Anda di halaman 1dari 10

YAYASAN KESEJAHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN “kebumian”
JL SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur 55283, Telp. (0274) 486733. Psw. 419. Fax. (0274) 486400
YOGYAKARTA

Kuliah Etika Profesi Lingkungan


6. Etika dan Etiket terhadap
Lingkungan Alam
(Kearifan Tradisional)

Oleh : Ir. Andi Sungkowo, M.Si.


KEARIFAN TRADISIONAL

 Adalah semua pengetahuan keyakinan,


pemahaman, wawasan serta adat kebiasaan, etika
yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan
komunitas ekologis.
 Seluruh kearifan tradisional dihayati, dipraktekan,
diajarkan dan diwariskan dari satu generasi ke
generasi lain, yang sekaligus membentuk pola
perilaku manusia sehari-hari baik sesama manusia
maupun yang goib.
ATUR & AWASI (ADA) / COMMAND –AND-CONTROL (CAC)

Tragedi sumber daya umum (tragedy of common), Hardin (1968)


Dasar logikanya : Egoistis
1960an – 1980an, menganggap hutan kita tak terbatas besarnya, shg sejak 1960
pemerintah Orba memberi konsesi hutan besar-besaran untuk mendapatkan modal
besar & secepatnya. Akibatnya: terjadi kerusakan besar pada hutan kita. 1990-an:
tersadar bahwa hutan kita bukanlah sumber daya yang tidak tak terhingga besarnya.
Tingkat Global: menganggap bumi dapat menampung limbah kegiatan manusia oleh
teknologinya. Akibatnya: ikan terkuras, pemanasan global, lubang ozon, dll.

Kesulitan ADA : 1. Konsep


A-D-A GAGAL

2. Implementasi
Diperlukan tindakan oleh pemerintah untuk mengatur dan mengawasi secara nasional
kemudian global dengan berbagai konvensi internasional.
ATUR – DIRI – SENDIRI (ADS),
dlm sistem pengelolan lingkungan hidup

Egoisme negatif (anti lingkungan hidup dan anti sosial) dirubah menjadi
Egoisme positif (pro-lingkungan hidup dan pro-sosial)
Instrumen intensif-disentif (IID), dibuat oleh pemerintah dan masyarakat:
masyarakat mengatur sikap & kelakuan dirinya sendiri, sehingga
pengawasan pemerintah menjadi minimal.
Makna ADS, ialah tanggungjawab menjaga kepatuhan dan penegakan
hukum lebih banyak ditanggung oleh masyarakat.

Makin kuat & luasnya tekanan masyarakat pada dunia bisnis untuk
mendapatkan keuntungan wajar tdk merugi, BERLAKU RAMAH
LINGKUNGAN ---------------- BERSIFAT HIJAU
ADS bersifat lentur dan lebih bertumpu pada inisiatif dan inovasi
masyarakat utk mengelola lingkungan secara adaptif (berko-evolusi dg
perkembangan masyarakat dan lingkungan hidup.
KEARIFAN TRADISIONAL

Perspektif, cara pandang :

“Cendrung”
Dominasi manusia atas Mengorbankan : Etika & LH,
memperkuat bias
alam dg IPTEK-nya. Krisis Ekologi.
ekonomi

Alam sbg obyek utk: Perlu perubahan cara pandang


- dikaji atau pendekatan :
- dianalisis Kearifan atau etika tradisional
- dimanipulasi atau moralitas masyarakat lokal.
- direkayasa Ilmu pengetahuan yg holistik &
- dieksploitasi ekologis.
Kearifan tradisional memiliki keunggulan,
sebab:
 Kearifan tradisional milik komunitas
pengetahuan tentang manusia, alam dan relasi merupakan menjadi salah satu
aspek kearifan tradisional dan milik komunitas dan tidak bersifat indivudual.
 Kearifan tradisional lebih bersifat praksis
Pengetahuan dan kearifan masyarakat adat adalah pengetahuan bagaimana hidup
secara baik dalam komunitas secara ekologis.
 Kearifan tradisional bersifat holostic.
Kearifan tradisional menyangkut pengetahuan dan pemahaman tentang seluruh
kehidupan dengan segala relasinya di alam semesta dan alam merupakan jaring
kehidupan yang lebih luas dari sekedar jumlah keseluruhan bagian yang terpisah
satu sama lainnya.
 Kearifan tradisional, kegiatan yang dilakukan masyarakat adat, aktivitasnya
sebagai aktivitas moral.
Kegiatan bertani, berburu, menangkap ikan bukanlah sekedar aktivitas penerapan
pengetahuan dalam yang dipandu dengan prinsip-prinsip moral, adanya hal-hal
yang tabu menmunukan prinsip moral yang bersumbar pada kearifan tradisional.
Lunturnya kearifan tradisional

 Adanya proses desakralisasi alam oleh inovasi dan dominasi


pengetahuan dan teknologi modern.
 Alam tidak lagi sakral tetapi bernilai ekonomis sangat tinggi.
 Adanya dominasi filsafat barat dan etika barat yang bersumber
pada Aristoteles dan diperkuat paradigma ilmu pengetahuan yang
Cartesian, telah menguburkan dalam-dalam etika masyarakat adat.
 Hilangnya keanekaragaman hayati sebagai akibat modernisasi
dengan pembangunan, dengan dampak penghancuran dan
berkurangnya keanekaragaman hayati.
 Hilangnya hak masyarakat adat termasuk hak hidup dan bertahan
sesuai dengan identitas dan keunikan tradisi budayanya serta hak
untuk menentukan diri sendiri.
PIAGAM PARADIGMA LINGKUNGAN HIDUP

L estarikan tatanan lingkungan


I ndahkan daya dukung lingkungan
N aikkan mutu lingkungan
G airahkan perlindungan dan pemanfaatan keanekaragaman flora & fauna.
K oordinasikan keterpaduan sumber daya manusia, sumber daya alam dan
sumber daya buatan dalam pengelolaan lingkungan
U upayakan pemanfaatan ruang wilayah secara optimal
N ormalisasi fungsi lingkungan dengan mengurangi resiko perusakan dan
pencemaran lingkungan
G airahkan peran masyarakat
A ntisipasi dan andalkan sistem informasi lingkungan dan ekonomi lingkungan

N yatakan ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan lingkungan hidup.


H akikikan sikap moral dan etika perilaku manusia Indonesia untuk
peduli “fungsi dan tatanan serta daya tampung lingkungan hidup”

I mplementasi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara


faktor keamanan, kesejahteraan dan lingkungan hidup
D udukan Jaringan Pengaman Lingkungan dalam menghadapi
bencana kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup
U saha ekoefisiensi dalam setiap usaha pemanfaatan sumber daya
demi keberlangsungan fungsi lingkungan hidup
P enegakan dasn penataan hukum lingkungan secara disiplin dan
tanggung jawab
Terimakasih
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai