Anda di halaman 1dari 14

BEBERAPA CATATAN PEMAHAMAN

TENTANG IDEOLOGI

MATERI PERKULIAHAN
IDEOLOGI DAN KETAHANAN NASIONAL
• Setiap bangsa memiliki sistem nilai atau ideologi
yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan
kehidupan nasional, bahkan individu warga
negarapun memiliki ideologi yang mempengaruhi
pola pikir, sikap, dan tindakan dalam interaksinya
dengan individu lainnya dalam suatu negara.
• Pemahaman terhadap berbagai ideologi akan
membantu individu memahami sistem nilai yang
dianut oleh individu lain terutama dalam suatu
interaksi sosial di dalam kelompok maupun di
luar kelompok.
• Daniel Bell pernah mengatakan bahwa ideologi
telah mati, tetapi kenyataannya ideologi tidak
pernah mati, melainkan mengalami metamorfose,
berubah atau beradaptasi dengan sistem nilai
lainnya.
• Sebagai contoh, ideologi individualisme-liberalisme-
kapitalisme yang dikalangan pemikir Marxis-Sosialis
diprekdisikan bangkrut, namun realitasnya sistem
keyakinan tersebut menurunkan sistem nilai lain
yang bersumber pada ideologi tersebut, yaitu
sistem neoliberal dan developmentalisme.
• Demikian pula, ideologi marxisme-sosialisme-komunisme
yang diperkirakan tidak akan dapat bertahan hidup,
namun kenyataannya masih tumbuh dan berkembang di
masyarakat.
• Komunisme Uni Soviet telah tumbang tetapi sistem
tersebut masih dipertahankan di negara Rusia dan
beberapa negara Eropa Timur lainnya.
• Demikian pula di Asia, komunisme masih menancap kuat
sebagai sistem nilai bernegara di negara China, Vietnam,
dan Korea Utara.
• Fenomena tersebut menunjukkan kepada kita bahwa
ideologi sebagai sistem nilai atau sistem keyakinan masih
menjadi panduan dalam menata dan mengatur kehidupan
individu, kelompok, masyarakat, dan bangsa,
• sebagaimana diungkapkan Karl Mannheim, sistem
keyakinan atau ideologi berkaitan dengan situasi di
mana individu atau masyarakat dipengaruhi oleh
kepentingan sosial ekonomi dan pengalaman hidup.
Ideologi, bagi Mannheim, muncul dari kepentingan-
kepentingan dan pengalaman hidup masyarakat.
• Dalam perspektif politik, ideologi dipandang berguna
karena dua hal:
1) Hakikat ideologi yang berlaku di masyarakat
mempengaruhi cara kerja pemerintah. Ideologi akan
memengaruhi cara rakyat berpartisipasi dan
bagaimana pemerintah mengambil keputusan
(Ethridge dan Handelman, 2016).
2) Tingkat konsensus ideologi dalam sistem
politik berpengaruh penting terhadap kadar
stabilitas. Jika masyarakat mengalami konflik
ideologi yang sangat parah, seperti yang
dialami Nikaragua tahun 1980-an, maka
kehidupan politik tidak stabil dan sering
diwarnai kekerasan. Konflik ideologi yang
pernah dialami Indonesia pada masa Orde
Lama (Orla) menyebabkan terjadinya
instabilitas politik dan pemerintahan.
Ideologi Politik Dominan
• Ideologi liberalisme atau kapitalisme dan sosialisme atau
marxisme sejak dulu menjadi ideologi politik yang dominan
di dunia.
• Jika muncul ideologi lainnya, itu pun merupakan varian atau
turunan dari kedua ideologi tersebut. Misalnya, fasisme,
ideologi totaliter, dan sosialisme demokratik merupakan
varian dari ideologi sosialisme atau marxisme;
• Sedangkan neoliberalisme dan developmentalisme
merupakan varian dari ideologi liberalisme atau kapitalisme.
• Munculnya feminisme merupakan respons dan sekaligus
derivasi dari dan terhadap ideologi liberalisme dan
sosialisme.
• Liberalisme atau kapitalisme merupakan ideologi besar
yang dianut oleh banyak negara. Ideologi ini mengacu
pada pemikiran John Locke tentang kebebasan manusia.
Dengan kebebasan yang dimiliki, manusia dapat
memaksimalkan karya kreatifnya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun kebutuhan masyarakat.
• Mekanisme pasar dengan invisible hand mampu
mengatur kegiatan ekonomi dan menciptakan persaingan
yang memungkinkan orang beraktivitas ekonomi secara
rasional.
• Kapitalisme yang bersumber pada sistem nilai liberal
dipercaya mampu menciptakan kesejahteraan
masyarakat.
• Berlawanan dengan sistem liberalisme-
kapitalisme yang lebih mengutamakan
kebebasan individu dalam melakukan aktivitas
ekonomi, sistem sosialisme-marxisme yang
kemudian diterapkan dalam sistem komunis
menolak ide kebebasan individu.
• Para penganut ideologi ini meyakini bahwa
kebebasan individu tanpa pengaturan dan
pengendalian oleh sebuah kekuasaan yang
otoritatif akan menghasilkan manusia rakus dan
predator bagi lainnya, seperti halnya yang
dikhawatirkan Thomas Hobbes.
• Penganut sosialis mepercayai bahwa dengan
kepemilikan kolektif di mana negara menjadi
pengendali bahkan sumber kekuasaan akan
mampu menciptakan keadilan bagi semua.
• Sosialisme juga diyakini menebarkan prinsip
egalitarianisme dan mengajarkan
kedermawanan untuk membantu kaum miskin
dan mencintai mereka seperti layaknya
seorang saudara.
• Ideologi liberalisme dan kapitalisme dalam abad 20 dan
21 dominan dibandingkan ideologi sosialisme-marxisme
maupun ideologi turunan lainnya, karena ideologi
tersebut mampu beradaptasi dan menghasilkan bentuk
baru sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
masyarakat modern.
• Saat ini tidak ada lagi implementasi ideologi yang rigit
dan murni tanpa ada pengaruh dari ideologi lainnya.
• Sebagai contoh, China yang pada abad 19 dan 20 sangat
kuat rasa komunismenya bersama dengan negara Uni
Soviet (kini Rusia) dan beberapa negara komunis di Asia
dan Eropa Timur, pada abad 21 komunisme China telah
menyerap unsur-unsur tertentu dari ideologi
kapitalisme, terutama dalam aspek ekonomi.
• Amerika Serikat yang boleh dibilang merupakan
pencetus dan tempat subur berkembangnya
ideologi liberalisme-kapitalisme, dalam
perkembangan terakhir tampak kuat menerapkan
otoriterisme sebagai ciri komunisme yaitu dalam hal
mengatur dan mengendalikan kegiatan ekonomi.
• Beberapa kepala negara AS menunjukkan gaya
otoriter bahkan totaliter dalam mengambil kebijakan
luar negeri seperti yang ditunjukkan Donald Trump
dalam menghadapi imigran muslim dan imigran dari
beberapa negara Amerika Latin yang berbatasan
langsung dengan AS.
Perbedaan Ideologi, Teori Politik dan
Filsafat Politik
• Ideologi politik berbeda dengan teori politik dan filsafat politik,
namun memiliki kaitan dengan kedua konsep tersebut.
• Teori politik merujuk pada teori ilmiah atau generalisasi
tentang politik dan masyarakatyang didasarkan pada data.
Teori politik merupakan penyelidikan tentang pengetahuan
politik dan realitas sosial. Teori politik bebas nilai.
• Filsafat politik tidak bebas nilai, karena filsafat politik berfungsi
evaluatif dan normatif. Filsafat politik berisi seperangkat ide
tentang bagaimana pemerintahan dan rakyat seharusnya
berperilaku.
• filsafat politik sebagai penyelidikan tentang prinsip-prinsip
mengenai negara dan masyarakat yang baik.
• Setiap ideologi politik berisi teori dan filsafat politik
tentang bagaimana rakyat dan pemerintah bertindak
dan bagaimana seharusnya mereka berperilaku.
• Ideologi politik menyerap teori dan filsafat politik
sebagai suatu sistem keyakinan (beliefs system) yang
memiliki sifat empiris sekaligus juga mengandung
analisis normatif dalam perilaku.

Anda mungkin juga menyukai