposisi, dan
pertanyaan apa atau siapa • Objek mengikuti predikat yang pengganti nomina.
yang tersebut dalam berupa verba transitif (memerlukan • Pelengkap mengikuti predikat yang
predikat. objek) atau semitransitif. berupa verba intransitive (tidak
• Subjek berupa frasa nomina • Objek juga dapat diubah menjadi memerlukan objek).
atau pengganti frasa nomina. subjek. • Pelengkap tidak bisa diubah menjadi
subjek.

Predikat Keterangan
• Predikat adalah bagian kalimat yang • Keterangan adalah bagian kalimat
menerangkan subjek. yang menerangkan subjek, predikat,
• Predikat dapat ditentukan dengan objek atau pelengkap.
pertanyaan yang tersebut dalam • Keterangan berupa frasa nomina, frasa
subjek sedang apa, siapa, berapa, di preposisi, dan frasa konjugsi.
mana, dan lain-lain. • Keterangan mudah dipindah-pindah,
• Predikat bisa berupa frasa nomia, kecuali diletakkan di antara predikat
frasa verba, frasa adjectiva, frasa dan objek atau predikat dan pelengkap.
numeralia, atau pun frasa preposisi.
SEMANTIK
mon

tue Makna
wed Makna
thu

fri

Makna

Makna
Hubungan
Semantis
antar
Kalimat
Semantis merupakan ilmu
tentang makna kata dan
kalimat; pengetahuan
mengenai seluk-beluk dan
pergeseran arti kata
(KBBI).
 
Pengertian Kajian Hakikat
Semantik Makna

Jenis Relasi Perubahan


Makna Makna Makna
Pengertian Semantik
Semantik berasal dari bahasa Yunani: semantikos, memberikan tanda, penting, dari kata
sema, tanda adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada
suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah
pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain: sintaksis,
pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana, serta pragmatik,
penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu.
Menurut KBBI semantik adalah: ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai
seluk-beluk dan pergeseran arti kata (KBBI).
Kajian Semantik
Status tataran semantik dengan tataran fonologi, morfologi, dan sintaksis adalah tidak
sama. Semantik dengan objeknya yakni makna, berada di seluruh tataran, yaitu berada di
tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. Makna yang menjadi objek semantik sangat tidak
jelas, tak dapat diamati secara empiris, sehingga semantik diabaikan.Tetapi, pada tahun 1965,
Chomsky menyatakan bahwa semantik merupakan salah satu komponen dari tata bahasa dan
makna kalimat sangat ditentukan oleh semantik ini.
Hakikat Makna
Menurut de Saussure, setiap tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen
signifian (yang mengartikan) yang berwujud runtunan bunyi, dan komponen signifie (yang diartikan) yang berwujud
pengertian atau konsep (yang dimiliki signifian). Menurut teori yang dikembangkan Ferdinand de Saussure, makna
adalah pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Jika tanda linguistik tersebut
disamakan identitasnya dengan kata atau leksem, berarti makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki oleh setiap
kata atau leksem.J ika disamakan
dengan morfem, maka makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki oleh setiap morfem,
baik morfem dasar maupun morfem afiks.

Di dalam penggunaannya dalam pertuturan yang nyata, makna kata atau


leksem itu seringkali terlepas dari pengertian atau konsep dasarnya dan juga acuannya.
Banyak pakar menyatakan bahwa kita baru dapat menentukan makna sebuah kata
apabila kata itu sudah berada dalam konteks kalimatnya.Pakar itu juga mengatakan
bahwa makna kalimat baru dapat ditentukan apabila kalimat itu berada di dalam
konteks wacananya atau konteks situasinya.Bahasa bersifat arbiter, sehingga
hubungan antara kata dan maknanya juga bersifat arbiter.
 
Jenis Makna
mon

tue
 
wed 1. Makna Leksikal, Gramatikal dan
thu
Kontekstual
2. Makna Referensial dan Non-referensial
fri 3. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
4. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
5. Makna Kata dan Makna Istilah
6. Makna Idiom dan Peribahasa
mon
Sinonim
tue

wed
Relasi Makna Antonim

Relasi makna adalah


thu Redudansi
hubungan semantik yang
terdapat antara satuan bahasa Polisemi
fri yang satu dengan yang lain.

