Anda di halaman 1dari 40

KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan


Ditjen P2P – Kementerian Kesehatan
OUTLINE LATAR BELAKANG

PAPARAN VAKSINASI
COVID-19

KEBIJAKA
PESAN KUNCI
N
VAKSINASI
COVID-19
Situasi COVID-19 di
Indonesia
Data per 2 Januari 2020
Februari

03
SITUASI COVID-19 KALIMANTAN SELATAN
DINAS KESEHATAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
JUMLAH DAN ANGKA KASUS COVID-19
KALIMANTAN SELATAN

ZONA PER 31 JAN 2021


18.341 16.195 655
NO KAB/KOTA POSITIF AKTIF CRR CFR ZONASI
 25% kasus POSITIF
+104 +95 +3 Covid-19 Kalsel berasal
POSITIF SEMBUH MENINGGAL
1 BANJARMASIN 4.598 295 89,6 4,00 SEDANG dari Kota Banjarmasin
2 BANJARBARU 2.196 340 80,5 4,05 TINGGI
 Kotabaru adalah daerah
3 TANAH LAUT 1.905 245 84,6 2,57 SEDANG
dengan angka kasus
4 TANAH BUMBU 1.586 130 89,5 2,27 SEDANG AKTIF tertinggi : 17%
5 BANJAR 1.284 99 87,5 4,75 SEDANG
 Tabalong adalah daerah
6 BALANGAN 1.210 21 96,7 1,57 SEDANG
3.57% dengan angka
8.13% 7 BARITO KUALA 1.159 122 88,3 1,21 SEDANG KESEMBUHAN
8 KOTABARU 923 157 79,3 3,68 TINGGI tertinggi : 98,2% diatas
9 HS. SELATAN 832 27 91,3 5,41 RENDAH rata2 Kalsel : 88,3%
88.30% 10 HS. TENGAH 770 5 91,0 8,31 SEDANG  HS. Tengah adalah daerah
11 HS. UTARA 701 14 93,7 4,28 SEDANG dengan Angka
12 TAPIN 628 36 91,1 3,18 SEDANG KEMATIAN tertinggi :
13 TABALONG 549 0 98,2 1,82 RENDAH
8,3%
5
AKTIF SEMBUH MENINGGAL
EFFECTIVE REPRODUCTION NUMBER (RT)
KALIMANTAN SELATAN

Kabupaten/Kota Kal-Sel
2.5
2

1.8
2 1.95 1.6
1.7
1.4
1.44 1.23 1.24 1.22
1.5 1.15
1.28 1.2 1.12
1.08 1.06
1.19 1.01 1.03 1.02
1.03 1.02 0.95 0.96 0.95
10.93
1 0.89 0.84
0.78 0.78
0.72 0.8
0.66

0.5 0.6
0.29
0.4
0
BANJAR

BARITO KUALA

TAPIN

TABALONG
TANAH BUMBU

HS. TENGAH

KOTABARU

BALANGAN

BANJARBARU

BANJARMASIN

HS. UTARA
HS. SELATAN
TANAH LAUT
KALSEL

0.2

23-Jan

25-Jan

28-Jan

02-Feb
21-Jan

22-Jan

24-Jan

26-Jan

27-Jan

29-Jan

30-Jan

31-Jan

01-Feb

03-Feb
Rt : (3 Feb) R=1 Rt Rt = 1
28.5
900 30
MONITORING 800
25.8
24.3
26.8

25
PENGAMBILAN SPESIMEN COVID-19 KALSEL 700 21.2 21.2

600 20
500
15
400
NO TGL SPESIMEN DIPERIKSA POS NEG
300 10
1 28-Jan 700 523 111 411 200 3.4
5
100
2 29-Jan 520 337 87 250
0 0
28-Jan 29-Jan 30-Jan 31-Jan 1-Feb 2-Feb 3-Feb
3 30-Jan 334 140 34 106
SPESIMEN DIPERIKSA % POS
4 31-Jan 31 29 1 28
5 01-Feb 822 608 163 444
50
44
6 02-Feb 656 416 88 326 45 41 41
38
40
7 03-Feb 641 281 80 201 35
29 28
3033
  3.704 2.334 564 1.766
25 30
26
20 16
15 19
8 17
10 7 5 15 6 5
selama 7 hari terakhir SPESIMEN DITERIMA 3.704, 12
3
1
5
DIPERIKSA 2.334 (63,0%) 0
dengan hasil : POSITIF sebanyak 564 (24,2%) 28-Jan 29-Jan 30-Jan 31-Jan 1-Feb 2-Feb 3-Feb
dan NEGATIVE sebanyak 1.766 (75,7%) Rata2 Spes Diterima Rata2 Diperiksa Rata2 Positif
LAJU PERTUMBUHAN KASUS COVID-19

