Anda di halaman 1dari 23

TERMODINAMIKA

by kelompok 5
Anggota kelompok :

Marshanda Nayoan 20101105137


Brigitta M Amisi 20101105138
Marlin Mamangkey 20101105125
Michelle Kainde 20101105076
Fernando Runtuwene 20101105131
Tesalonika Mamentu 20101105108
Jafier Weol 20101105117
Mery Lintaku 20101105075
Meivie sigar 20101105130
Frandi Mangindano 15101105049
Riya Masontik 20101105127
Priscillia Lalao 20101105118
Yosua womsiwor 17101105096
Intan lala 20101105116
▼TERMODINAMIKA▼

Merupakan cabang ilmu fisika yang khusus


yang mempelajari interaksi energi panas
terhadap zat
A.1 Usaha Pada Sistem
Termodinamika
W = F . S ………..…………….. ...…………..(1)
Karena besaran yang terukur pada sistem berupa tekanan P, volume V dan luas penampang
silinder serta perpindahan piston ds, maka :
s = s2 – s1 …………………………………………………….... (2)
F =P.A ……..……...………………….……(3)
Bila persamaan 2 dan 3 disubtitusikan ke persamaan (1), diperoleh :
W = P. A (s2 – s1)
W = P (A.s2 – A.s1) …………………......……..(4)

Persamaan (4) disederhanakan menjadi :


W = P(V2 – V1) ………………………………..(5)
Dimana :
W : usaha (joule)

P : tekanan (N.m-2)

V1 : Volume Akhir (m3)

V2 : Volume Awal (m3)


A.2 Usaha Pada Proses Isotermal

Berdasarkan persamaan umum usaha sistem dan persamaan


tekanan gas ideal diperoleh :
VB
nRT
 WA-B =  PdV
VA
dan P = V sehingga :

VA VB
nRT dV
 V dV = nRT
 W = VB
A-B
V
VA

Jadi persamaan usaha pada proses isotermal diformulasikan :


 VB 
 
WA-B = n.R.T. In  VA  ………………………… (6)
A.3 Usaha Pada Proses Isokhorik

Usaha yang dilakukan sistem dari A ke B, diperhitungkan


sebagai : VB
 PdV
VA

WA-B = VB
, Karena ∆V = 0, maka :
 dV
VA

WA-B = P = P ∆V = P. 0

Jadi usaha pada Proses Isokhorik (Isovolume) diformulasikan :


WA-B = 0 ………………………………. (7)
A.4 Usaha Pada Proses Isobarik

Proses Isobarik adalah proses yang berlangsung pada tekanan tetap.


Gambar di bawah ini, menunjukkan grafik P-V pada proses isobar. Untuk
memperhitungkan usaha sistem pada proses isobar dari A ke B adalah :

WA-B =P = P.∆V

VB

 dV
VA

Jadi usaha pada proses isobarik diformulasikan :


WA-B = P(VB – VA) …………………………………………(8)
A.5 Usaha pada proses Adiabatik

Proses adiabatik adalah proses pada sistem tanpa terjadi


pelepasan maupun penyerapan kalor (Q). Beberapa penerapan
proses adiabatik dapat dijumpai pada sistem kompresi mesin
diesel dan pemuaian gas cair pada sistem pendingin.
Menurut perumusan Poisson didapatkan persamaan
matematis :
PVγ = konstan P1V1γ = P2V2γ Cp
T1V1γ-1 = T2V2γ-1 dan γ =
TV(γ-1) = konstan Cv

Tetapan Laplace diperoleh dari perbandingan kapasitas kalor


gas pada tekanan tetap terhadap kapaitas kalor gas pada
volume tetap. Karena pada proses adiabatik tidak terjadi
perubahan kalor, akibatnya usaha pada proses adiabatik
diperoleh dari perubahan energi dalam gas.
B. HUKUM TERMODINAMIKA

Hukum Termodinamika dirumuskan sebagai :

“Apabila kalor Q diberikan pada suatu sistem, sehingga sistem


melakukan usaha W, maka besarnya perubahan energi sama
dengan selisih kalor terhadap usaha yang dilakukan sistem (Q-W)”.
Hukum Termodinamika ditulis :

Q = W + ∆U

Dimana :
Q : kalor yang diberikan pada sistem (Joule)
W : usaha yang ddilakukan sistem (Joule)
∆U : perubahan energi dalam (Joule)
B.1 Perubahan Energi Dalam

U = U 2 – U1
Dimana :
U : Perubahan energi dalam (Joule)
U1 : energi dalam pada keadaan awal (Joule)
U2 : energi dalam pada keadaan akhir (Joule)
B.2 Hukum I Termodinamika Pada Proses
Isotermal
1. Q = W + ∆U, ∆T = 0
2. ∆U = 0, sehingga Q = W
V2
3. Q = n. R. T In V 1

Dimana :
V1 : volume pada keadaan awal (m3)
V2 : volume pada keadaan akhir (m3)
B.3 Hukum I Termodinamika Pada Proses
Isokhorik

1. persamaan hukum I termodinamika : Q = W + U3


2
2. pada proses isokhorik V = 0, maka W = P. V, sehingga
persamaan hukum I termodinamika menjadi Q = U
3. jadi perubahan energi dalam gas monoatomik U = nR∆T,
sehingga kalor Q sebesar :
3
Q = 2 n .R .∆T
B.4 Hukum Termodinamika Pada Proses
Isobarik
Q = W + ∆U hukum termodinamika I
W = P . ∆V = P(V2 - V1)
= P .V2 – P .V1 = nRT2 – nRT1
W = n .R . ∆T
3
2
∆U = n .R . ∆T
3
2
Q = 5n .R . ∆ T + n .R . ∆T
2
Q= n .R . ∆T
B.5 Hukum I Termodinamika Pada Proses
Adibiatik
1. Persamaan umum W=-U
2. Perubahan energi dalam gas monoatomik :
3 3
∆U = 2 nR . ∆T = 2 nR(T2 – T1)

3. Jadi usaha sistem pada proses adibiatik adalah :


3 3
2 2
W= nR(T2 – T1) atau W = nR(T2 – T1)
B.6 Kapasitas Kalor

Q
C= atau Q = C . ∆T
T

Dimana, C = kapasitas kalor


B.7 Kapasitas Kalor Pada Keadaan Volume
Tetap
Q = CV . ∆T ………………………..(1)

3
Q = n. R .∆T ………………………..(2)
2
dari persamaan (1) dan (2), diperoleh :
3 3
CV .∆T = 2 nR∆T CV = 2 n .R

Dimana : Cv merupakan kapasitas panas pada


volume tetap
B.8 Kapasitas Kalor Pada Keadaan Tekanan
Tetap
Q = CP .∆T ………………….(3)

5
Q = 2 nR .∆T ………………….(4)

dari persamaan (3) dan (4), diperoleh :


5 5
CP .∆T = 2 nR .∆T CP = 2 nR
B.9 Hubungan CV dan CP

5 3
CP – CV = nR – nR
2 2

CP – CV = nR
contoh SOAL

1. Volume gas mengalami kompresi pada


sebuah mesin diesel sebesar 1/20 volume
awalnya. Dalam keadaan awal tekanan dan
suhu mutlak gas masing- masing P1 = 2 x
105 dan T1 = 300 K. Proses berlangsung
secara adibiatik dan konstanta laplace =
1,40. Tentukan tekanan gas pada keadaan
akhir !
Jawab :
P2 . V2 (pangkat gama) = P1 . V1
V1
P2 = P1 . (pangkat gamma)
V2

= 2. 105 . (20)
= 13257816 N.m
= 132,57816 . 105
referensi

 Fisika XI B, Marthen Kanginan, Erlangga


 BSE Fisika untuk SMA/MA kelas XI, Sri Handayani, Pusat
Perbukuan
 Fisika SMU kelas XI, Bob Foster, Erlangga
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai