Anda di halaman 1dari 29

Metodologi Penelitian

PENELITIAN EKSPERIMEN

Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan


dan Ketenagaan Perguruan Tinggi

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Dalam penelitian pendidikan, penelitian
eksperimen dibedakan menjadi:

1. Penelitian eksperimen murni,


2. Kuasi eksperimen,
3. Pra eksperimen

sesuai dengan intensitas pengendalian yang tinggi,


sedang atau rendah, terutama dalam
pengendalian subjek penelitian.
Karakteristik Penelitian Eksperimen

1. Memerlukan pengendalian yang ketat dari


variabel atau faktor-faktor yang diteliti, baik
melalui prosedur perlakuan, pengontrolan
maupun manipulasi variabel­variabelnya.
2. Mensyaratkan perimbangan antara validitas
internal dan validitas eksternal sehingga
temuan yang dihasilkan benar-benar diyakini
mempunyai hubungan kausal dan mempunyai
kemungkinan generalisasi ke konteks yang
lain.
Karakteristik Penelitian Eksperimen
3. Menekankan pada pengukuran dan analisis variansi,
dan secara sengaja mengusahakan agar bagian
terbesar dari variansi yang diamati dapat dijelaskan
oleh perlakuan yang dieksperimenkan, sedang variansi
yang disebabkan oleh faktor lain atau oleh error
(kesalahan pengukuran dan kesalahan lainnya) dapat
ditekan sekecil mungkin
4. Dalam desainnya biasanya peneliti mengusahakan
agar semua variabel lain yang diteliti dibuat konstan
kecuali satu variabel yang merupakan perlakuan
(treatment variable) yang memang secara sengaja
dimanipulasikan atau dibuat bervariasi.
Karakteristik Penelitian Eksperimen
5. Pengkonstanan suatu variabel penelitian dapat
dilakukan secara empirik maupun secara
statistik.
6. Pengertian hubungan kausal yang ingin
diungkap melalui suatu eksperimen menuntut
persyaratan metodologis dan konseptual yang
ketat, antara lain menyangkut urutan waktu
(time sequence), keunikan atau sifat
kesearahan hubungan (unidirectionality), dan
mampupilah (isoabiIity) dari pengaruh
variabel-variabelnya.
Konsep-Konsep Dasar
Validitas internal
• adalah sejauh mana peneliti berhasil
mengendalikan variabel-variabel sehingga
tumbuh keyakinan bahwa perbedaan atau
pengaruh yang terungkap dari penelitian
tersebut benar-benar disebabkan oleh
perlakuan atau faktor yang dieksperimenkan.
Validitas eksternal
• apabila temuan-temuan yang dihasilkan
dapat diberlakukan ke kondisi atau
latar yang lain, baik ditinjau dari konsep
populasi, ekologi, ataupun kehidupan riel
dengan karakteristik yang alami
(Borg and Gall, 1983).
Pengontrolan variabel
• Pengontrolan variabel ialah berbagai cara
yang dilakukan untuk menghilangkan atau
memperhitungkan pengaruh dari suatu
variabel yang tidak dieksperimenkan
terhadap variabel kriterium yang sedang
diteliti.

• Pengontrolan dapat dilakukan secara empirik


maupun secara statistik yaitu dengan
memperhitungkan keterlibatan suatu
variabel sebagai covariates dalam
tatahubung antar-variabel penelitian.
Manipulasi variabel
• Adalah berbagai cara yang dengan sengaja
dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap
adanya variasi dari variabel yang akan diteliti
dampaknya. Ini terutama dilakukan untuk
variabel yang tidak mungkin atau sulit diukur
secara akurat. Pengaturan manipulasi variabel
ini umumnya tercakup dalam prosedur
perlakuan (treatmen) sebagai komponen yang
terpenting dari suatu penelitian eksperimen.
Bias
• Metodologi penelitian eksperimen harus
memperhatikan masalah bias yang dapat
mengganggu proses dan hasil penelitian.

• Bentuk-bentuk bias yang menggambarkan


harapan atau pandangan peneliti dapat
tercermin dalam pemilihan kerangka teoritik
(theoretical bias), dalam pemilihan sampel
penelitian (sampling bias), dalam penyusunan
instrumen penelitian (instrumentation bias), dan
dalam analisis (analytical bias).
Desain penelitian
• mencakup semua aspek perencanaan
pelaksanaan penelitian, mulai dari spesifikasi
perlakuan atau treatment secara rinci, cara-
cara untuk pengontrolan dan manipulasi
variabel, instrumentasi dan observasi atau
cara pengumpulan data, pemilihan subjek
penelitian (baik seleksi maupun
pengelompokannya), sampai pada rencana
penggunaan teknik-teknik analisis data.
Desain eksperimen
a). Model desain sistematik
• Desain eksperimen lama yang dikembangkan
oleh Egon Brunswick.
• Desain ini menekankan pada pemberian pre-
post tes, variabel-variabelnya ada yg
dikontrol dan ada pula yg tidak
• Desain ini dipandang bersifat semu dan
kurang alamiah
b). Model desain representatif
• Desain ini lebih kuat generalisasinya,
dikembangkan oleh Richard Snow
• Model ini bertitiktolak dari keadaan
lingkungan yang sebenarnya (real-life
environment) dan keadaan partisipan
sesungguhnya (natural characteristics)
• Merupakan perpaduan antara penelitian
kuantitatif dan kualitatif, berupa studi prilaku
manusia dlm setting alamiah dan penekanan
pada kajian emik (kajian dari pandangan
partisipan bukan dari pandangan peneliti
Lanjutan….
Desain eksperimen representatif memiliki
asumsi:
•Karakteristik lingkungan yang bersifat
alamiah adalah kompleks dan saling terkait
•Manusia adalah pemroses informasi yg aktif
•Organisme manusia bersifat kompleks, maka
perlakuan eksperimen akan mempengaruhi
pebelajar dgn cara yg sangat kompleks pula
Hal yang perlu diperhatikan
dlm penelitian eksperimen
• Bias dalam eksperimen
• Ketepatan perlakuan (peneliti, pelaku
eksperimen dan partisipan atau
peserta eksperimen
• Sampel acak (random sampling)
Macam-macam EKSPERIMEN
► EKSPERIMEN MURNI
 Pengujian variabel bebas dan terikat
dilakukan terhdp sampel kel. Eksp dan kel.
Ctrl
 Subjek penelitian diambil secara acak dan
memiliki karakteristik yg sama (kecerdasan,
bakat, ketahanan fisik, usia, dll)
Macam-macam disain
EKSPERIMEN MURNI
► Randomized Pretes-Posttest control group
design:
Kelompok pretest Perlakuan posttest

Acak Class A O X O
Acak Class B O O

 Kelompok/kelas memiliki karakteristik sama/homogen.


Kedua kelas diberi tes awal, kelas eksperimen diberi
perlakuan khusus, kelas B diberi perlakuan seperti
biasanya, kemudian pengukuran hasil perlakuan dengan
memberi tes yg sama (postes).
 Hasil kedua tes diperbandingkan (uji perbedaan 2 rerata)
► Randomized Pretes-Posttest comparison
group design:
Kelompok pretest Perlakuan posttest

Acak Class A O X1 O
Acak Class B O X2 O
Acak Class C O X3 O

 Eksperimen dilakukan terhdp tiga kelas yg memiliki


karakteristik sama/homogen dan diambil secara acak.
Ketiga kelas diberi tes awal, Kelas A diberi perlakuan 1,
kelas B diberi perlakuan 2 dan kelas C diberi perlakuan 3.
Kemudian diberi tes setelah perlakuan dgn tes yg sama
(postes).
 Hasil dari tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok
diperbandingkan (uji perbedaan 3 rerata)
► Randomized Pretes-Posttest
control/comparison group design:
Kelompok pretest Perlakuan posttest

Acak Class A O X1 O
Acak Class B O X2 O
Acak Class C O X3 O
Acak Class D O O

 Perpaduan dari dua desain sebelumnya


 Hasil dari tes awal dan tes akhir masing-masing kelompok
diperbandingkan (uji perbedaan 4 rerata)
► Randomized Posttest –only control group
design:
Kelompok Perlakuan posttest

Acak Class A X1 O
Acak Class B O

► Randomized Posttest –only comparison


group design:
Kelompok Perlakuan posttest

Acak Class A X1 O
Acak Class B X2 O
Acak Class C X3 O
EKSPERIMEN KUASI
► Kesulitandlm pengontrolan variabel,
sehingga sulit dilakukan eksp murni
► Eksperimen kuasi bisa dilakukan minimal
dapat mengontrol satu variabel, meskipun
dlm bentuk matching
► Matching dilakukan berdasarkan
kecerdasan, siswa yg memiliki IQ yg sama
dipasangkan (kls eks Vs Ctrl)
► Jumlah subyek per kelompok min 30 orang
Jenis Eksperimen Kuasi
► Matching pretes-postest control group
design:
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Pasangan A (KE) O X O
Pasangan B (KK) O O

Pengambilan kelompok tidak dilakukan secara acak penuh,


hanya satu karakteristik saja. Ada kelompok yang diberi
perlakuan ada yang tidak diberi perlakuan, pelaksanaan
perlakuan, kemudian pengukuran hasil perlakuan.
► Matchingpretes-postest comporison
group design:

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

Pasangan A (KE) O X1 O
Pasangan B (KE) O X2 O
Pasangan C (KE) O X3 O
• Time series design
Ciri time series adalah dilakukannya pengukuran berkali-kali
terhadap intake group, baik sebelum maupun sesudah
perlakuan

Single group design :


G O1 -------O2 -------- O3 ---------- X --------- O4 -------- O5

Multiple Group Time Series Design :


G1 O1 ----O2 ---- O3 ----- X ----- O4 ----- O5
G2 O6 ----O7 -----O8 ---------------O9 -----O10 (kontrol)

Single subject design


Pada design ini sasaran utamanya ada pada individu. Pengukuran
dilakukan pada normal kondisi yang disebut baseline
Penentuan Subjek dalam Penelitian
Kuasi Eksperimen

Sampel yang representatif, mengacu pada:


 jumlah atau besarnya (n) mencukupi kebutuhan,
 teknik pengambilannya dengan memperhatikan
karakteristik populasi yang menjadi wilayah
generalisasinya.
 Sifat penelitian, apakah exploratory, ex-post facto, studi
kasus, action research, atau yang lainnya,
 Tingkat ketelitian, efiensi dan reliabilitas, serta
 Signifikansi baik praktis maupun statistik, perlu
diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian.
Teknik Pengambilan Sampel
 probability sampling (dengan randomisasi)
 nonprobability sampling (tanpa randomisasi).

Asas randominsasi terutama berkaitan dengan validitas


eksternal sehingga merupakan persyaratan yang tidak
dapat ditinggalkan untuk penelitian eksperimen,

penelitian yang tidak mengarah pada generalisasi seperti


studi kasus, analisis isi, dan deskripsi kualitatif biasanya
tidak mensyaratkan randomisasi.
Teknik Analisis dalam Penelitian
Eksperimen
Dalam memilih teknik statistik untuk analisis data
perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
 Karakteristik problem atau
permasalahan penelitian
 Karakteristik data yang dikumpulkan
 Karakteristik sampel atau cuplikan
 Karakteristik hubungan dan banyaknya
variabel (variabel)
Teknik Analisis Statistik
dalam Penelitian Eksperimen

Beberapa teknik analisis statistik yang dapat


digunakan dalam penelitian eksperimen adalah:
 Pengukuran tendensi sentral dan penyebarannya
 Uji-t untuk dua kelompok yang berkaitan
 Uji WILCOXON
 Uji McNEMAR
 Uji-t Sampel Terpisah
 Uji MANN-WHITNEY
 Uji Kai Kuadrat (Chi Square)
 Analisis varian atau Analisis Factorial.
 Uji Analisis varians Friedman
 Uji Kruskal Wallis Satu jalur
 Time series analysis
PENUTUP
Sebagai penutup perlu ditekankan lagi peran
pendekatan quasi experiment dalam Penelitian Skripsi.

Tidak setiap problem pembelajaran dapat dikenai


pendekatan quasi experiment. Idealnya untuk
meneliti apakah suatu perlakuan sebagai
pemecahan problem pembelajaran memang
memakai pendekatan eksperimen, akan tetapi
permasalahannya adalah bahwa random
assignment tidak selalu dapat dilaksanakan.
Dalam kondisi demikianlah diperlukan penelitian
dengan perlakuan, namun dengan kelas apa
adanya

Anda mungkin juga menyukai