Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL APPRAISAL

Role of clinical forensic medicine unit in quality and standardization of


medico-legal reports

dr. RAJA ALFATH WIDYA ISWARA, M.H .,Sp.FM,

Benazir Amrinnisa Y, S.Ked


K1A1 14 082
PENDAHULUAN
» Medico-Legal Report (MLR) yang tidak lengkap dan tidak akurat sering kali
memperlambat persidangan dan menyebabkan penilaian yang salah. Identifikasi
kesalahan dan kekurangan seperti itu dalam laporan dapat membantu mencegah litigasi
terhadap dokter, putusan pengadilan yang tidak bias, dan ketidakadilan.

» Clinical Forensic Medicine Unit (CFMU) menangani semua medico-legal cases (MLC)
yang dibawa ke institusi. Hal tersebut untuk mempersiapkan MLR, mengumpulkan
bukti, dan mengawasi masalah medikolegal institut.
PENDAHULUAN
» Medico-legal cases (MLC) adalah kasus medis di mana penyelidikan hukum oleh
polisi sangat penting, baik pada pasien yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal.
» Kapanpun sebuah kasus datang ke unit gawat darurat dengan cedera yang
diakibatkan oleh kecelakaan / bunuh diri / pembunuhan atau ketika praktisi medis
menemukan adanya ketidaksesuaian antara riwayat yang diceritakan dan temuan
pemeriksaan, maka dia mengutip kasus tersebut sebagai MLC dan segera memberi
tahu polisi.
PENDAHULUAN

» Ketika MLC datang, dokter yang bertugas setelah memberi tahu polisi menyiapkan
medico-legal report (MLR) berdasarkan pemeriksaan fisik pasien, mengumpulkan
dan menyimpan bukti medis jika diperlukan, dan menyusun opini akhir. MLR ini
berfungsi sebagai bukti penting di pengadilan yang membantu dalam menyusun
keputusan dan memberikan keadilan.
METODE dan MATERIAL

Desain5studi Pengumpulan data


Retrospektif, observasi, Pra-CFMU mencakup 50 laporan keracunan
dan non-intervensi. dan 50 laporan non-keracunan, dipilih
secara acak di antara 504 kasus. Pasca-
CFMU juga mencakup 50 laporan keracunan
Parameter penelitian dan 50 laporan non-keracunan, dipilih
secara acak di antara total 588 kasus.
MLR pada MLR pada
kelompok kelompok Analisis statistik
kasus kasus non-
keracunan keracunan
Pemetaan data dilakukan
menggunakan Microsoft
Excel 2016 dan parameter
penelitian dibandingkan
dengan mengguanakan
Two Proportional Z Test
HASIL
6
 MLR non-poisoning
HASIL
HASIL
 MLR Poisoning
HASIL
Kualitas dan akurasi
laporan medico-legal Menekankan untuk
sangat meningkat karena menghindari kesalahan umum
keterlibatan spesialis saat menulis laporan medico-
forensik. Laporannya lebih
rinci, sederhana, dan dapat
DISKUSI legal tentang pelecehan anak
seperti deskripsi cedera yang
dimengerti oleh individu tidak akurat, usia cedera, jenis
non-medis seperti dan tingkat kekuatan yang
pengacara dan hakim. digunakan untuk menyebabkan
Untuk mencegah cedera, mekanisme cedera,
tuntutan hukum, perbedaan antara alami dan
penelitian ini membahas tidak disengaja.
bagaimana kesalahan setiap fasilitas perawatan
umum dari laporan kesehatan, baik pusat
dapat dihindari di setiap kesehatan primer atau
pengaturan perawatan fasilitas perawatan
kesehatan, terutama kesehatan tersier, harus
pusat-pusat dengan memiliki proforma terpisah
kekurangan dokter untuk MLC, termasuk
forensik. semua parameter penting
SIMPULAN
kesalahan berkurang secara signifikan dalam
laporan medico-legal yang disiapkan oleh ahli
forensik. Oleh karena itu, diperlukan tenaga
ahli forensik di setiap fasilitas kesehatan untuk
mencegah tuntutan hukum dan penguatan
peradilan. Selain itu, kami merekomendasikan
pelatihan reguler bagi para profesional non-
forensik untuk mengenalkan mereka dengan
pekerjaan medico-legal.
12

CRITICAL
APPRAISAL
Jurnal ini bertujuan untuk membandingkan MLR Pre CFMU
dan Post CFMU
Penelitian ini dilakukan pada sampel Pra- CFMU dan Post CFMU. Sampel
Pra-CFMU mencakup 50 laporan keracunan dan 50 laporan non-
keracunan, dipilih secara acak di antara 504 kasus. Pasca-CFMU juga
mencakup 50 laporan keracunan dan 50 laporan non-keracunan, dipilih
secara acak di antara total 588 kasus.
Semua sampel pada penelitian ini yang terdiri dari sampel Pre-CFMU
sebanyak 50 kasus keracunan dan 50 kasus non keracunan dan
sampel pasca CFMU yang terdiri dari 50 kasus keracunan dan 50
kasus non keracunan yang semuanya di analisis pada penelitian ini
Pada penelitian ini tidak ada intervensi yang di berikan pada
sampel yang di teliti baik sampel pre CFMU maupun sampel
post CFMU.
Karakteristik masing masing kelompok pada penelitian ini telah
tercantum dalam MLR yang di analisis
Pada penelitian ini masing masing kelompok penelitian
mendapatkan perlakuan yang sama dan pembandingan
kelompok penelitian dilakukan dengan menggunakan Two
Proportion Z-test
Pada penelitian ini hasil penelitian di tampilkan dalam bentuk grafik yang
menampilkan hasil analisis data pada masing masing kelompok. Uji
statistic yang digunakan untuk membandingkan hasil penelitian pada
kelompok pre CFMU dan Post CFMU adalah Two Proportion Z-test dan
hasil analisis data ditampilakn dalam bentuk p-value dan z-score
Pada penelitian ini interval kepercayaan (Confidence
Interval/CI) tidak di laporkan
Pada penelitian ini tidak ada intervensi yang dilakukan pada kedua
kelompok sampel penilitian.
Pada populasi penelitian ini MLR tidak selamanya di terbitkan oleh
ahli forensic klinis (CFMU). Situasi ini serupa dengan populasi local
di sini di mana tidak semua MLR pada kasus medikolegal di terbitkan
oleh ahli forensic dikarenakan tidak semua rimah sakit memiliki ahli
forensic sehingga hasil penelitian ini dapat di terapkan pada
populasi local.
Pada penelitian ini tidak ada intervensi yang dilakukan sehingga
tidak dapat di lakukan perbadingan hasil intervensi yang di teliti
dengan intervensi yang telah ada.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai