Anda di halaman 1dari 37

KEHILANGAN

Jiwa cuy..
Pengertian
Kehilangan adalah suatu keadaan berpisahnya
individu dengan sesuatu yang sebelumnya dimiliki
atau ada. Kehilangan tersebut dapat sebagian atau
keseluruhan.

 Tipe-tipe Kehilangan
1.Actual lost : Objek bisa diidentifikasi oleh orang lain,
misal amputasi
2.Perceived lost : Pada asfek psikologis, objek tidak
bisa diidentifikasi/dirasakan oleh orang lain dan
hanya dirasakan oleh diri sendiri. Misal body image
terganggu, orang yang menikah
Sumber Penyebab
Kehilangan

1. Aspek Diri : Yang menyangkut diri, faktor dari dalam


diri
2.Aspek Lingkungan : Faktor luar dimana dia
tinggal/berada bisa benda mati/hidup
3.Aspek Kebiasaan : Yang ada di lingkungan sekitar
4. Aspek Rasa Cinta
Baik benda hidup/benda mati, sehingga
beda dalam memaknai antara yang dicintai
atau tidak
Rentang Respon

a. Berduka
b. Fase penyangkalan
c. Fase marah
d. Fase tawar-menawar
e. Fase depresi
f. Fase penerimaan
Rentang Respon Kehilangan
 Respon maladaptif Respon adaptif

 Penyangkalan marah tawar depresi


pene
(Denial) (Anger) mena- (Accep- rima
war tance) an
(bargaining)
Berduka

Adalah respon alami dan melibatkan


reaksi fisiologis dan psikososial
Fase penyangkalan
Reaksi pertama seseorang yang
mengalami kehilangan adalah shock,
tidak percaya atau menyangkal
kenyataan bahwa kehilangan itu benar
terjadi.
Fase marah

 Pada fase ini seseorang akan


menunjukan perasaan marah yang
meningkat yang sering diproyeksikan
kepada orang yang berada
dilingkungannya atau orang-orang
tertentu.
Fase Tawar-Menawar
 Seseorang yang telah mampu
mengungkapkan rasa marah akan
kehilangannya, maka orang tersebut
akan maju ketahap tawar menawar
Fase Depresi
 Fase ini merupakan satu waktu yang
sedih oleh karena pasien sedang
berada dalam suasana berkabung.
Fase Penerimaan
Telah dapat mereorganisasi perasaan
kehilangan
Proses Keperawatan
I. Identitas
II. Alasan masuk atau keluhan utama
III. Faktor
Penyebab
Faktor Predisposisi
 Genetik
 Kesehatan jasmani
 Kesehatan Mental
 Pengalaman kehilangan di masa lalu
Faktor Presipitasi
1.Stres nyata
2.Imajinasi individu
Perilaku
Seseorang yang mengalami
kehilangan sering
menggunakan mekanisme
koping, seperti denial, represi,
intelektualisasi, regresi,
disoasiasi, supresi dan proyeksi
IV. Fisik
V. Psikososial
1. Genogram
2. Konsep diri (Citra tubuh, Identitas
diri, Peran, Ideal diri, Harga diri)
3. Hubungan sosial (di rumah & di
rumah sakit)
4. Spiritual
VI. Status Mental
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas motorik
4. Alam perasaan
5. Afek
6. Interaksi selama wawancara
7. Persepsi
8. Isi pikir
9. Proses pikir
10. Tingkat kesadaran
11. Memori
12. Tingkat konsentrasi dan
berhitung
13. Kemampuan penilaian
14. Daya tilik diri
Masalah Keperawatan

1). Masalah keperawatan


Dua kategori berduka yang dikenal
sebagai diagnosa keperawatan yaitu
berduka antisipasi dan berduka
disfungsional
2). Kemungkinan Diagnosa
keperawatan

a. Ketidak berdayaan b.d berduka


disfungsional
b. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d perasaan depresi
c. Resiko tinggi mencedrai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan b.d reaksi-reaksi
kemarahan (fase kemarahan)
3). Perencanaan tindakan
keperawatan

a. Tujuan umum
Klien mampu berperan aktif melalui
proses berduka secara tuntas
b. Tujuan khusus
Klien mampu :
- Mengungkapkan perasaan
berduka
- Menjelaskan makna kehilangan
- Membagi rasa dengan orang yang
berarti
- Menerima kenyataan kehilangan
dengan perasaan damai
- Membina hubungan baru yang
bermakna dengan objek atau orang
yang baru sebagai pengganti
c. Tindakan keperawatan

Rasional Tindakan
Prinsip Keperawatan
Bina dan Hubungan - Dengarkan
tingkatkan saling pembicaraan klien
hubungan percaya - Beri dorongan
saling percaya adalah dasar agar klien mau
hubungan mengungkapkan
terpadu yang perasaannya
mendukung - Jawab pertanyaan
klien dalam klien secara
mengatasi langsung
perasaan - Tunjukan sikap
kehilangan menerima & empati
Identifikasi Agar dapat - Bersama klien
kemungkinan Membantu klien mendiskusikan
faktor yang mengurangi/ hubungannya
menghambat m’hilangkan faktor
proses berduka dengan orang
penghambat
tersebut atau objek yang
pergi atau hilang
- Menggali pola
hubungan klien
dengan orang
Semakin kecil faktor yang berarti
Kurangi atau p’hambat & semakin - Bersama
hilangkan faktor byk faktor p’dukung, klien m’identifi-
penghambat maka semkn mdh kasi cara m’atasi
proses berduka klien mlli fase
perasaan b’duka
berduka
dimasa lalu
- Menilai cara
yg efektif & cara
yg tidak efektif
- Perkuat duku-
ngan & kekuatan
yg dimiliki klien&
keluarga
- Identifikasi &
m’hargai sosial
budaya, agama
serta keperca-
yaan yg dianut
oleh klien,keluar-
ga, dlm m’atasi
perasaan b’duka
Beri dukungan Klien sering -Jelaskan
terhadap respon takut, khawatir kepd klien/
kehilangan klien terhadap keluarga bahwa
reaksinya dalam
menghadapi sikap m’ingkari,
kehilangan marah, tawar
menawar,depres
i
& menerima
adalah wajar
dlm menghadapi
kehilangan
- Beri gambaran
tentang cara
mengungkapkan
perasaan yang
bisa diterima
Tingkatkan rasa Dukungan dari - Kuatkan
kebersamaan antara anggota keluarga dukungan
anggota keluarga atau orang yang keluarga/ orang
berarti, sangat
membantu dalam yg berarti
mengatasi - Dorong klien
perasaan berduka agar mau m’gali
perannya b’sama
anggota keluar
ga lain
- Jelaskan manfa
at hubungan dgn
orang lain
- Dorong
keluarga utk
saling m’evaluasi
perasaannya &
m’dukung satu
sama lain
Tentukan kondisi Rencana kprwtn - Observasi
klien ssi dgn fase yg efektif dpt prilaku klien
berikut: disusun dgn - Gali pikiran &
1. Fase mengetahui fase perasaan klien
p’ingkaran kehilangan. yg selalu timbul
M’beri kesempa Pengingkaran dlm dirinya
tan kepd klien u/ Perasaan kenya - Motivasi klien
m’ungkapkan taan yg b’sifat utk m’ungkapkan
perasaannya sementara, pada
proses berduka perasaan
bermanfaat berdukanya
untuk - Tingkatkan
mengurangi
dampak kesadaran klien
emosional secara bertahap
tentang kenyata
an, kehilangan
apabila dia
sudah siap
secara
emosional
Menunjukan Sikap menerima- Dengarkan dgn
sikap penuh penuh p’ertian
menerima, pengertian akan
apa yg dikatakan
ikhlas dan
mendorong mendorong klien
oleh klien tanpa
klien untuk untuk berani menghukum/
berbagi rasa menghakimi
mengungkapkan - Jelaskan kpd
perasaannya klien bahwa
secara bebas sikapnya itu
wajar terjadi
pada orang
yang mengalami
kehilangan
- Jawab
pertanyaan klien
dengan bahasa
yg sederhana,
mudah
dimengerti, jelas
dan tidak
berbelit-belit
Memberi Sikap yang - Observasi
jawaban yang bijaksana dan dengan cermat
jujur terhadap jujur dalam respon klien
pertanyaan klien memberikan
tentang sakit, informasi pada selama
pengobatan dan klien akan berbicara
kematian membantu klien
untuk - Tingkatkan
memahami kesadaran klien
kenyataan yang akan kenyataan
dihadapi
secara bertahap
2. Fase marah - Jelaskan kpd
Ungkapan rasa
Mengizinkan dan marah penting keluarga bahwa
mendorong klien karena kemarahan
Mengungkapkan merupakan sebenarnya tidak
rasa marahnya usaha klien ditujukan pada
untuk
secara verbal mereka
mengendalikan
tanpa melawan lingkungannya - Izinkan klien
dgn kemarahan tidak mampu untuk menangis
mencegah
terjadinya
kehilangan
- Motivasi klien
utk membicara
kan rasa
marahnya
- Bantu klien
menguatkan
sistem
pendukung
dari orang lain
- Ajarkan tekhnik
asertif
3. Fase tawar Klien sering - Dengarkan
menawar menunjukan ungkapan klien
Membantu klien perasaan dengan penuh
mengidentifikasi bersalah yang perhatian dan
tidak realistik motivasi klien
rasa bersalah untuk
dan perasaan membicarakan
takutnya rasa takut
maupun rasa
bersalahnya
- Bila klien selalu
mengungkapkan
kata “kalau”,
maka beritahu
klien bahwa
perawat hanya
dapat melakukan
sesuatu yang
nyata.
- Bersama klien
membahas alas
an dari rasa
bersalah atau
takutnya
4. Fase depresi Dengan
mengetahui - Observasi dan
Mengidentifikasi
tingkat depresi bersama klien
tingkat depresi
serta resiko membahas
dan resiko merusak diri perasaannya
merusak diri klien, maka (baca askep
klien rencana
tingkah laku
merusak diri)
keperawatan - Tingkatkan
dapat disusun harga diri klien
dengan tepat - Cegah tindakan
merusak diri
(baca askep
tingkah laku
merusak diri)
Membantu klien Orang yang - Hargai
dalam keadaan
mengurangi rasa perasaan klien
bersalah berduka sering
mem - Bantu klien
pertahankan mengidentifikasi
perasaan dukungan positif
bersalahnya
yang terkait
dgn kenyataan
terhadap orang - Beri
yang meninggal kesempatan
atau pergi untuk menangis
dan mengung
kapkannya
- Bersama
klien m’bahas
pikirannya yang
selalu timbul
5. Fase Kesadaran dan - Sediakan
penerimaan menerima waktu
Membantu klien kenyataan utk mengunjungi
untuk menerima kehilangan klien secara
dengan
kehilangan yang merasakan teratur
tidak bisa damai, dapat - Bantu keluarga
dihindarinya memutuskan tali utk berbagi rasa,
ikatan dengan karena biasanya
objek atau orang
tiap anggota
yang pergi
meninggal, klien keluarga tdk
dapat memulai berada pd fase
ikatan baru yang yg sama pd saat
lebih berharga yg bersamaan
- Disfungsikan
rencana yang
akan dilakukan
setelah masa
berkabung
terlalui
- Beri informasi
yang akurat
sesuai kebutu-
han keluarga
dan klien
d. Evaluasi
- Klien dapat mengungkapkan
perasaannya secara spontan
- Klien dapat menjelaskan
makna kehilangan tersebut
terhadap kehidupan
- Klien mempunyai sistem pendukung
utk mengungkapkan perasaannya
(keluarga, teman atau lembaga,
perkumpulan)
- Klien menunjukan tanda-tanda
penerimaan akan kehilangan
- Klien sudah dapat menilai
hubungan baru dengan orang atau
objek lain

Anda mungkin juga menyukai