PENGERTIAN • Ketahanan nasional (TANNAS) merupakan Kondisi dinamik suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan, serta kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG), yang membahayakan integritas, identitas, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. • Kondisi suatu bangsa selalu berubah-ubah, dan ancaman yang dihadapi tidak selalu sama. Oleh karena itu TANNAS harus selalu dibina dan ditingkatkan. • TANNAS merupakan Tingkat keuletan dan ketangguan bangsa dalam menghimpun dan mengembangkan segala kekuatan menjadi kekuatan nasional. • TANNAS yang juga disebut sebagai comprehensive security, berpendapat bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik- Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, di mana tiap aspek saling mempengaruhi. • Stabilitas dari networking aspek-aspek tersebut akan menciptakan TANNAS yang kuat. JIKA KITA MENGKAJI TANNAS SECARA LUAS KITA AKAN MENDAPATKAN TIGA “WAJAH” TANNAS: • TANNAS sebagai kondisi dinamis mengacu keadaan “nyata riil” yang ada dalam masyarakat, dapat diamati dengan pancaindra manusia. Sebagai kondisi dinamis maka yang menjadi perhatian adalah ATHG disatu pihak dan adanya keuletan, ketangguhan, untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam mengatasi ancaman. • TANNAS sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negaradiperlukan penataan hubungan antara aspek kesejahteraan (IPOLEKSOSBUD) dan keamanan (Hankam). Dalam konsepsi pengaturan ini dirumuskan ciri-ciri dan sifat-sifat TANNAS, serta tujuan ketahanan nasional. • TANNAS sebagai metode berfikir, ini berarti suatu pendekatan khas yang membedakan dengan metode berfikir lainnya. Bahwa seluruh gatra dipandang sebagai satu kesatuan utuh menyeluruh. BEBERAPA ISTILAH DALAM KETAHANAN NASIONAL • KEULETAN. Usaha giat menggunakan segala kemampuan dan kecakapan untuk mencapai cita-cita. • KETANGGUHAn. Kekuatan menyebabkan seseorang mampu bertahan, kuat menanggulangi beban. • INTEGRITAS. Kesatuan kehidupan nasional suatu bangsa baik sosial maupun alamiah, potensial maupun fungsional. • IDENTITAS. Ciri khas bangsa dilihat secara keseluruhan mencakup wilayah, rakyat, pemerintah, kedaulatan, dan tujuan. • ANCAMAN. Suatu hal bersifat mengubah kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional. • TANTANGAN. Suatu hal yang bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan. • HAMBATAN. Suatu hal berasal dari diri sendiri bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. • GANGGUAN. Suatu hal berasal dari luar bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional. PENDEKATAN KETAHANAN NASIONAL
• TANNAS melalui pendekatan KESEJAHTERAAN dan
KEAMANAN. • KESEJAHTERAAN: kemampuan bangsa dalam menumbuhkan nilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran. • KEAMANAN: kemampuan bangsa dalam melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap segala ancaman. • Kesejahteraan dan keamanan tidak dapat dipisahkan. Penyelenggaraan kesejahteraan memerlukan tingkat keamanan tertentu. • Penyelenggaraan keamanan memerlukan tingkat kesejahteraan tertentu juga. • Ketahanan nasional adalah Suatu konsepsi dalam penyelenggaraan serta pengaturan kesejahteraan dan keamanan dalam kehidupan nasional. TUJUAN KETAHANAN NASIONAL
• Tujuan TANNAS pada dasarnya untuk menghadapi Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG). • Jadi semakin kuat TANNAS suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun TANNAS secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi. • Dengan pembangunan TANNAS melalui pendekatan dari bawah maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah. FUNGSI TANNAS
• Sebagai Doktrin Dasar Nasional Yang Bertujuan Untuk
Menjamin Terjadinya Pola Pikir, Pola Sikap, Pola Tindak Yang Menyatukan Langkah Bangsa Dalam Cakupan Regional, Inter Sektoral Maupun Multi Disiplin Inter Sektoral Maupun Multi Disiplin. • Pola Dasar Pembangunan Pada Hakekatnya Merupakan Arah Dan Pola Dasar Dan Pedoman Pembangunan Nasional Dlm Segala Bidang. • Metode Pembinaan Kehidupan Nasional Pada Hakekatnya Merupakan Metode Integral Yang Mencakup Seluruh Aspek, Baik Aspek Tri Gatra Maupun Aspek Panca Gatra Tiga Perspektif Atau Sudut Pandang Terhadap Konsepsi Ketahanan Nasional 1. Ketahanan nasional sebagai kondisi Perspektif ini melihat ketahanan nasional sebagai suatu penggambaran atas keadaan yang seharusnya dipenuhi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan suatu negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan. 2. Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, metode atau cara Sebagai suatu pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan pendekatan yang integral. Integral dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala aspek / isi, baik pada saat membangun maupun memecahkan masalah kehidupan. Dalam hal pemikiran, pendekatan ini menggunakan pemikiran kesisteman (system thinking). 3. Ketahanan nasional sebagai doktrin Ketahanan nasional merupakan salah satu konsepsi khas Indonesia yang berupa ajaran konseptual tentang pengaturan dan penyelenggaraan bernegara. SIFAT KETAHANAN NASIONAL
• MANUNGGAL artinya merupakan akumulasi dari
ketahanan bidang Ipoleksosbud-hankam. • MAWAS KE DALAM & KELUAR ditujukan dan diarahkan ke dalam diri dan diluar bangsa Indonesia. • BERKEWIBAWAAN, dalam arti bahwa TANNAS yg mapan dapat diperhitungkan oleh bangsa lain. • Merupakan alternatif konsepsi TANNAS dari bangsa lain. • Percaya pada diri sendiri, dikembangkan berdasarkan sikap mental percaya diri sendiri serta tidak menggantungkan pada pihak lainpihak lain. • Tidak berbantung pada. pihak lain. Berusaha untuk mandiri dengan cara secara perlahan-lahan menghilangkan. KEDUDUKAN TANNAS • Konsepsi Ketahanan Nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu diimplementasikan dalam kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. • Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional merupakan landasan konseptual yang didasari oleh Pancasila dan UUD l945 sebagai landasan ideal dan konstitusional. POSISI SILANG KEHIDUPAN SOSIAL ATAU GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA
• Demografi: berpenduduk padat dan berpenduduk
jarang. • Ideologi: antara komunisme dan liberalisme. • Politik: demokrasi rakyat dan demokrasi parlementer. • Ekonomi: sistem ekonomi terpusat dan ekonomi liberal. • Sosial: antara sosialisme dan individualisme. • Budaya: kebudayaan timur dan kebudayaan barat. • Hankam: pertahanan darat dan pertahanan maritim. • Posisi letak geografis suatu negara akan sangat menentukan peran negara tersebut dalam percaturan lalu lintas dunia, sehingga akan menghadapi bentuk- bentuk ancaman berbeda. • Dapat ditarik kesimpulan letak geografis suatu negara akan berpengaruh terhadap ketahanan nasional suatu bangsa. • Pengaruh letak geografis terhadap politik melahirkan geopolitik, geostrategi, sehingga dikenal dengan wawasan nasional suatu bangsa yang tumbuh karena pengaruh tersebut. Pengaruh tersebut dikenal dengan istilah Wawasan Benua, Samudra, atau kombinasi. MENJADI OBJEK LALU LINTAS KEKUATAN DAN PENGARUH DARI 1 LUAR, MENGGANTUNGKAN PADA KEKUATAN TERBESAR.
POSISI SILANG DENGAN SEGALA AKIBATNYA
TURUT SEBAGAI SUBJEK SERTA
MENGATUR LALU LINTAS 2 KEKUATAN ATAU PENGARUH DARI LUAR. • Memiliki posisi silang, bangsa Indonesia memilih yang kedua, sehingga menuntut kemampuan menciptakan kekuatan sentrifugal. Yaitu:“kemampuan untuk mengubah pengaruh dan kekuatan dari luar menjadi kekuatan nasional yang dikendalikan dan dapat digunakan”. • Maka dari itu perlu adanya Konsepsi TANNAS, berlandaskan pada sifat-sifat khas dan kepribadian bangsa. • Sifat-sifat khas dan kepribadian bangsa, dirumuskan dalam bentuk cara pandang tentang diri dan tanah airnya berdasar PANCASILA. • Cara pandang berdasarkan hal-hal tidak menguntungkan pada posisi silang atas dasar kepribadian bangsa indonesia, disebut: Geopolitik untuk melandasi konsep geostrategi indonesia. ASPEK IDEOLOGI & POLITIK
Ketahanan Aspek Ideologi
• Ideologi terwujud dalam nilai-nilai yang berlaku: Serangkaian nilai yang disusun secara sistematik dan merupakan kebulatan ajaran atau doktrin. • Pelaksanaan ideologi. Makin tinggi kesadaran bangsa melaksanakan ideologinya semakin tinggi tingkat ketahanan di bidang ideologi tersebut. ASPEK KETAHANAN ASPEK POLITIK
• Sistem politik. Sistem politik menentukan bagaimana
pelaksanaan kehidupan politik serta interaksi antara keluaran dan masukan. Persoalan pokok dalam sistem politik ialah hubungan antara inisiatif pemerintah dengan partisipasi masyarakat. • Fungsi politik. Mempertahankan pola. Cenderung mempertahankan norma yang berlaku. Pengaturan dan penyelesaian ketegangan. Penyesuaian keadaan. Pencapaian tujuan. Penyatuan sistem sosial/mengintegrasikan semua subsistem sosial. • Tingkat ketahanan politik. Kemampuan suatu sistem politik di dalam menghadapi kelima problema, menunjukkan tingkat ketahanan politik suatu bangsa dan negara. ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
Ketahanan aspek ekonomi
• Ekonomi dalam kenegaraan. Keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan faktor produksi demi kesejahteraan rakyat. • Pembinaan aspek ekonomi. Penentuan kebijaksanaan dan pembinaan faktor produksi serta pengolahannya di dalam produksi dan distribusi barang serta jasa.
Ketahanan aspek sosial budaya
• Sosial budaya dalam ilmu menunjuk kemasyarakatan dan kebudayaan. • Kemasyarakatan. Manusia harus kerja sama. Kerja sama dapat baik dalam tertib sosial budaya dan wadah organisasi sosial. Organisasi sosial merupakan wadah perwujudan dan pertumbuhan kebudayaan. STRUKTUR SOSIAL: PENGELOMPOKAN MANUSIA DALAM HIDUP BERSAMA UNTUK MEMUDAHKAN PELAKSANAAN TUGAS.
PENGAWASAN SOSIAL: SISTEM DAN PROSEDUR YANG
MENGATUR KEGIATAN DAN TINDAKAN ANGGOTA MASYARAKAT. EMPAT UNSUR EKSISTENSI MASYARAKAT MEDIA SOSIAL: ALAT KOMUNIKASI DAN RELASI ANTAR ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK MEMUDAHKAN PELAKSANAAN TUGAS.
STANDAR SOSIAL: UKURAN ATAU NORMA UNTUK
MENILAI TINGKAH LAKU ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN. • Kebudayaan. Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat, perwujudannya tampak pada tingkah laku para anggotanya. • Kebudayaan tercipta: (1) organ biologis manusia, (2) lingkungan alam, (3) lingkungan psikologis, (4) lingkungan sejarah. ASPEK PERTAHANAN KEAMANAN
• Ketahanan aspek pertahanan keamanan. Suatu upaya
rakyat semesta dengan TNI dan POLRI sebagai intinya, tujuan: 1) Mencapai keamanan bangsa dan negara. 2) Mengerahkan dan menggerakkan semua potensi dan kekuatan masyarakat dengan semangat kesatuan dan persatuan. POSTUR KEKUATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN • Postur kekuatan HANKAM mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. • Dalam membangun kekuatan HANKAM terdapat empat pendekatan yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan dan politik. • Dalam konteks itukah perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah keamanan dan pertahanan. Pertahanan diserahkan kepada TNI, sedang keamanan dalam negeri diserahkan kepada POLRI. • TNI dapat dilibatkan untuk menangani masalah dalam negeri jika POLRI tidak mampu karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat. • Pembangunan kekuatan Hankam harus mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara, di mana Hankam diarahkan untuk seluruh wilayah RI disamping kekuatan Hankam harus mampu mengatisipasi prediksi ancaman dari luar sejalan dengan kemajuan IPTEK militer, yang menghasilkan daya gempur jarak jauh. • Hakekat ancaman, rumusan hakekat ancaman akan mempengaruhi kebijakan dan stategi kekuatan Hankam. Kesalahan dalam merumuskan hakekat ancaman akan mengakibatkan postur kekuatan tidak efektif dalam menghadapi gejolak dalam negeri. • Dalam merumuskan hakekat ancaman perlu pertimbangan konstelasi geografi dan kemajuan IPTEK. Musuh (ancaman) yang datang dari luar akan menggunakan sarana laut, udara, karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Oleh karena itu perlu adanya pembangunan Hankam secara proporsional dan seimbang antara AD, AL, dan AU serta keamanan POLRI.