Anda di halaman 1dari 15

ASKEP RESIKO PERILAKU KEKERASAN

(RPK)

KELOMPOK VI
• ANDI AHMAD 183145105088
• AGNES DWI SANDI MATANDE 183145105074
• HASTIKA 183145105070
•SENTALIA NURLATU 183145105107
DEFENISI PERILAKU KEKERASAN
Perilaku kekerasan merupakan respon terhadap
stressor yang dihadapi seseorang yang
ditunjukan dengan perilaku aktual melakukan
kekerasan, baik pada diri sendiri, orang lain
secara fisik maupun psikologis (Berkowits,
2000 dalam Yosep, 2011).
ETIOLOGI PERILAKU KEKERASAN

Perilaku kekerasan atau amuk dapat disebabkan karena frustasi, takut, manipulasi
atau intimidasi. Perilaku kekerasan merupakan hasil konflik emosional yang belum
diselesaikan. Perilaku kekerasan juga menggambarkan rasa tidak aman kebutuhan
akan perhatian dan ketergantungan pada oranglain.
Pada pasien gangguan jiwa perilaku kekerasan ini bisa disebabkan oleh adanya
perubahan sensori persepsi berupa halusinasi, baik dengar, visual maupun lainnya.
Klien merasa di perintah oleh suara-suara atau beyangan yang mengejeknya.
RENTANG RESPON
Perilaku kekerasan dianggap suatu akibat yang ekstrem dari marah. Perilaku agresif dan perilaku
kekerasan sering di pandang sebagai rentang di mana agresif verbal di suatu sisi dan perilaku kekerasan di sisi
yang lain. Suatu keadaan yang menimbulkan emosi, perasaan frustasi, dan marah. Hal ini akan mempengaruhi
perilaku seseorang. Berdasarkan keadaan emosi secara mendalam tersebut terkadang perilaku agresif atau
melukai karena menggunakan koping yang tidak baik.
.

Respon adptif Respon Maladaptif

ASERTIF FRUSTASI PASIF AGRESIF AMUK


 FAKTOR PREDISPOSISI
Bersumber dari klien (kelemahan fisik, keputuasaan, ketidakberdayaan, percaya diri kurang), lingkungan (rebut,
padat kritikan, yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan dan kekerasan) dan interaksi
dengan orang lain (Budiana Keliat, 2004).
 FAKTOR PRESIPITASI
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang mungkin menjadi factor predisposisi yang mungkin/tidak mungkin
terjadi jika factor tersebut dialami oleh individu :
o Psikologis, kgagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif atau amuk
o Perilaku, reinforcement yang diterima ketika melakukan tindakan kekerasan sering mengobservasi kekerasan
maupun aspek yang menstimulus/mengadopsi perilaku kekerasan.
o Social budaya, budaya tertutup, control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan menciptakan seolah-
olah perilaku kekerasan diterima.
o  Bioneurologis, kerusakan system limbic, lobus frontal dan temporal, ketidakseimbangan neurotransmitter.
TANDA DAN GEJALA
•  Fisik

• Mata melotot
• Pandangan tajam VERBAL

• Tangan mengepal  Mengancam


• Rahang mengatup Mengumpat dengan kata-kata kotor
• Wajah memerah  Suara keras
• Postur tubuh kaku Bicara kasar, ketus

PERILAKU

 Menyerang orang
 Melukai diri sendiri/orang lain
 Merusak lingkungan
 Amuk/agresif
MANIFESTASI KLINIS
Menurut Boyd dan Nihart (1998) klien dengan perilaku kekerasan senang menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut :
 Data Objektif :
• Muka merah
• Pandangan tajam
• Otot tegang
• Nada suara tinggi
• Berdebar
• Sering memaksakan kehendak
• Memukul jika tidak senang
 Data Subjektif :
• Mengeluh perasaan terancam.
• Mengungkapkan perasaan tidak berguna.
• Mengungkapkan perasaan jengkel.
• Mengungkapkan adanya keluhan fisik, berdebar-debar, merasa tercekik, dada sesak, bingung.
POHON MASALAH
Resiko perilaku kekerasan (effect)

Isolasi sosial (core problem)

Harga diri rendah

Gangguan konsep diri (causa)


ASUHAN KEPERAWATAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
(RPK)
PENGKAJIAN
• Identitas
• Keluhan utama
• Alasan masuk
• Tinjau kembali riwayat klien untuk adanya stresor dan pencetus data yang signifikan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Perilaku kekerasan
INTERVENSI
• Bina hubungan saling percaya.
• Identifikasi penyebab
• Identifikasi PK yang dilakukan
• Identifikasi akibat PK
• Identifikasi cara kontrol PK
• Latih cara kontrol PK dengan Fisik
• Bimbing pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
• Evaluasi kemampuan pasien mengontrol PK dengan cara fisik
IMPLEMENTASI
prinsip utama dalam pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien khususnya, pada kien amuk/ kekerasan yaitu:
a. Psikoterapiutik
 Membina hubungan saling percaya
 Membantu meningkatkan harga diri
 Membantu koping klien
b. Lingkungan terapiutik
 Lingkungan yang bersahabat
 Pujian atas keberhasilan klien
c. Kegiatan hidup sehari-hari
  Membantu memenuhi aktivitas sehari-hari
 Membimbing klien dalam perawatan diri.
d. Somatik
Memberi obat sesuai ketentuan, membujuk klien untuk minum obat. Pendidikan kesehatan :
  Membantu klien mengenal penyakitnya.
 Mengikutsertakan keluarga dalam mengatasi masalah klien.
EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk mengukur tujuan dan kriteria yang sudah tercapai dan yang belum sehingga dapat menentukan
intervensi lebih lanjut. Bentuk evaluasi yang positif adalah sebagai brikut :
• Identifikasi situasi yang dapat membangkitkan kemarahan.
• Bagaimana keadaan klien saat marah dan benci pada orang tersebut.
• Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan pengaruhnya pada orang lain.
• Buatlah komentar yang kritikal.
• Apakah klien sudah mampu mengekspresikan sesuatu yang berbeda.
• Klien mampu menggunakan aktifitas secara fisik untuk mengurangi perasaan marahnya.
• Konsep diri klien sudah meningkat.
• Kemandirian berpikir dan aktivitas meningkat
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai