Sejak ditemukan pada tahun 1989, virus hepatitis C (VHC) telah menjadi salah satu penyebab utama penyakit
hati kronik di seluruh dunia.
WHO memperkirakan prevalensi penderita hepatitis C kronik sebesar 1,6 % dari total populasi dunia atau sekitar 115 juta jiwa dimana terdapat penambahan 3-4 juta kasus baru setiap tahunnya. Menurut data WHO, angka kejadian hepatitis amat bervariasi dalam distribusi secara geografi, dengan prevalensi tertinggi di Afrika sebesar 5,3 % dan terendah di Eropa sekitar 1 %. Prevalensi di Asia Tenggara sekitar 2,2 % dengan jumlah penderita sekitar 32,3 juta orang Prevalensi hepatitis C di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dari 12.715 laki-laki dan 14.821 perempuan didapatkan anti-HCV positif sebesar 1,7 % dan 2,4 %.8 Data dari Riskesdas 2013 menunjukkan adanya peningkatan prevalensi hepatitis C dibandingkan dengan Riskesdas 2007, yaitu 2,1 % menjadi 2,5 %.
Data terbaru pada tahun 2014 menujukkan
prevalensi anti-HCV positif sebesar 0,8-1 % di Indonesia.6,9 Transmisi
Proporsi (%) faktor risiko kasus hepatitis C positif di semua unit pengumpul data berdasarkan pengakuan penderita (Hasil surveilans hepatitis C oleh Ditjen P2PL tahun 2007-2012).