HARI YANG
NO KASUS PERIODE
DIBUTUHKAN
PERTUMBUHAN PER 2000 KASUS
1 1 – 2.000 86 hari 22 Mar – 16 Jun 100 3,000

2 2.000 – 4.000 25 hari 17 Jun – 12 Jul 90 2,800

3 4.000 – 6.000 19 hari 13 Jul – 1 Ags 80 2,600

4 6.000 – 8.000 27 hari 2 Ags – 29 Ags 70 2,400

5 8.000 – 10.000 28 hari 30 Ags – 27 Sept 60 2,123


2,090 2,200

Jumlah Kasus
2,062

Jumlah Hari
2,022 2,032 2,049
2,015 2,005
50 2,000
6 10.000 – 12.000 43 hari 28 Sep – 10 Nop
40 1,800
7 12.000 – 14.000 36 hari 11 Nop – 17 Des
30 1,600
8 14.000 – 16.000 27 hari 18 Des – 14 Jan
20 1,400

10 1,200
HANYA DALAM TEMPO 27 HARI 86 25 19 27 28 43 36 27
0 1,000
KASUS KONFIRMASI HARIAN MENCAPAI 2000 KASUS BARU 1k - 2k 2k - 4k 4k - 6k 6k - 8k 8k - 10k 10k- 12k 12k - 14k 14k - 16k
8
(DARI 14.000 MENJADI 16.000)
Hari Kasus
KASUS KONFIRMASI HARIAN

 PUNCAK KASUS KONFIRMASI tertinggi terjadi pada


200
BULAN JULI 2020 (2.950), pada Januari 2021 jumlah
20/Aug; 181 kasus KONFIRMASI nyaris mendekati jumlah kasus bulan
180 16/Jun; 171 Juli 2020.
14/Jul; 161
160
14/Sep; 141
140

2230

2950

2190

2060

1508

1314

2130

2776
120

162

748
Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan 03/Feb; 104
100

80

60

40

pos : 2.776
20 pos : 2.230 pos : 2.950
meninggal : 62
meninggal : 108meninggal : 101
0
08

22

06
13

17

19

02

23

07

11

25
02
09

06 0

03
15 l

29 l
l
01

15

29

20
27
03
10

01 4

05
12

26

09
16

30

14
21
28
04

18

16
23

13 n
20 n
27 n
n
08 l

22 l
/Ju

/Ju
/Ju
/Ju

/Ju

/Ja

/Ja
2

3
/Ja

/Ja
Latar Belakang
Vaksinasi COVID-19
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019
19) sebagai bencana non-alam.
(COVID-

Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya


derajat kesehatan masyarakat di Indonesia.
peningkatan

LATAR
BELAKA Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang
terlihat nyata dalam berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata,
pendidikan.
dan
NG

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan


protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif
melalui upaya pemberian vaksinasi.
PETA DUNIA PENGEMBANGAN VAKSIN COVID-19
Return on Investment Imunisasi sebesar 16 kali Cost of Ilness sehingga imunisasi
dinilai sebagai intervensi paling cost of effective
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang
Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi
Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-
Permenkes No
84 Tahun 2020
tentang
Pelaksanaan
Vaksinasi
Dalam
Rangka
Penanggula
ngan
Pandemi
COVID-
19
REKOMENDA SI ITAGI TERKAIT VAKSIN COVI D-19
(Agustus, September dan Oktober 2020)