Ambiguitas
/Ketaksaan
Homonim

Hiponimi
mon

tue

wed
Perubahan Makna
thu Secara sinkronis makna sebuah kata atau
leksem tidak akan berubah, tetapi secara diakronis
fri ada kemungkinan dapat berubah. Dalam masa yang
relatif singkat, makna sebuah kata tidak akan
berubah, tetapi dalam waktu yang relative lama ada
kemungkinan makna tersebut akan berubah.
Ini tidak berlaku untuk semua kosakata, tetapi hanya
terjadi pada sebuah kata saja, yang disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:

mon Perkembangan
pemakaian kata
tue Perkembangan Pertukaran tanggapan
sosial budaya indera (sinestesia)
wed

thu

fri Perkembangan
dalam bidang ilmu
dan teknologi Adanya asosiasi
mon Kesimpulan
tue
Sintaksis merupakan ilmu yang membahas struktur internal
kalimat yang terdiri dari frasa, klausa, dan kalimat. Sintaksis
wed
membicarakan tentang hubungan kata dengan kata lain.
Sehingga, hubungan sintaksis antar kalimat bisa kita temukan
thu dalam keterikatan antara unsur bahasa yang satu dengan unsur
bahasa lain yang membentuk suatu kalimat. Fungsi ilmu
fri sintaksis secara struktural dapat mengaitkan antara konstituen
yang satu dengan konstituen yang lain dalam suatu kalimat.
Struktur sintaksis ada tiga yaitu fungsi sintaksis, kategori
sintaksis, dan peran sintaksis.
mon Kesimpulan
Semantik adalah ilmu tentang makna dalam suatu kata dan
tue kalimat; pengetahuan mengenai seluk-beluk dan pergeseran
arti kata. Status tataran semantik dengan tataran fonologi,
wed morfologi, dan sintaksis adalah tidak sama. Semantik dengan
objeknya, yakni makna, berada di seluruh tataran, yaitu
thu berada di tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. Makna
yang menjadi objek semantik sangat tidak jelas, tak dapat
diamati secara empiris, sehingga semantik diabaikan. Tetapi,
fri pada tahun 1965, Chomsky menyatakan bahwa semantik
merupakan salah satu komponen dari tata bahasa dan makna
kalimat sangat ditentukan oleh semantik ini. Makna adalah
pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada
sebuah tanda linguistik.
mon

tue

wed
Ikan Hiu Makan Tomat
Minumnya es teh gratisan
thu Mohon Maaf teramat sangat
fri
Jika terdapat banyak kesalahan
Sekian Dari
mon Kami
tue
● Amalina Damayani
wed (19/439524/SA/19668)
● Eylanda Gayatri
thu (19/446322/SA/20080)
● Faqih Asysyauqi
fri (19/44382/SA/19871)
● Himatul Rokhmah
(19/443386/SA/19875)
● Hisma Afifatutamim
(19/443387/SA/19876)
● Ziyadu Rizqi
(19/443402/SA/19891)
Alwi, Hasan, dkk. 1993. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Edisi Kedua. Jakarta: Depdikbud.

Balitbang Puskur. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SLTP. Buram Ke-7. Jakarta.

Busri, Hasan. 2003. Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: FKIP Universitas Islam Malang.
mon

tue
Daftar Busri, Hasan. 1997. Analisis Wacana: Teori dan Penerapannya. Malang: FKIP Universitas Islam Malang.

Depdikbud. 1994. kurikulum 1994: Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Sekolah Menengah Umum Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Pustaka Jakarta.

Parera, Jos Daniel. 1996. Pedoman Kegiatan Beljar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
wed
Purwo, Bambang Kaswanti (Ed.). 2000. Kajian Serba Linguistik untuk Anton Moliono Pereksa Bahasa. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya.

thu Ramlan, M. 1997. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Rianti, Virli Muji, dkk. 2014. "Sintaksis Bahasa Indonesia". Makalah. https://www.slideshare.net/AnasSetiaji/makalah-sintaksis-bahasa-indonesia . Diakses pada
fri 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.

Rusmaji, Oscar. 1999. Aspek-aspek sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: IKIP Malang.

Samsuri. 1985. Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: Sastra Budaya.

Samsuri. 1987. Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Suparno. 1987. Beberapa Aspek Sintaksis Bahasa Indonesia. Malang: FPBS IKIP Malang.

Sunarya, Arif. 2012. “Sintaksis dalam Tataran Linguistik”. https://arifsunarya.wordpress.com/2012/11/17/sintaksis-dalam-tataran-linguistik/ .


Diakses pada 5 November 2020 pukul 10.30 WIB.

Supriyadi. 2014. "Sintaksis Bahasa Indonesia". https://repository.ung.ac.id/karyailmiah/show/221/sintaksis-bahasa-indonesia.html .


Diakses pada 5 November 2020 pukul 12.00 WIB.
Ada pertanyaan?
mon

tue

wed

thu

fri
Terimakasih
kelompok7@ugm.mail.ac.id
+62 8765 4321
ikanhiumakantomat.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and illustrations by Stories

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai