Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN KLIEN DENGAN

BERDUKA DAN KEHILANGAN

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Asihati 2019206203007
Devi Retno Wulandari 2019206103011
Desti Maya Safitri 2019206203010
M Miftah Arbain 2019206203022

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINSEWU LAMPUNG
TAHUN 2022
Kasus :

Seorang lansia diketahui sering menyendiri setelah suaminya meninggal dunia.


Nenek A (75 tahun) tersebut tinggal bersama anak dan cucunya. Menurut anaknya, nenek
sering marah bila mencari barang – barang dirumah. Selain itu juga sering melupakan
meletakan barang tersebut.

Pertemuan ke-2

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Klien sudah tampak lebih bersemangat dari sebelumnya, klien sudah tidak terlihat diam
dan melamun tetapi klien masih terlihat enggan untuk berbicara dengan orang lain dan
tampak menarik diri”
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial berhubungan dengan koping individu tidak efektif terhadap respon
kehilangan pasangan
3. Tujuan
Klien tidak lagi menarik diri dan bisa berinteraksi dengan orang disekitar
4. Tindakan keperawatan
 Libatkan klien dalam setiap aktivitas kelompok, terutama aktivitas yang ia sukai
 Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan benar

B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
 Salam terapeutik

Perawat : “Selamat pagi bu A. masih kenal dengan saya bu?”

Pasien : “Iya masih, perawat Asih ya”

Perawat : “Iya betul saya perawat Asih”


 Evaluasi validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? Apakah sudah lebih baik dari kemarin?”
Pasien : “Alhamdulillah sudah lumayan baik sus.”
 Kontrak
Perawat : “Baiklah bu, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang sebentar
sambil berjalan-jalan di sekitar rumah, apakah ibu siap?”
Pasien : “Siap sus.”
Perawat : “Seperti janji kita kemarin, kita akan melakukannya selama ± 20 menit ya
bu.”
2. Fase kerja
Perawat : “Baik bu A, saya senang sekali melihat ibu hari ini sudah mulai semangat,
begitupun yang saya liat pada anak ibu, anak ibu sangat bahagia melihat ibu mulai
semangat. Hari ini kita akan berbincang tentang hal yang ibu sukai, oh iya bu kalau boleh
saya tahu hobi ibu apa saja?

Pasien : “Saya suka menjahit sus.”

Perawat : “Boleh tahu tidak bu kapan saja ibu meluangkan waktu untuk menjahit?”

Pasien : “Cukup sering sus, semau nya saya aja.”

Perawat : “Bolehkah saya melihat hasil jahitan ibu?”

Pasien : “Boleh sus, sebentar saya ambil dulu.”

Perawat : “Wah kerudung hasil jahitan ibu bagus sekali mungkin ibu bisa memulai
kegiatan menjahit supaya ibu tidak banyak melamun, contohnya ibu bisa buat kerudung
seperti ini kemudian dijual atau ibu berikan untuk anak cucu ibu dan mungkin kepada
orang sekitar, jadi ibu tidak terlalu memikirkan tentang suami ibu. Sepertinya tetangga
sebelah juga suka menjahit bu. Bagaimana kalau sekarang saya ajak ibu untuk bertemu
dengan beliau , agar ibu bisa bertukar pikiran seputar hobi itu.”

Pasien : “Iya boleh sus.”

Perawat : “Baik ibu S, perkenalkan ini ibu A. Beliau mahir sekali menjahit bu dan hasil
jahitannya pun bagus, coba ibu A tunjukan hasil jahitan ibu kepada ibu S. Coba bu A
tunjukan kepada kami cara menjahit kerudung yang baik dan menghasilnya kerudung
yang cantik seperti yang ibu punya”

Pasien : “Sebenarnya cara menjahitnya sama saja, hanya mungkin kurang telaten saja,
kalau sudah sering jahit nanti juga akan keliatan hasilnya yang bagus.”

Perawat : “Wah ibu hebat sekali ya, ibu sangat mahir dan rapi sekali dalam menjahit.
Nah, sekarang silahkan ibu-ibu saling berbagi dan berdiskusi seputar cara-cara dan teknik
menjahit yang baik dan benar”

Pasien : “Baik sus.”

Perawat : “Wah ibu sudah mulai tampak akrab ya dengan ibu S. Nah, bu disaat ibu
sedang merasakan kesepian ibu bisa berdiskusi atau melakukan kegiatan bersama dengan
ibu S agar ibu tidak bersedih jika mengingat akan suami ibu.”

3. Fase terminasi
 Evaluasi subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu sekarang, apakah jauh lebih baik dari
kemarin?”
Pasien : “Iya sus sudah lumayan baik.”
 Evaluasi objektif
Perawat : “Kalau begitu, coba ibu sebutkan manfaat apa saja yang ibu dapatkan jika
ibu melakukan hobi ibu”
Pasien : “Saya jadi tidak melamun lagi, tidak mudah marah dan bisa berinteraksi
dengan tetangga sekitar jadi tidak merasa sepi.”
Perawat : “Iya bu betul. Bagus sekali, sepertinya ibu sudah paham.”
 Tindak lanjut

Perawat : “Baiklah bu A, jika ibu merasakan kesepian ibu bisa melakukan hobi ibu
yaitu menjahit atau ibu bisa berkumpul dengan ibu-ibu lain yang memiliki hobi sama
dengan ibu”

Pasien : “Iya sus.”


 Kontrak
Perawat : “Saya rasa pembicaraan kita sudah cukup. Seperti hari ini, besok jam 9 pagi
saya akan datang kembali ke rumah ibu untuk mengajak ibu menjual atau
memberikan hasil jahitan ibu ke cucu dan tetangga sekitar sini. Saya pamit dulu ya
bu, selamat pagi.”

Anda mungkin juga menyukai