1. Vaksinasi dapat diberikan kepada garda terdepan


(tenaga kesehatan dan penunjang yang bekerja di
fasyankes – pada awal ketersediaan vaksin)
2. Belum ada data dukung keamanan pemberian
imunisasi COVID-19 pada kelompok usia tua,
komorbid, wanita hamil dan menyusui
3. Penyediaan vaksin diharapkan kemasan multidose
dalam rangka optimalisasi kapasitas rantai dingin
dan indeks pemakaian efektif
4. Untuk membentuk herd immunity, imunisasi dapat
diberikan pada 70 – 80% sasaran
5. Program Imunisasi dilakukan setelah keluarnya
EUA
6. (Emergency Use Authorization) dari BPOM
Perlu komunikasi publik dengan merilis hasil uji
7. klinis di Indonesia dan testimoni
Untuk vaksin nasional sebaiknya tidak banyak
jenisnya, untuk mengurangi Kejadian Ikutan Paska 10
Kebijakan Vaksinasi
COVID-19
Instruksi Presiden Untuk Vaksinasi Covid-19
Program

Seluruh jajaran kabinet,


1 Vaksin Covid-19 diberikan
secara gratis dan
masyarakat tidak
2 kementerian, lembaga, dan
pemerintah daerah agar
memprioritaskan program
dikenakan biaya sama vaksinasi pada tahun anggaran
sekali. 2021

Presiden akan menjadi


3
Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi
4 yang
pertama mendapat vaksin
secara gratis. Covid-19. Tujuannya untuk
memberikan kepercayaan
dan keyakinan kepada
masyarakat bahwa vaksin
yang digunakan aman.
meminta masyarakat untuk terus menjalankan disiplin 3M yaitu
5 memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan
TUJUAN VAKSINASI COVID-19

1. Membentuk
kekebalan kelompok

2. Menurunkan kesakitan &


kematian akibat COVID -19

3. Melindungi dan memperkuat sistem


4. Menjaga produktifitas dan kesehatan secara menyeluruh
meminimalkan dampak sosial
dan
ekonomi
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Waktu Pelaksanaan Kesehatan baik Pemerintah
Secara bertahap maupun swasta, berupa:
1. Puskesmas, Puskesmas
dengan Pembantu;
mempertimbangkan kajian 2. klinik;
epidemiologi, 3. rumah sakit; dan/atau
ketersediaan vaksin 4. klinik Kantor Kesehatan
COVID-19 dan sarana Pelabuhan
pendukung lainnya

Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam
memberikan Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
KEGIAT
AN
VAKSINASI
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
COVID-19
INPUT:
SDM, MONITORING
vaksin PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI OUTPUT:
Penerimaan
dan masy. tinggi,
logistik, seluruh
cold chain sasaran
divaksinasi,
• PENDATAAN FASYANKES
• REGISTRASI DAN VERIFIKASI • PENCATATAN DAN
SASARAN • DISTRIBUSI DAN PELAPORAN
• PERHITUNGAN KEBUTUHAN SERTA MANAJEMEN VAKSIN • PEMANTAUAN PRA,
RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN
LOGISTIK DAN LOGISTIK SAAT DAN PASKA
• PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN • STANDAR PELAYANAN PELAKSANAAN
ADSOS, PELATIHAN, MONEV • MANAJEMEN LIMBAH • PEMANTAUAN DAN
• PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN
• PENYUSUNAN RENCANA KIPI
OPERASIONAL WILAYAH SULIT

SISTEM INFORMASI SATU DATA VAKSINASI COVID-19


Aspek Legal: UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan, Perpres No. 99 Tahun 2020 ttg Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19,
Permenkes No. 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi, Permenkes No. 28 Tahun 2020 ttg Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19
PENDATAAN
FASYANKES
KRITERIA
1. Puskesmas,
puskesmas Bila fasilitas pelayanan
pembantu; kesehatan yang
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana tersedia tidak dapat
2. Klinik; vaksinasi;
3. Rumas sakit; memenuhi kebutuhan
2. memiliki fasilitas penyimpanan vaksin dalam memberikan
dan/atau sesuai dengan ketentuan peraturan
4. Unit vaksinasi bagi seluruh
perundang-undangan; sasaran dan/atau
pelayana 3. memiliki izin operasional Fasilitas
n fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kesehatan tidak
kesehatan di ketentuan peraturan perundang-
Kantor memenuhi
undangan; dan persyaratan maka
Kesehatan 4. memiliki koneksi internet untuk
Pelabuhan Dinas Kesehatan
mengakses aplikasi yang dapat Kabupaten/Kota
(KKP). terhubung dengan Sistem Informasi dapat membuka pos
Satu Data Vaksinasi COVID-19. vaksinasi COVID-19
Pendataan Fasyankes

