MANAGEMEN
RESIKO
Ns.Nur hasanah.,S.Kep.,MMR
PENGERTIAN
Risiko : sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya
kematian, kerusakkan, atau sakit yang dihasilkan
karena bahaya.
13. Ketetapan yang diatur oleh the environment protection act 1990
mendefenisikan :
Polutan : limbah padat dibuang ke tanah,limbah cair dibuang ke
tanah atau saluran air, dibuang ke atmosfir, bising dalam
komunitas masyarakat
Limbah terkendali : limbah rumah tangga, limbah industri,
limbah usaha komersial
Limbah khusus : limbah terkendali yang berbahaya sehingga
membutuhkan prosedur pembuangan khusus
PROSES MANAGEMEN
RESIKO
1. Identifikasi Resiko
Salah satu aspek penting dalam identifikasi risiko adalah
mendaftar risiko yang mungkin terjadi sebanyak mungkin.
Teknik-teknik yang
apat digunakan dalam identifikasi risiko antara lain:
· Brainstorming
· Survei
· Wawancara
· Informasi historis
· Kelompok kerja, dll.
Identifikasi resiko terbagi menjadi dua, yaitu
1. identifikasi resiko proaktif
2. identifikasi resiko reaktif.
Analisis Risiko
Berat ringan risiko & analisis akar penyebab
Evaluasi risiko
Menetapkan apakah risiko memerlukan treatmen atau tidak.
Jika Iya, susun rencana tindakan
Ongoing Monitoring
Komunikasi
MENETAPKAN
PENGENDALIAN
PENERAPAN LANGKAH
PENGENDALIAN
Tahapan – Tahapan Pengendalian
1. Mengembangkan Prosedur Kerja
Tujuannya, sebagai alat pengatur dan pengawas terhadap
bentuk pengendalian bahaya yang kita pilih.
2. Komunikasi
Menginformasikan pada pekerja tentang penggunaan alat
pengendali bahaya dan alasan penggunaannya.
3. Menyediakan Pelatihan
Agar pekerja dan personel lainnya lebih mengenal alat
pengendali yang diterapkan
4. Pengawasan
Memastikan alat pengendali bahaya potensial digunakan secara
benar.