Anda di halaman 1dari 26

Teknologi Pembuatan

Formaldehid

Disusun
OlehTriana Lusi
Utami
M. Ridho Khoirul Majid
 Formaldehid (CH2O) merupakan suatu
campuran
organik yang dikenal dengan nama
aldehide, selain
disebut jugaitusebagai metanal atau
formalin.

 Formaldehid merupakan produk petrokimia yang


dihasilkan dari jalur gas syntesis
Sifat Fisika
 Rumus molekul : CH2O
 BM : 30.03 g/mol
 Titik didih : 88.7oC
 Titik beku : -117oC
 Suhu kritis : 135oC
 Tekanan kritis : 65 atm
 Specific grafity : 0.851 (20 oC)
 Sifat : Larut dalam
air
Sifat Kimia
1. Reaksi dengan air
Formaldehid dengan adanya air dapat membentuk methylen glikol.
CH2=O + H 2O HO – CH2 – OH

2. Reaksi dengan asetaldehid


Formaldehid dengan asetaldehid dalam larutah NaOH
dapat membentuk pantaerythritol dan sodium format.

CH2=O + CH3-CHO + NaOH C(CH2OH)2 +


HCOONa

3. Reaksi dengan asetilen


Asetilen akan bereaksi dengan formaldehid membentuk
2- butyne-1,4-diol. Ketika terhidrogenasi akan membentuk 1,4-
butanediol
2CH2=O + HOCH2C=C - CH2OH
C2H2 HOCH2C=C-CH2OH HO(CH2)4OH
+ 2H2
 Sebagai desinfektan
 Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna,
cermin, dan kaca.
 Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam
dunia fotografi.
 Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.
 Bahan untuk pembuatan produk parfum.
 Bahan pengawet produk kosmetika
dan pengeras kuku.
 Pencegah korosi untuk sumur minyak,
dll
Bahan Baku Pembuatan
Formaldehide

Udara(Gas
Methanol Sintesa)
Methanol
 Sifat fisis
 Rumus Molekul :CH3OH Sifat kimia
 BM : 32,042 g/gmol  Reaksi
Titik leleh (1 atm): - 97,68 0C

 Titik didih (1 atm): 64,7 0C
dehidrogenasi
 Temperatur kritis : 239,43 0C  Reaksi
 Tekanan kritis : 79,9 atm eterifikasi
 Density (25 oC) : 0,78663 g/cm3
 Viskositas (25 oC) : larutan
0,541 cp gas 0,00958 cp

 Wujud
Warna : Cair : Jernih,
tidak
bewarna
 Bau : Seperti etanol
 Kemurnian 99,9 % berat (minimal)
 Air : 0,1 % berat
(maksimal)
 Densitas pada 293 K: 0,7929 g / cm3
Udara
Sifat Fisika N2 O2
Berat Molekul 28 32
Wujud Gas tidak berwarna Gas tidak
berwarna
Specific Gravity 12,5 1,71
Titik lebur -209,68 -218,4

Titik didih -195,8 -183


Suhu Kritis,K 126,2 154,6
Tekanan Kritis,bar 33,9 50,6
Data Termodinamika
∆𝑯𝒇(cal/gmol) 172 106

∆𝑯𝒐𝒇(cal/gmol) 1336 1629


Jenis-Jenis

Proses Proses Silver Proses Mixed


Oxide Catalyst/
Hidrokarbon Catalyst Haldor Topsoe
1. Proses Hidrokarbon

Proses ini merupakan proses


dehidrogenasi dan oksidasi dengan katalis
Almunium Sulfat.

Kondisi Oprasi : 350 ℃ -450 ℃, 1 atm


Reaksi:
2HCHO (g) + H2O
CH2=CH2 (g) + O2 (g)
Diagram Alir Proses Hidrokarbon

O2
Evaporato O2 Reaktor CH2O KOLOM CH2O
CH4 O r FIX ABSORBASI
CH4 O BED H2O

kelemahan yaitu :
• dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama-
sama formaldehid, antara lain asetaldehid, propane,
asam-
• aPsraomseosngr yaanmki a. hal
2. Proses Silver Catalyst

Katalis = Perak (Ag)(umur katalis 8-


12 bulan)
Reaktor = fixed bed
Kondisi oprasi : 600-650 ℃, 1 atm
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
 Oksidasi
Kat.
CH3OH + ½ O2 Ag HCHO + H2O
H0298 =-37,3 kcal/gmol

 DehidrogeKanta.
si Ag
CH3OH HCHO + H2
H0298 =20,3 kcal/gmol
Diagram Alir Proses Silver Catalyst

O2
HCHO
Reaktor Pendingin
Evaporator FIX
CH3 OH Downterm A
BED

H2O
CH3OH

HCHO
HCHO H2O,
HCHO
MENARA MENARA
DESTILASI ABSORBER
Kelebihan Kekurangan

1. Konsentrasi produk lebih 1. Suhu oprasi tinggi (600-650℃)


bervariasi karena
2. Umur katalis pendek
menggunakan menara (8-12
distilasi bulan)

3. Yieldnya rendah (89,1%)

4. Konversinya rendah (65%


-75
%)
3. Proses Mixed Oxide Catalyst/Haldor Topsoe

Katalis :Molybdenum oxide dan iron oxide(18 bulan)


Reaktor:FIX BED MULTITUBE
Kondidi oprasi : 300-400 ℃, tekanan atmosfer

Dasar reaksi :
Kat. MoO2
 Reaksi Utama
CH3OH + ½ HCHO + H2O
O2 H0298 =-37,3 kcal/gmol

 Reaksi Kat. MoO2


Samping: CO + H2O
CH2O + ½ O2 H= 51 kcal/mol
O2

Reaktor HCHO
CH3OH EVAPORAT Pendingin
O R FIX BED
MULTIT Downterm
UBE
CH3OH

HCHO HCHO
MENARA
KONDENSOR
ABSORBER H2O
Kelebihan Kekurangan
1. Konversinya lebih Konsentrasi produk
tinggi yang
(98,4%) dihasilkan kurang bervariasi

2. Suhu lebih rendah dari


silver
catalyst (300-400℃)

3. Yieldnya lebih tinggi dibanding


silver catalyst (94,4%)

4. Umur katalis lama (12-18 bulan)


Kriteria Silver process Hidrokarbon Haldor-Topsoe
penilaian Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai
Kondisi operasi T=560oC- 2 T= 300oC-430oC 4 Range suhu 5
620oC P= 1 Atm T= 250-290C
P = 1.3 Atm P= 1 – 1.5atm

Beracun Tidak beracun 5 Tidak beracun 5 Tidak beracun 5

Yield 91-92% 3 - 0 94.4% 5


Bahan baku Mudah didapat 5
Mudah didapat 5 Mudah di dapat 5

Produk CO,H2O&CO2 2 CO&H2O 3 Co2&H20 4


samping
Umur katalis 12 bulan 3 - 0 18bulan 5
Korosifitas Tidak 5 Tidak 5 Tidak 5
Konversi 77-87% 3 - 0 98.4% 5
Reaktor Fixed Bed 3 Fixed Bed 3 Fixed bedmultitube 4

Tingkat polusi Tinggi 2 Rendah 5 Rendah 5


Kebutuhan Tinggi 2 Rendah 5 Rendah 4
energi
Dari perbandingan ketiga proses diatas maka dipilih
proses Haldor-Topsoe dengan pertimbangan :

 Harga produksi, peralatan dan


perawatan
cenderung murah, tetapi harga
jualnya cenderung menguntungkan
 Suhu dan tekanan operasi rendah
jika dibandingkan dengan proses silver catalyst.
 Prosesnya yang sederhana
 Umur katalis yang digunakan panjang (18 bulan)
 Konversi maupun yieldnya tinggi
 Tidak memerlukan menara distilasi dan
jumlah peralatan yang digunakan pun lebih
sedikit
Proses pembentukan formaldehid
dari metanol dan udara dibagi
menjadi tiga tahap, yaitu:
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap pembentukan produk
3. Tahap pemurnian produk
Proses pembuatan produk
petrokimia formaldehid dari methanol
dan
direkomendasikan
gas alam mengacu ke teknologi
proses Haldor Topsoe dengan berbagai
pertimbangan keunggulan komparatif
dibanding dengan teknologi proses
hidrokarbon dan proses silver catalyst.

Anda mungkin juga menyukai