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


• Puskesmas,
puskesmas melakukan pendataan dan
pembantu dan pos
vaksinasi;
penetapan puskesmas dan fasilitas
• Klinik; pelayanan kesehatan lainnya yang
• Rumah sakit; akan menjadi tempat pelaksanaan
dan/atau
pelayanan vaksinasi COVID-19
• Unit pelayanan
kesehatan di melalui SK Kadinkes Kab/Kota
Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP).

Hasil pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan


pelaksana Vaksinasi COVID-19 dimasukkan (dientry) langsung
oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi Pcare
Registrasi danVerifikas Sasaran
i
1. Sasaran menerima
Data sasaran vaksinasi notifikasi via SMS Blast

program diperoleh 2. Konfirmasi atau


registrasi ulang sasaran,
secara termasuk memilih tempat
top-down melalui dan jadwal layanan
3. Tiket elektronik bagi
Sistem sasaran
Informasi Satu Data terverifikasi

Vaksinasi COVID-19

Data sasaran beserta penjadwalan vaksinasi masing-masing


sasaran dapat diakses oleh petugas Puskesmas maupun
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya melalui aplikasi Pcare
Perhitungan Kebutuhan dan Rencana Distribusi
Vaksin
dan Logistik
Lain
Alokasi vaksin dan logistik vaksinasi lainnya (ADS, Safety Box dan alcohol swab) untuk setiap
puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya ditentukan
berdasarkan data sasaran yang terverifikasi melalui Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi COVID-19

Setiap tempat pelayanan wajib menyediakan 1 set perlengkapan anafilaktik

Logistik PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), termasuk di dalamnya


adalah Alat Pelindung Diri (APD), sesuai kebutuhan, ketentuan mengacu
pada Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Masa Pandemi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN
COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai
Provinsi
Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik imunisasi (seperti Auto Disable Syringe
– ADS, Safety Box, alcohol swab)
Distribusi dari penyedia (Biofarma) sampai ke Tingkat Provinsi
via udara dengan pesawat (menggunakan cool box) atau
darat dengan kendaraan berpendingin khusus

Di Provinsi :
1.vaksin disimpan oleh instalasi farmasi
dalam cold room dan atau vaccine
refrigerator dengan suhu terjaga 2
– 8 °C
2.Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas
Alkohol) disimpan di instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN
COVID-19 (3)
Provinsi ke
Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota
dilakukan dengan menggunakan kendaraan berpendingin Kab/kota akan
khusus (beberapa Prov/Kab/Kota), atau menggunakan
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota mendistribusikan
cool box / vaccine
2. Kab/Kota carrier. dari provinsi sesuai jadwal
mengambil vaksin dan logistik
Mekanisme
tibanya distribusinya tergantung kebijakan dan lainnya ke Rumah
ketersediaan anggaran
vaksin atau dibuat masing2 daerah :
jadwal pengambilan sesuai alokasi Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau
Pos pelayanan
vaksinasi lainnya
yang terdaftar
sebagai tempat
pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
Di Kabupaten/Kota diterima oleh menggunakan
instalasi mobil box atau
farmasi, kemudian: puskesmas keliling,
1. vaksin disimpan dalam cold room atau
vaksin ditempatkan
vaccine refrigerator sebelum pada vaccine
didistribusikan ke faskes. carrier
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box,
Kapas Alkohol) disimpan di instalasi
farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN
COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke
Puskesmas/Fasyankes/KKP
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Dinkes
Kab/Kota atau Puskesmas untuk
distribusi vaksin dan logistik
lainnya. Puskesmas/fasyankes
menyimpan vaksin di vaccine
refrigerator:
1. Jika Fasyankes tidak memiliki
vaccine refrigerator yang
sesuai standar, maka dapat
digunakan lemari es rumah
tangga, sesuai SOP yang
2. berlaku.
Vaksin dibawa oleh petugas
3. menggunakan vaccine carrier.
Logistik lainnya disimpan di
instalasi farmasi.
Prinsip Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
 Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan yang memiliki
kompetensi

 Pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19 tidak menganggu pelayanan imunisasi rutin


dan pelayanan kesehatan lainnya;

 Melakukan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan


pemberian vaksinasi

 Menerapkan protokol kesehatan; serta

 Mengintegrasikan dengan kegiatan surveilans COVID-19 terutama dalam mendeteksi


kasus dan analisa dampak
ALUR PELAYANAN VAKSINASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket untuk • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana
melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi
untuk kondisi penyerta
verifikasi (komorbid)
• Verifikasi data dilakukan dengan • Sasaran
Skriningyang dinyatakan
dilakukan denganlayak divaksinasi mengisi
menggunakan aplikasi informed
Pcare
menggunakan aplikasi consent
Pcare

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam Meja 3 (Vaksinasi)
aplikasi PCare. • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor sesuai penyuntikan aman
prinsip
kemungkinan KIPI • Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch
vaksin
yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi PCare
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan
MONITORING DAN
EVALUASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PEMANTAUAN PRA, SAAT


DAN PASKA PELAKSANAAN

PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
Pencatatan dan Pelaporan
Elektronik
Hasil Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS

• dilakukan secara elektronik Nama vaksin


melalui aplikasi PCare

No Batch Vaksin

Tanggal pemberian vaksin


(Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan

Capaian cakupan :
rekapitulasi
Pencatatan dilakukan Laporan harian per cakupan
di setiap fasyankes fasyankes  real harian dan
time keseluruhan 
dashboard, peta,
table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan pengesahan/tanda
tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala Fasyankes)
Pencatatan dan
Pelaporan
Logistik

Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma
dan
Monitoring Imunisasi
SMILE (Sistem
Logistik secara Elektronik)
PEMANTAU
AN
DAN
PENANGGULANG
AN KIPI KIPI yang meresahkan dan
menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat,
Fasyankes
ALUR PELAPORAN harus segera direspons,
diinvestigasi dan laporannya
segera dikirim langsung
kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub
Direktorat
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan Imunisasi/Komnas PP-KIPI
Dinas Kesehatan 24 jam dari saat penemuan kasus atau melalui WA grup
Kabupaten/Kota/Pokja Komda KIPI – Focal Point,
KIPI
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat email: komnasppkipi@gmail
penemuan .com dan data_imunisasi@y
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI kasus
24 jam-7 hari dari saat ahoo.com ; website: www.k
penemuan eamananvaksin.kemkes.
kasus go.id.
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA
PELAKSANAAN
Sebelum pelaksanaan Saat pelaksanaan Sesudah pelaksanaan

“COVID-19 1. Penilaian cepat


vaccine 1. Monitoring cakupan melalui survei
introducti cakupan daring
on 2. Monitoring 2. Monitoring vaksin dan
readiness kualitas logistik lain
assessment pelayanan 3. Evaluasi dampak
tool” 3. Pemantauan melalui surveilans
dan COVID-19
Penanggulangan 4. Post marketing
KIPI vaccine
surveillance
STRATEGI KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19

1. Berdasarkan data dan fakta


PENDEKATAN 2. Berorientasi hasil
STRATEGI 3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
KOMUNIKASI
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai instrumen
COVID-19 yang efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang

Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:


1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
PENTINGNYA 2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya (jumlah
STRATEGI kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
KOMUNIKASI 3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri,
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan
lengkap
Tingkat penerimaan vaksin COVID-19 per provinsi

Penerimaan masyarakat akan vaksin COVID-19 di P. Jawa Bali : 65 – 69%


• Strategi Komunikasi yang massif, komprhensif dan strategis termasuk isu penolakan karena halal haram vaksin
• Contoh keteladanan, misalnya vaksinasi kepada tokoh masyarakat, pejabat negara, dll
Kesimpulan
• Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat, merupakan
upaya akselerasi dalam rangka penanggulangan pandemi
• Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan
perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi,
dimana keseluruhan tahapan ini akan didukung oleh
• sistem
informasi terintegrasi
Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
COVID-19
TERIM KASI
A H

Anda mungkin juga menyukai